Ruang Sederhana Berbagi

Jumat, Juni 26, 2015

Menikmati Senja di Kota Bandung

Kota Bandung punya banyak cerita menarik yang bisa menjadi kenangan. Sebagai kota di ketinggian 700 Mdpl lebih, jelaslah Kota Bandung termasuk salah satu kota yang memiliki suhu dingin dibanding kota-kota lainnya di Indonesia.  Nama Bandung yang berawal dari nama bendung merupakan kota cekungan. Terdapat di antara banyak gunung-gunung yang mengelilinginya baik itu di selatan maupun di utara. Sejenak kita menuju dataran tinggi misalnya dari arah utara atau dari arah selatan Bandung, maka Kota Bandung akan terilhat seperti mangkuk raksasa. Jika menilik ke belakang mempelajari sejarah Bandung purba, sepertinya sangat rasional jika Bandung adalah sebuah bendungan besar. Dari ketinggian ini, kita bisa coba untuk menikmati senja di kota Bandung.

Senja di Kota Bandung (idenide)
Hikayat Sangkuriang yang hendak membuat bendungan besar untuk menuntaskan keinginan Dayang Sumbi, terlihat pada berbagai bentuk gunung dan nama-nama yang kemudian mendasari cerita Sangkuriang tersebut. Misalnya Gunung Tangkuban Perahu adalah bekas perahu yang akan dijadikan sebagai alat untuk ‘lalayaran’ berdua. Gunung Tangkuban Perahu jika dilihat dari Kota Bandung akan terlihat seperti perahu yang telungkup. Perahu yang tidak jadi alat ‘lalayaran’ ditendang oleh Sangkuriang. Perahu telungkup ini terjadi karena kemarahan Sangkuriang yang gagal menuntaskan inginnya Dayang Sumbi.

Sebelah kiri Gunung Tangkuban Perahu adalah Burangrang. Namanya burangrang yang berarti bekas kayu-kayu yang akan dijadikan bendungan. Kayu-kayu yang berserakan itu kemudian membentuk sebuah gunung yang dinamai Gunung Burangrang. Sekilas kalau dilihat Gunung Burang memang tidak membentuk kerucut gunung yang sempurna. Bandingkan misalnya dengan Gunung Cikuray yang membentuk kerucut. Nah.. Gunung Burangrang memang terlihat seperti bekas tumpukan kayu-kayu. Dari Bandung, kita bisa melihat Gunung Burangrang ini tepat di sebelah kiri Gunung Tangkuban Perahu.

Masih dari Kota Bandung jika melihat ke kanan akan terlihat Gunung Bukit Tunggul. Gunung ini dinamai demikian karena menurut sejarahnya merupakan bekas kayu yang ditebang. ‘Tunggul’ dalam bahasa sunda adalah sisa kayu yang sudah ditebang dan masih tertanam di tanah. Gunung Bukit Tunggul ini adalah tempat mendapatkan kayu untuk membuat bendungan. Kayu-kayu yang ditumpuk di Gunung Burangrang ini berawal dari Gunung Bukit Tunggul.

Ekowisata Bandung
Sebagai bagian dari Parahyangan, bukan saja keelokan kotanya yang orang Belanda bilang sebagai tempat bersemayamnya pada dewa dan diciptakan Tuhan saat tersenyum. Bandung memiliki potensi ekowisata yang sangat menarik. Ekowisata ini tersebar di seluruh pelosok Bandung. Baik itu di Bandung Utara maupun Bandung Selatan. Keindahan alam dan kesejukannya menjadi magnet tersendiri yang bisa menjadi penarik bagi banyak wisatawan untuk mengunjungi daerah-daerah ekowisata.

Sebut saja di utara mulai dari Parongpong, Cisarua, Cikole, Lembang, sampai Gunung Tangkuban Perahu adalah tempat-tempat menarik yang banyak menyedot perhatian wisatawan. Mereka berbondong-bondong mendatangi wilayah untuk merasakan suasana kesejukan alami dan panorama wilayah yang indah. Selain merasakan suasana tetapi juga pengalaman menyenangkan bagi setiap pengunjung.

Kemudian di kawasan selatan Bandung misalnya Pangalengan, Cililin, Ciwidey, sampai Kawah Putih juga merupakan kawasan yang selalu dipadati pengunjung setiap akhir pekan atau hari libur. Tempat-tempat ini juga sama menariknya dengan kawasan di utara Bandung. Kesejukan alamnya, dinginnya dan pengalamannya. Yang membedakan hanya satu, wilayah. Yang satu di utara dan yang satunya di selatan.

Dari dua kawasan wisata di utara dan selatan Bandung saja sudah sangat banyak. Belum lagi jika ditambah dengan timur dan barat. Di timur misalnya sebut saja satu ada Curug Cinulang, kemudian di barat ada kawasan karst Citatah. Kawasan Karst Citatah adalah bukti peninggalan Danau Bandung Purba. Di sini banyak peninggalan-peninggalan yang menarik untuk dikunjungi.

Kawasan ekowisata Bandung lainnya masih banyak. Mulai dari kawasan yang ditata oleh swasta atau pemerintah dengan mengubah bentuk kontur alam yang kemudian dijadikan arena bermain sampai kawasan yang benar-benar alami tanpa intervensi pengelolaan dari luar. Menariknya, kawasan ekowisata ini menjadi daya tarik bagi turis-turis dari luar negeri. Terutama misalnya Kawasan Tangkuban Perahu atau Kawah Putih di Ciwidey.

Senja di Kota Bandung

Menikmati Senja Di Kota Bandung (idenide)
Keindahan senja yang biasanya hanya di dapatkan saat mengunjungi pantai sebenarnya bisa juga dinikmati dari Kota Bandung. Jika udara cerah, melihat saat-saat terakhir matahari tenggelam adalah saat yang menyenangkan. Kota Bandung juga memberikan suasana itu. Misalnya jika kita mengendarai kendaraan sore hari menjelang Maghrib, tepat di Jembatan Pasupati akan terlihat matahari yang akan tenggelam di arah barat. Sinar kemerahan dan oranye di langit sangat indah dipandang.

