Ruang Sederhana Berbagi

Rabu, Desember 31, 2014

How Good You Want To Be?

Tahun 2014 sebentar lagi berakhir. Pasti banyak cerita selama mengarungi tahun 2014. Cerita-cerita seru yang membuat tahun 2014 menjadi sangat berkesan. Pelajaran-pelajaran penting mengalir sedemikian rupa pada setiap individu yang menjalaninya. Semua tahu, guru terbaik adalah pengalaman. Selama mengalami tahun 2014, pengalaman-pengalaman yang terjadi baik yang berkesan mendalam atau sekedar lewat saja, semuanya adalah guru buat kita. Guru-guru itu membawa pelajaran kehidupan untuk kita maknai.

Whatever You Think, Think The Opposite! (Paul Arden)
Selama menjalani, kita menginginkan kebaikan tetapi adakalanya malah ketidakbaikan yang menimpa. Bisa jadi itu yang terbaik yang Tuhan berikan pada kita. Baik di mata kita belum tentu baik di mata Tuhan. Tetapi tidak baik di mata kita bisa jadi kebaikan di mata Tuhan. Kita hanya tidak menyadarinya. Tuhan mengajak kita untuk lebih bersabar menunggu waktu yang tepat.

Teringat salah satu catatan Paul Arden, It's  All My Fault yang berusaha menasehati dengan baik.
If you are involved in something that goes wrong, never blame others. Blame no one but yourself. If you touched something, accept total responsibility for that piece of work. If you accept responsibility, you are in a position to do something about it. 
The point is that, whatever other people's failings might be, you are the one to shoulder the responsibility. There are no excuses.

Terimalah setiap pelajaran penting dalam hidup ini untuk kebaikan diri sendiri. Tidak ada alasan untuk mencari-mencari kesalahan ke pihak luar. Intinya ada di dalam diri.

Everybody wants to be good, but no many are prepared to make the sacrifices it takes to be great.
To many people, being nice in order to be liked is more important. There's equal merit in that, but you must not confuse being good with being liked.
Most people are looking for a solution, a way become good. There is no instant solution, the onle way to learn is through experience and mistakes.
You will become whoever you want to be.





Share:

Rabu, Desember 24, 2014

Ragam Konstruksi Rangka Atap Baja Ringan

Kalau diibaratkan ragamnya rangka atap baja ringan, kita bisa melihat analogi Rangkat Atap Baja Ringan dan Nasi Goreng. Yah, nasi goreng itu sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia, begitupun dengan Malaysia. Nasi goreng menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia berarti berbagai-bagai nama nasi menurut cara memasaknya atau campuran lauk pauknya (KUBI hal 795 W.J.S Poerwadarminta, Balai Pustaka). Di Malaysia dituliskan bahwa Nasi Goreng merupakan makanan panas segera yang lazat. Nasi yang digoreng bersama kicap dan ramuan lain mengikut selera mudah disediakan dan tidak memerlukan lauk tambahan, kecuali telur goreng mungkinnya. (ms.wikipedia.com)

3D Truss Contruction (lifeofanarchitect.com)
Nasi Goreng adalah sebuah komponen penting dari masakan tradisional Tionghoa, menurut catatan sejarah sudah mulai ada sejak 4000 SM. Nasi Goreng kemudian tersebar ke Asia Tenggara dibawa oleh perantau-perantau Tionghoa yang menetap di sana dan menciptakan nasi goreng khas lokal yang didasarkan atas perbedaan bumbu-bumbu dan cara menggoreng.
Nasi Goreng sebenarnya muncul dari beberapa sifat dalam kebudayaan Tionghoa, yang tidak suka mencicipi makanan dingin dan juga membuang sisa makanan beberapa hari sebelumnya. Makanya, nasi yang dingin itu kemudian digoreng untuk dihidangkan kembali di meja makan.
Variasi Nasi Goreng dan Variasi Rangka Atap Baja Ringan
Nasi Goreng baik di Indonesia maupun di negara-negara lain dapat memiliki variasi tersendiri tergantung dari daerah asal dan bumbu atau bahan yang digunakan. Variasi ini biasanya dipengaruhi oleh bahan makanan yang biasa digunakan masyarakat setempat. Beberapa variasi nasi goreng yang terkenal diantaranya:
  • Nasi goreng kambing: Menggunakan daging kambing yang memiliki aroma khas.
  • Nasi goreng pattaya: Nasi goreng ini dibungkus dengan telur dadar.
  • Nasi goreng Fukien (atau Fujian): (bukan berasal dari Fujian) adalah nasi goreng yang berasal dari daerah Kanton, biasa disajikan dengan saus di atasnya.
  • Nasi goreng Singapura: Bukan berasal dari Singapura, ini adalah masakan dari daerah Kanton dengan bumbu kare kuning.
  • Nasi goreng Yangchow (atau Yangzhou): (biasa disebut juga nasi goreng spesial) - meskipun dinamakan "Yangzhou", nasi goreng ini sebenarnya bukan berasal dari daerah Yangzhou. Biasa disajikan dengan udang dan daging panggang. Nasi goreng spesial lainnya yang terkenal adalah nasi goreng dengan telur mata sapi.
  • Nasi goreng Yuanyang: Nasi goreng yang dihidangkan dengan dua macam saus. Saus yang pertama berwarna putih dan yang kedua berwarna merah. Terkadang saus itu disajikan dalam lambang Yin Yang atau simbol Taichi. (id.wikipedia.com)
Setiap variasi Nasi Goreng tentu memiliki rasa yang berbeda karena komposisi serta takaran yang disesuaikan dengan ketentuan penyajiannya, Demikian juga dengan harga, katakanlah, nasi goreng plus telur atau nasi goreng kambing akan berbeda dengan nasi goreng biasa. Harga akan menentukan rasa dan kualitas, karena ini menyangkut penyajian serta perbedaan komposisi yang membentuknya.

Begitupun dengan rangka atap baja ringan, membeli rangka atap baja ringan berarti membeli struktur. Bukan sekedar membeli material saja tetapi juga membeli jaminan struktur yang bisa menjamin pembelinya merasa aman. Hal ini dikarenakan atap merupakan bagian dari bangunan yang berfungsi untuk melindungi bagian dalam dari cuaca dan benda-benda lain yang dapat mengganggu seperti, hujan, panas, angin, debu, dll. Oleh karena itu atap harus dapat memberikan kenyamanan bagi penghuninya dari gangguan-gangguan tersebut.
Disamping kemudahan dalam mendapatkan, kecepatan pemasangan, dan struktur yang kuat membuat rangka atap baja ringan cepat terkenal. Teknologi dalam perencanaan dan pemasangan rangka atap baja ringan beragam sesuai dengan profil dari elemen kuda-kuda itu sendiri. Profil kuda-kuda rangka atap baja ringan yang beredar di pasaran terdiri dari profil Omega, profil C, profil Z, dan profil Hollow. Tiap profil memiliki kelebihan serta perbedaan prinsip dalam pemasangan.
Rangka atap baja ringan memiliki aturan-aturan struktur dalam pemasangannya yang harus sesuai dengan aturan teknis. Komposisi rangka atap baja ringan beragam, ini tentunya disesuaikan dengan jenis profil yang dipakainya. Seperti halnya nasi goreng, rangka atap yang beredar dipasaran pun bervariasi dalam komposisi dan harga.
Baja ringan harus memiliki komposisi struktur yang lengkap disemua bagian, sehingga kekuatan maksimal rumah bisa tercapai. Hal ini di sebabkan karena membeli rangka atap baja ringan berarti membeli kekuatan struktur. Tidak seperti membeli nasi goreng yang bisa mengurangi komposisi bahan untuk menghemat harga atau sekedar menjadi lebih murah (contohnya nasi goreng tanpa telur).
Komposisi struktur rangka atap baja ringan terdiri dari Footplate untuk dudukan kuda-kuda, Diapragma Plate untuk pelat pengaku, Wind Bracing untuk ikatan angin, Tensioner untuk pengencang Wind Bracing, Valley Gutter/talang, Angle Trim untuk sisi Valley Gutter, Fascia Bracket, ikatan stabilitas, ikatan atas dan ikatan bawah serta tentunya bentuk profil kuda-kuda Omega yang terbukti paling kaku dibanding bentuk profil lain. Setiap komponen aksesoris yang digunakan juga memiliki fungsi Spesifik dan tidak tergantikan, sehingga kelengkapan aksesoris ini merupakan syarat mutlak dalam menciptakan suatu Sistem Struktur yang dapat dipertanggungjawabkan.
Nah…sebelum memilih rangka atap baja ringan baiknya komponen-komponen tersebut menjadi pertimbangan agar kualitas serta kekuatan struktur terjamin sehingga kenyamanan bisa didapat siapapun, karena bagaimanapun membeli rangka atap baja ringan adalah membeli struktur yang aman. Carilah baja ringan yang bisa menjamin struktur yang dipasang sesuai dengan kualitas dan kenyamanan konsumen.


