Kegiatan operasional PT Freeport Indonesia menghasilkan dua
dampak penting, yaitu penempatan batuan penutup yang dihasilkan dalam
pengambilan batuan bijih di Grasberg dan SIRSAT. SIRSAT adalah singkatan dari
Pasir Sisa Tambang yang dihasilkan dalam proses pengolahan batuan bijih menjadi
konsentrat. Sirsat dihasilkan dalam jumlah yang besar karena hanya 3% dari
proses produksi yang menjadi konsentrat yang mengandung tembaga, emas, dan
perak. Sementara sisanya 97% dari batuan bijih yang diproses akan menjadi
sirsat dan dialirkan ke dataran rendah melalui sungai untuk diendapkan dan
dikelola di dataran rendah. Jadi, Sirsat adalah sisa gerusan batuan bijih
setelah mineral tembaga, emas, dan perak diambil dalam bentuk konsentrat pada
proses pengapungan di pabrik pengolahan.
Suksesi Alami di Lahan Reklamasi PT Freeport Indonesia (Iden Wildensyah) |
Sirsat yang diproduksi setelah konsentrat diambil lalu
disalurkan melalui sungai Aghawagon pada ketinggian 3.500 meter di atas
permukaan laut (mdpl) menuju dataran rendah. Pada ketinggian 500 mdpl, sungai
Aghawagon bertemu dengan sungai Otomona yang kemudian akan mengalirkan ke
daerah yang lebih rendah lagi. Setelah itu prosesnya akan diendapkan pada
kawasan seluas 23.000 hektar. Daerah ini kemudian disebut sebagai Modified
Ajkwa Deposition Area (ModADA). Di kawasan ini, Sirsat dikelola dengan cara
membangun tanggul di sebelah timur atau tanggul timur sepanjang 58 Km dan
sebelah barat atau tanggul barat sejauh 60 km.
Pengawasan Lingkungan
Ketatnya pengawasan lingkungan untuk meminimalisir dampak dari
tailing ini dilakukan oleh PT Freeport Indonesia dengan seksama. Laboratorium
lingkungan yang memadai di Mimika selalu melakukan kontrol lingkungan secara
rutin setiap hari dari mulai hulu sampai hilir. Pengambilan sampel pada
beberapa titik-titik dilakukan setiap hari. Di sungai Ajkwa, sampel itu
kemudian diteliti kandungan logam berat dan kandungan lainnya. Kontrol yang
ketat ini ini untuk mencegah adanya korban dari limbah tailing yang ada di
sungai.
Laboratorium Lingkungan PT Freeport Indonesia (Iden Wildensyah) |
Bukan hanya pengambilan sampel pada air dari sungai Ajkwa,
para laboran yang bertugas di laboratorium lingkungan yang dibangun secara
khusus oleh perusahaan juga tanggap terhadap laporan masyarakat. Misalnya jika
mendengar ada ikan-ikan mati di sekitar lokasi pengambilan sampel, maka petugas
akan secepat kilat merespon. Setelah sampel diambil, mereka akan lakukan
penelitian secara terpadu di laboratorium. Dalam perkembangannya, laboratorium
yang sudah mendapat sertifikat dari berbagai lembaga sertifikasi di Indonesia
ini terus menerus menambah peralatannya dengan peralatan yang semakin canggih
dan akurat. Semua dilakukan untuk melakukan pengawasan yang ketat pada
lingkungan agar tidak terjadi dampak yang buruk bagi ekosistem setempat
termasuk dampaknya pada manusia.
Pengelolaan SIRSAT
Di pulau Jawa, SIRSAT banyak digunakan untuk berbagai macam
kebutuhan konstruksi bangunan. Ketersediaan yang melimpah di Papua seharusnya
menjadi potensi yang baik untuk pembangunan konstruksi di pulau tersebut.
Misalnya untuk pengeras jalan, campuran adukan beton, dan bahan konstruksi
lainnya seperti membuat batu bata. Lahan sirsat di lokasi reklamasi ternyata
juga mengalami pemulihan melalui proses suksesi alami primer. Rumput Phragmites
Karka merupakan tumbuhan pioneer yang mengawali proses suksesi alami dan sampai
saat ini sudah memulai pembentukan hutan sekunder. Keanekaragaman hayati di
kawasan reklamasi lahan bekas tailing ini meningkat seiring dengan perkembangan
proses suksesi alami. Dari data yang dicatat oleh Departemen Lingkungan
berdasarkan studi UNIPA, sebanyak 506 spesies tumbuhan diidentifikasi hadir
secara alami dalam kawasan tersebut sehingga mengundang 117 spesies burung, 42
spesies herpeto-fauna, 93 spesies
kupu-kupu dan 10 spesies mamalia.
Nah, dari data tersebut spesies yang tumbuh dan berkembang
akan terus bertambah jumlahnya seiring dengan perkembangan proses suksesi
alami. Semoga saja perhitungan yang semakin positif tersebut menjadi berita
yang menggembirakan untuk pemulihan lahan di tempat lainnya.
0 komentar:
Posting Komentar