Sayangnya masih sedikit yang menangkap momen dan kesempatan ini. Mungkin warga Kota Bandung belum menyadari secara utuh salah satu potensi wisatanya. Jika pun ada, menikmati sunset di Kota Bandung memerlukan ketinggian yang memadai. Misalnya dari ketinggian gedung atau ketinggian wilayah seperti dari Kawasan Bandung Utara atau Kawasan Bandung Selatan. Dari utara Bandung terlihat jelas jika cuaca cerah, begitu juga dari arah selatan Kota Bandung.

Dari Kota Bandung sendiri khususnya penyuka senja, bisa sejenak mengunjungi ketinggian gedung kemudian menaiki puncak untuk melihat senja yang menawan. Misalnya masuki saja gedung tinggi sebuah pusat perbelanjaan di Jalan Terusan Pasteur atau sebuah pusat perbelanjaan di Jalan Siliwangi dekat jembatan Pasupati. Setelah berada di ketinggian, rasakan suasana senja yang menawan tersebut.
Yang paling mungkin juga adalah melihat senja di kawasan lapangan terbang di Nurtanio. Sebuah lapangan yang luas memungkinkan kita melihat senja secara utuh. Apalagi jika tepat dengan kedatangan sebuah kapal terbang, kita bisa mendapatkan pengalaman menarik tambahan bumbu menariknya yaitu kapal yang hendak terbang di antara matahari yang akan terbenam. Ini pengalaman yang sangat langka. Hanya terjadi pada saat-saat tertentu dan pengalaman ini tidak bisa ditebak. Saya masih ingat pada saat melewati kawasan ini kemudian melihat kapal yang akan terbang dengan latar belakang matahari yang akan terbenam. Indah nian!

Menangkap Senja

Langkah selanjutnya tentu saja menangkap momen. Peristiwa yang terjadi di alam sangatlah jarang dan langka. Kesempatan yang datang selalu berbeda dengan kesempatan yang datang di hari kemudian. Untuk itu jika kita akan merasakan senja di Kota Bandung, sebaiknya persiapkan diri dengan amunisi dokumentasi yang lengkap. Tanpa harus menggunakan kamera dengan teknologi canggih, dengan sebuah kamera telepon pun sebenarnya kita bisa menangkap momen. Tetapi lebih baik memang menggunakan kamera dengan kapasitas yang baik untuk mendapatkan kesempurnaan dokumentasi.

Baik itu pada saat kita melakukan kunjungan ekowisata di daerah utara atau daerah selatan, maupun saat mengunjungi Kota Bandung dengan segenap momen-momen menariknya. Ingatlah bahwa pengalaman mengunjungi sebuah daerah pada saat pertama kali kita mengunjungi berbeda dengan saat kedua kalinya kita mengunjungi. Biasanya dengan memori sebelumnya atau mungkin perubahan-perubahan yang terjadi. Nah di sinilah kesempatan menangkap pengalaman harus menjadi perhatian.

Kota Bandung yang menarik menyuguhkan banyak pengalaman bagi para pengunjung. Sebagai pengunjung tetaplah kita patut memperhatikan adat istiadat setempat. Misalnya dengan respek pada masyarakat Kota Bandung, tidak membuang sampah sembarang, dan yang paling utama adalah peduli dengan lingkungan. Kepedulian lingkungan ini lebih luas bukan sekedar membuang sampah pada tempatnya. Kepedulian ini mencakup banyak sisi, mulai dari sisi pribadi maupun sisi sosial.

Masyarakat Bandung itu terkenal dengan keramahannya.

Masyarakat Bandung terbuka pada siapa saja yang mengunjungi. Keramahtamahan ini harus menjadi modal dasar untuk menerima setiap pengunjung dengan baik. Di sisi lain, sikap respek pengunjung pada masyarakat akan menimbulkan suasana menyenangkan dan timbal balik yang sama. Nikmati pengalaman menikmati senja di Kota Bandung dengan kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan. Jika ini dilakukan, saya yakin pengalaman menarik akan terus terkenang selama anda mengunjungi Kota Bandung.
Share:

Minggu, Juni 14, 2015

Tips Traveling: Booking Hotel

Jalan-jalan atau traveling kini menjadi trend yang berkembang sangat cepat. Perkembangan media sosial membantu banyak dalam perkembangan ini. Daerah-daerah kantong wisata semakin hari semakin dipenuhi oleh para traveler atau pelancong. Informasi destinasi wisata begitu mudah didapatkan dari media online termasuk media sosial. Ada banyak sekali tips traveling yang bisa dijadikan referensi agar perjalanan bisa berjalan dengan baik, lancar, dan menyenangkan.

Tips traveling sebelum media sosial berkembang pesat, bisa kita baca misalnya di media cetak seperti majalah, koran, dan buku-buku traveling. Sebut saja majalah intisari, sering saya membaca tips traveling yang ditulis oleh traveler dunia. Baik untuk tujuan yang mudah dijangkau atau tempat-tempat ekstrem yang sulit dijangkau. Nah untuk yang sulit dijangkau ini, membaca tips traveling sangat membantu siapapun yang tertantang untuk mendatanginya.

Beberapa tips traveling yang sering dicari adalah sebagai berikut:
pegipegi.com
1. Cari tempat tujuan yang hendak didatangi
2. Tentukan prioritas barang bawaan seperti baju, celana. Untuk ini anda bisa mencari referensi baju yang tepat untuk melakukan perjalanan di sini untuk perempuan. Sementar untuk lelaki bisa lihat di sini.
3. Peralatan dan logistik yang dibutuhkan selama perjalanan harus disesuaikan dengan tempat tujuan.
4. Buat rencana perjalanan agar bisa fokus pada tujuan
5. Jika tidak membuat rencana, kita tetap harus merencanakan minimalnya rute yang akan ditempuh
6. Booking hotel atau tempat menginap sejak lama agar persiapan tidak terganggu dan saat perjalanan menjadi lancar. Anda bisa mendapatkan informasi seputar booking hotel ini di sini 

Nah, demikian tips traveling kali ini. Semoga bermanfaat.


Share:

Sabtu, Juni 13, 2015

Hari Ini Akan Kita Rindukan

"Bersenang-senanglah, karena hari ini akan kita rindukan di hari nanti.."

Alunan lagu itu terdengar merdu dari dalam kelas sebuah sekolah di Jalan Sukamulya, Bandung. Beberapa anak sedang berlatih untuk persiapan acara pelepasan yang bertajuk di persimpangan. Beberapa guru yang dipanggil kakak lalu lalang ke sana ke mari. Beberapa orangtua terlihat sumringah melihat pajangan karya anak-anaknya di sudut kelas yang diset menjadi ruang pameran karya.

