Kota Bandung punya banyak cerita menarik
yang bisa menjadi kenangan. Sebagai kota di ketinggian 700 Mdpl lebih, jelaslah Kota Bandung
termasuk salah satu kota yang memiliki suhu dingin dibanding kota-kota lainnya
di Indonesia. Nama Bandung yang berawal
dari nama bendung merupakan kota cekungan. Terdapat di antara banyak
gunung-gunung yang mengelilinginya baik itu di selatan maupun di utara. Sejenak
kita menuju dataran tinggi misalnya dari arah utara atau dari arah selatan Bandung,
maka Kota Bandung akan terilhat seperti mangkuk raksasa. Jika menilik ke
belakang mempelajari sejarah Bandung purba, sepertinya sangat rasional jika Bandung
adalah sebuah bendungan besar. Dari ketinggian ini, kita
bisa coba untuk menikmati senja di kota Bandung.
|
Senja di Kota Bandung (idenide) |
Hikayat Sangkuriang yang hendak membuat bendungan
besar untuk menuntaskan keinginan Dayang Sumbi, terlihat pada berbagai bentuk
gunung dan nama-nama yang kemudian mendasari cerita Sangkuriang tersebut.
Misalnya Gunung Tangkuban Perahu adalah bekas perahu yang akan dijadikan
sebagai alat untuk ‘lalayaran’ berdua. Gunung Tangkuban Perahu jika dilihat
dari Kota Bandung akan terlihat seperti perahu yang telungkup. Perahu yang
tidak jadi alat ‘lalayaran’ ditendang oleh Sangkuriang. Perahu telungkup ini
terjadi karena kemarahan Sangkuriang yang gagal menuntaskan inginnya Dayang
Sumbi.
Sebelah kiri Gunung Tangkuban Perahu adalah
Burangrang. Namanya burangrang yang berarti bekas kayu-kayu yang akan dijadikan
bendungan. Kayu-kayu yang berserakan itu kemudian membentuk sebuah gunung yang
dinamai Gunung Burangrang. Sekilas kalau dilihat Gunung Burang memang tidak
membentuk kerucut gunung yang sempurna. Bandingkan misalnya dengan Gunung
Cikuray yang membentuk kerucut. Nah.. Gunung Burangrang memang terlihat seperti
bekas tumpukan kayu-kayu. Dari Bandung, kita bisa melihat Gunung Burangrang ini
tepat di sebelah kiri Gunung Tangkuban Perahu.
Masih dari Kota Bandung jika melihat ke
kanan akan terlihat Gunung Bukit Tunggul. Gunung ini dinamai demikian karena
menurut sejarahnya merupakan bekas kayu yang ditebang. ‘Tunggul’ dalam bahasa
sunda adalah sisa kayu yang sudah ditebang dan masih tertanam di tanah. Gunung
Bukit Tunggul ini adalah tempat mendapatkan kayu untuk membuat bendungan.
Kayu-kayu yang ditumpuk di Gunung Burangrang ini berawal dari Gunung Bukit
Tunggul.
Ekowisata
Bandung
Sebagai bagian dari Parahyangan, bukan saja
keelokan kotanya yang orang Belanda bilang sebagai tempat bersemayamnya pada
dewa dan diciptakan Tuhan saat tersenyum. Bandung memiliki potensi ekowisata
yang sangat menarik. Ekowisata ini tersebar di seluruh pelosok Bandung. Baik
itu di Bandung Utara maupun Bandung Selatan. Keindahan alam dan kesejukannya
menjadi magnet tersendiri yang bisa menjadi penarik bagi banyak wisatawan untuk
mengunjungi daerah-daerah ekowisata.
Sebut saja di utara mulai dari Parongpong,
Cisarua, Cikole, Lembang, sampai Gunung Tangkuban Perahu adalah tempat-tempat menarik
yang banyak menyedot perhatian wisatawan. Mereka berbondong-bondong mendatangi
wilayah untuk merasakan suasana kesejukan alami dan panorama wilayah yang
indah. Selain merasakan suasana tetapi juga pengalaman menyenangkan bagi setiap
pengunjung.
Kemudian di kawasan selatan Bandung
misalnya Pangalengan, Cililin, Ciwidey, sampai Kawah Putih juga merupakan
kawasan yang selalu dipadati pengunjung setiap akhir pekan atau hari libur.
Tempat-tempat ini juga sama menariknya dengan kawasan di utara Bandung.
Kesejukan alamnya, dinginnya dan pengalamannya. Yang membedakan hanya satu,
wilayah. Yang satu di utara dan yang satunya di selatan.
Dari dua kawasan wisata di utara dan
selatan Bandung saja sudah sangat banyak. Belum lagi jika ditambah dengan timur
dan barat. Di timur misalnya sebut saja satu ada Curug Cinulang, kemudian di
barat ada kawasan karst Citatah. Kawasan Karst Citatah adalah bukti peninggalan
Danau Bandung Purba. Di sini banyak peninggalan-peninggalan yang menarik untuk
dikunjungi.
Kawasan ekowisata Bandung lainnya masih
banyak. Mulai dari kawasan yang ditata oleh swasta atau pemerintah dengan
mengubah bentuk kontur alam yang kemudian dijadikan arena bermain sampai
kawasan yang benar-benar alami tanpa intervensi pengelolaan dari luar.
