Ruang Sederhana Berbagi

Selasa, Februari 25, 2014

Live Twit Anies Baswedan di Celah Celah Langit Bandung

1. Siap live twitt nih buat di CCL Bandung bersama untuk Indonesia kreatif!
2. Dan sudah ada di antara para pengunjung CCL Bandung. siap untuk malam ini
3. Nih berada di antara kita menyaksikan pencak silat
4.  mendengar sambutan tuan rumah Kang Iman Soleh.
5. Jangan pisahkan ruang kebudayaan dengan senimannya! Ini penting kata Kang Iman Soleh saat
6. Hadir bareng : Malam ini mas mllkn silaturahmi budaya di CCL, Ledeng Jl Setiabudi :)
7. sedang menyimak performance Siska dengan alunan kecapi yang memukau
8. Mas Imam Suryantoko sedang memandu acara bareng di CCL Bandung
9.  menyimak puisi Peri Sandi yg tampil semangat tentang Sengkon Karta.
10. Pak sudah di depan! Siap menyimak bersama
12.  sudah mulai! Dititipi pupuk, pertanian, & kebudayan oleh Kang Iman Soleh.
13. Ledeng bukanlah daerah yang asing bagi dulu sering ke IKIP bdg krn ibunya beliau kuliah di IKIP
14. Ini gerakan kebudayaan bukan program kebudayaan. Kebudayaan dilakukan di tempat seniman itu berada
15. Anak muda itu bicara masa depan bukan masa lalu
16. Orang baik bertumbangan karena tidak cukup menghadapi kekuatan uang. Mari ! Jangan mendiamkan!
17. Doa saja tak cukup, kita harus berusaha, kita harus untuk Indonesia
Share:

Kamis, Februari 13, 2014

Cara Tuhan

Tuhan selalu memberikan banyak solusi bagi mahlukNya, sekalipun itu di tengah hutan atau di padang pasir atau di tengah lautan. Membaca kisah 2 pelaut dalam Reader Digest mei 2009 tentang perjuangan mereka dalam bertahan hidup ketika kapal mereka karam diterjang gelombang yang ganas, membuat saya berpikir tentang bagaimana Maha Pengasih dan Maha Penyayangnya Tuhan pada mahlukNya.

Cara Tuhan membuat mereka tetap hidup itu dengan banyak cara, saya membaca bagaimana mereka bisa mendapatkan sekoci yang hampir bocor dan mereka harus berjuang agar tidak bocor. Lalu Tuhan mengirimkan suplai makanan dalam bentuk yang tidak disangka-sangka seperti tiba-tiba saja mereka dapati burung laut hinggap di kapal mereka, atau pancing sederhana yang selalu berhasil mendapatkan ikan. 

Itu cara Tuhan membuat mereka tetap hidup sampai akhirnya selamat setelah bertemu dengan kapal barang yang lewat.
Ada juga cara Tuhan membuat manusia mati, maksudnya mengakhiri hidup tanpa disadari. Cerita ini ada dalam kisah Christhoper Johnson yang teruang dalam buku ''Into The Wild''.
Diceritakan bahwa dia bisa bertahan hidup di alam terbuka dengan segala keterampilannya, seperti memancing, berburu dan meramu makanan yang tersedia di alam terbuka. Tuhan memang Maha Adil, ketika DIA berkehendak agar mahlukNya tetap hidup, maka akan tetap hidup. Cara ini terlihat dari sekonyong-konyong datang Rusa menghampiri, atau ikan sungai yang mudah didapat. 
Tetapi ketika Tuhan berkehendak lain, walaupun sudah sekuat tenaga, kehendak Tuhan akan menang. Diceritakanlah si Christopher ini kelaparan, dia mengambil umbi-umbian, bunga dan buah-buahan. Saya juga aneh ketika mendapati dia mengambil bunga berwarna ungu menyala, saya berpikir dia mau bunuh diri. Dia tidak peduli, dia lapar dan hasil pencarian makanan itu dimasak. Namun yang terjadi kemudian adalah muntah-muntah. Di tengah kesadarannya, dia mengambil buku berisi catatan tentang tumbuhan, dia baru menyadari bahwa makanan yang dia ambil tersebut berpotensi membunuh diri. Dia baru sadar, karena dia membaca buku itu setengah-setengah alias tidak tuntas.

Cara Tuhan yang baru saja saya alami adalah jawaban atas pilihan. Tuhan menjawab saat-saat yang tidak diduga. Benar adanya bahwa ketenangan itu penting, kesunyian malam mampu membawa kedamaian dan juga jawaban. Tuhan punya banyak cara memberi jawaban kepada umatNya. Buka hati, buka mata, buka semuanya dan lepaskan ego, bersiaplah dengan segala kebaikan semesta kepada kita. 