Share:

Selasa, Desember 23, 2014

Camping Bersama Anak

Dalam pendidikan holistik, bergiat di alam terbuka adalah sebuah hal yang menyenangkan. Ada banyak muatan pendidikan hidup saat anak-anak camping. Dengan camping di alam terbuka, anak bisa bebas bermain sambil belajar untuk hidup mandiri. Alam terbuka mengajarkan kita kemandirian. Misalnya mengurus diri sendiri saat kedinginan, memasak sendiri, dll.
Camping (www.pixgood.com)
Berkemah dengan anak membutuhkan ekstra persiapan. Persiapan yang matang sangat diperlukan demi kelancaran acara di alam terbuka. Dari pengalaman memfasilitasi camping anak-anak, persiapan teknis dan nonteknis itu sangat penting. Misalnya menyiapkan mental anak-anak tentang kondisi alam terbuka yang kadang tidak bisa diprediksi. Kalau bersama anak yang berkebutuhan khusus, persiapan ekstra harus lebih lagi agar mereka juga sama-sama siap untuk bergiat.

Ada beberapa tips praktis untuk anda jika hendak berkemah dengan anak yang saya rangkum dari berbagai sumber. 
1. Pilih waktu yang tepat
Bergiat di alam terbuka itu unpredictable. Cuaca bisa berubah sewaktu-waktu. Kalau sedang musim hujan bisa tiba-tiba hujan besar atau hujan gerimis. Lebih parah lagi kalau tiba-tiba ada badai. Nah untuk menyikapi ini, pilihlah saat waktu relatif stabil. Cuaca tidak cepat berubah sehingga alur acara di alam terbuka bisa lancar.

2. Pastikan kondisi tenda aman dan nyaman
Pilihlah tenda dengan ukuran yang pas sesuai kebutuhan agar bisa istirahat nyaman. Jangan kebesaran atau juga kekecilan. Kondisi tenda yang prima, struktur yang kuat, dan tahan angin juga tahan air. Pilih juga tempat camping yang kering, terlindung dari angin, dan pastikan letaknya dekat dengan sarana umum misalnya toilet. 
Dengan kondisi tenda yang baik dan nyaman, anak bisa istirahat dengan optimal dan siap untuk petualangan keesokan harinya.

3. Siapkan perlengkapan dengan baik
Perlengkapan seperti baju hangat, raincoat, baju ganti, dll perlu dipersiapkan dengan matang. Perlengkapan yang baik disimpan dalam tas, dipacking dengan tepat agar tidak berantakan saat memasukan atau mengeluarkan barang-barang saat dibutuhkan.

4. Bekal makanan bergizi
Makanan adalah faktor penting selama bergiat di alam terbuka. Makanan memungkinkan anak untuk bergiat dengan optimal mengikuti semua rangkaian acara. Sesuai tahap tumbuh kembangnya, di fase anak-anak ini makanan sangat penting. Anak-anak bahkan cenderung lebih mudah lapar. Sediakan makanan ringan yang praktis untuk mengantisipasi kondisi darurat.

5. Dekat dengan sumber air bersih
Air bersih adalah kebutuhan primer dimanapun berada terutama saat camping bersama anak-anak. Untuk itu pilihlah lokasi camping yang memiliki akses ke tempat air bersih. Jika tidak ada, siapkan bekal air bersih sebanyakmungkin. Air sungai bisa menjadi alternatif. Sumber air sungai di gunung relatif lebih bersih dan karena belum tercemar. Mandi di sungai bisa menjadi pengalaman menarik buat anak-anak. Pastikan selalu dalam pengawasan orang dewasa agar keamanannya terjaga.

6. Bawa mainan atau buku cerita
Tujuan camping bisa menjadi alternatif untuk melepaskan kebiasaan rutinitas sehari-hari. Lepasnya rutinitas dalam keseharian anak-anak akan terasa berat buat mereka. Gejala yang muncul dari mereka misalnya rewel pada jam-jam tertentu. Nah untuk mengantisipasi hal ini, buku cerita dan mainan kesayangannya akan mengobati rewel tersebut. Paling tidak bisa menjadi pengalih perhatian mereka. Pada saat-saat tertentu, membacakan buku cerita di alam terbuka akan memberikan pengalaman yang baru buat anak-anak.

Camping bersama anak-anak bisa menghadirkan pengalaman menarik buat mereka. Sebaik-baiknya guru adalah pengalaman. Semakin banyak anak merasakan pengalaman secara langsung, ia akan belajar banyak dari pengalaman tersebut. Jadi, ayo persiapkan acara camping bersama anak-anak. Dijamin seru!

Share:

Perubahan

“Tidak ada yang tetap kecuali perubahan “ Heraclitus

Change! (www.excella.com)
Orang Yunani itu mengingatkan kita bahwa hukum alam semesta adalah perubahan. Musim datang silih berganti. Tidak ada yang tetap. Ini sifat mendasar, tetapi tampaknya kita terkadang melupakan hukum itu sehingga mengalami kekecewaan dan kesengsaraan yang tak perlu. Segalanya berubah. Hidup ini dinamis. Itulah yang membuatnya indah. Perubahan itu memaksa kita untuk bertindak.

“Anda adalah bagian dari alam semesta, seperti halnya bintang dan pepohonan, dan anda berumah tinggal disini. Dan entah anda memahaminya atau tidak, alam ini membuka dirinnya” – Desiderata-
“Sebuah pohon sebesar anda bermula dari sebuah biji yang sangat kecil, perjalanan sejauh satu mil dimulai dari satu langkah kecil’ – Lao tse-
“Imajinasi menguasai dunia” –Disraeli-

Setiap kita yang bergiat dalam dunia kreatif, perubahan itu banyak jenisnya, ada perubahan sosial, perubahan sosial budaya, perubahan kimia, dan perubahan wujud benda. perubahan adalah sesuatu yang biasa saja. Adanya perubahan yang menyebabkan kita terus bergiat dengan kreatif. Perubahan membuat segalanya dinamis. Ada perubahan berarti adanya kehidupan. Hidup yang rata dianggap sebagai hidup yang biasa-biasa saja. Tetapi hidup yang penuh dinamika menjadi lebih menarik dan menantang. Inilah hidup yang selalu berubah persis seperti hari yang berubah setiap waktu, detik yang berubah setiap saat, dan apapun yang hidup dan tak hidup sekalipun selalu berubah.


Perubahan wujud benda mengingatkan saya pada pelajaran  di sekolah dasar, ada banyak perubahan benda. Misalnya perubahan benda dari air menjadi es, perubahan benda dari es menjadi uap, perubahan benda dari gas ke air, dan masih banyak lagi perubahan benda tersebut. Jangan lupakan juga perubahan kimia. Dalam tubuh kita terjadi banyak reaksi dan terjadi proses perubahan kimia.Makanan salah satu contoh perubahan kimia yang bisa kita lihat secara langsung. Dari makanan yang mengandung karbohidrat kemudian mengalami perubahan kimia menjadi banyak fungsi yang dibutuhkan untuk hidup kita.Terima kasih kepada Andrew Matthews "Being Bappy"-nya, Buku ini salah satu buku inspiratif untuk para pekerja kreatif yang selalu mendidik kreatif. Buku ini tentang perubahan hidup, tentang perubahan wujud, dan perubahan manusia yang berguna untuk dibaca.


Share:

Rabu, Desember 17, 2014

Membaca Peta

Membaca Peta (mrwallpaper.com)
Membaca peta adalah salah satu keterampilan dasar yang harus dikuasai oleh anak-anak sekolah. Pada pelajaran sains, ada bagian menghitung skala, mengenal benua, kenampakan alam, dll. Membaca peta ini dahulu mengingatkan saya pada sebuah pelajaran tentang peta buta. Pelajaran ini hanya bagian terkecil saja dari cara belajar yang tidak tepat yang diajarkan. Membaca peta adalah bagian tak terpisahkan dari tradisi membaca, berpikir, menganalisis dan men-digest sebuah informasi. Buta-baca-peta akan menyebabkan ”greget” dari sebuah informasi gagal tersampaikan.

Membaca peta erat kaitannya dengan cara belajar serta minat membaca. Fakta minat baca masyarakat Indonesia untuk kawasan Asia Tenggara menduduki peringkat keempat setelah Malaysia, Thailand, dan Singapura. Budaya membaca yang masih rendah dikalangan penduduk Indonesia ini, ditenggarai sebagai alasan mengapa membaca peta sulit. Mungkin juga ada alasan lain yaitu peribahasa “malu bertanya, sesat dijalan”, dengan peribahasa ini membaca peta hanya bagian kecil saja selebihnya bertanya saja dari pada susah-susah membuka peta.