Menariknya, kawasan ekowisata ini menjadi daya tarik bagi turis-turis dari luar
negeri. Terutama misalnya Kawasan Tangkuban Perahu atau Kawah Putih di Ciwidey.
Senja
di Kota Bandung
|
Menikmati Senja Di Kota Bandung (idenide) |
Keindahan senja yang biasanya hanya di
dapatkan saat mengunjungi pantai sebenarnya bisa juga dinikmati dari Kota Bandung.
Jika udara cerah, melihat saat-saat terakhir matahari tenggelam adalah saat
yang menyenangkan. Kota Bandung juga memberikan suasana itu. Misalnya jika kita
mengendarai kendaraan sore hari menjelang Maghrib, tepat di Jembatan Pasupati
akan terlihat matahari yang akan tenggelam di arah barat. Sinar kemerahan dan
oranye di langit sangat indah dipandang.
Sayangnya masih sedikit yang menangkap
momen dan kesempatan ini. Mungkin warga Kota Bandung belum menyadari secara
utuh salah satu potensi wisatanya. Jika pun ada, menikmati sunset di Kota Bandung
memerlukan ketinggian yang memadai. Misalnya dari ketinggian gedung atau
ketinggian wilayah seperti dari Kawasan Bandung Utara atau Kawasan Bandung
Selatan. Dari utara Bandung terlihat jelas jika cuaca cerah, begitu juga dari
arah selatan Kota Bandung.
Dari Kota Bandung sendiri khususnya penyuka
senja, bisa sejenak mengunjungi ketinggian gedung kemudian menaiki puncak untuk
melihat senja yang menawan. Misalnya masuki saja gedung tinggi sebuah pusat
perbelanjaan di Jalan Terusan Pasteur atau sebuah pusat perbelanjaan di Jalan
Siliwangi dekat jembatan Pasupati. Setelah berada di ketinggian, rasakan
suasana senja yang menawan tersebut.
Yang paling mungkin juga adalah melihat
senja di kawasan lapangan terbang di Nurtanio. Sebuah lapangan yang luas
memungkinkan kita melihat senja secara utuh. Apalagi jika tepat dengan
kedatangan sebuah kapal terbang, kita bisa mendapatkan pengalaman menarik
tambahan bumbu menariknya yaitu kapal yang hendak terbang di antara matahari
yang akan terbenam. Ini pengalaman yang sangat langka. Hanya terjadi pada
saat-saat tertentu dan pengalaman ini tidak bisa ditebak. Saya masih ingat pada
saat melewati kawasan ini kemudian melihat kapal yang akan terbang dengan latar
belakang matahari yang akan terbenam. Indah nian!
Menangkap
Senja
Langkah selanjutnya tentu saja menangkap
momen. Peristiwa yang terjadi di alam sangatlah jarang dan langka. Kesempatan
yang datang selalu berbeda dengan kesempatan yang datang di hari kemudian.
Untuk itu jika kita akan merasakan senja di Kota Bandung, sebaiknya persiapkan
diri dengan amunisi dokumentasi yang lengkap. Tanpa harus menggunakan kamera
dengan teknologi canggih, dengan sebuah kamera telepon pun sebenarnya kita bisa
menangkap momen. Tetapi lebih baik memang menggunakan kamera dengan kapasitas
yang baik untuk mendapatkan kesempurnaan dokumentasi.
Baik itu pada saat kita melakukan kunjungan
ekowisata di daerah utara atau daerah selatan, maupun saat mengunjungi Kota Bandung
dengan segenap momen-momen menariknya. Ingatlah bahwa pengalaman mengunjungi
sebuah daerah pada saat pertama kali kita mengunjungi berbeda dengan saat kedua
kalinya kita mengunjungi. Biasanya dengan memori sebelumnya atau mungkin
perubahan-perubahan yang terjadi. Nah di sinilah kesempatan menangkap
pengalaman harus menjadi perhatian.
Kota Bandung yang menarik menyuguhkan
banyak pengalaman bagi para pengunjung. Sebagai pengunjung tetaplah kita patut
memperhatikan adat istiadat setempat. Misalnya dengan respek pada masyarakat
Kota Bandung, tidak membuang sampah sembarang, dan yang paling utama adalah
peduli dengan lingkungan. Kepedulian lingkungan ini lebih luas bukan sekedar
membuang sampah pada tempatnya. Kepedulian ini mencakup banyak sisi, mulai dari
sisi pribadi maupun sisi sosial.
Masyarakat Bandung itu terkenal dengan
keramahannya.
Masyarakat Bandung terbuka pada siapa saja yang mengunjungi.
Keramahtamahan ini harus menjadi modal dasar untuk menerima setiap pengunjung
dengan baik. Di sisi lain, sikap respek pengunjung pada masyarakat akan
menimbulkan suasana menyenangkan dan timbal balik yang sama. Nikmati pengalaman
menikmati senja di Kota Bandung dengan kepedulian yang tinggi terhadap
lingkungan. Jika ini dilakukan, saya yakin pengalaman menarik akan terus
terkenang selama anda mengunjungi Kota Bandung.