Ruang Sederhana Berbagi

Minggu, April 22, 2012

Diajak Marco Polo Keliling Dunia

" I did not write half of what I saw, for I knew I would not be believed" (Marco Polo)

Saya mengikuti perjalanan Marco Polo melintasi dunia. Sebagai petualang, rasanya perjalanan Marco Polo benar-benar fantastis. Dari Eropa, dia melintasi Asia Tengah, Asia Timur dan Asia Tenggara. Marco Polo (1254-1324), seorang pedagang Venesia, menghabiskan begitu banyak masa dalam hidupnya untuk melayani Kublai Khan serta melakukan perjalanan ke dan dari istana Khan juga di sekitar Kekaisaran Mongol sekaligus mempelajari sejumlah besar pengetahuan secara langsung maupun tidak mengenai Asia. Sekembalinya ke Eropa dia terlibat dalam perang Venesia dengan Genoa, menjadi tawanan perang dan di dalam penjara bertemu dengan Rustichello da Pisa, yang menuliskan kisah perjalanan Polo.

Saya mengikuti perjalanan Marco Polo yang melakukan petualangannya dengan bergabung bersama dengan kelompok dagang ayahnya (Nicolo) dan Pamannya (Mafeo). Setelah disambut sebagai orang kepercayaan Khan Agung maka jiwa penjelajahannya mulai mendapatkan tempat yang lapang. Berbagai perjalanan ke banyak tempat di belahan bumi bagian timur pun dijalaninya. Telinga dan matanya selalu terbuka lebar menyerap informasi dan pengetahuan yang pada masanya masih sangat asing bagi warga dunia belahan barat. 

Catatan ini sangat menarik karena beberapa nama tempatnya masih menggunakan nama lama, misalnya Zipangu (Jepang), Jawa kecil (sumatera), Jawa besar (Kalimantan) lalu Persia (Iran) dll. Di tempat yang disinggahi, Marco Polo menuliskan catatan dan belajar tentang adat istiadat, keadaan sosial, hasil bumi, juga sejarah penduduk dan pemimpin negeri-negeri yang didatanginya. Terpenting dari semua itu, sesederhana apapun catatannya, apabila itu dilakukan dengan segenap jiwa dan pikirannya, nyatanya bisa bersifat abadi hingga berabad-abad kemudian.

Menyukai petualangan, perjalanan jauh atau ekspedisi akan memberikan banyak pelajaran berarti. Setiap perjalanan selalu bisa menjadi begitu inspiratif. Berbekal semangat dan sikap rendah hati serta terbuka kepada semua yang terasa asing, sebuah ekspedisi dengan catatan ringkas berbuah ringkasan sejarah yang jadi pelajaran setiap penikmatnya.

Bersama Marco Polo, saya diajak berlayar mengarungi samudera, menunggang unta dan kuda menyeberangi padang pasir, juga berjalan kaki mendaki gunung dan lembah, untuk mengenal dunia baru dan menambah persaudaraan di seluruh permukaan bumi yang semakin sempit.
Share:

Minggu, April 15, 2012

Dari Anyer Ke Panarukan

Tuntas sudah saya melakukan perjalanan darat dari Anyer menuju Panarukan yang berakhir pada tahun 1809. Sebuah perjalanan yang menguak sejarah genosida di Pulau Jawa semasa Maarschalk en Gouvernuer Generaal, Mr. Herman Willem Daendels. 
Saya melakukan perjalanan jauh itu tentu saja tidak menembus ruang dan waktu lampau, saya melakukan perjalanan melalui sebuah buku berjudul Jalan Raya Pos, Jalan Daendels karya Pramoedya Ananta Toer yang ditulis pada tahun 1995 dan dicetak pertamakali sepuluh tahun kemudian yaitu tahun 2005.

