Ruang Sederhana Berbagi

Jumat, April 22, 2016

Hari Bumi dan Kepedulian Kita

Hari Bumi adalah hari pengamatan tentang bumi yang dicanangkan setiap tahun pada tanggal 22 April dan diperingati secara internasional. Hari Bumi dirancang untuk meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap planet yang ditinggali manusia ini yaitu bumi. Dicanangkan oleh Senator Amerika Serikat Gaylord Nelson pada tahun 1970 seorang pengajar lingkungan hidup. Tanggal ini bertepatan pada musim semi di Northern Hemisphere (belahan Bumi utara) dan musim gugur di belahan Bumi selatan. PBB sendiri merayakan hari Bumi pada 20 Maret sebuah tradisi yang dicanangkan aktivis perdamaian John McConnell pada tahun 1969, adalah hari dimana matahari tepat di atas khatulistiwa yang sering disebut Ekuinoks Maret. Kini hari bumi diperingati di lebih dari 175 negara dan dikoordinasi secara global oleh Jaringan Hari Bumi (Earth Day Network).

Bumi adalah planet ketiga dari Matahari yang merupakan planet terpadat dan terbesar kelima dari delapan planet dalam Tata Surya. Bumi juga merupakan planet terbesar dari empat planet kebumian Tata Surya. Bumi terkadang disebut dengan dunia atau Planet Biru. Bumi terbentuk sekitar 4,54 miliar tahun yang lalu, dan kehidupan muncul di permukaannya pada miliar tahun pertama. Biosfer Bumi kemudian secara perlahan mengubah atmosfer dan kondisi fisik dasar lainnya, yang memungkinkan terjadinya perkembangbiakan organisme serta pembentukan lapisan ozon, yang bersama medan magnet Bumi menghalangi radiasi surya berbahaya dan mengizinkan makhluk hidup mikroskopis untuk berkembang biak dengan aman di daratan. Sifat fisik, sejarah geologi, dan orbit Bumi memungkinkan kehidupan untuk bisa terus bertahan.

Litosfer Bumi terbagi menjadi beberapa segmen kaku, atau lempeng tektonik, yang mengalami pergerakan di seluruh permukaan Bumi selama jutaan tahun. Lebih dari 70% permukaan Bumi ditutupi oleh air, dan sisanya terdiri dari benua dan pulau-pulau yang memiliki banyak danau dan sumber air lainnya yang bersumbangsih terhadap pembentukan hidrosfer. Kutub Bumi sebagian besarnya tertutup es; es padat di lapisan es Antarktika dan es laut di paket es kutub. Interior Bumi masih tetap aktif, dengan inti dalam terdiri dari besi padat, sedangkan inti luar berupa fluida yang menciptakan medan magnet, dan lapisan tebal yang relatif padat di bagian mantel.

Bumi berinteraksi secara gravitasi dengan objek lainnya di luar angkasa, terutama Matahari dan Bulan. Ketika mengelilingi Matahari dalam satu orbit, Bumi berputar pada sumbunya sebanyak 366,26 kali, yang menciptakan 365,26 hari matahari atau satu tahun sideris. Perputaran Bumi pada sumbunya miring 23,4° dari serenjang bidang orbit, yang menyebabkan perbedaan musim di permukaan Bumi dengan periode satu tahun tropis (365,24 hari matahari). Bulan adalah satu-satunya satelit alami Bumi, yang mulai mengorbit Bumi sekitar 4,53 miliar tahun yang lalu. Interaksi gravitasi antara Bulan dengan Bumi merangsang terjadinya pasang laut, menstabilkan kemiringan sumbu, dan secara bertahap memperlambat rotasi Bumi.

Bumi adalah tempat tinggal bagi jutaan makhluk hidup, termasuk manusia. Sumber daya mineral Bumi dan produk-produk biosfer lainnya bersumbangsih terhadap penyediaan sumber daya untuk mendukung populasi manusia global. Wilayah Bumi yang dihuni manusia dikelompokkan menjadi 200 negara berdaulat, yang saling berinteraksi satu sama lain melalui diplomasi, pelancongan, perdagangan, dan aksi militer.
Hari Bumi di Gandawesi KPALH

Hari Bumi di Gandawesi

Teman-teman Gandawesi secara rutin memperingati Hari Bumi. Bentuk-bentuknya variatif seperti diskusi, pameran, performance art dan pemberian bibit tanaman kepada semua peserta. Waktu itu seorang ketua pelaksana, Diego Dirgantara mengatakan bahwa acara peringatan Hari Bumi adalah bagian dari upaya penyadaran lingkungan yang moment-nya bersamaan dengan Hari Bumi tanggal 22 April. Begitupula dengan ketua dewan pengurus Gandawesi, yang menuturkan bahwa kerusakan lingkungan itu sudah nyata dan kepedulian mahasiswa belum terlihat nyata, masih temporer, makanya yang perlu dilakukan sekarang adalah terus menerus mengampanyekan gerakan lingkungan. Diskusi di Hari Bumi bersama Gandawesi menjadi salahsatu bentuk kepedulian Gandawesi sebagai pencinta alam terhadap lingkungan. Cerita tentang Gandawesi bisa dilihat di www.gandawesi.or.id.