Saya melangkah kaki untuk menyaksikan penampilan terakhir mereka. Ini adalah hari yang harus dilewati dengan keceriaan. Kelompok ini punya ikatan yang kuat dengan saya. Tak peduli hanya satu tahun bersama mereka, keterikatannya sangat kuat. Mereka memiliki memori yang menyenangkan buat saya. 

Yah, buat mereka mungkin rupa-rupa kesannya dalam setahun bersama. Senang, suka, duka, sebal, dan masih banyak lagi bercampur menjadi rasa dan kenangan yang indah. Keterikatan yang tidak bisa dijelaskan karena mengalir begitu saja. Ini urusan hati yang sulit sekali dijelaskan dengan kata-kata. Tentang perasaan yang terikat kuat antara satu orang dengan banyak orang yang pernah menjadi bagian penting dalam dinamika kehidupannya. Saya dan mereka!

Bukan tentang sekedar pekerjaan. Saya rasakan ini lebih dari sekedar pekerjaan. Ini tentang anak yang memilih dan waktu yang seharusnya bersama saya pada saat itu. Rela hati untuk bersama mereka dalam satu tahun bersama. Berdinamika bersama, bermain bersama, belajar bersama. Mungkin, inilah yang menyebabkan kuatnya keterikatan tersebut. 

Bukan hanya dengan anak tetapi juga orangtua. Keakraban yang terbangun selama tahun-tahun yang sudah dilewati membuat suasana yang terbangun menjadi sangat menyenangkan. Tak jarang hadir diskusi-diskusi seputar pendidikan anak yang kemudian menjadi referensi yang saling mengisi dan mengayakan satu sama lain. Tak jarang juga dinamika-dinamika yang menguras energi dan pemikiran muncul ketika ada masalah. Yah, bersyukur semua masalah itu bisa dilewati dengan baik dengan hati yang senang dan gembira.

Kini saya tahu, keterikatan yang kuat ini yang membuat kedatangan siang itu terasa bercampur aduk. Bangga, sedih, syukur, semua bercampur tak karuan. Lagu Sheila On 7 yang mengalun merdu dari hati yang sedang bersenandung itu sungguh merasuk masuk ke ruang terdalam hati, persis seperti ruang yang selalu saya sediakan untuk mereka waktu itu. Ruang yang tetap ada bahkan sampai hari ini. Mereka tetap ada, bersama-sama dan selalu merindukan hari karena kita bisa bersenang-senang dalam suka dan duka. 

"Bersenang-senanglah, karena hari ini akan kita rindukan di hari nanti.."

Terima kasih Bengkirai!


[Catatan ini adalah ode untuk keluarga besar Bengkirai yang tak sempat saya sampaikan ketika acara sekolah dan juga pamitan saya yang tak sempat terucap]

Share:

Selamat Bertanding Timnas Indonesia

Selamat bertanding Timnas Indonesia! Yah, hari ini adalah hari penentuan Timnas Indonesia menuju Final SEA Games Singapura melawan Thailand. Thailand adalah benteng kokoh yang siap mementalkan semua serangan dan salah satu tim terkuat di Asia Tenggara. Walau demikian, Timnas Indonesia juga punya kualitas yang bagis yang bisa mengalahkan Thailand.


Terseok-seok diawal laga saat melawan Myanmar yang kalah dengan skor 4-2 tapi mampu bangkit dipertandingan-pertandingan selanjutnya. Melawan Kamboja adalah titik balik yang membangkitkan semangat para pejuang Timnas Indonesia. Kemenangan 5-1 atas Kamboja sanggup menggerek motivasi Evan Dimas dan kawan-kawan untuk lebih percaya diri melawan Singapura. 

Kenyataan memang benar, Coach Aji Santoso mampu menerapkan strategi jitu yang membuat Singapura kalang kabut. Sebiji gol yang dilesakan oleh Evan Dimas pada menit-menit awal paruh kedua semakin menenggelamkan Singapura dari tekanan harus menang dihadapan pendukungnya. Singapura tertekan kemudian membuat permainan menjadi tak seimbang karena Singapura bermain emosional. Bek kiri Singapura harus diganjar dua kartu kuning karena melakukan tekel keras kepada pemain Timnas Indonesia.

Kehilangan satu pemain membuat permainan Singapura semakin tak seimbang, semakin emosional. Di sisi yang lain, para pemain Timnas Indonesia semakin menikmati setiap permainannya. Bola-bola pendek dipraktekan oleh para pemain. Oh satu lagi kunci keberhasilan malam itu adalah ketenangan. Yah, pemain Indonesia tidak terpancing emosi.

Malam ini, Timnas Indonesia akan bermain lagi melawan Thailand. Ayo kita dukung dan doakan semoga Timnas Indonesia meraih hasil yang baik di ajang SEA Games kali ini. 

Timnas Indonesia di ruang ganti pemain.

Share:

Jumat, Juni 12, 2015

Cara Meningkatkan Kecerdasan Spiritual

Ada sebuah istilah baru untuk menggambarkan bentuk kecerdasan baru selain kecerdasan yang sudah lumrah diketahui yaitu kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional. Kecerdasan baru ini bernama kecerdasan spiritual. Banyak sekali tokoh-tokoh yang terkenal memiliki kecerdasan spiritual seperti Gandhi, Mother Teressa, dan masih banyak lagi.
Seorang pemimpin yang memiliki kecerdasan spiritual tinggi mampu
memimpin dengan baik dan penuh kedamaian

Kita bisa menerapkan kecerdasan spiritual ini dalam bentuk kehidupan kita. Dalam sebuah catatan di majalah intisari, dituliskan sebagai berikut:

1. Seringkali melakukan perenungan (kontemplasi) mengenai diri sendiri, kaitan hubungan dengan orang lain, serta peristiwa yang dihadapi. Hal ini untuk memahami makna atau nilai dari setiap kejadian dalam kehidupan.

2. Kenali tujuan hidup, tanggungjawab, dan kewajiban dalam hidup kita. Jika segalanya mudah, lancar, dan membahagiakan, berarti destiny (tujuan hidup) cocok. Sebaliknya, bila banyak rintangan dan kegagalan, berarti tidak cocok.