Pelajaran peta buta berfokus pada hapalan, yaitu menghapal lokasi sebuah negara atau kota tanpa petunjuk lain selain kota atau negara terdekat. Sementara membaca peta adalah berpikir, menganalisis dan menyimpulkan baik itu jalur atau lainnya sesuai kebutuhan. Peta buta adalah bukti ketidaktepatan menggunakan alat sebagaimana mestinya alat tersebut berfungsi. Peta adalah alat atau media untuk mengetahui lokasi tempat kita berada serta mencari jalur untuk tujuan yang hendak kita capai. Sebuah peta adalah representasi dua dimensi dari suatu ruang tiga dimensi. Bukan sebagai media untuk hapalan. Itulah yang membedakan cara belajar di Indonesia, memposisikan peta sebagai media untuk hapalan bukan sebagai alat.

Share:

Senin, Desember 15, 2014

Sisi Lain Warna

Menggambar di sekolah adalah salah satu kegiatan yang menyenangkan. Menambahkan gambar dalam setiap catatan membuatnya terlihat menarik. di Sekolah Waldorf, menggambar bahkan ada pelatihan untuk gurunya. Di sekolah tersebut bahkan ada semacam buku tutorialnya. Judul buku  tersebut adalah Painting and Drawing In Waldorf School. Hal ini menunjukan begitu pentingnya menggambar dalam sebuah aktivitas pendidikan di sekolah. Kekhasan gambar di Sekolah Waldof adalah warna yang menarik serta ketiadaan garis tepi atau outline. Bandingkan dengan gambar pada umumnya. Bahkan sayapun masih suka menggambar dengan outline. Mereka dilatih menggambar tanpa outline sejak tahapan dini.

Gambar anak di Sekolah Waldorf (http://sacramentohomeschoolmathbyhand.com/)
Dalam menggambar ada salah satu aspek yang juga sama pentingnya yaitu warna. Bandingkan sebuah karya gambar yang berwarna dengan gambar yang tidak berwarna. Tentu akan memberikan perasaan yang berbeda pada setiap karya yang berwarna. Saya selalu mengarahkan anak untuk mewarnai karyanya terutama karya gambar. Jika tidak diarahkan, beberapa anak biasanya memilih warna yang praktis, mudah, dan cepat.  Ada kesan yang penting berwarna, masalah banyak atau tidaknya terserah guru. Tentang ini, saya mengelompokan anak-anak dalam beberapa kategori berdasarkan cara berkaryanya. Si praktis dan si perfect. Si perfect akan memilih warna dengan durasi waktu yang lama. Ia akan memikirkan banyak hal tentang pilihan warnanya. Pekerjaanya biasanya lambat karena ia sibuk memilih warna di awal. Sementara si praktis, cenderung cepat menentukan tetapi keinginannya untuk cepat beres membuat karyanya terlihat tidak maksimal.

Dari pilihan warna, kita bisa mengidentifikasi anak. Kecenderungan anak dalam memilih warna-warna yang dominan dalam karyanya menggambarkan secara tidak langsung kepribadiannya. Misalnya anak yang menyukai warna hitam. Anak yang menyukai warna hitam cenderung punya pemikiran yang konservatif. (konservatif berasal dari bahasa latin com servare, yg artinya "melindungi dari kerusakan/kerugian) dan sangat tahu apa kelebihan diri mereka(agak kepedean sih). Warna hitam juga cenderung membuat mereka ingin tampil percaya diri.
Anak yang menyukai warna hitam atau putih biasanya memiliki sifat yang bersahaja, imajinatif, petualang, bersemangat, antusias dan periang. Biasanya orang yang menyukai warna ini menganggap hidup hanyalah sebagai permainan. Ia menyukai hal-hal yang menyenangkan dan menantang, senang bekerja untuk membantu orang lain karena hal ini merupakan suatu petualangan dan kebahagiaan bagi dirinya.
Warna lainnya misalnya pink. Warna ini cenderung dikenal sebagai warna feminin (lebih kepada sifat kewanitaan). Warna ini menyembunyikan kepribadian yang misterius, bukan misterius yang berbau mistis tapi lebih kepada sesuatu yang jarang orang lain tahu. Jadi, tak benar jika seseorang yang menyukai warna pink adalah sosok yang sangat girly, bisa jadi ia pandai memainkan gayanya. Orang yang menyukai warna ini memiliki sifat yang romantis, hangat, suka membantu, penyayang dan mempunyai kesederhanaan spiritual . Jika pink adalah warna kesukaan Anda, biasanya Anda menganggap orang-orang yang peduli dengan Anda sebagai sesuatu yang paling berharga yang pernah Anda miliki. Anda membutuhkan kedekatan, aturan yang fleksibel, menyukai adaptasi dan perubahan. Anda benar-benar suka dengan keromantisan, pelukan, serta komunikasi. Demikianlah penjelasan dari Paulus Darby tentang Mengetahui sifat seseorang dari warna kesukaannya. Semoga apa yang telah dihadirkan oleh Aura pesona kali ini dapat bermanfaat dan dapat digunakan untuk hal yang positif.
Memilih warna merah menunjukan sosok anak yang cerdas, berani dan vokal! Mereka sangat suka berada di tengah banyak orang dan menjadi pusat perhatian. Mereka juga suka berpetualang dan tak suka ditentang.
Penggemar warna merah biasanya adalah orang yang tegas, memiliki kepribadian yang cemerlang, kepemimpinan yang kuat, punya semangat yang tinggi, jiwa sosialnya tinggi dan menyukai koneksi dengan banyak orang. Orang yang menyukai warna merah adalah type yang senang dengan kesibukan yang membutuhkan energi yang tinggi seperti berbicara, presentasi, dan membuat koneksi baru.
Sementara itu untuk anak yang menyukai warna biru, seperti kesan yang didapat dari kejernihan warnanya, Mereka yang menyukai warna biru adalah sosok penyayang dan berjiwa bebas. Mereka percaya bahwa kecantikan dari dalam dirilah yang membuat mereka cantik seutuhnya. Seperti air yang mengalir, energinya surut dan naik, melihat perubahan untuk melakukan suatu gerakan. Orang yang menyukai warna biru biasanya dapat di andalkan untuk memecahkan suatu masalah.
Warna oranye menunjukkan seseorang adalah orang yang tulus, menikmati tantangan dan hal-hal baru. Mereka juga punya ambisi besar serta senang menjadi pusat perhatian. Memang ngga banyak sih arti kata dari warna orange ini tapi kalau ditela'ahi punya ambisi besar pasti selalu ingin mencoba hal-hal yang baru dan tidak mudah menyerah untuk selalu mencoba.
Anak sedang menggambar 
Bagi anak yang suka warna kuning, biasanya ia anak yang optimis (orang yang selalu berpengharapan baik dalam mengenai segala hal) suka akan tantangan dan kegiatan di luar ruangan. Penyuka warna kuning juga adalah anak yang fleksibel dan punya intuisi yang kuat.
Warna putih dikatakan sebagai warna netral, dan demikian pula dengan yang memfavoritkan warna satu ini. Mereka Cenderung pecinta damai dan tak suka memihak. Selain itu juga termasuk orang yang tenang dan mudah berteman dengan siapa saja.
Untuk pecinta hijau, maka tak salah lagi, Kalian adalah sosok pecinta lingkungan. Sekalipun mungkin bukan orang yang terjun di dalam organisasi pecinta lingkungan, namun kalian berusaha menjaga lingkungan sekitarnya. Ia juga anak yang keras kepala, namun sekaligus teman yang menyenangkan. Dewasa, berambisi, punya semangat hidup yang tinggi, menyukai sesuatu yang nyata, kehidupan sehari-hari, karir, perubahan, seringkali dikaitkan dengan selera, nilai-nilai dan keyakinan yang tradisional. Jika hijau adalah warna favoritnya, ini melambangkan kedewasaan dan ambisi. Ia mampu bergerak dengan cepat, menganggap kehidupan sebagai tangga dan ia dapat mendakinya dengan cepat. Ia memiliki kekuatan perasaan yang bisa mengontrol apa saja yang ada di sekitarnya.

Pilihan anak terhadap warna dominannya dalam setiap karya tidak bisa dipaksakan oleh gurunya. Ia mengalir begitu saja. Biasanya saya hanya memberikan saran dan arahan untuk menambahkan sisi-sisi lainnya dari warna yang lain. Berharap anak mampu memadukan warna lainnya dalam sebuah karya. Kan tidak menarik jika anak hanya berkarya dengan satu warna saja sementara yang lainnya mampu memadukan semua warna dengan baik.
Share:

Selasa, Desember 09, 2014

Alam Terbuka Untuk Pendidikan Anak

Belajar Bersama Alam (www.gettyimages.com)
Sudah sering saya mendampingi anak-anak camping atau berkemah di alam terbuka. Memfasilitasi acara berkemah anak-anak berbeda dengan memfasilitasi berkemah orang dewasa. Ada banyak dinamika yang menarik dan perlu jadi bahan perhatian selama mendampinginya. Baik secara teknis atau pun nonteknis, berkemah bersama anak-anak itu butuh kesiapan mental yang kuat. Mulai dari menyiapkan fisik anak-anak sampai kesiapan mental anak-anak. Terutama juga meyakinkan orangtua bahwa pendidikan di alam terbuka untuk anak-anak itu sangat baik. Ada hal-hal yang harus disiapkan menjelang keberangkatan agar anak siap.