Lewat buku ini saya belajar tentang daerah-daerah yang dilewati sewaktu proyek pelebaran jalan dari Anyer di Ujung Jawa Barat (Banten sekarang) sampai Panarukan di ujung Jawa Timur. Tentang sejarah kerajaan, tentang lika-liku adat istiadat serta kehidupan masyarakatnya.
Sebuah buku adalah sebuah kesaksian. Dan buku Jalan Raya Pos, Jalan Daendels adalah kesaksian tentang peristiwa genosida kemanusiaan paling mengerikan di balik pembangunan Jalan Raya Pos, jalan yang membentang 1000 kilometer. Inilah satu dari beberapa kisah tragedi kerjapaksa terbesar sepanjang sejarah di Tanah Hindia.
Membaca buku ini seperti diajak jalan-jalan menyusuri sejarah pada masa silam. Setiap daerah yang dilewati memberikan kesan tersendiri bagi saya. Bandung misalnya, di Kota ini Daendels pernah berkata ''Zorg, dat als ik terug kom hier een stad is gebouwd'' (usahakan bila aku datang lagi ke sini telah dibangun sebuah kota. Lalu ia menusukkan tongkat kayu ke tanah. Tempat menusukkan tongkat itulah yang kemudian menjadi titik nol kilometer Kota Bandung.
Daendels adalah penganut cita-cita Revolusi Perancis: ''Kemerdekaan, persamaan, persaudaraan''. Ia pun percaya bahwa ''segenap manusia dilahirkan sebagai mahluk merdeka dan mempunyai hak yang sama''. Tapi sebagai penguasa, dari seorang revolusioner ia menjadi seorang diktator yang bengis.
Pramoedya Ananta Toer lewat buku ini menuturkan sisi paling kelam dalam pembangunan jalan yang beraspalkan darah dan airmata manusia-manusia Pribumi. Pemeriksaan yang cukup detail dan bercorak tuturan perjalanan ini, membiakkan sebauh ingatan satire, bahwa kita adalah bangsa yang kaya tapi lemah. Bangsa yang sejak lama bermental diperintah oleh bangsa-bangsa lain.
Share:

Kamis, April 05, 2012

Bertualang, Menulis, dan Berinternet

Bertualang, menulis dan berinternet ria lebih mengasyikan dengan INDOSAT INTERNET

Ada tiga hal yang saya sukai, bertualang, menulis dan berinternet ria. Ketiga kegiatan ini saya sebut sebagai bagian dari kehidupan yang selalu menarik. Bertualang berarti mencari sesuatu yang baru, baik itu mengunjungi tempat baru atau juga menemukan sesuatu yang menarik karena baru. Kebaruan bisa terjadi dalam berbagai bentuk. Termasuk di dalamnya adalah inovasi atas karya-karya sebelumnya. Mencari inovasi menjadi sebuah penjelajahan yang sangat menantang.
Berinternet lebih asyik dengan Indosat Internet!
Penjelajahan berarti harus bertualang. Setelah bertualang, tentu saja merekam. Merekam dalam bentuk gambar foto dan juga tulisan. Mencatat setiap nama-nama tempat baru, inovasi-inovasi baru, dan semua hal yang baru. Tulisan memungkinkan orang menjadi tahu hal yang tidak diketahui sebelumnya. Dari tulisan orang yang bertualang, kita seolah dibawa untuk memasuki suasana petualangan. Sampai sekarang saya masih ingat kisah petualangan Tenzing Norgay dan Sir Edmund Hillary saat pertama kali menginjakkan kaki di Everest.
Rasanya seperti dibawa bertualangan sampai ke puncak tertinggi di dunia. Atau membaca kisah teman-teman mapala yang menembus sungai Musi di Kalimantan dengan perahu boat dan sampan yang sederhana. Kekuatan tulisan petulangan itu membekas dalam diri saya sampai sekarang.
Tak ketinggalan kemudian adalah setelah menulis adalah berinternet. Harus diakui bahwa saat ini Internet sudah menjadi sebuah kebutuhan mendasar yang baru. Keberadaan internet menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan. Ada yang hilang kalau tidak berinternet. Dalam dunia internet juga saya menemukan petualangan-petualangan dalam ranah yang lain. Misalnya inovasi dan tempat-tempat yang menarik dikunjungi. Ada banyak hal menarik dalam dunia internet. Tetapi berinternet ria tidak akan lepas dari penyedia layanan internet itu sendiri. 
Petualangan saya mempertemukan pada INDOSAT INTERNET. Dengan INDOSAT INTERNET, saya bisa mengakses banyak pengalaman-pengalaman serta pengetahuan-pengetahuan baru tanpa harus terkendala jaringan. Dan terpenting INDOSAT INTERNET Rp50K dan Rp100K adalah Starter Pack internet dengan quota terbesar di market penyedia layanan internet. Berani di adu deh, cek disini :)
INDOSAT INTERNET membuat saya tetap bisa berinternet ria walaupun berada jauh di pedalaman. Bukan saja untuk bertualangan, INDOSAT INTERNET ini bisa dinikmati siapapun. layanan paket data unlimited kecepatan tinggi hingga 1 Mbps untuk aktivitas berinternet seperti  e-mail, chatting, downloading, blogging, browsing, dll. Ada beragam paket pilihan sesuai kebutuhan, akses yang mudah dan tarif yang terjangkau.
Ayooo.. siapapun anda saatnya beralih ke INDOSAT INTERNET dan rasakan kemudahannya. Bertualang, menulis dan berinternet ria lebih mengasyikan dengan INDOSAT INTERNET. (iden wildensyah)