3. Tumbuhkan kepedulian, kasih sayang, dan kedamaian.

4. Pekakan diri terhadap bisikan, inspirasi, dan intuisi. Inilah proses channelling dengan Tuhan. Datangnya sering simbolik, terkadang tidak linier.

5. Ambil hikmah dari segala perubahan di dalam kehidupan (termasuk penderitaan) sebagai jalan untuk peningkatan mutu kehidupan kita.

6. Belajar melayani dan rendah hati.
Share:

Angeline Dan Kepedulian Kita

Pertama-tama ijinkan saya untuk ikut berbelasungkawa atas meninggalnya seorang anak perempuan lucu bernama Angeline di Bali dengan kejadian yang tragis dan masih dalam penyelidikan pihak kepolisian. Semoga almarhumah diberi tempat yang layak di sisi Allah SWT. Aamiin! 

Kematian Angeline menyedot perhatian banyak pihak. Media-media turut melakukan analisis atas kematian Angeline dari berbagai sudut pandang dengan menghadirkan berbagai sumber terpercaya untuk menguatkan analisis. Kajian media-media dilakukan dari satu media ke media lainnya termasuk sumber dari Media Sosial.

Yah, Angeline begitu menarik banyak perhatiah sejak berita kehilangannya yang disinyalir direkayasa oleh para komplotan pembunuh. Rekayasa untuk mengaburkan fakta dan kenyataan yang terjadi pada anak berusia 8 tahun tersebut. Sayangnya kebohongan yang ditutupi serapatmungkin akan terbuka dengan sendirinya. Misalnya kecurigaan pada tingkah laku pembohong yang sering tanpa sadar berlaku kikuk kalau berhadapan dengan orang lain untuk menanyakan kepadanya. Sebut saja, penolakan menteri, penolakan KPAI yang akan datang, dan masih banyak lagi kejanggalan yang tercium oleh pihak kepolisian.

Kepedulian Kita

Di luar dinamika yang berkembang, saya melihat sebuah reaksi sosial yang muncul di kalangan masyarakat atas peristiwa Angeline. Kepedulian dan kemaharan publik atas kenyataan yang terjadi. Hal ini bisa dilihat dari fanpage sebuah media sosial pada awal kasus kehilangan muncul dan setelah jasad Angeline ditemukan.

Kepedulian masyarakat begitu berkembang pesat saat melihat foto-foto dan video yang diunggah ke media sosial tersebut. Ada semacam empati yang berkembang untuk keluarga korban setelah melihat foto betapa lucunya seorang Angeline kemudian membayangkan berada di kuasa penculik. Ramai-ramai orang ikut menyampaikan rasa empati mendalam atas kehilangan tersebut. Merasakan hal yang sama jika seandainya terjadi pada dirinya. Semua membantu untuk mendapatkan kembali Angeline. Bukan hanya bentuk empati untuk meringankan beban keluarga saja yang bermunculan, tak sedikit mengeluarkan dana untuk membantu pencarian anak tersebut.

Sayangnya, empati atau kepedulian dari masyarakat ini kemudian berubah total setelah berita ditemukannya jasad seorang anak di bawah kandang ayam di belakang rumah yang disinyalir sebagai jasad Angeline. Masyarakat berbalik menjadi marah atas sikap keluarga yang sudah melakukan kebohongan publik lewat gerakan sosial yang dirancangnya. Tak sedikit cacian dan makian yang muncul di fanpage tersebut kepada keluarga angkat Angeline. Semua mengutuk sikap ibu angkatnya, kakak-kakak angkatnya, dan siapapun yang pernah terlibat dalam penyebaran berita kebohongan di media sosial. Tipisnya batas antara kepedulian dan ketakpedulian itu terlihat dari kasus di atas. Masyarakat bisa memuji kemudian bisa mengutuk dengan kejam saat merasa kebohongan yang besar terungkap.

Analisis atas pembunuhanpun berkembang. Teori-teori konspirasi atas kematian seorang anak bernama Angeline ini bermunculan di berbagai media. Di luar itu semua, saya hanya bisa mendoakan semoga arwah Angeline tenang bersamaNya. Kepedulian kita terhadap anak-anak harus semakin ditingkatkan. Sekolah, orangtua, dan guru harus mampu memberikan keamanan secara fisik maupun psikis kepada anak-anak agar ia tumbuh dengan baik di manapun berada.

Angeline, semoga engkau tenang disisi Allah SWT. Aamiin!

Share:

Kamis, Juni 11, 2015

Sisi Lain Bermain, Bertualang, Belajar [2]

Buat saya, buku Bermain, Bertualang, Belajar itu terasa sangat berkesan. Buku tahun ini yang lahir bersama anak-anak di Sekolah Alam Bandung. Bukan buku saya, itu adalah buku mereka. Salah satu alasan mendasar kenapa lahir karya buku ini adalah keinginan memberikan sebuah jejak yang baik untuk sebuah tempat yang ditinggalkan. Nah, anak-anak Sekolah Alam Bandung jenjang SD 6 ini membuat sebuah buku yang diharapkan mampu menjadi inspirasi untuk adik-adik kelas atau siapapun yang membacanya.

Bermain, Bertualang, Belajar
Saat membaca buku tersebut, beragam rasa berkumpul, banyak sekali pengalaman anak-anak yang bisa dijadikan pelajaran. Mereka menuliskan banyak sekali kesan tentang perjalanan mereka selama bersekolah di Sekolah Alam Bandung.

Pengalaman adalah guru terbaik, demikian kita mengenalnya sebagai sebuah ungkapan yang terus menjadi bagian penting dalam pembelajaran. Menghadirkan pengalaman adalah bagian terbaik yang bisa dilakukan oleh guru agar anak-anak bisa belajar secara mengasyikan dan menyenangkan. Banyak pengalaman-pengalaman di sekolah yang bisa dijadikan sebagai pelajaran selain pelajaran-pelajaran tertulis seperti mata pelajaran pada umumnya.

Inilah ringkasan beberapa catatan pengalaman anak yang ada di buku Bermain, Bertualang, Belajar!