Beberapa hal positif dari pendidikan di alam terbuka untuk anak-anak adalah sebagai berikut:
1. Belajar sambil melakukan
Belajar sambil melalukan dilaksanan dengan mengutamakan sebanyak mungkin kegiatan praktik. Anak akan belajar langsung dilapangan. Mereka akan mendapatkan pengalaman secara langsung.

2. Kegiatan berkelompok
Kegiatan berkelompok memberikan kesempatan belajar memimpin dan dipimpin, mengatur dan diatur, berorganisasi, memikul tanggungjawab, serta bekerja dan bekerjasama dalam kerukunan. Kegiatan berkelompok memberi kesempatan untuk saling bekerjasama dalam suasana persaudaraan guna menumbuhkan keinginan untuk menjadi lebih baik.

3. Kegiatan menarik dan menantang
Kegiatan menarik dan menantang merupakan kegiatan yang kreatif, inovatif, rekreatif, dan mengandung pendidikan, yang mampu mengubah sikap dan perilaku, menambah pengetahuan dan pengalaman. Penyelenggaraannya disesuaikan dengan usia dan perkembangan rohani dan jasmani peserta didik, sehingga mudah diterima oleh yang bersangkutan. Diutamakan pada kegiatan yang dapat mengembangkan bakat dan minat yang mencakup ranah spiritual, emosional, sosial, intelektual, dan fisik anak, serta bermanfaat bagi perkembangan kepribadian.

4. Membangun kemandirian 
Seorang anak yang bergiat di alam terbuka akan dibiasakan untuk mandiri. Anak harus mandiri mulai dari menyiapkan fisik dan mental sendiri, menyiapkan kebutuhan selama bergiat di alam terbuka oleh sendiri, melakukan perjalanan secara personal tetapi butuh kerjasama untuk menyukseskannya. Untuk beberapa tahap tentu saja masih harus ada bantuan dari pembimbingnya.

Masih banyak lagi hal positif lainnya yang bisa anak dapatkan dari pendidikan di alam terbuka. Kegiatan camping dan outbond lainnya sangat diperlukan untuk membangun kepribadian anak-anak. Anak yang sering bergiat di alam terbuka akan terbangun fisiknya dengan baik. Begitu pula dengan mentalnya, ia akan berkembang sesuai tahapan tumbuh kembang anak. Orangtua tentu saja akan mendukung saat melihat hasil kemandirian dalam diri anaknya. Tidak instan tetapi prosesnya perlu kita alami bersama-sama dengan kesabaran dan tetap berusaha. Ayo bergiat di alam terbuka!

Share:

Kamis, Desember 04, 2014

Setiap Anak Itu Unik

Setiap anak dilahirkan dengan keunikan, seperti Alien dia merasa akan menguasai bumi dan berusaha agar tidak kembali tetapi kadang orangtua tidak menyadari bahwa anak memiliki potensi dan energi yang luar biasa” (David Gerrold)

                            Imagine (www.redorbit.com)
Saya menonton film ini tanpa disengaja, tahu judulnya pun setelah saya habis nonton. Saya sangat menyukai setiap film yang menceritakan hubungan anak dan orang dewasa, baik itu ayah anak ataupun anak dengan orang dewasa di luar ayahnya. Kisahnya berkisar seorang penulis duda (diperankan Cusack) yang diyakinkan seorang petugas sosial (diperankan Okonedo) untuk mengadopsi seorang anak lelaki bernama Dennis (diperankan Coleman) yang dianggap berasal dari planet Mars. Dennis seorang anak laki-laki yang menghabiskan waktu nya dalam kotak pendingin (sejak ia alergi matahari) yang berat dan memakai ikat pinggang yang terbuat dari baterai untuk menghindari The Earth’s gravity dia tidak akan terus ke bawah.

David adalah seorang penulis sains fiksi, dia mengadopsi Dennis walaupun ditentang oleh Agen dan saudara perempuannya. penentangan ini wajar saja, pertama sang agen khawatir perhatian David malah tercurahkan pada anaknya. Kedua, proyek bukunya bisa berantakan.Anak yang diadopsi ternyata memiliki kelebihan, kelebihan ini yang ternyata membuatnya menjadi seorang yang unik. David belajar banyak dari kelebihan anak ini. Dalam satu adegan, Dennis bermain dengan dilindungi oleh kardus, kemana-mana dibersembunyi didalam kardus itu, alasannya karena ia takut matahari. Di pinggangnya dia pasangi pemberat yang dia buat sendiri dari batere bekas untuk menahan agar gravitas tidak menyedot dia ke Mars.

Dialog yang seru tentu saja di adegan menjelang akhir cerita, ketika David berusaha menyelamatkan Dennis di atas atap observatorium yang diyakini Dennis sebagai tempat untuk kembali ke Mars. Dialog ini sangat kuat, isinya sangat bermakna sampai akhirnya mereka bisa bersatu.Proyek film THE MARTIAN CHILD diangkat dari cerpen David Gerrold, sedangkan Jonathan Tollins dan Seth Bass menulis skenarionya.
Share:

Selasa, November 25, 2014

Membongkar Prototipe Guru Lama


Prototipe (pro·to·ti·pe) n model yang mula-mula (model asli) yang menjadi contoh; contoh baku; contoh khas. Dalam istilah internet Prototipe adalah model kerja dasar dari pengembangan sebuah program (software) atau perangkat lunak. Prototipe dalam Bahasa Inggris “prototype” disebut juga dengan purwarupa. Prototipe biasanya dibuat sebagai model untuk tujuan demonstrasi atau sebagai bagian dari proses pengembangan atau pembuatan sebuah software
Ikuti di twitter @kreatifmendidik untuk melihat 
alternatif pembelajaran menarik
Kata prototipe berasal dari Bahasa Latin, yaitu kata “proto” yang berarti asli, dan “typus” yang berarti bentuk atau model. Dalam konteks non-teknis, prototipe adalah contoh khusus sebagai wakil dari kategori tertentu. Dalam bidang desain, prototipe atau purwarupa atau disebut juga dengan arketipe adalah bentuk awal sebagai contoh atau standar ukuran dari sebuah entitas. Sebuah prototipe dibuat sebelum dikembangkan atau justru dibuat khusus untuk pengembangan sebelum dibuat dalam skala sebenarnya atau sebelum diproduksi secara massal.

Guru (bahasa Sanskerta: गुरू yang berarti guru, tetapi arti secara harfiahnya adalah "berat") adalah seorang pengajar suatu ilmu. Dalam bahasa Indonesia, guru umumnya merujuk pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Guru adalah pendidik dan pengajar pada pendidikan anak usia dini jalur sekolah atau pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru-guru seperti ini harus mempunyai semacam kualifikasi formal. Dalam definisi yang lebih luas, setiap orang yang mengajarkan suatu hal yang baru dapat juga dianggap seorang guru.

Dalam agama Hindu, guru merupakan simbol bagi suatu tempat suci yang berisi ilmu (vidya) dan juga pembagi ilmu. Seorang guru adalah pemandu spiritual atau kejiwaan murid-muridnya. Dalam agama Buddha, guru adalah orang yang memandu muridnya dalam jalan menuju kebenaran. Murid seorang guru memandang gurunya sebagai jelmaan Buddha atau Bodhisattva. Dalam agama Sikh, guru mempunyai makna yang mirip dengan agama Hindu dan Buddha, namun posisinya lebih penting lagi dikarenakan salah satu inti ajaran agama Sikh adalah kepercayaan terhadap ajaran sepuluh guru Sikh. Hanya ada sepuluh guru dalam agama Sikh. Guru pertama, Guru Nanak Dev adalah pendiri agama ini. Orang India, Cina, Mesir, dan Israel menerima pengajaran dari guru yang merupakan seorang imam atau nabi. Oleh sebab itu, seorang guru sangat dihormati dan terkenal di masyarakat serta menganggap guru sebagai pembimbing untuk mendapat keselamatan dan dihormati bahkan lebih dari orang tua mereka.

Secara formal di Indonesia, guru adalah seorang pengajar di sekolah negeri ataupun swasta yang memiliki kemampuan berdasarkan latar belakang pendidikan formal minimal berstatus sarjana, dan telah memiliki ketetapan hukum yang sah sebagai guru berdasarkan undang-undang guru dan dosen yang berlaku di Indonesia.