Saya melihatnya sebagai cara Tuhan, yah Tuhan selalu memberikan cara-cara yang terbaik bagi umatNYA, tinggal bagaimana kita melihat cara-cara itu dengan kebaikan. Saya percaya bahwa benih kebaikan akan menghasilkan buah kebaikan. Terima kasih Tuhan!
Share:

Minggu, Februari 09, 2014

Crafty Day

Sudah beberapa kali saya datang ke ajang tahunan, crafty day. Sekarang sudah memasuki yang ke delapan, crafty day 8. 

Senang rasanya setiap kali datang, selain membeli tetapi juga mencari inspirasi berkarya. Beraneka rupa produk karya yang menarik ada di crafty day.

Dari mulai pernak-pernik hiasan sampai aksesoris untuk rumah tersedia di crafty day yang diselenggarakan di Gedung Indonesia Menggugat, Bandung ini.

Ada juga workshop, mendongeng berkarya sama fotografi. Yang fotografi saya gak tahu lengkapnya. Kedua workshop ini sangat menarik karena melibatkan pendidikan yang menyenangkan. Terutama dongeng, saya senang dengan dongeng. Banyak hal yang menarik dari dongeng. 

Nah, crafty day bisa jadi sebuah even besar dikemudian hari. Kayaknya tempatnya bisa lebih besar lagi dan peserta serta pengunjungnya akan semakin banyak lagi dikemudian hari. Saya senang dengan crafty day ini. 

Sesi workshop dongeng dan berkarya
Sesi berkarya bersama orangtua dan anak-anak
Ruang jualan karya kreatif
Salah satu stand di crafty day, Bengkimut.


Share:

Jumat, Februari 07, 2014

Pemimpin Yang Menginspirasi

Saat gegap gempita Barack Obama di Amerika Serikat menjelang pemilihan umumnya, saya termasuk orang yang mengagumi sosok tersebut. Kagum bukan semata-mata karena berhasilnya media membuat Barack Obama menjadi terlihat kinclong tetapi lebih dari itu, saya kagum karena inspirasinya. Barack Obama seperti menampilkan sisi-sisi pemimpin alternatif pada saat itu. Lewat orasi serta tulisan-tulisannya yang menginspirasi rakyat Amerika Serikat untuk bergerak bersama-sama. “Yes We Can!” menjadi trade mark yang sangat kental dengan kebersamaanya. “Yes We Can”  yang bukan “Yes You Can“. Ia hendak membawa masyarakat untuk bersama-sama menjadi bagian dari perubahan.

Anies Baswedan (www.aniesbaswedan.com)
Saya kemudian membayangkan ada sosok seperti itu di Indonesia. Seorang yang membawa obor pencerahan dan inspirasi untuk bangsa Indonesia menuju bangsa yang mandiri, kreatif, dan berdaya. Lama saya menanti sambil terus berusaha melakukan hal-hal kecil lewat diskusi-diskusi serta kegiatan-kegiatan kemasyarakatan yang terus dilakukan. Sampai akhirnya, seorang Anies Baswedan muncul kepermukaan. Saya mengenal Anies Baswedan bukan hanya dari Indonesia Mengajar, salah satu program kebangsaannya yang mampu menggerakan ribuan anak muda untuk bergerak. Jauh sebelumnya dari beberapa artikel serta tulisan tentang Anies Baswedan yang sudah saya baca. Anies Baswedan adalah pemimpin masa depan Indonesia yang mampu menginspirasi masyarakat untuk bergerak bersama-sama.

Inspirasi Pendidikan

Dalam salah satu diskusi yang saya ikuti, Anies Baswedan pernah menyampaikan dasar pemikiran Indonesia Mengajar. “Indonesia Mengajar adalah sebentuk usaha kita, generasi sekarang untuk menuntaskan janji kemerdekaan” demikian kata Anies Baswedan. Janji kemerdekaan yang tertuang dalam UUD 1945 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Ini yang penting diketahui semua masyarakat. Jika kita sudah mendapatkan banyak dari negara ini, maka saatnya kita bergerak bersama-sama untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa Indonesia.