Pada waktu buka kelas,yang terseru adalah dimana kita saling berbagi cerita. Setelah itu kita mengaji 3 lembar Al-Qur’an. Terus kami langsung belajar sesuai jadwal .Yang paling ditunggu tunggu setelah belajar pastinya istirahat. Biasanya pada saat istirahat kami bermain bola di lapangan (Adli)

Sekolah di SAB sangat menyenangkan buat saya dan tidak akan pernah saya lupakan, karena lingkungan sekolah yang sangat alami,  sejuk dan asri, pemandangan yang indah, teman-teman yang kompak, guru-guru yang baik dan dekat dengan saya dan saya ke sekolah tidak usah memakai seragam dan sepatu. (Dhafin)

Setelah outbond kami memasak makanan sendiri, kelompok saya memasak tahu, kornet, sarden, telur, dan sayuran. Setelah kami memasak lalu saya makan makanan yang baru di masak. ada kelompok lain yang memasak sarden pedas dan salah satu kelompok nya ada yang sakit perut. (Fikri)

Aku langsung berlari keluar bivak sambil mengangkat kakiku tinggi-tinggi. Aku menghampiri wida yang matrasnya di bagian bawah bivak dan bersentuhan dengan matras dari bivak laki-laki yang ada di bawah bivak kami (Tata)

Kenapa pak Dino belum datang, padahal sekarang kami semua sudah kelas 5. Hari- haripun telah berlalu, sampai kami memasuki kelas 6. Kami sudah mulai serius belajar, saat sedang istirahat, aku melihat pak Dino di luar kelas. Akupun langsung pergi ke arahnya dan salam, walau pak Dino terlambat ia sudah menetapi janjinya (Faiza)

Aku punya guru-guru dan teman-teman yang menyenangkan yang juga serasi dengan pemandangan sekolahku yang asri mulai dari sawah, sungai, bukit, dan pepohonan yang banyak sekali (Salma)

Aku tak mengira waktu berjalan cepat sekali. Hari-hari berlalu dengan sangat cepat. Tidak terasa sekarang kami melaksanakan ujian kenaikan kelas untuk bisa lulus dan naik kelas ke kelas 5 SD. Enaknya ujian itu kita tidak harus terlalu menyamakan apa yang ada di buku atau modul, cukup dengan pemahaman kita tentang hal tersebut (Fida)

Saat kemah kelas 4, tempat yang dipilih adalah Rancaupas, di sana saya dan tim memilih tempat untuk membangun tenda, di sana juga saya diajarkan cara menggunakan kompas lalu saya dan yang  lainnya berpetualang menggunakan kompas.  Tim saya sempat tersesat,  tetapi akhirnya bisa kembali dengan selamat.  Saat saya mau pulang, ternyata ada masalah yang membuat kami semua jalan kaki dari dalam Rancaupasnya sampai ke kecamatan pasir jambu,  ternyata itu hanya sebagian dari latihan, dan kami semua hanya berjalan sampai kawah putih dan akhirnya berendam di kolam air panas untuk bermain-main (Ilmi)

  
Share:

Super Unduhan Cepat

Siapapun yang bergerak di dunia internet pasti membutuhkan kecepatan yang bagus. Kecepatan ini menyangkut efektivitas dalam pengerjaan yang berhubungan dengan kontennya. Butuh super unduhan cepat yang membuat pekerjaan menjadi sangat mudah.

Banyak operator yang bisa dijadikan referensi untuk mendapatkan super unduhan cepat ini. Nah operator-operator ini kemudian bersaing satu sama lain untuk mendapatkan pelanggan yang loyal. Untuk itu, butuh tips yang bisa dijadikan sebagai referensi dalam memilih operator super unduhan cepat ini.

Salah satu referensi yang bisa dijadikan sebagai bagian dari pekerjaan adalah UC Browser. Anda akan mendapatkan layanan yang menjadi pilihan lebih dari 400.000.000 orang dalam bekerja di dunia internet. Klik di sini untuk mendapatkan informasi seputar layanan super unduhan cepat ini.

Super Unduhan Cepat

Share:

Pelepasan: Harus Berpisah Untuk Kembali Bertualang

Seminggu ini rasanya diaduk-aduk perasaan oleh sebuah peristiwa pelepasan sekolah. Walaupun hanya satu tahun bersama-sama tetapi tetap saja, saat harus berada dalam situasi haru, meneteslah air mata ini.

Setiap pertemuan akan selalu ada perpisahan. Hal ini sudah diketahui bersama. Bertemu kemudian berpisah. Berpisah kemudian bertemu kembali. Ini hal lumrah karena inilah kehidupan. Tidak ada yang abadi. Semua hal yang terjadi selalu ada akhirnya. Bahkan dunia ini, kita percaya ada akhirnya. 

Melepas mereka untuk tidak bersama-sama lagi adalah kebahagiaan tersendiri. Mendidik dalam kebersamaan dan kerjasama selama berbulan-bulan, melewati banyak dinamika yang menyenangkan dan juga tidak menyenangkan. 

Seperti menjalani pendakian gunung, ada saatnya naik dan ada saatnya turun. Sampai di puncak gunung harus berjuang sekuat tenaga untuk kembali turun. Kepuasan sampai di puncak gunung karena berhasil melewati banyak rintangan. Sampai kemudian harus turun kembali dan bersiap menyongsong tantangan selanjutnya. 

Demikian halnya dengan saat kita harus berpisah dari teman-teman seperjuangan selama setahun, ada keharuan dan juga kebanggaan. Saya tak bisa menahan segala rasa yang berkecamuk. Tapi semua harus terjadi dan kita harus pergi untuk petualangan selanjutnya. Untuk jenjang selanjutnya, untuk dinamika selanjutnya, dan tentu saja untuk pertemuan dan perpisahan selanjutnya. 

Keharuan anak-anak saat melepas kakak kelasnya di Sekolah Alam Bandung

Share:

Rabu, Juni 10, 2015

Perdebatan dan Kearifan

Di Tiongkok pernah ada seorang guru yang sangat dihormati karena tegas & jujur.

Suatu hari, 2 murid menghadap sang guru. Mereka bertengkar hebat & nyaris beradu fisik.

Keduanya berdebat tentang jumlah hitungan 3x7. Murid yg pandai mengatakan 21, Sedangkan si murid bodoh bersikukuh mengatakan 27.

Perdebatan dan Kearifan
Murid bodoh menantang murid pandai u/ meminta sang guru sebagai jurinya untuk mengetahui siapa yang benar di antara mereka.

Si murid bodoh mengatakan, "Jika saya yang benar 3 x 7 = 27 maka engkau harus mau dicambuk 10 kali oleh guru, tapi jika kamu yg benar (3x7=21) maka saya bersedia untuk memenggal kepala saya sendiri." kata si bodoh menantang dengan sangat yakinnya.