Gambaran Guru

Inilah gambaran umum guru yang sering muncul dibenak masing-masing orang. Berkumis bisa tipis atau tebal, berambut rapi, berkacamata dan bersafari rapi. Sayapun dulu sempat membayangkan bahwa guru itu bentuknya seperti ini. Oh iya, kata teman saya selain rapi dan selalu klimis, juga senang meroko (Maaf ini sering saya temukan pada beberapa guru sekolah saat rapat nun jauh di tempat yang dirahasiakan).

Guru-guru seperti ini, seperti gambaran umum yang selalu muncul lengkap dengan motornya yaitu vespa adalah ciri khas guru yang selalu baik. Ia mampu memberikan kesan yang mendalam kepada semua masyarakat tentang sisi guru yang baik. Kesan ini bisa terus menerus menempel dalam diri masyarakat sehingga ia bisa dikenang terus bahkan sampai rambut, kumis tipisnya, baju safarinya, dan juga suara klakson vespanya. Berkahilah para guru ya Tuhanku!

Guru Sekarang
Tanpa mengurangi rasa hormat pada semua guru yang sudah berpakaian rapi dan tampil berkesan, saya sebenarnya lama mengidam-idamkan sebuah bentuk baru dari guru-guru yang ada di Indonesia. Saya pernah mendengar di sebuah sekolah di Kota Yogyakarta, tatanan rapi dalam bentuk fisik ini pernah didobraknya. Mereka membolehkan gurunya tampil kasual, memakai celana jeans, kaos oblong, dan rambut yang bisa dipanjangkan.

Di sebuah sekolah di Kota Bandung, ternyata saya menemukan bentuk-bentuk baru guru yang lebih fresh dan tampil natural. Guru-gurunya bisa dibilang kreatif dan mungkin saja melanggar pakem guru yang ada dalam gambaran dahulu. Memakai kaos, bercelana jeans, rambut gondrong, dll. Kreatifitas mereka menjadi modal dalam mendidik anak-anaknya di kelas.
Mereka lebih terlihat segar dan kreatif. Wajarlah jika kemudian anak-anak didiknya juga akan lebih kreatif daripada guru-gurunya. Dengan pakaian yang bisa luwes, maka pendekatan ke anak didik pun akan lebih luwes dan dekat. Mereka jadi bisa berinteraksi dengan anak-anak secara bebas. Bebas tapi tetap membangun sikap hormat satu sama lainnya.

Sekedar baju saja ternyata tidak cukup, pakaian itu hanya permukaannya saja, yang harus dilihat lebih dalam adalah jiwa dan semangatnya. Bukan sekedar berpakaian yang harus dibongkar dari guru lama, tetapi juga sikap pembelajar serta karakter pendidik yang harus dijiwai. Pernah beberapa kali saya mengikuti seminar yang pesertanya guru-guru. Sikap mereka tidak menunjukan hormat yang baik pada saat ada pembicara, ada yang asyik mengobrol, main hape, dan terutama pada saat mengantri, ada beberapa guru yang berpakaian safari 'nyelonong' begitu saja. Ia tak mau mengantri. Dan, yang bikin saya gregetan adalah buang puntungnya yang sembarangan. Sangat tidak menunjukan sikap sebagai pendidik yang berbaju safari rapi.

Pada saat mengikrarkan diri kita menjadi guru, maka sewajarnya kita harus menjiwai peran kita sebagai guru. Tak bisa dipisahkan antara kehidupan dalam kelas dengan kehidupan di luar kelas. Kata John Dewey "Education is not preparation for life; education is life itself"Bebaskan diri kita dari pakem-pakem dan gambaran yang kaku tentang guru lama, buat sesuatu yang baru. Kreativitas dalam mendidik sangat menentukan di era sekarang. Guru yang kreatif akan lebih menyenangkan dibandingkan guru yang konvensional dan kaku. (diolah dari berbagai sumber)

Iden Wildensyah (@idenide) saat ini bergiat di Sekolah Alam Bandung.
Mengelola twitter @kreatifmendidik

Share:

Sabtu, November 22, 2014

Olah Sampahmu!

"Buanglah sampah pada tempatnya!" Itu slogan lama. Ajakan untuk membuang sampah itu bisa jadi pada saat itu kebiasaan orang membuang sampah sembarangan. Kemudian disediakan tempat sampahnya maka masalah sampah selesai.

Kini, setelah sistem open dumping sudah usang karena volume sampah yang semakin hari semakin meningkat di Tempat Pembuangan Akhir Sampahnya, maka membuang sampah pada tempatnya menjadi masalah baru. 

Sebuah lembaga yang giat mengampanyekan gerakan zero waste bernama YPBB di Kota Bandung, sudah lama mengajak masyarakat untuk mengurangi sampah mulai dari diri sendiri. Konsepnya jika semua orang berhasil tidak menghasilkan sampah, maka sampah tidak akan ada. Cara ini sangat ideal untuk mendidik warga kota menjadi lebih kreatif dalam memperlakukan sampah.

Sebagai pendidik, ajakan lebih kreatif dalam memanfaatkan sampah itu harus terus dikampanyekan. Jangan cukup berhenti hanya sekedar mampu membuang sampah pada tempatnya saja, lebih dari itu mengajak lebih kreatif dalam memanfaatkan sampah.

Ayoo, olah sampahmu!

Gambar di bawah ini bisa dijadikan referensi buat berkarya



Share:

Senin, November 17, 2014

Merancang

Salahsatu kegiatan di sekolah yang sering saya lakukan adalah merancang. Apapun yang menarik untuk dirancang. Misalnya kendaraan, pesawat, robot, rumah, lingkungan sekolah ideal, dll. Dalam setiap kegiatan merancang, anak dibebaskan untuk berkreasi seunik dirinya. Tidak ada batasan. Jikapun ada instruksi, itu dilakukan semata-mata membuat patokan agar anak bisa menangkap proses pembelajaran dalam rancangannya.

Setiap pelajaran bisa dipadupadankan dalam proses merancang ini. Istilah kerennya bisa diintegrasikan. Misalnya saat belajar tentang sifat bahan, anak bisa merancang dengan jenis bahan yang sudah mereka ketahui sebelumnya. Anak mengukur berdasarkan imajinasinya. Setelah itu, saat memasuki materi energi dan sumber energi, anak bisa memadukan pengetahuannya tentang energi ke dalam rancangannya. 

Pengetahuan-pengetahuan dasarnya harus diperkuat dalam diri anak-anak. Selanjutnya proses merancang akan semakin menguatkan lagi tentang keterkaitan satu ilmu dengan ilmu pengetahuan lainnya.

Proses kreatif dan imajinasi juga akan semakin terasah dalam diri anak-anak. Mereka akan terbiasa krearif dalam mengolah rancangannya. Misalnya dengan warna-warni yang lebih ekspresif.  Begitu juga penambahan fungsi lain pada setiap rancangannya.

Senang rasanya saat ada anak yang kemudian menjadikan proses rancangannya tidak terpatok pada pelajaran saja atau pada instruksi saja. Ia melakukannya murni karena insiatif sendiri untuk mengimajinasikan sesuatu yang ada dalam pikirannya.

Jadi, ajak terus anak-anak untuk merancang apapun yang ada di dalam pikirannya. Imajinasi yang terasah sejak kecil mampu membuat anak kreatif dikemudian hari. 

Share:

Sabtu, November 15, 2014

Mencintai Matematika

Matematika bagi beberapa anak terlihat seperti menakutkan. Hal ini wajar karena matematika menjadi salah satu pelajaran yang sulit untuk dipahami. Apalagi dengan konsep-konsep yang abstrak, anak-anak sulit untuk membayangkannya. Dengan penghantaran materi yang tidak bertahap, langsung ke hal abstrak, makin sulitlah anak memahaminya.

Di tahap awal, pendidikan matematika untuk anak-anak bisa diawali dengan hal-hal yang nyata. Dari benda yang bisa disentuh dan dirasakan oleh anak tanpa melabeli dengan kata-kata matematika. Hal ini untuk mengajak anak merasakan bahwa matematika adalah bagian dari kehidupan. Bukan sesuatu yang jauh dan hanya dipelajari di sekolah.

Ditahap selanjutnya, ajak anak untuk menghitung misalnya uang saat belanja di pasar. Anak akan terasa langsung pada proses matematika untuk kehidupan. Atau melihat-lihat angka yang tertera pada pelat nomor kemudian ajak main dengan menjumlahkannya saat melihat pelat nomor kendaraan lainnya.

Di rumah, banyak sekali aktivitas yang bisa membuat matematika menjadi sangat menyenangkan. Misalnya permainan kartu, sondah, ular tangga, monopoli, lego, bisa menjadi alternatif lain dalam mengantarkan matematika secara tidak sadar. Misalnya menghitung langkah setelah dadu dilempar, kemudian ajak anak untuk menjumlahkan setelah muncul angka dari dadu.