Share:

Kamis, April 21, 2016

Perempuan dan Lingkungan Hidup

Setiap Hari Kartini, saya selalu mengingat sosok Vandana Shiva yang menulis buku Water Wars. Yah, dari Vandana Shiva saya kemudian menelusuri jejak-jejak perempuan dan lingkungan hidup. Vandana Shiva (bahasa Hindi: वंदना शिवा: lahir 5 November 1952) adalah cendekiawan, aktivis lingkungan, dan penulis anti-globalisasi India.Shiva yang saat ini tinggal di Delhi telah menulis lebih dari 20 buku. Ia merupakan salah satu pemimpin dan anggota dewan International Forum on Globalization (bersama Jerry Mander, Edward Goldsmith, Ralph Nader, Jeremy Rifkin, et al.) dan tokoh gerakan solidaritas global yang dikenal dengan sebutan gerakan alter-globalisasi. Ia mendukung nilai-nilai tradisional seperti yang pernah dipaparkannya dalam buku Vedic Ecology karya Ranchor Prime. Ia adalah anggota komite ilmiah Fundacion IDEAS, wadah pemikir Partai Sosialis Spanyol. Ia juga merupakan anggota International Organization for a Participatory Society. Pada tahun 1993, Shiva dianugerahi Right Livelihood Award dan sejumlah penghargaan lainnya.
Perempuan dan Lingkungan Hidup

Perempuan dan Lingkungan Hidup
Perempuan yang dilekatkan dengan sifat feminin selama berabad-abad, baik secara natural maupun kultural, lebih dekat relasinya dengan bumi. Secara natural, femininitas perempuan membawa perempuan menjadi sosok yang caring & nurturing, bernaluri merawat dan memelihara, sebagaimana perannya sebagai ibu yang mengandung dan melahirkan, yang  kemudian (secara otomatis diharapkan melakukan peran) merawat dan memelihara anak-anak yang dikandung dan dilahirkannya. Peran merawat dan memelihara itu membuat perempuan banyak berhubungan langsung dengan lingkungan dan bumi secara luas dan positif, sedangkan laki jika berhubungan dengan bumi lebih secara negatif (berburu). Perempuan menjadi bukan hanya secara otomatis lebih peduli  terhadap bumi dan segala yang hidup, namun juga menjadi lebih mudah mengidentifikasikan diri dengan bumi yang melahirkan banyak kehidupan. Sementara itu secara kultural, secara training, perempuan selama berabada-abad lebih diakrabkan dengan dunia domestik dan bercocok tanam yang lebih dekat dengan alam, maka lagi-lagi, perempuan menjadi sahabat alam, sedangkan laki-laki menjadi musuh alam.

Menurut Vandana Shiva, kesalahan sudah dimulai pada definisi mengenai ranah yang dianggap produksi, yaitu mengendai pengertian dan definisi tentang yang produktif dan tidak produktif. Menurut konsep yang sudah diterima oleh umum, yang sangat bias laki-laki, sesuatu dianggap masuk ranah produktif ketika sudah ada internvesi teknologi dan tenaga yang sayangnya adalah bias laki-laki tadi. Contohnya adalah hutan di Kalimantan yang kaya akan keaneragaman hayati dan menjadi sumber kehidupan bagi sejumlah suku dan sub-suku di Kalimantan tidak masuk dalam kategori hutan produktif, karena tidak pernah ada jamahan traktor, atau benih pabrikan, atau tangan-tangan insinyur pertanian dengan berbagai teorinya. Sama seperti mata air yang mengalir dari pegunungan, dan menghidupi jutaan orang yang dilewati sungai tersebut juga tidak dianggap sebagai produktif sampai datang para investor, memasang bendungan berkatup, atau memasukkan air ke dalam botol dan menjualnya ke masyarakat yang sebenarnya tidak membutuhkan botol-botol plastik tadi. Fakta bahwa selama ribuan tahun sebelum ada internvensi teknologi alat berat dan internvensi pabrikan tadi sudah ada tangan-tangan perempuan dan laki-laki, tetapi terutama perempuan, yang membuat hutan dan sungai mampu nenghidupi ribuan penduduk di sekitarnya, tidak bisa diperhitungkan sebagai sebuah proses produksi. Saya katakan terutama perempuan, karena dengan gender divisioan labor tradisional seperti diuraikan di atas, perempuan yang lebih banyak secara langsung berinteraksi dan memanfaatkan sumberdaya alam tersebut.

Dalam analogi demikian, kerja perempuan dalam mengambil air bersih dari mata air sampai di atas meja makan, dan atau mengambil hasil hutan dan mengubahnya menjadi makanan di atas meja makan atau bahkan di warung-warung kecil di depan rumahnya tidak masuk dalam kategori produktif.  Masih menurut Shiva, perempuan beraktifitas di ranah ekonomi subsistense, berproduksi dan reproduksi dalam kemitraan dengan alam, menjadi ahli di bidangnya secara lebih holistis dan ramah lingkungan. Namun model pengetahuan, keahlian, dan bidang produksi yang mereka lakukan itu tidak dakui oleh teori kapitalisme dan kaum reduksionis.

Menurut Shiva, kita perlu berhati-hati dengan pandangan yang selama ini seperti sudah diamini oleh dunia modern (diperkenalkan oleh Francois Bacon) bahwa “knowledge is power”.  Dalam teori Bacon, pengetahuan adalah sumber kekuasaan, karena pengetahuan sanggup menghasilkan keuntungan, memperbesar kemampuan dan kekuasaan manusia.  Shiva menganggap hal tersebut sebagai tradisi epistemologi Barat yang membawa kekuatan patriarkis dan bersifat reduksionis.  Hal ini disebabkan karena tradisi pemikiran itu mengubah kemampuan manusia untuk mengetahui alam dengan menyingkirkan cara-cara mengetahui yang berbeda yang memiliki paradigma lain, yang tidak berbicara keuntungan dalam perspektif material dan ekonomis semata, dan sekaligu pelaku pengetahuan lain tadi.

Para Perempuan Penggerak Lingkungan Hidup di Dunia
Perkembangan permintaan sumber daya di seluruh dunia telah mengancam kesehatan lingungan hidup dunia sampai ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kecuali kebijakan baru ditetapkan, situasi ini dapat memiliki implikasi menghancurkan bagi perkembangan manusia. Dalam konteks ini, wanita dan anak-anak dapat menjadi peserta yang sangat aktif dalam membela lingkungan dan menghentikan, atau bahkan membalikkan degradasi dari sumber daya alam kita.