"Katakan guru mana yang benar?" tanya si murid bodoh.

Ternyata sang guru memvonis cambuk 10x bagi si murid pandai (yang menjawab 21).

Si murid pandai protes keras!

Sang guru menjawab, "Hukuman ini bukan untuk hasil hitunganmu, tapi untuk ketidakarifanmu yg mau-maunya berdebat dgn orang bodoh yg tidak tahu kalo 3x7 adalah 21.

"Sang guru melanjutkan, "Lebih baik melihatmu dicambuk & menjadi arif, daripada saya harus melihat 1 nyawa terbuang sia-sia!"

Berdebat atau bertengkar untuk hal yg tidak benar & tidak berguna, hanya akan menguras energi percuma.

Ada saatnya kita diam u/ menghindari perdebatan atau pertengkaran yg sia-sia. Diam bukan berarti kalah, bukan? Memang tidak mudah, tapi janganlah sekali-kali berdebat dgn orang yang tidak memahami permasalahan, tapi merasa dirinya sudah paling benar padahal sudah jelas-jelas salah.

"Merupakan suatu kearifan bagi kita, yg bisa mengontrol & menjauhkan Diri dari perdebatan yg tak berguna." 
Semoga bermanfaat"
Share:

Senin, Juni 08, 2015

Orang Tua [Kisah dari Negeri Jepang]

Konon di Jepang dulu pernah ada tradisi membuang orang yg sudah tua ke hutan. 

Mereka yang dibuang adalah orang tua yang sudah tidak berdaya sehingga tidak memberatkan kehidupan anak-anaknya.

Parents (sumber disini)
Pada suatu hari ada seorang pemuda yang berniat membuang ibunya kehutan, karena si Ibu telah lumpuh dan agak pikun.. Si pemuda tampak bergegas menyusuri hutan sambil menggendong ibunya. Si Ibu yang kelihatan tak berdaya berusaha menggapai setiap ranting pohon yang bisa diraihnya lalu mematahkannya, menaburkannya di sepanjang jalan yg mereka lalui. 

Sesampainya di dalam hutan yang sangat lebat, si anak menurunkan Ibu tersebut lalu mengucapkan kata perpisahan sambil berusaha menahan sedih karena ternyata dia tidak menyangka tega melakukan perbuatan ini terhadap ibunya.

Justru si Ibu yg tampak tegar, dalam senyumnya dia berkata 'Anakku, Ibu sangat menyayangimu. Sejak kau kecil sampai dewasa Ibu selalu merawatmu dengan segenap cintaku. Bahkan hingga hari ini rasa sayangku tidak berkurang sedikitpun. 
Tadi Ibu sudah menandai sepanjang jalan yang kita lalui dengan ranting-ranting kayu. Ibu takut kau tersesat, ikutilah tanda itu agar kau selamat sampai di rumah..

Setelah mendengar kata-kata tersebut, si anak menangis dgn sangat keras, kemudian langsung memeluk ibunya dan kembali menggendongnya untuk membawa si Ibu pulang kerumah. Pemuda itu akhirnya merawat Ibu yg sangat mengasihinya hingga Ibunya meninggal..

Orang tua bukan barang rongsokan yang bisa dibuang atau diabaikan setelah terlihat tidak berdaya..

Karena pada saat engkau menggapai sukses atau saat engkau dalam keadaan susah, hanya orang tua yang mengerti kita, bathinnya akan menderita kalau kita susah.. 
Belum tentu istri, suami, ataupun teman sanggup menyayangi seperti itu.. 

Orang tua kita tidak pernah meninggalkan kita, bagaimanapun keadaan kita, walaupun kita terkadang kurang ajar dan mengabaikan orang tua. Namun Bapak dan Ibu kita akan tetap mengasihi kita..

Mulai sekarang mari kita lebih mengasihi orang tua kita selagi mereka masih hidup.
Share:

Minggu, Juni 07, 2015

LAZADA: Alternatif Jual Beli di Internet

Ingat produk Xiomi? Yah, sebuah telepon seluler yang beken keluaran dari Tiongkok tetapi memiliki kualitas yang hampir menyamai produk dari Amerika. Ingat Xiomi ingat LAZADA! Saya katakan demikian karena kehadiran Xiomi di Indonesia melalui perantara LAZADA.

Bukan hanya xiomi produk yang ada di Lazada, hampir semua kebutuhan sehari-hari juga muncul di sana. Layanan yang sangat baik karena terpercaya banyak orang. Handphone merek lain juga hadir di sana. Dijual secara online ternyata lebih efektif karena menjangkau banyak kalangan dengan daerah yang lebih luas.

Di era yang super cepat ini, berjualan di internet adalah adalah sebuah alternatif yang bisa kita pilih. Semakin hari perkembangan internet dan teknologi lainnya semakin berkembang dengan cepat. Demikian halnya dengan akses jual beli yang semakin revolusioner dengan kehadiran media internet ini.

Tertarik! silahkan gunakan layanan yang terpercaya agar anda mendapatkan kepuasan dalam berbelanja. Klik di sini untuk mendapatkan banyak manfaat dari berinteraksi dan jual beli di internet yang lebih baik.


Share:

Pada Awalnya Sebuah Mall Berdiri

"Sejak dulu, Jakarta adalah kota yang kalah. Dia dibangun dari sinergi kemunafikan manusia yang menjadi penghuninya. Tidak ada kegagahan dalam sejarahnya. Jakarta bukan kota yang patut untuk dicintai" (Rahasia Meede hal 198)
Dari Pusat Perniagaan Menjadi Benteng
Mengikuti sejarah Indonesia dan mengkomparasi dengan kehidupan sekarang, sepertinya tidak jauh berbeda. Sayangnya beberapa pengambil kebijakan seakan lupa sejarah atau bisa jadi melupakan sejarah. Ingat kata-kata Soekarno "Jangan sekali-kali melupakan sejarah". Salah satu bagian yang saya komparasi adalah pembangunan mall. Pembangunan mall atau pusat perbelanjaan, atau tempat perniagaan yang kian marak di setiap kota sekarang mengingatkan saya pada pola penjajahan Belanda melalui VOC yang diawali oleh pembangunan sebuah pusat perniagaan. Saya katakan saja sebagai pusat perbelanjaan atau sebuah mall untuk kata yang lebih nge-trend di jaman sekarang.
Kita lihat ke belajabf, bahwa pada abad ke-17 dan 18 Hindia-Belanda tidak dikuasai secara langsung oleh pemerintah Belanda namun oleh perusahaan dagang bernama Perusahaan Hindia Timur Belanda (bahasa Belanda: Verenigde Oostindische Compagnie atau VOC). VOC telah diberikan hak monopoli terhadap perdagangan dan aktivitas kolonial di wilayah tersebut oleh Parlemen Belanda pada tahun 1602. Markasnya berada di Batavia, yang kini bernama Jakarta.
Jakarta doeloe (sumber: di sini)
Tujuan utama VOC adalah mempertahankan monopolinya terhadap perdagangan rempah-rempah di Nusantara. Hal ini dilakukan melalui penggunaan dan ancaman kekerasan terhadap penduduk di kepulauan-kepulauan penghasil rempah-rempah, dan terhadap orang-orang non-Belanda yang mencoba berdagang dengan para penduduk tersebut. Contohnya, ketika penduduk Kepulauan Banda terus menjual biji pala kepada pedagang Inggris, pasukan Belanda membunuh atau mendeportasi hampir seluruh populasi dan kemudian mempopulasikan pulau-pulau tersebut dengan pembantu-pembantu atau budak-budak yang bekerja di perkebunan pala.
VOC menjadi terlibat dalam politik internal Jawa pada masa ini, dan bertempur dalam beberapa peperangan yang melibatkan pemimpin Mataram dan Banten.
Berdirinya pusat perniagaan berawal dari seorang negosiator ulung bernama Kapten Jacques L 'Hermite yang diutus oleh Gubernur Jenderal VOC pertama, Pieter Both, Pangeran Jayawikarta (penguasa Batavia setelah Portugis kalah oleh tentara Demak di bawah pimpinan Fatahillah) memberikan ijin pada VOC untuk membangun pangkalan niaga di Jayakarta pada tahun 1611. Pada tanah yang terletak di pinggir timur muara sungai Ciliwung itu, VOC membangun huis, loge, danfactorij. Bangunan itu kemudian disebut Nassau Huis. Perjanjian itu kemudia diperbarui lagi pada masa Gubernur Jenderal Gerard Reynst. Terus dipertahankan hingga masa pemerintahan singkat Gubernur Jenderal Dr. Laurens Reael.
Ketika pucuk pimpinan berpindah ke tangan Jan Pieterszoon Coen, keadaan tidak lagi sama. Dia menambahkan bangunan baru, Mauritius Huis. Di antara Nassau Huis dan Mauritius Huis dibangun tembok batu yang dijejali dengan meriam. Kekuatan penjaga ditambah berkali lipat. Tembok-tembok itu kemudian disempurnakan menjadi benteng oleh Piere de Carpentier, yang menjadi penguasa selama JP Coen berlayar ke Maluku. Tembok yang membentuk sebuah kota itu kemudian disebut Kasteel Jacatra. Keadaan ini membuat hubungan VOC dan Pangeran Jayawikarta menjadi tegang. Perimbangan kekuatan bermuara pada ide penguasa tunggal terhadap kota.
Kejatuhan Jayakarta tinggal menghitung hari. Dengan tujuh belas armada kapalnya dari Maluku, Coen memimpin sendiri penyerangan terhadap Banten dan Jayakarta. Tepat pada tanggal 30 Mei 1619, Kota Jayakarta dihancurkan. Daerah yang direbut menjadi bagian dari Batavia. Pada 4 Maret 1621, secara resmi Batavia dikukuhkan sebagai nama kota. Mimpi Coen untuk menjadikan Batavia sebagai pusat kerajaan dagang yang terbentang mulai dari Tanjung Harapan hingga Jepang pun dimulai.
Mall Jaman Sekarang
Lantas ada apa dengan pusat perniagaan jaman sekarang? pertanyaan itu untuk memulai mengkomparasi kenyataan bahwa berawal dari mall penjajahan dimulai. Banyak yang bilang bahwa penjajahan jaman sekarang bukan bersifat fisik seperti tanam paksa, kerja paksa dan paksa-paksaan lainnya yang terlihat. Penjajahan jaman sekarang adalah paksaan pada kebutuhan untuk terus menerus menjadi konsumtif. Tidak sadar di jajah oleh merek, oleh gengsi dan oleh mall itu sendiri. Mall sudah menginvasi daerah-daerah vital yang menjadi tempat hidup semua mahluk. Baik manusia maupun hewan. Mall dibangun dibekas sawah, ladang dan pemukiman yang terpaksa harus ditinggalkan karena pembangunan mall.
Banyak sawah yang menjadi korban, sawah hilang berarti sumber makanan harus mendatangkan dari luar. Jika mendatangkan dari luar berarti konsekuensinya kita bergantung pada pihak luar penyedia makanan tersebut. Jika kita bergantung pada pihak luar maka pihak luar dengan mudahnya memainkan harga, kualitas dan kuantitas semaunya. Inilah bentuk penjajahan yang tidak terasa sudah sangat merasuki semua manusia Indonesia, kecuali daerah yang belum terinvasi oleh mall.
Pada awalnya pusat perniagaan, berkembang menjadi pemukiman lalu menjadi benteng dan akhirnya menguasai kota. Kondisi nyata terjadi pula di beberapa kota, sebut saja Kota Bandung. Pada awal berdirinya, ijin dikeluarkan untuk pembangunan mall, lalu berkembang sedikit-sedikit dibangun tempat bermain, berkembang kemudian menjadi tempat parkir dengan alasan tempat yang sudah ada tidak bisa menampung parkir, berkembang kemudian tumbuh hotel. Yang awalnya hanya sebuah mall dengan kawasan hijau yang asri, kini berkembang menjadi sebuah tempat bermain dan hotel. Lalu apa kata walikota melihat perkembangan tidak sesuai ijin ini. "kami kecolongan" setiap kali ada pembangunan, selalu jawaban saktinya adalah "kami kecolongan". halagh cape dech.
Adalah sangat wajar jika ada beberapa kalangan yang menolak pembangunan di beberapa tempat di Kota Bandung. Mereka khawatir kejadian "kecolongan" dan "kecolongan" terus menjadi trend dan sikap developer terus saja membangun agar terus kecolongan, bangun saja dulu, ijin belakangan. Untuk mengantisipasi ini, baiknya pihak terkait, birokrasi dan aparat penegak hukum tegas terhadap segala jenis pelanggaran pembangunan. Saya katakan "saya bukan anti pembangunan, hanya saja pembangunan yang tidak ramah lingkungan, tolong jangan dipaksakan hanya untuk mengejar gengsi dan kebutuhan yang tidak perlu".
Sawah jangan dihilangkan, masa kita harus kehilangan bebegig dan kita hanya bisa melihat sawah di mall. kritik saja, sawah jangan diganti oleh mall dan tolongan jangan tamak dan merusak lingkungan.