Kalau di luar ruangan, bisa lebih banyak lagi. Misalnya saat menaiki tangga, ajak anak untuk menghitung setiap langkahnya. Lalu saat melihat ubin yang coraknya menarik, tidak salah untuk menghitungnya kemudian menjumlahkan. 

Mendekatkan matematika dengan kehidupan adalah tugas semua. Jangan dipilah-pilah bahwa seolah matematika hanya ada di sekolah saja. Kesalahan fatal ketika pembelajaran di sekolah dipisahkan dengan keseharian anak-anak. Dengan mendekatkan dalam keseharian anak, saya yakin semua pelajaran akan terasa menyenangkan dan proses belajar akan berlangsung secara terus menerus baik dalam kehidupan anak.

Share:

Rabu, November 12, 2014

Sepatu

Beberapa hari yang lalu saya ke sebuah toko untuk membeli sepatu. Sepatu adalah hal penting dalam menentukan prioritas belanja. Bukan karena penting, mahal, dan berharganya, tetapi karena sulitnya menentukan pilihan sepatu. Saya paling sulit membeli sepatu sendiri. Teorinya sih mudah, cari yang cocok dan sesuai dengan diri kita. Bisa juga dibaca sebagai sepatu yang cocok dengan isi dompet.
Ada banyak kisah menarik tentang sepatu ini. Saking menariknya sebuah cerita sepatu, Dahlan Iskan pernah bercerita banyak tentang hal ini dalam buku cerita yang berjudul "Sepatu Dahlan". Maknanya sangat dalam karena sepatu tersebut adalah kisahnya waktu kecil.

Sepatu juga menjadi bagian yang menarik dalam film "Shaolin Soccer". Seorang perempuan jago Thai Chi penjual martabak, menjahit sepatu Stephen Cow yang sudah usang. Sepatu itu mengantarkan para jagoan mengalahkan manusia teknologi.

Tali Sepatu

Saya mengawali awal sekolah dasar dengan sepatu bertali. Perjuangan pagi hari setelah sarapan sebelum berangkat sekolah adalah menalikan sepatu. Dengan berkali-kali diberi arahan dari orangtua, saya berusaha sekuat tenaga menalikannya. Walaupun hasil belum bagus tetapi dengan usaha yang terus menerus, saya bisa lancar juga ketika memasuki kelas 2 SD. Pernah satu kali waktu ketika pelajaran olahraga, sepatu saya terlepas tetapi karena saat itu belum bisa menalikan, akhirnya dibantu oleh guru olah raga.

Perkembangan sekarang untuk merespon kesulitannya anak dalam memakai sepatu bertali, muncul sepatu tak bertali. Cukup dengan karet pegas saja dibagian yang biasanya ada tali. Anak tinggal memasukan kakinya yang sudah berkaus kaki lalu berangkat ke sekolah. Ringkas dan praktis memang, tetapi dibalik itu ada sesuatu yang terlewat yaitu proses belajar anak.

Anak melewatkan sebuah pembelajaran menarik tentang menalikan sepatu. Keterampilan dasar ini akan menjadi bagian penting dikemudian hari. Dalam sebuah proses menalikan sepatu ada pembelajaran tentang mendengarkan arahan dan melakukan sesuai instruksi. Dengan mendengarkan yang baik, anak bisa menangkap instruksi dengan baik. Di bawah sadarnya, ia akan mengolah setiap informasi yang masuk ke otaknya kemudian ia proses menjadi tindakan. Ketika tindakannya benar, pada saat itu kita bisa melihat anak mengolah dengan baik. Tetapi jika ia terus menerus melakukan kesalahan, bisa jadi ia salah menangkap instruksi atau kita harus introspeksi melihat kembali instruksinya.

Motorik kasar dan halus anak secara tidak langsung diasah sejak pagi hari dari rumah. Motorik kasar dan halus ini bisa kita amati dari proses menyusun rangkaian tali agar bisa menjadi simpul yang benar saat terpasang di sepatu. Misalnya ia menalikan terlalu kencang dengan simpul mati, hasilnya saat ia membuka sepatunya ia akan kesulitan membuka karena tali terikat mati. Beda halnya saat ia langsung memasukan kakinya ke sepatu tanpa proses menalikan. Belum ada penelitian sih tapi rasanya setiap hal kecil yang dilakukan oleh anak akan selalu punya makna buat pembelajaran dirinya.

Ada baiknya selalu ajak anak untuk melewati proses yang menyenangkan dalam kesehariannya termasuk mengikat tali sepatu.




Share:

Rabu, Oktober 08, 2014

Cukul

Ada satu daerah di Bandung Selatan yang cukup menarik untuk dikunjungi. Terutama mereka yang suka jalan-jalan menyusuri perkebunan teh, merasakan kesegaran udara pegunungan, dan indahnya danau.

Bandung Selatan selain perkebunan teh di Ciwidey dan Pangalengan, masih banyak lagi yang belum terungkap. Hal ini karena akses jalan menuju perkebunan yang seringkali tidak sebaik jalan jalan di perkotaan. Tetapi jangan khawatir jalur ke Cukul ini sangatlah baik. Jalanan mulus sampai lokasi. Kalaupun ada lubang-lubang sedikit itu hal wajar.

Saya melewati jalur selatan sebelum sampai di Cukul. Jalur yang tak biasa karena jalur selatan menuju Bandung biasanya mengikuti jalur umum. Ini berbeda, dengan semangat menyala, saya putuskan jalurnya berbeda.

Dari arah Garut Selatan, lurus ke arah barat menuju Pantai Rancabuaya. Jalanan sepanjang jalur selatan ini sekarang sudah bagus dibandingkan dua tiga tahun yang lalu. Dari Rancabuaya kemudian belok kanan ke arah Cisewu. Jalanan cukup menanjak dan menurun maka pastikan kendaraan anda prima. Tanjakan dan turunannya sangat curam dengan jurang di sisi kiri dan kanannya. Lebar jalan juga sangat sempit, pada beberapa daerah kita harus melipir jika berpapasan dengan kendaraan dari arah sebaliknya.

Selesai melewati Cisewu selanjutnya jalanan cukup lebar pada saat mendekati daerah perkebunan teh. Cuaca yang cerah membuat pemandangan sekitar sangat indah. Nah di perkebunan ini salah satu puncaknya kita bisa menikmati kantor afdeling Cukul. Di tengah kebun teh dengan danau di lembahnya. Sejenak beristirahat di Cukul sambil menghirup udara segar dan meredakan ketegangan setelah melewati tanjakan dan turunan yang curam. Ada penjual baso yang enak yang bisa kita nikmati setelah 'gogoleran'. Jangan lupakan merekem kenangan. Spot di Cukul sangat menarik untuk para penyuka fotografi.
Jalanan di Jalur Selatan Jawa Barat
Sambil menikmati pantai selama perjalanan
Cukul, tempat asyik buat refreshing
Danau dengan air jernih


Share:

Selasa, Oktober 07, 2014

Kemarau

Panasnya terasa menusuk kulit, rasanya seperti berada di puncak gunung. Siang ini sudah beberapa bulan dilanda kemarau. Kekeringan melanda. Sumur-sumur mengering kalaupun ada, keberadaannya sangat terbatas.

Angin berhembus kencang dari barat ke timur, ada juga yang bilang dari arah tenggara. Tiupannya seperti membawa kabar tentang kepahitan hidup tanpa air. Air yang menjadi sumber kehidupan seperti cepat menguap ke udara. Disertai suhu yang panas dan angin, lengkap sudah rasa gerah menghinggapi tubuh. Dahaga dan haus melengkapi rasa gerah tersebut.

Debu-debu berterbangan kesana kemari dibawa angin. Masuk tenggorokan kemudian tersangkut di antara hidung dan mulut. Gejala flu dan batuk kemudian menjangkiti setiap orang. Debu-debu juga hinggap diberbagai tempat, di rumah, di mobil, diperabotan rumah, dipelataran rumah, dan di segala tempat yang mampu dijangkaunya.

Rumput dan tumbuhan terlihat kering kerontang. Warnanya kuning karena kurang air. Seharus ia bisa berwarna hijau. Sayangnya, air tak cukup membuatnya mengantarkan proses fotosintesis yang utuh setiap hari. Ia korbankan warna hijau dengan mengganti dengan warna kuning, sampai waktu berlimpah air untuk mengembalikan lagi warna hijaunya.

Inilah kemarau. Saat dimana air begitu langka dan berharga. Inilah kemarau, saat manusia harus sadar untuk menjaga lingkungannya. Ini juga kemarau, saat manusia harus bersiap jika suatu saat berlimpah air dan menjadi bencana.