Pada tingkat dunia, ada kesadaran yang tumbuh akan kebutuhan dan pentingnya membuat perempuan berkontribusi terhadap identifikasi masalah lingkungan, serta dalam perencanaan kegiatan-kegiatan yang diarahkan pada pembangunan yang berkesinambungan dari komunitas mereka.
Selama 200 tahun terakhir, proses industri telah bertanggung jawab atas peningkatan tingkat polusi dan degradasi udara, air, dan tanah. Selain eksploitasi sumber daya alam tak terlarang, praktek-praktek pertanian yang tidak sehat memiliki efek sangat buruk bagi lingkungan dan kesehatan masyarakat dan kualitas hidup. Perempuan dan anak-anak telah sangat terpengaruh.

Perempuan , terutama yang sedang hamil, sangat rentan terhadap beberapa ancaman lingkungan, khususnya wanita yang tinggal di daerah pedesaan atau di pinggiran kota marjinal di negara-negara berkembang. Sampai saat ini, wanita memiliki beberapa pilihan akan jenis gaya hidup yang mereka ingin pimpin dan lebih sedikit kesempatan untuk mengubah kondisi yang tidak memuaskan dan meningkatkan kesehatan keluarga dan diri mereka sendiri.

Karena peranan mereka sebagai manager rumah, penyedia ekonomi, dan peran mereka dalam reproduksi, perempuan rentan terhadap masalah kesehatan dan bahaya dalam beberapa situasi. Terutama sistem reproduksi perempuan hamil rentan terhadap kontaminasi lingkungan. Setiap langkah dalam proses reproduksi dapat diubah oleh zat-zat beracun di dalam lingkungannya. Zat-zat beracun ini dapat meningkatkan resiko aborsi, cacat lahir, keterbelakangan pertumbuhan janin, dan kematian pra-lahir.

Meskipun dalam waktu lama perempuan telah dianggap sebagai penerima bantuan pasif, bukan peserta aktif dalam pembangunan, peranan mereka sangat penting baik bagi perekonomian negara-negara berkembang maupun untuk masa depan lingkungan. Dalam hal itu, sebagai pendidik lingkungan dan motivator bagi perubahan, perempuan adalah agen kunci dalam proses yang mengarah ke pembangunan yang lebih berkelanjutan dan sehat di planet ini.

Perempuan adalah pelindung tradisional lingkungan. Sebuah survei dunia akan sikap publik terhadap lingkungan yang disponsori oleh Program Lingkungan PBB menunjukkan bahwa wanita, bila dibandingkan dengan laki-laki, lebih cenderung memilih standar hidup yang lebih rendah dengan resiko kesehatan yang lebih sedikit daripada standar hidup yang lebih tinggi dengan resiko kesehatan yang lebih.

Mungkin contoh terbaik akan partisipasi perempuan dalam kegiatan lingkungan diwakili oleh pemenang Hadiah Nobel Wangari Maathai, pendiri gerakan Green Belt. Melalui usahanya, lebih dari 30 juta pohon telah ditanam oleh para partisipan gerakan ini di tanah publik dan swasta. Karyanya telah memimpin pemulihan hutan-hutan Kenya yang berkurang cepat dan telah memberdayakan perempuan pedesaan dalam teknik pelestarian lingkungan.

Di Nepal, Saraswoti Bhetwal telah mampu bertahan sebagai petani berkat teknik-teknik yang dipelajari di Pusat Internasional bagi Pembangunan Pegunungan Terpadu (PIPP), seperti pemanenan atap air, irigasi tetes, pembuatan kompos, dan pemerataan teras.

Di Amerika Latin, perempuan pribumi menjadi lebih aktif dalam penggunaan strategi pengurangan kemiskinan dan pembangunan berkelanjutan.

Selain itu, peningkatan partisipasi perempuan dalam sumber-sumber pemikir dan aktivitas pelatihan lingkungan yang memungkinkan mereka untuk mendidik masyarakat dan pembuat kebijakan tentang hubungan penting antara wanita, penggunaan sumber daya alam, dan pembangunan berkelanjutan.

Dalam hal itu, perempuan memiliki akses yang lebih baik ke isu-isu lingkungan lokal dan bagaimana untuk melakukan pendekatan dibandingkan dengan pria. Perempuan sering memiliki peran kepemimpinan dalam mengurangi penggunaan yang tidak perlu terhadap sumber daya, mempromosikan etika lingkungan, dan daur ulang sumber daya untuk meminimalkan limbah.

Ada bukti yang berkembang bahwa perempuan di beberapa negara di seluruh dunia mengambil peran sentral dalam gerakan penting lingkungan. Dan ada peningkatan keyakinan bahwa kebijakan pembangunan yang tidak melibatkan wanita dan juga seperti halnya laki-laki tidak akan sukses dalam jangka panjang. (artikel ini diolah dari berbagai sumber)
Share:

Selasa, April 12, 2016

Sampah Jadi Berkah, Belajar Dari Bank Sampah dan HL Ecomart

Gudang Bank Sampah Hijau Lestari (dok. Iden Wildensyah)
Seorang teman mengabari hal baru yang terjadi di Kota Bandung. Sebuah minimarket dengan sistem pembeliannya bisa dengan sampah. Buat saya tentu saja ini sesuatu yang baru, sebuah kreatifitas yang jarang muncul di mana saja. Menjadi kreatif karena tidak rata-rata. Walaupun mungkin jika ditelusuri lebih banyak, ada juga di tempat lain yang sudah melakukan lebih dulu.

Berdiri di kawasan perumahan Jalan Tubagus Ismail, HL Ecomart nama tempatnya. HL merupakan singkatan Hijau Lestari. Nah Hijau Lestari inilah yang mewadahi dan memelopori keberadaan minimarket ramah lingkungan ini. Dilihat dari informasi yang ada di www.hijaulestari.org, banyak sekali aktivitas lingkungan yang sudah dilakukan lembaga ini. Seperti pendidikan dan penyuluhan lingkungan yang meliputi cara menanam di lahan sempit, pemilaham sampah, dan masih banyak lagi. 

Di lokasi HL Ecomart itu memang terbagi dalam beberapa sisi yang menarik. Ada gudang pemilahan sampah, saung kreativitas, tempat koordinasi, minimarket, dan beberapa sudut hidroponik dengan berbagai jenis sayuran. Memasuki gudangnya, di sana terdapat alat press sampah untuk mengemas dengan sempurna. Alat ini ada yang manual dan ada juga yang sudah memakai mesin.