Sumber:
www.id.wikipedia.com
Ito, E. Rahasia Meede. 2007. Hikmah. Bandung

Share:

Jumat, Juni 05, 2015

Sisi Lain Bermain, Bertualang, dan Belajar

"Pengalaman adalah guru terbaik. Menghadirkan pengalaman adalah bagian terbaik yang bisa dilakukan oleh guru agar anak-anak bisa belajar secara mengasyikan dan menyenangkan". 
Bermain, Bertualang, Belajar

Di Sekolah Alam Bandung, anak-anak mengalami dan belajar langsung dari setiap proses yang mereka jalani. Lewat kegiatan wirausaha, mereka mengalami langsung belajar mandiri dalam mencari ide usaha, mewujudkannya, dan mengevaluasinya. Wirausaha mengajarkan empati, sikap pantang menyerah, dan kreativitas. Selain itu, mereka juga belajar langsung lewat kegiatan outbond.

Outbond mengajarkan banyak hal yang sangat positif untuk perkembangan anak didik. Mengalami langsung risiko di alam terbuka, mengantisipasi risiko, memperhitungkannya, kemudian menikmati setiap prosesnya dengan baik. 

Bermain, Bertualang, Belajar! Ingat itu, sejatinya semua hal menjadi sangat menyenangkan saat kita tidak mematok kelas sebagai tempat belajar. Belajar di mana saja, kapan saja, dari siapa saja. Belajar sepanjang masa karena belajar adalah kewajiban. Tempatnya tidak wajib dari sebuah ruang khusus berukuran tertentu dengan pakem kurikulum yang ditentukan orang lain. Belajar adalah bermain, belajar adalah bertualang, belajar adalah belajar. Bangga bisa menjadi bagian dari mereka yang terus belajar dan berkarya.

Banyak sekali pengalaman unik yang mereka tuliskan dalam buku yang berjudul Bermain, Bertualang, Belajar ini! Apresiasi kepada guru-guru dan fasilitator di SAB yang sudah mengantarkan mereka sampai jenjang SD 6 dengan baik. Terima kasih!



Share:

Kamis, Juni 04, 2015

Tupai Yang Suka Marah

Alkisah di sebuah hutan yang lebat, hidup seekor tupai di dalam pohon yang rindang. Pohon dengan daun yang lebat, batang-batang yang kokoh, serta ranting yang berderet rapi di atas. Tepat di sebuah lubang dekat batang pohon yang tengah, seekor tupai bersarang. Membuat rumah pohon yang nyaman. Sekilas tidak terlihat ada kehidupan. Tetapi di balik itu, di dalam pohon, sebuah rumah tupai begitu indah. Setiap ruangannya ditata dengan rapih. Setiap hari, tupai itu membersihkan ruangannya dengan baik.

Tupai Yang Suka Marah (photobuket)
Sayangnya, ia terkenal sering marah-marah tidak jelas kepada apapun benda atau mahluk hidup di depannya. Ia juga suka meledek dan menyombongkan dirinya. Kalau ada barang yang jatuh, ia akan marahi. Kalau ada barang yang tidak pada tempatnya, ia akan marah-marah dan meledek. Semua temannya tidak suka pada dia karena sikap marah-marahnya yang tidak jelas.

Suatu hari, ia melihat pohon. Ia kemudian berkata "hei, pohon kok kamu jelek. Rantingmu ke sana ke mari tidak beraturan". Setelah itu ia bertemu dengan seekor gajah, "hei gajah, kok badanmu gemuk. Gerakanmu tidak lincah!". Saat ia bertemu dengan burung, ''hei burung, kamu jelek banget. Tanganmu kok begitu, cuma punya kaki, yah?"

Semua yang ada dihadapannya selalu ia ledek dan ia marahi. Ia merasa senang saat teman-temannya sedih. Sampai suatu hari, ia tidur dan bermimpi. Dalam mimpi itu, ia sedang berada di sebuah tempat yang gersang. tidak ada pohon satu pun. Ketika itu ia berjalan dan melihat ada sebuah pohon. Ia hendak berteduh tapi pohon berkata, ''aku tidak mau meneduhimu, kamu sudah sering berbuat tidak baik. Kamu tidak bersyukur bahkan pada pohon tempat tinggalmu." Ia kemudian meneruskan perjalanan. Ia semakin kepanasan dan kelelahan. Setelah lama berjalan ia bertemu seekor gajah. Kepada gajah itu ia berkata, "hei gajah, bawa aku pergi dari sini. Aku haus dan ingin minum." Gajah kemudian menjawab, "aku tidak mau membawamu ke tempat yang banyak air, kamu sering meledek aku".

Ia semakin kepanasan dan kehausan. Sampai kemudian ia melihat burung. Ia berpikir burung itu akan membantunya mencari air minum. "Hei burung, bawa aku ke tempat yang banyak air minum." Lalu burung itu berkata, "aku tidak mau menunjukan tempat yang banyak air dan pohon kepadamu. Kamu sering meledek dan marah-marah tidak jelas."

Semakin lama semakin lemah tubuhnya. Ia pun kemudian pingsan. Saat itu juga terbangun dari tidurnya. Ia kemudian melihat sekelilingnya. Ia ternyata masih berada di rumah pohonnya. Ia merenungi mimpinya. Tersadarlah ia bahwa selama ini ia tidak bersyukur atas semua yang sudah ia dapatkan.

Sejak saat itu, tupai mulai mengubah semuanya. Ia tidak lagi marah-marah dan tidak suka meledek. Ia banyak bersyukur kepada semuanya. Ia melihat pohon dan tersenyum berterima kasih. Ia melihat gajah kemudian meminta maaf dan merekapun berteman. Ia bertemu burung, ia menyapa dan berterima kasih juga. Ia berubah menjadi tupai yang baik hati dan penuh syukur.
Share:

Postingan Populer