#Tuesday 
Share:

Sudahi

Kering kerontang rumput
Menguning lesu setiap saat
Panas ini menusuk kulit
Menyayat perasaan yang sakit
Mengingat pada mereka yang kuat
Bertahan dalam penat

Ada kesegaran pada tiap daun
Yang tak jatuh berguguran
Bersatu saling menguatkan
Memberi kehidupan pada tanaman
Setiap saat mengingatkan
Kemarau ini, Tuhan
Semoga menjadi pengingat kekuasan
Tak ada yang lebih besar darimu, Tuhan

Inilah kuasamu
Sebuah kondisi tak menentu
Air yang terasa menjauh
Tetaplah didekatku
Karenamu yang selalu ada dimanapun
Aku, kita, dan semuanya hari ini merindu
Sebuah hujan yang turun
Untuk kesegaran, sudahi sampai disini kemarau!


Share:

Selasa, September 30, 2014

Gunung Melayang

Gunung melayang bukan gunung Manglayang. Namanya hampir mirip karena sama-sama melayang. Bedanya gunung melayang ini berada di Tiongkok. Sementara gunung Manglayang ada di Kota Bandung. 

Saya menyimpan asa untuk mengunjungi pegunungan melayang ini. Pegunungan yang mirip dengan kawasan Pandora dalam film Avatar ini sungguh sangat mengagumkan. 

Berawal dari film Avatar kemudian saya melihat ada pegunungan yang sama di bumi ini. Gunung yang kemudian diberi nama gunung avatar karena kemiripannya dengan kawasan Pandora ini sangat menarik banyak wisatawan untuk mengunjunginya.

Berharap boleh kan? Saya tuliskan saja dulu barangkali Tuhan menghendaki saya ke sana nanti. Amiin 


#Tuesday #Story #Hope 
Share:

Hari Kopi Internasional

Ada hal baru yang saya dapat hari ini yaitu International Coffee Day atau Hari Kopi Internasional. Dulu sih cuma tahu hari ini sebagai hari pemberontakan PKI atau yang dikenal dengan G30S/PKI. Diluar masalah kontroversi yang menyelimutinya, peristiwa tersebut buat anak tahun 80-an akan selalu dikenang karena malam harinya akan ada film G30S/PKI.

Lupakan itu semuanya, sekarang kita ngopi saja di Hari Kopi Internasional. Sayangnya bertepatan dengan hari kopi itu saya belum bisa menikmati kopi. Sudah tiga hari terbaring karena ngedrop setelah beberapa hari yang lalu mondar-mandir kesana kemari termasuk naik dan turun gunung. 

Ngopi adalah tradisi yang menarik di tiap tempat. Dulu, waktu di kampung, ngopi adalah bentuk keakraban antar penduduk kampung mulai dari tua sampai muda. Kegiatan ngopi dilakukan pada sore hari menjelang adzan maghrib. Ngopi sambil ngudud adalah padanan yang serasi karena keduanya seolah saling melengkapi. 

Obrolan-obrolan ringan selalu hadir saat ngopi di teras rumah. Mulai dari hal-hal yang berhubungan dengan pertanian sampai hal-hal sederhana bisa muncul di acara ngopi tersebut. Sampai kini, tradisi ngopi masih terus berlangsung di kampung.

Lain di kampung lain di kota, kegiatan ngopi seolah menjadi trend baru dikalangan anak muda. Banyak tempat nongkrong untuk ngopi yang bermunculan di Kota Bandung ini. Kopi-kopi yang beraneka rasa dihadirkan untuk memanjakan penikmatnya. Kedai-kedai kopi juga tak kalah hebat dalam bersaing. Ada kedai kopi yang datang dari luar negeri semacam Starbucks lalu ada juga kedai kopi lokal semacam Ngopdoel. Tetapi kedai kopi yang sejak lama bertahan dan tidak tergantikan hanya Kedai Kopi Aroma. Kalau lewat jalan itu, aroma kopinya sangat menggoda.

Ngopi bukan sekedar meminum air kopi saja lebih dari itu ngopi adalah sebentuk media keakraban yang harus dijaga keberlangsungannya. Adanya ngopi membuat kita bisa akrab satu sama lain. Yuk kita ngopi!

#InternationaCoffeeDay #HariKopiInternasional 

Share:

Senin, September 29, 2014

Kemarau

Bulan September ini kalau berdasarkan akhiran yang ber-beran kata orang sunda berarti hujan. Beda dengan bulan tanpa ber seperti maret sampai agustus. Februari dan januari masih masuk kategori ber-beran karena ada bruari dan nauri, masih ada er di dalamnya yang berarti juga musim hujan.

Maret itu sudah ret, sudah raat atau sudah berhenti. Berarti kemarau siap-siap dengan rentang waktu mulai dari maret sampai agustus. Dulu sih berlaku. Masih ingat setiap agustus itu selalu ada pertandingan sepakbola karena musim kemarau dan pertandingan tidak akan terganggu hujan.

Sekarang sudah beda lagi, bulan september boleh saja mengandung ber tetapi yang terjadi adalah kemarau panjang sejak bulan agustus. Juni dan juli masih hujan, agustus masih ada hujan sedikit tetapi selama bulan september ini sama sekali tak ada hujan. Alhasil beberapa daerah terjadi bencana kekeringan. Bersyukur di sekitar rumah, sumurnya masih ada air walaupun terbatas jumlahnya.

Kemarau yang panjang ini sangat menyiksa terutama debu jalanan kalau menggunakan sepeda motor, jalan kaki, atau bersepeda. Kita harus menutup hidung dengan kain atau masker agar terhindar dari debu. Di beberapa daerah juga kemarau ini mengakibatkan sawah-sawah gagal tanam karena kekurangan air. Ada yang mengatakan kemarau ini karena badai matahari beberapa bulan silam. Tetapi dari semua prediksi tentang kemarau, hal yang utama adalah proses keseimbangan alam. Kemarau panjang lalu bersiaplah untuk menghadapi hujan dan akibatnya yaitu banjir.

Share:

Minggu, September 28, 2014

Belajar Dari Bangsa Indian

Saya punya teman yang selalu tampil mirip orang Indian, berambut panjang, bandana, celana jeans belel. Rambut panjangnya selalu dikepang dua. Rambut gaya Indian Apache, bukan gaya mohawk yang sekarang lagi ngetrend.

Gaya dia mengingatkan saya pada tokoh dalam buku Karl May. Bedanya dalam kehidupan sehari-hari ia tak menunggang kuda. Kalau bicara petualangan, ia selalu bersemangat. Maklum ia termasuk salah satu tokoh pecinta alam di sekolahnya.

Dari sekian banyak cerita, ada satu cerita yang menarik buat saya adalah kecintaannya pada gaya Indian. Ia menuturkan bahwa pembelajaran penting bagi seorang petualang ia dapatkan dari bangsa Indian. Orangtua-orangtua Indian akan melepaskan anak-anaknya untuk menjadi penjelajah. Mereka (para orangtua) percaya bahwa alam adalah media pendidikan yang sangat bagus untuk membentuk mental anaknya. Makanya mereka akan melepaskan anaknya untuk menjelajah pada waktu usia tertentu. Bisa jadi pada saat usia menuju dewasa dan penjelajahan adalah pendewasaan seorang anak.

Saat menjelajah, seorang Indian muda tidak akan lepas dari lima unsur penting kehidupan. Tanah, air, api, logam dan udara. Empat hal utama tanah, air, logam, dan api selalu mereka bawa kemana-mana. Tanah, mereka selalu bawa sekepal tanah kelahirannya yang disimpan dalam kantung kecil. Ini mengingatkan mereka untuk kembali setelah menjelajah jauh. Air, mereka bawa dalam bentuk selalu menyediakan air minum selama penjelajahan. Air sangat penting karena tubuh kita sangat membutuhkan asupan air untuk mengganti cairan tubuh yang hilang. Logam, mereka bawa dalam bentuk pisau dan mata panah. Pisau adalah senjata untuk memburu saat bertahan hidup di alam bebas. Untuk memotong kayu saat membuat bivak, dll. Udara sebenarnya tidak mereka bawa setiap saat tetapi keberadaan udara sangat penting untuk kehidupan. Api mereka bawa dalam bentuk pemantik. Api penting untuk membakar dan memasak makanan. Api juga penting untuk membuat perapian saat hari terasa dingin misalnya malam hari.

Nah, keempat unsur itu kemudian selalu saya ingat sebagai bekal dasar setiap akan bergiat di alam terbuka. Hal ini juga saya bagikan kepada siapapun yang akan bergiat. Ini sangat penting karena membuat penjelajahan menjadi sangat menarik ketika persiapan sudah matang. Ayo menjelajah lagi!