Biodigester di HL Ecomart (Iden Wildensyah)
Biodigester juga tersedia di lokasi HL Ecomart. Biodigester adalah alat pengolah sampah organik melalui proses anaerob dengan output gas, listrik, pupuk cair dan kompos. Dengan demikian, selain mampu mengurangi sampah organik dan sampah rumah tangga, alat ini berfungsi juga sebagai alat penghasil energi. Ada pun energi utama yang dihasilkan adalah gas metan yang saat ini masih peruntukkannya masih sebatas penggerak mesin diesel, terutama genset yang mampu menghasilkan listrik. Sementara gas, bisa digunakan untuk keperluan rumah tangga.

Yang lebih menarik, listrik yang dihasilkan melalui genset tersebut dalam waktu yang dekat akan disimpan dalam powerbank hybrid. Dengan demikian, jumlah pasokan listrik akan semakin banyak dan bisa diperuntukkan untuk kepentingan lain.

Bank Sampah
Bank sampah adalah suatu tempat yang digunakan untuk mengumpulkan sampah yang sudah dipilah-pilah. Hasil dari pengumpulan sampah yang sudah dipilah akan disetorkan ke tempat pembuatan kerajinan dari sampah atau ke tempat pengepul sampah. Bank sampah dikelola menggunakan sistem seperti perbankkan yang dilakukan oleh petugas sukarelawan. Penyetor adalah warga yang tinggal di sekitar lokasi bank serta mendapat buku tabungan seperti menabung di bank. 

Jenis Sampah Yang Bisa Ditabung
Jenis sampah yang bisa di tabung (iden wildensyah)
Salah satu jenis sampah yang bisa ditabung adalah sampah anorganik. Sampah anorganik berasal dari sumber daya alam tak terbarui seperti mineral dan minyak bumi, atau dari proses industri. Beberapa dari bahan ini tidak terdapat di alam seperti plastik dan alumunium. Sebagai zat anoragnik secara keseluruhan tidak dapat diuraikan oleh alam, sedang sebagian lainnya hanya dapat diuraikan dalam waktu yang sangat lama. Sampah yang dihasilkan oleh Madrasah/Sekolah sebagian besar merupakan bahan anorganik. Misalnya berupa plastik, kertas, sedotan, botol, botol plastik, kaleng, dan tas plastik.

Setelah selesai melakukan melihat-lihat aktivitas di HL Ecomart, sayapun kemudian membuka rekening dengan menjadi nasabah di Bank Sampah Hijau Lestari. Ini menjadi gerakan untuk mengubah cara pandang kita terhadap sampah. Sampah kini bukan lagi menjadi masalah, sampah kini menjadi berkah.
HL Ecomart, minimarket kreatif (Iden Wildensyah)

HL Ecomart (Iden Wildensyah)

Gudang Bank Sampah Hijau Lestari (Iden Wildensyah)
Tempat kumpul untuk rapat, koordinasi, atau penyuluhan (Iden Wildensyah)

Komunitas Pengrajin Daur Ulang Sampah (Iden Wildensyah

Buku Tabungan Bank Sampah Hijau Lestari (Iden Wildensyah)

Share:

Senin, April 11, 2016

Taman Kupu Kupu dan Diorama Ekosistem

Taman Kupu Kupu dan Diorama Ekosistem
Suhu berkisar antara 30-35 derajat Celcius di Kota Timika siang itu. Ketinggian 40 mdpl memang terasa panas. Kami menuju MP21. Area MP21 adalah areal pengelolaan lingkungan, pendidikan, dan penelitian lingkungan terkait tailing. Di dirikan di bekas lahan tailing yang sudah berubah menjadi kawasan hutan kembali.
Ada banyak pohon dan perdu di sekitar kawasan. Teduh di bawah pohon tapi panas jika terkena langsung terik matahari. Saya melihat juga lokasi pembibitan tanaman hutan dan tanaman produktif. Pada beberapa petak, gundukan tanah menggunung ditutupi oleh plastik dengan lubang pada tiap beberapa meter. Kelak, dari tiap lubang itu akan tumbuh berbagi jenis sayuran seperti tomat, cabe, dan lain-lain.
Selain pertanian, dikembangkan juga tempat budidaya ikan air tawar di sebuah kolam. Kolam ini unik, bagian pinggirnya dipasang ban bekas dari kendaraan proyek yang sudah tidak digunakan lagi. Berjajar rapi dan terlihat estetis karena penataannya yang bagus.
Taman Kupu Kupu
Melewati kolam kemudian saya memasuki sebuah ruangan besar dengan jaring melengkung di permukaan atasnya. Inilah taman kupu-kupu. Rasanya tak jauh berbeda dengan taman kupu-kupu di kawasan Cihanjuang, Bandung.
Di dalamnya ada berbagai jenis kupu-kupu khas Papua yang beterbangan ke sana ke mari. Hinggap dari satu bunga ke bunga lainnya. Mengisap sari madu bunga, jika sudah puas mengisap, terbang lagi.
Kupu-kupu ini kemudian akan bertelur di daun atau di dahan-dahan pohon yang ada di sana. Setelah bertelur kemudian akan menjadi ulat. Ulat yang memakan daun dan kotorannya akan menjadi pupuk bagi pohon yang didiaminya. Selepas itu, mereka akan menjadi kepompong. Nah saat menjadi kepompong ini, petugas akan memindahkan ke dalam ruang khusus sampai menjadi kupu-kupu.
Demikian prosesnya akan berulang setiap waktu karena kupu-kupu patuh terhadap proses siklus alamiah.
Graha Diorama Ekosistem.
Sebagai bagian dari kepedulian sosial dan pendidikan lingkungan, PR Freeport Indonesia lewat Bagian Pengelola Lingkungan membangun Diorama Ekosistem. Diorama Ekosistem ini adalah bagian yang menarik untuk pendidikan lingkungan. Jika ingin mengetahui ekosistem serta hewan-hewan endemik Papua, anda cukup mengunjungi Diorama Ekosistem ini dan lihatlah betapa kaya dan beragamnya flora dan fauna di Papua.
Dari mulai ketinggian 0-10 sampai ketinggian 4.000 mdpl tersaji di dalam diorama ekosistem tersebut. Jika selama ini kita hanya mengenal burung cendrawasih dan burung rangkong yang ada di Papua, ternyata masih banyak lagi satwa endemik yang menarik untuk kita ketahui.
Untuk anak-anak sekolah, tentu saja diorama ini sangat menarik. Dari penuturan pengelola, sudah ada banyak sekolah di sekitar Timika yang mengunjungi lokasi reklamasi lahan bekas tailing yang ada diorama ekosistem tersebut sambil bermain, outing, bahkan camping.
Bersyukurlah, untuk mereka yang sudah melihat langsung, membaginya dalam kesan yang mendalam akan membuat kita semakin bersyukur atas segala ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.


