Ruang Sederhana Berbagi

Tampilkan postingan dengan label Hari Puisi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Hari Puisi. Tampilkan semua postingan

Selasa, Oktober 07, 2014

Sudahi

Kering kerontang rumput
Menguning lesu setiap saat
Panas ini menusuk kulit
Menyayat perasaan yang sakit
Mengingat pada mereka yang kuat
Bertahan dalam penat

Ada kesegaran pada tiap daun
Yang tak jatuh berguguran
Bersatu saling menguatkan
Memberi kehidupan pada tanaman
Setiap saat mengingatkan
Kemarau ini, Tuhan
Semoga menjadi pengingat kekuasan
Tak ada yang lebih besar darimu, Tuhan

Inilah kuasamu
Sebuah kondisi tak menentu
Air yang terasa menjauh
Tetaplah didekatku
Karenamu yang selalu ada dimanapun
Aku, kita, dan semuanya hari ini merindu
Sebuah hujan yang turun
Untuk kesegaran, sudahi sampai disini kemarau!


Share:

Senin, Juni 09, 2014

Hujan di Bulan Juni

Tak biasa engkau datang di bulan ini. Ketika semesta sedang menghangatkan badannya, sang matahari datang setiap hari. Hujan, engkau basuh semua kerontang dan kering dengan datang di bulan juni.

Engkau tak biasa, seperti halnya tak biasa datang sesekali di bulan yang seharusnya tanpa hadirmu. Menyiram dan memberi kesegaran pada bumi.

Engkau adalah penyegar, sekalipun engkau datang dan mengagetkan aku yang sedang merasakan hangat. Jikapun dingin kemudian menjalar di sekujur tubuh ini, tetapi engkau berbeda. kau hadirkan kesegaran dan kerinduan untuk terus berjumpa.

Hadirmu membuat duniaku ceria, kesegaranku adalah kesegaran pohon-pohon dan tanaman yang menantimu juga. Engkau kunantikan. Hadirmu selalu aku rindukan setiap waktu. Walaupun aku tahu engkau pasti menjauh untuk beberapa saat lamanya, aku selalu yakin engkau akan datang lagi dengan kesegaran sepanjang hari.

Hujan, bukankah engkau datang untuk menyegarkan? Jangan engkau rusak kesegaran akan hadirmu dengan cerita kelam. Cukuplah hadir sesekali di semesta ini. Agar setiap penghuni mampu menyerap dan merasakan kesegaran yang engkau hadirkan.

Rain (tuyetdinhsinhvat.deviantart.com)

Share:

Jumat, Juli 26, 2013

Hari Puisi

Hari ini tanggal 26 Juli adalah hari puisi. Mengingat puisi berarti mengingat sosok dibalik sejarah sastra yang melegenda. Namanya Chairil Anwar. Saya mengetahui dia melalui pelajaran bahasa Indonesia waktu kelas 4 SD saat harus menghapal sajak Aku. "Aku ini binatang jalang dari kumpulan terbuang" "Aku ingin hidup seribu tahun lagi" dan masih banyak lagi puisi-puisi yang harus diingat.
Puisi adalah rangkaian kata-kata indah yang ditulis dengan penuh penghayatan perasaan dan refleksi penulisnya. Tidak semua orang bisa menulis puisi, persis dengan tidak semua orang bisa menulis.
Tidak semua penulis bisa menulis puisi tetapi semua penulis puisi rata-rata bisa menulis.
Hari Puisi ini harusnya menjadi bagian utuh dalam mengapresiasi sastra. Sebuah kegiatan yang sangat mendalam tentang menghargai karya puisi. Di sini, sekolah ini, puisi adalah sebuah rangkaian kata indah. Membaca puisi membuat kita bisa terjatuh dalam keasyikan yang tidak bisa digambarkan.
Memaknai puisi ternyata bisa beragam, bagi seorang pelukis, puisi bisa tergambar dari lukisan yang indah. Bagi seorang penyuka fotografi, foto indah adalah puisi terindah. Dan bagi saya, alam ini adalah puisi yang sangat indah.
Keindahan puisi merasuk ke dalam jiwa, memenuhi setiap relung yang kosong.
Hari puisi ini adalah sebentuk apresiasi bagi alam ini yang indah. Jangan lupa, keindahan ini bisa rusak oleh perilaku tidak baik manusia. Maka marilah menjadi manusia baik untuk menjaga alam yang indah ini, puisi terindah dari Tuhan untuk kita semua
Seindah Puisi #haripuisi
Share:

Postingan Populer