Share:

Sabtu, September 27, 2014

Antara Lelaki dan Bajunya

Ketahuilah bahwa lelaki dan baju spesialnya itu ada semacam ikatan yang mendalam. Kalau lelaki sudah menyukai satu baju, berarti dia itu tipe setia. Gak suka ganti-ganti setiap lihat yang baru. Tak tergoda untuk mengganti walaupun baju kelihatan seperti lusuh karena dipakai setiap hari.
Lelaki dan baju spesialnya yang selalu dipakai setiap hari itu bisa juga berarti ia memiliki banyak baju yang sama persis, desainnya, ukurannya, warnanya, dan segala. Berarti ia punya uang, minimal untuk membeli baju yang sama 7 buah. 7 buah itu hitungan satu hari satu baju dari senin sampai minggu.
Oh iya, lelaki dan baju spesialnya yang terlihat seperti itu-itu saja menggambarkan lelaki yang pandai berhemat selain setia seperti yang sudah ditulis sebelumnya. Pandai berhemat karena tak tergoda untuk membeli baju baru. Apalagi membeli keluaran baru. Daripada membeli baju baru, ya pakai saja baju yang disukainya, tak tergantikan.
Nah, menarik kan hubungan spesial antara lelaki dan baju spesialnya.

Share:

Hidup Hari Ini

Suatu hari menjelang sore setelah memberikan instruksi untuk siswa Pendidikan Dasar sebuah Mahasiswa Pecinta Alam dari kampus yang berada di Jalan Setiabudi, Bandung, kami berkumpul di saung yang dijadikan base camp instruktur.

Seorang teman memulai pembicaraan yang menarik, "Tahun depan, kita tidak usah bikin perencanaan pendidikan dasar, langsung sebar formulir kemudian tahap kelas dan tahap lapangan. Orang-orang yang merencanakan pasti itu lagi, ke lapangan juga itu lagi, tinggal kader tiap pos agar tahun depannya mereka tidak ribet lagi bikin perencanaan".

Sekilas perkataan itu seperti bercanda, maklum kalau ada waktu berkumpul, para panitia pasti menyegarkan suasana dengan guyon lucu. Guyonan ini biasanya muncul lagi kalau ada acara kumpul-kumpul anggota. Tak pernah bosan untuk mengulang cerita menyenangkan pada masa lalu.

Nah, kata-kata teman saya itu kemudian saya maknai dikemudian hari. Ada benarnya semua kata-kata dia walaupun ada juga tidak benarnya. Saat itu semua instruktur rata-rata sudah melaksanakan pendidikan dasar minimal dalam jangka waktu 2 tahun. Dinamika di lapangan relatif datar karena semua sudah berjalan lancar dalam relnya masing-masing.

Di sisi yang lain, ada semacam kekhawatiran menurunnya trend penerimaan anggota karena titik jenuh para anggota untuk membuat inovasi. Syukurnya ini tidak terjadi. Kegiatan organisasi tetap berjalan sebagaimana mestinya sampai hari ini.

Seandainya saja semua tidak sadar dengan dinamika dan merasa sombong atas raihan saat itu, bisa jadi organisasi Mahasiswa Pecinta Alam itu sudah lenyap. Alam mengajarkan agar kita tidak sombong. Ini juga yang didengungkan kepada setiap siswa untuk terus semangat menyalakan harapan dalam diri agar bisa memberikan yang terbaik untuk lingkungan, untuk Indonesia.

Hidup hari ini! Saat matahari tak mampu memberikan kehangatan pada tubuh kita, harapkanlah bintang yang memberikannya, jika bintangpun tak mampu, nyalakan kehangatan dari dalam diri sendiri kemudian pancarkan keluar agar orang di sekitarmu merasakan kehangatan akan hadirmu!

Share:

Trubador

Kisah para trubador (saya lupa cara nulis yang benarnya, trabadur atau trabador) saya dapatkan dari Abah Iwan atau Iwan Abdurahman saat pentas pertama kali di Padepokan Mayang Sunda setahun yang lalu (sekitar Sept 2013). Sebuah kata untuk menggambarkan seorang pemusik pengelana yang singgah di setiap daerah kemudian bercerita, mendongeng tentang kisah-kisah inspiratif dan menghibur para pendengarnya. Kuda dan gitar atau alat musik lainnya menjadi sebuah padanan yang khas.

Kisah trubador juga saya dapatkan dari buku yang berjudul Sultan dan Santo. Sebuah buku yang menceritakan kisah dibalik proses perdamaian perang salib. Di buku itu, sang santo muda sangat terobsesi kisah-kisah heroik peperangan yang diceritakan oleh trabador. Dari cerita para trubador itu santo muda kemudian bertekad bahwa kelak ia akan menjadi ksatria perang.

Kisah para trubador ini menyala tidak hanya di Eropa, Spanyol khususnya tetapi juga di kawasan Amerika terutama Amerika Latin. Tak hanya itu, trubador semalam saya temui juga di Padepokan Mayang Sunda. Adalah Abah Iwan yang mendongeng kisah-kisah inspiratif penuh dengan muatan moral yang positif tentang kehidupan, romantika jaman dahulu serta harapan yang harus terus menyala untuk hari esok masa depan kehidupan yang lebih baik.

Banyak pesan moral yang muncul dari setiap lagu Abah Iwan. Semua hal yang menyangkut kehidupan dari hal-hal kecil sampai besar tak luput dari pengamatan abah. Misalnya tentang bunga warna putih kecil yang muncul di lembah, kemudian ia temui juga di tempat lain dengan bentuk yang sama. Atau misalnya tentang pesan burung kecil yang jangan diburu dan masih banyak lagi.

Performa abah malam itu sangat maksimal. Setiap pergantian babak, abah berganti kostum. Walaupun cuma selembar kain tapi energinya sungguh sangat luar biasa. Misalnya ketika ia memakai syal Wanadri untuk menceritakan kisah bersama Wanadri, memakai baju loreng pasukan khusus untuk menceritakan kisah perjuangan, dan masih banyak lagi termasuk bergaya flamboyan lengkap dengan kacamata pilot untuk menceritakan kisah romantis bunga-bunga. Yang ditunggu tentu saja burung camar, saat abah menceritakan kisah dibalik penciptaan lagu yang kemudian dipopulerkan oleh Vina Panduwinata.

Banyak sekali alias banyak pisan energi semangat yang tercurah malam itu bersama Abah Iwan. Ia membagikan banyak ilmu pengetahuan berdasarkan pengalaman yang sudah dilewatinya. Dan satu hal yang saya catat adalah hiduplah mulai dari hari ini, nyalakan harapan dalam diri masing-masing, jangan berharap orang lain untuk menyalakan api dalam diri kita. Kasihanilah setiap orang seperti kau tidak akan hidup hari esok. Kata-kata ini mengingatkan saya pada Pho.

Share:

Jumat, September 26, 2014

Negara (tanpa) Demokrasi

Pagi ini saya mendapat kabar tentang matinya demokrasi karena pemilihan kepala daerah dilakukan oleh DPR bukan lagi dipilih langsung oleh rakyat. Ini adalah kemunduran dalam kehidupan berdemokrasi.

Kecuali ini negara kerajaan yang dipimpin oleh raja, bisa saja pemilihan kepala daerah dilakukan langsung oleh raja tapi ini negara yang bukan kerajaan. Jadi sewajarnya segala kebijakan itu berasal dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.

Semalam juga melihat lalu lalang timeline perihal ini rame pisan. Misalnya #RIPdemokrasi untuk menggambarkan kematian demokrasi di Indonesia, lalu ada lagi #ShameOnYouSBY untuk menyindir sikap SBY terhadap sikap partai demokrat yang walk out saat sidang penentuan pilkada langsung atau pilkada DPR.

Buat saya, ini dinamika yang harus terjadi. Rakyat diuji lagi kebersamaannya. Kalau rakyat secara umum menolak, saya yakin rakyat akan menang untuk melawan politikus rakus jabatan. Pembelajaran dinamika ini mengingatkan saya pada setiap kejadian di kelas. Miniatur kehidupan ada di dalam kelas, bersama mereka saya belajar dewasa dalam bersikap terutama menghadapi situasi-situasi sulit.

Ayo bergerak!
Atau kembali ke sawah mencangkul lagi!

Share:

Menulis Tangan

Lama saya tak membuat catatan tulisan tangan setelah banyak versi digital yang saya gunakan. Saat bergiat bersama anak-anak yang keseharian berada di kampung tanpa paparan teknologi digital, saya merasa ada yang hilang ketika saya terlalu sering berinteraksi digital.

Ada yang nyata di depan saya yaitu anak-anak yang bermain selalu dengan alam. Mereka berinteraksi secara alamiah dengan lingkungan sekitarnya. Maka sayapun berusaha mendekati mereka tanpa teknologi untuk menjaga kemurnian jiwa mereka.

Mulailah saya menulis dengan tangan. Hasilnya ada kepuasan yang saya rasakan ketika satu tulisan tangan selesai. Anak juga merespon dengan baik. Mereka seolah tertantang untuk kreatif.

"Sesuatu yang datang dari hati akan sampai kepada hati juga" demikian seorang teman saya berkata saat diskusi kecil tentang pendidikan yang menyenangkan dan pendidikan utuh dan holistik.

Share:

Postingan Populer