Share:

Minggu, April 10, 2016

Tentang Flotasi Tanpa Merkuri

Grinding, agar ukuran butir mineral dapat seragam sehingga proses akan lebih sukses atau berhasil. Flotasi tanpa merkuri (dok. Iden Wildensyah)
Ada yang membuat kening saya berkerut saat mendengar penjelasan petugas di lokasi pertambangan. Flotasi! Yah, kata itu membuat saya harus mencari tahu lebih banyak. Sekilas saja, saya tahu asal katanya yaitu float. Float adalah mengapung. Dari satu kata dasar itu saya sudah bisa langsung mengerti alur pembahasan tentang metode flotasi yang digunakan untuk memisahkan mineral.
Penasaran lebih lengkap? Inilah pembahasan singkat tentang flotasi yang saya ambil dari berbagai sumber.
Flotation (flotasi) berasal dari kata float yang berarti mengapung atau mengambang. Flotalasi dapat diartikan sebagai suatu pemisahan suatu zat dari zat lainnya pada suatu cairan/larutan berdasarkan perbedaan sifat permukaan dari zat yang akan dipisahkan, dimana zat yang bersifat hidrofilik tetap berada fasa air sedangkan zat yang bersifat hidrofobik akan terikat pada gelembung udara dan akan terbawa ke permukaan larutan dan membentuk buih yang kemudian dapat dipisahkan dari cairan tersebut.
Flotasi merupakan suatu cara konsentrasi kimia fisika untuk memisahkan mineral berharga dari yang tidak berharga, dengan mendasarkan atas sifat permukaan mineral yaitu senang tidaknya terhadap udara.
 Flotasi dilakukan dalam media air sehingga terdapat tiga fase, yaitu :
1. Fase padat
2. Fase cair
3. Fase udara
Flotasi adalah suatu pemisahan suatu zat dari zat lainnya
pada suatu cairan/larutan berdasarkan perbedaan sifat permukaan dari
zat yang akan dipisahkan
 (dok. Iden Wildensyah)

Flotability adalah sifat kimia dari mineral yaitu kekuatan mengapung mineral yang tergantung pada senang tidaknya terhadap udara. Terdapat dua macam jenis mineral, yaitu :
1. Polar, senang pada air (hydrofillic/aerophobic)
2. Non polar, senang pada udara (hydrophobic/aerofillic)
Flotasi dari mineral – mineral umumnya dibagi atas dua bagian yaitu :
flotasi mineral – mineral logam (metallic minerals) umumnya mineral – mineral sulfida.
fotasi mineral – mineral bukan logam ( non metallic minerals ), meliputi logam – logam oksida, silikat, sulfat, karbona, halit dan fosfat , juga felsfar, garnet, muskovit, batu semen, fluosfar dan lain-lain.
Dengan mendasarkan sifat mineral tersebut maka mineral yang satu dengan lainnya dapat dipisahkan dengan gelembung udara.
Mekanisme flotasi didasarkan pada adanya pertikel mineral yang dibasahi (hidropilik) dengan partikel mineral yang tidak dibasahi (hidropobik). Partikel – partikel yang basah tidak mengapung dan cenderung tetap berada dalam fasa air. Di lain pihak partikel – perikel hidropobik (tidak dibasahi) menempel pada gelembung , naik ke permukaan, membentuk buih yang membentuk partikel dan dipisahkan.
Secara garis besarnya pemisahan dengan cara flotasi dilakukan dengan menggunakan 2 tahap : yaitu tahap conditioning dan tahap pengapungan mineral (flotasi). Pada tahap conditioning bertujuan untuk membuat suatu mineral tertentu bersifat hidropobik dan menpertahankan mineral lainnya bersifat hidropilik. Pada tahap conditioning ini ini kedalam pulp dimasukkan beberapa reagen flotasi. Sedangakan pada tahap flotasi atau aerasi adalah tahap pengaliran udara kedalam pulp secara mekanis baik agitasi maupun injeksi udara.