Share:

Senin, April 02, 2012

Menulis dan Mengolah Ide


Salah satu pembelajaran menarik adalah menulis dan mengolah ide. Ide akan memunculkan kreativitas, kreatif adalah kata kerja dari ide. Tidak mungkin menjadi kreatif tanpa ide. Demikian saya mengutip pengantar Jack Foster dalam bukunya yang berjudul How To Get Ideas.
Creative Writing (http://kidslearntoblog.com)
Sementara itu dalam bukunya Creativity Inc: Building an Inventive Organization, Kreativitas adalah proses timbulnya ide yang baru, sedangkan inovasi adalah pengimplementasian ide itu sehingga dapat merubah dunia. Kreativitas membelah batasan dan asumsi, dan membuat koneksi pada hal hal lama yang tidak berhubungan menjadi sesuatu yang baru. Inovasi mengambil ide itu dan mejadikannya menjadi produk atau servis atau proses yang nyata di perusahaan. sementara dalam wikipedia Kreativitas adalah proses mental yang melibatkan pemunculan gagasan atau konsep baru, atau hubungan baru antara gagasan dan konsep yang sudah ada.
Dari sudut pandang keilmuan, hasil dari pemikiran kreatif (kadang disebut pemikiran divergen) biasanya dianggap memiliki keaslian dan kepantasan. Sebagai alternatif, konsepsi sehari-hari dari kreativitas adalah tindakan membuat sesuatu yang baru
Sejalan dengan ide dan kreativitas, menulis juga butuh keduanya. Dia membutuhkan ide-ide baru serta kreativitas yang berbeda. Bayangkan jika sebuah tulisan monoton, bisa jadi dia berhasil menulis tetapi tidak menarik untuk dibaca. Nah, pembelajaran sekarang yang saya catat adalah kemampuan menulis dan mengolah ide yang harus dimiliki oleh calon penulis. Sebagai pemula dalam hal menulis, saya menyadari betapa saya belum bisa menulis dan mengolah ide dengan baik. Tetapi itu bukan berarti saya tidak belajar untuk menulis dan mengolah ide dengan baik, saya berusaha agar setiap hari saya mampu menangkap pembelajaran-pembelajaran yang disampaikan secara tidak langsung baik itu oleh para penulis sebelumnya yang sudah malang melintang.
Inilah yang menjadi unik, semua terlibat dalam pembelajaran. Semua memberikan timbal balik yang bagus dalam proses pembelajaran. Belajar lagi tentang banyak hal yang menarik yang terkadang dilupakan saat merasa diri sudah bisa. Padahal, masih banyak hal yang bisa kita gali di dalamnya.
Share:

Postingan Populer