Pendidikan adalah salah kunci memenuhi janji kemerdekaan tersebut. Pendidikan manusia yang mampu menjadi manusia yang berdaya, bukan lagi manusia yang terjajah. Saat Indonesia merdeka, Belanda meninggalkan rakyat Indonesia yang buta huruf hampir separuh dari jumlah rakyat Indonesia yang bisa membaca pada saat itu. Kenyataan ini masih berlangsung sampai sekarang. Artinya, masih banyak hal yang belum merasakan kemerdekaan jika sebagian rakyat belum bisa membaca. Anies Baswedan mengetuk semua anak muda untuk bergerak. “Mendidik adalah tugas orang terdidik!” kata Anie Baswedan.  Sebuah kalimat yang sangat menggetarkan saat mendengarnya. Tak terbayangkan selama ini, jika kepedulian akan pendidikan masih mengandalkan orang lain, bukan pribadi-pribadi yang terdidik. Semangat inilah yang membuat kaum terdidik rela meninggalkan banyak profesinya untuk menjadi bagian dari pendidikan manusia Indonesia yang lebih baik.

Pendidikan adalah kunci memberdayakan manusia Indonesia. Ketika kunci ini mampu dimaksimalkan dengan baik, maka sumber daya manusia Indonesia akan mampu mandiri. Manusia Indonesia akan mampu berdiri di kaki sendiri. Menjadi tuan atas tanah sendiri. Manusia Indonesia yang beragam dengan potensi daerah yang berbeda serta jarak yang jauh dari pusat kota, tidak menyurutkan tangan-tangan Anies Baswedan untuk menjangkaunya. Tangan Anies Baswedan melalui Pengajar Muda mampu meraih dan menyebarkan inspirasi-inspirasi kebangsaan yang sangat luas. Tidak hanya berkutat di Jakarta yang kemudian akan membuat iri daerah lain. Jangkauan yang luas ini, membuat Anies Baswedan mampu dikenal secara luas di Indonesia.

Begitu pentingnya sebuah pendidikan untuk membangun sumber daya manusia sudah banyak disampaikan contoh-contohnya. Jepang sebagai negara kecil, New Zealand, dan masih banyak lagi, menaruh harapan kemajuan negaranya lewat pendidikan. Jika ini sudah berhasil dilakukan di Indonesia secara merata, saya yakin seperti halnya keyakinan Anies Baswedan, rakyat Indonesia akan menjadi bangsa yang berdaya. Menjadi masyarakat yang adil dan makmur, menjadi bangsa yang kreatif, menjadi bangsa yang merdeka seutuhnya. Dan janji kemerdekaan, secara perlahan bisa dilunasi dengan baik oleh generasi sekarang.

Inspirasi Pemimpin

Kekuatan ide dan inspirasi mampu mengalahkan uang dan publikasi konvensional. Saya yakin itu dengan sepenuh hati. Seorang Anies Baswedan memberikan banyak inspirasi untuk bergerak. Saat ini, Indonesia membutuhkan pemimpin yang mampu menggerakan. Pemimpin yang mampu memberikan inspirasi untuk bergerak bersama-sama memberikan solusi atas masalah yang terjadi pada bangsa ini. Bukan seorang manusia super power yang bisa menyelesaikan masalah dari sekian banyaknya masalah di Indonesia.

Seperti yang sering disampaikan Anies Baswedan, “Kesalahan sekarang adalah menganggap masalah yang terjadi bukan sebagai masalah dirinya. Masalah bangsa Indonesia dianggap sebagai masalah orang lain”. Hal yang sangat mendasar dalam kehidupan bangsa ini adalah rasa memiliki. Ketika masalah dianggap sebagai masalah orang lain, maka kepedulian kita akan berkurang. Tetapi saat masalah dianggap sebagai masalah sendiri, maka sekuat tenaga kita akan bergerak menyelesaikannya. Bayangkan jika seorang pemimpin harus menyelesaikan semua masalah bangsa ini, siapapun tak ada yang akan sanggup menyelesaikannya sendirian. “Turun tangan, bukan urun angan” kata Anies Baswedan dalam setiap diskusinya. Kata yang tepat untuk mengajak semua lapisan masyarakat agar turut ambil bagian dalam setiap masalah dan menjadi pribadi-pribadi yang mampu menjadi inspirator kebaikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pemimpin yang menginspirasi adalah pemimpin yang menggerakan untuk bersama-sama menjadi bagian dari solusi atas masalah bangsa ini. Seperti halnya Barack Obama yang hadir dengan ide-ide segar kebangsaan, saya melihat inspirasi kebangsaan ini juga hadir lewat sosok Anies Baswedan. Tidak salah jika saya katakan bahwa Indonesia membutuhkan sosok pemimpin yang menginspirasi perubahan seperti Anies Baswedan. Inilah saatnya kita semua menjadi bagian dari perubahan. Soekarno dan Hatta dua orang proklamator sudah mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk bergerak bersama-sama mengisi kemerdekaan. Kini saatnya semua turun tangan untuk mengambil bagian dari melunasi janji kemerdekaan Indonesia.
Share:

Postingan Populer