Langkah-langkah Flotasi
Hal yang menarik selama mengunjungi lokasi pertambangan selain penjelasan tentang flotasi, juga langkah-langkahnya. Awalnya gak mudeng dengan setiap penjelasan di ruangan kontrolnya tetapi setelah diajak langsung melihat proses langkah-langkah flotasi tersebut, sedikit demi sedikit jadi tahu tentang proses flotasi ini.
Nah, inilah langkah-langkah flotasi yang dimaksud:
1. Liberasi, analisis pendahuluan
Agar mineral terliberasi maka perlu dilakukan crushing atau grinding yang diteruskan dengan pengayakan atau classifying. Ini dimaksudkan agar ukuran butir mineral dapat seragam sehingga proses akan lebih sukses atau berhasil. Analisis pendahuluan dilakukan dengan menggunakan mikroskop sehingga dapat dilihat derajat liberasinya dan kadar dari mineral tersebut. Diupayakan dalam tahap ini juga dilakukan desliming, sebab slime akan mengganggu proses flotasi.
2. Conditioning
Yaitu membuat suatu pulp agar nantinya pulp tersebut dapat langsung dilakukan flotasi. Preparasi ini sebaiknya disesuaikan dengan liberasi dalam proses basah, maka conditioning juga harus dilakukan pada proses basah.Pada tahap pengkondisian, reagent yang diberikan adalah modifier, collector dan terakhir frother.
3. Proses flotasi
Proses ini ditandai dengan masuknya gelembung udara ke dalam pulp.
I.1.3 Macam sel flotasi
Sel flotasi berfungsi untuk menerima pulp dan dilakukan proses flotasi. Jenis sel mendasarkan atas pemasukan udara, adalah :
1.      Agitation Cell
Alat ini jarang digunakan, sebab adanya perkembangan dengan diketemukannya sub aeration cell. Udara masuk ke dalam cell flotasi karena putaran pengaduk.
2.      Sub Aeration Cell
udara masuk akibat hisapan putaran pengaduk. Alat ini paling praktis sehingga banyak digunakan.
3.      Pneumatic Cell
Alat ini jarang sekali yang menggunakan, udara langsung dihembuskan ke dalam cell
4.      Vacum and Pressure Cell
Udara masuk karena tangki dibuat vakum oleh pompa penghisap dan udara dimasukkan oleh pompa injeksi.
5.      Cascade Cell
Udara masuk karena jatuhnya mineral. Syarat cell adalah :
a. Pulp tidak mengandap (dilengkapi dengan alat agitasi)
b. Ada pengatur tinggi pulp
c. Ada daerah yang relatif tenang sehingga butiran yang menempel gelembung udara mudah naik ke permukaan
d. Konstruksi dibuat sehingga tidak terjadi short circuit
e. Mempunyai resirkulasi dan pengeluaran middling
f. Harus mempunyai penerimaan pulp dan pengeluaran busa yang menumpuk
g. Mempunyai permukaan bebas untuk gelembung-gelembng yang sudah mengandung mineral, sehingga tidak mempengaruhi agitasi
h. Harus dilengkapi dengan pengeluaran froth.

Penutup
Satu hal yang penting dari mengikuti semua tahapan penjelasan dan melihat langsung flotasi ini adalah meyakinkan bahwa proses flotasi ini terbebas dari merkuri. Yah! tidak ada merkuri dalam proses flotasi ini. Semua orang bisa memegang langsung hasil pengolahan tersebut tanpa harus merasa ketakutan efek dari merkuri.

Konsentrat hasil proses flotasi (dok. Iden Wildensyah)


Share:

Kamis, April 07, 2016

Ingin Mengendarai Haul Truck? Coba Dulu Simulatornya

Memasuki ruang simulator kendaraan di Institut Pertambangan Nemangkawi terasa seperti berada di ruang bermain arena ketangkasan di pusat-pusat perbelanjaan. Tak terasa bahwa ruangan itu adalah inkubator pencetak generasi muda Indonesia dan pemuda-pemudi Papua khususnya untuk menjadi seorang teknisi terlatih di bidang pertambangan khususnya operator lapangan.

Semua bidang operasi pertambangan harus dilakukan secara cermat dan seksama. Maka dari itu setiap individu yang akan terjun di lapangan harus terlatih dan terampil dalam bidangnya. Khusus untuk mengoperasikan kendaraan super besar yang bannya setinggi mobil jeep type double cabin atau setinggi rumah satu lantai, harus benar-benar tersertifikasi khusus oleh lembaga independen yang mengurus bidang lisensi mengendarai kendaraan raksasa ini.

Untuk itu, Institut Pertambangan Nemangkawi memfasilitasi para peserta didiknya dengan ragam fasilitas yang memadai agar siap terjun di lapangan dengan baik. Simulator kendaraan berat salah satunya. Yah, simulator ini berbeda untuk tiap jenis kendaraannya. Dump truck tentu berbeda dengan kendaraan penggali, tentu juga berbeda cara mengoperasikannya. Bus, truck, jeep, dan masih banyak lagi jenis kendaraan yang beroperasi di lokasi tambang PT Freeport Indonesia. Simulator ini tentu saja berbeda dengan simulator di kepolisian untuk test saat ingin mendapatkan Surat Ijin Mengemudi.

Bagaimana dengan simulator di arena permainan? Tentu saja beda. Walaupun saat pertama kali melihat berjajar seperti di arena permainan, ini berbeda. Banyak sekali tombol-tombol instruksi yang harus diamati. Lalu lampu indikator yang juga lumayan harus diingat saat mengendarainya. Isyarat yang muncul juga harus benar-benar diperhatikan. Misalnya jenis-jenis gangguan yang bisa muncul tiba-tiba saat mengendarai.

Bunyi alarm? Iya! Ada bunyi peringatan jika kita salah langkah. Bunyi ini untuk mengingatkan banyak hal termasuk yang terpenting adalah bahaya atau kewaspadaan. Rem, ini juga terhitung rumit. Ada tiga jenis rem. Saya lupa satu persatu tapi intinya rem ini pertama jika harus berhenti, menahan kendaraan, dan memberi kesempatan kepada pengendara untuk loncat dari Haul Truck. Tapi jangan khawatir, pedalnya cuma dua yaitu gas dan rem.

Tibalah saat mencoba. Instruktur dari Institut Pertambangan Nemangkawi menjelaskan langkah-langkahnya mulai dari starter, mesin menyala, lalu menjalankannya. Ringan bukan? Teori iya, seperti ringan. Tinggal injak gas untuk maju dan injak rem untuk berhenti. Kenyataan, tiba-tiba ada kendaraan dari belakang mau menyusul dan kita harus menepi. Lalu saat mau berbelok ke kanan misalnya, tiba-tiba ada kendaraan lain dari depan dan harus mendahulukan mereka. Kita harus berhenti menunggu. Atau tiba-tiba ada hujan es, ada hujan salju, tanah jadi licin. Kendaraan Haul Truck tidak bisa dikendalikan. Sudah diinjak rem tapi masih maju, pakai rem tangan masih maju. Lalu rem mesin yang otomatis berhenti menyalakan alarm bahaya. Maka loncatlah secepatnya keluar dari kendaraan raksasa tersebut.

Nah, sekelumit cerita itu menggambarkan betapa mengendarai sebuah kendaraan raksasa Haul Truck itu sangat menantang dan butuh latihan yang terus menerus. Berlatih membuat kita paham segala sesuatu yang berhubungan dengan kendaraan. Berlatih di simulator kendaraan di Institut Pertambangam Nemangakawi sungguh sangat dibutuhkan untuk mereka yang akan terjun di lokasi tambang.

Share:

Senin, April 04, 2016

Alun Alun Kuala Kencana di Timika, Papua

Membayangkan sebuah kota mandiri untuk dijadikan sebagai bahan study banding tak usah jauh-jauh ke luar negeri. Datang saja ke Kuala Kencana di Timika Papua. Kuala Kencana adalah sebuah kawasan kota mandiri di Papua yang penataan lingkungan sangat baik. Dari hal kecil misalnya penataan kabel listrik di Kuala Kencana nyaris tak akan terlihat kabel melintang di udara  Lalu pengelolaan kebersihan kota, pengaturan angkutan umum, dan pengelolaan lainnya yang menyangkut elemen kota seperti penatasaan kawasan pemukiman, penataan kawasan perkantoran, penataan kawasan pendidikan, dan masih banyak hal lain yang bisa dipelajari dari pengelolaan sebuah kota mandiri dari Kuala Kencana.
Nah, tentang contoh baik dalam pengelolaan jaringan kabel bawah tanah bisa kita bedakan dengan kota-kota besar di Indonesia. Jaringan kabel di atas seringkali merusak pemandangan saat mengambil foto gedung bersejarah atau gedung-gedung menarik lainnya karena berada di jalur pinggir jalan raya terkadang semrawut tak karuan di depan sebuah gedung.
Baiklah, saya tak mau lebih jauh melihat atau membandingkan hal yang tak bisa dibandingkan. Saya ingin bercerita tentang Alun Alun di Kuala Kencana. Alun Alun yang merupakan pusat kota terlihat lengang siang itu. Tak banyak aktivitas warga seperti berolah raga, berlari, atau sekedar jalan-jalan. Maklum hari itu bukan hari libur.
Para orang tua sibuk bekerja ke kantor atau ke kawasan tambang di Tembagapura dan anak-anak masuk sekolah seperti biasa. Bis pengantar jemput yang gratis datang satu dua kali dalam hitungan waktu yang tepat. Bis yang datang untuk mengantarkan para warga yang tinggal di Kuala Kencana untuk ke luar atau ke tempat lain di Timika.
Empat buah patung khas Papua menyambut di depan gerbang masuk ke kawasan Kuala Kencana. Setelah melewati pos pemeriksaan, kami melaju ke tengah tepatnya ke pusat kota Kuala Kencana. Jalanan lebar dengan tumbuhan dan bunga di pinggir jalan. Pemisah jalan satu lajur dibuat sangat ramah mata. Enak dilihat dan menarik untuk diabadikan. Pada jarak tertentu, shelter bis dibangun. Beberapa penduduk tampak menunggu kehadiran shuttle bus.
Patung dari besi khas Nyoman Nuarta berdiri megah di pusat alun-alun. Siang itu cuaca sedang mendung. Pada beberapa titik terdapat genangan sisa hujan semalam. Kami berhenti di dekat Masjid Besar bernama Masjid Baiturrahim. Masjid megah di Kuala Kencana ini digunakan untuk aktivitas keagamaan pemeluk agama Islam. Di depan masjid, kolam air mancur terbentang memanjang seolah menyambut kedatangan kami.
Di alun alun Kuala Kencana, kelompok musik Slank pernah mengadakan konser. Animo masyarakat sekitar sangat tinggi. Lapangan alun alun yang luas menampung penonton yang ingin menyaksikan langsung penampilan band alternatif Slank di kotanya.
Alun alun Kuala Kencana merupakan bagian tak terpisahkan dengan Kota Kuala Kencana yang dibangun oleh Freeport Indonesia untuk perumahan karyawan. Setelah Tembagapura di ketinggian tak mampu lagi menampung banyaknya jumlah karyawan.
Setelah puas mengelilingi alun-alun Kuala Kencana, kamipun beranjak lagi ke tempat lain untuk melihat secara langsung proses transfer ilmu pengetahuan seputar pertambangan di Institut Pertambangan Nemangkawi.
Share:

Sabtu, April 02, 2016

Tukang Kayu dan Mandor

Tukang Kayu dan Mandor (Iden Wildensyah)
Alkisah, seorang Tukang Kayu yang merasa sudah tua dan berniat untuk pensiun dari profesinya sebagai Tukang Kayu yang sudah ia jalani selama puluhan tahun. Ia ingin menikmati masa tuanya bersama istri serta anak cucunya. Sebelum memutuskan untuk berhenti bekerja, ia sebelumnya menyadari bahwa ia akan kehilangan penghasilan rutin yang setiap bulan ia terima. Bagaimana pun itu, ia lebih merasakan dan mementingkan tubuhnya yang sudah termakan usia karena ia merasa tidak dapat lagi melakukan aktivitas seperti tahun-tahun sebelumnya.

Suatu hari, kemudian ia mengatakan rencana ingin pensiun kepada mandornya. “Saya mohon maaf Pak, tubuh saya rasanya sudah tidak seperti dulu, saya sudah tidak kuat lagi untuk menopang beban-beban berat di pundak saya saat bekerja..”.

Setelah sang mandor mendengar niat Tukang Kayu tersebut, ia merasa sedih. Karena sang mandor akan kehilangan salah satu Tukang Kayu terbaiknya, ahli bangunan handal yang dimiliki dalam timnya. Namun apalah daya, mandor tidak dapat memaksa untuk mengurungkan niat si Tukang Kayu untuk berhenti bekerja.

Terlintas dalam fikiran sang mandor, untuk meminta permintaan terakhir sebelum dirinya pensiun. Sang mandor memintanya untuk sekali lagi membangun sebuah rumah untuk yang terakhir kalinya. Untuk sebuah proyek dimana sebelum Tukang Kayu tersebut berhenti bekerja.

Akhirnya, dengan berat hati Tukang Kayu menyanggupi permintaan mandornya meskipun ia merasa kesal karena jelas-jelas dirinya sudah bicarakan akan segera pensiun.

Di balik pengerjaan proyek terakhirnya, ia berkata dalam hati bahwa dirinya tidak akan mengerjakannya dengan segenap hati. Sang mandor hanya tersenyum dan mengatakan pada Tukang Kayu pada hari pertama ketika proyeknya dikerjakan, “Seperti biasa, aku sangat percaya denganmu. Jadi, kerjakanlah dengan yang terbaik. Seperti saat-saat kemarin kau bekerja denganku. Bahkan, dalam proyek terakhir ini kamu bebas membangun dengan semua bahan-bahan yang terbaik yang ada”.
Kayukrea Woodcraft (iden wildensyah)

Tukang Kayu itupun akhirnya memulai pekerjaan terakhirnya dengan malas-malasan. Bahkan dengan asal-asalan ia  membuat rangka bangunan. Ia malas mencari, maka ia menggunakan bahan-bahan bangunan berkualitas rendah. Sangat disayangkan, karena ia memilih cara yang buruk untuk mengakhiri karirnya.

Hari demi hari berlalu, dan akhirnya, rumah itupun selesai. Ditemani Tukang Kayu tersebut, sang mandor datang memeriksa. Ketika sang mandor memegang gagang daun pintu depan hendak membuka pintu, ia lalu berbalik dan berkata, “Ini adalah rumahmu, hadiah dariku untukmu”.
Betapa kagetnya si Tukang Kayu. Ia sangat menyesal. Kalau saja sejak awal ia tahu bahwa ia sedang membangun rumahnya, ia akan mengerjakannya dengan sungguh-sungguh. Akibatnya, sekarang ia harus tinggal di sebuah rumah yang ia bangun dengan asal-asalan.


Share:

Jumat, April 01, 2016

Kisah Tukang Kayu


Jauh di pedalaman terdapat sebuah desa petani yang subur dan dialiri banyak sungai-sungai kecil. Di desa itu hidup sepasang saudara yang selalu berbagi dan saling menolong. Keduanya diwarisi bidang tanah yang cukup besar untuk diolah. Selama berpuluh-puluh tahun mereka saling bertukar alat pertanian, berbagi benih dan bibit, serta berbagai cara-cara sukses dalam bertani.

Suatu hari terjadi sebuah kesalahpahaman kecil diantara keduanya. Dengan emosi yang kian memuncak, harmoni dan hubungan baik yang dulu terjalin pun rusak akibat kata-kata keras yang menyakitkan dan pertengkaran hebat. Perang dingin pun terjadi diantara kedua saudara ini.

Di satu pagi, seorang tukang kayu mendatangi rumah sang kakak. Dengan hormat, si tukang kayu mengetuk pintu rumah sang kakak.

“Anda siapa? Ada perlu apa?” ujar sang kakak.

Sambil tersenyum kecil si tukang kayu menjawab, “Saya seorang tukang kayu keliling. Saya sedang mencari pekerjaan. Apakah ada yang bisa saya kerjakan untuk tuan?”

Sambil mengelus-elus janggut, sang kakak pun akhirnya menjawab penuh semangat, “Ah kebetulan sekali! Saya membutuhkan jasa Anda!”

Sang kakak pun mengajak si tukang keyu ke dekat parit yang cukup lebar yang membatasi tanah pertaniannya. “Anda lihat tanah yang di seberang parit itu? Itu tanah adik saya. Beberapa hari yang lalu dia mengeruk tanah di sekitar parit sana sehingga parit ini semakin besar. Dia memang benci pada saya. Jadi, saya butuh bantuan Anda untuk membangun sebuah pagar yang tinggi dan tebal sehingga saya tidak perlu lagi melihat dia atau tanahnya. Anda bisa?”

Sambil mengedikkan kepala, si tukang kayu menjawab, “Baiklah, saya mengerti. Saya akan membantu Tuan.”

“Bagus sekali. Semakin cepat selesai semakin baik! Tapi saya harus pergi ke kota, nanti sore baru kembali. Kalau Anda butuh bantuan panggil saja pekerja di rumah saya.” Kemudian sang kakak pun pergi.

Si tukang kayu mengeluarkan semua peralatannya dan mulai bekerja. Sepanjang hari itu, si tukang kayu bekerja keras, mulai dari mencari kayu-kayu terbaik, membeli paku dan bor, memotong kayu, dan membangun. Kerja kerasnya yang luar biasa langsung selesai sore itu juga. Tersenyum lebar, sang tukang kayu memandangi hasil kerja kerasnya.

Ketika sang kakak kembali dari kota, ia bingung mendapati banyak orang yang berkumpul di sekitar rumahnya. Ia pun bergegas menghampiri kerumunan untuk melihat apa yang mereka lihat. Sang kakak pun terkesiap ketika melihat sebuah jembatan kayu yang terlihat kuat, kokoh, namun cantik menjulang di atas parit yang menghubungkan tanahnya dan tanah sang adik.

Sambil berlari mendekati jembatan itu, ia melihat si tukang kayu sedang membereskan peralatannya. Belum sempat ia menghampiri si tukang kayu, terdengar suara sang adik dari ujung jembatan, “Kak!! Saya tidak percaya kakak membangun jembatan ini setelah semua yang telah saya lakukan pada kakak.”

Melihat wajah haru sang adik, sang kakak pun berlari ke atas jembatan dan mereka berpelukan sambil saling meminta maaf. Warga desa yang melihat kejadian itu pun ikut menitikkan air mata haru.Ketika sang tukang kayu hendak meninggalkan rumah sang kakak, sang kakak berkata, “Tunggu sebentar, saya masih punya banyak pekerjaan untuk Anda.”

Si tukang kayu menggeleng sambil berkata, “Masih banyak jembatan yang perlu saya bangun.”
Share:

Postingan Populer