Ruang Sederhana Berbagi

Tampilkan postingan dengan label Traveling. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Traveling. Tampilkan semua postingan

Selasa, November 12, 2019

Neglasari Waterfall in South Garut

“I want to sing like the birds sing, not worrying about who hears or what they think.” (Rumi)

Ever heard the lyrics to the Indonesian song group 'Sheila On 7', entitled What Is Missed? (Yang Terlupakan) This is not about the lyrics, this note is about a Neglasari waterfall that is often overlooked.

Admired from afar but to reach it, it seems rarely people or tourists who stop by for a moment to look from near this Neglasari Waterfall. This waterfall is located in the middle of the journey between Garut City to the south towards Pameungpeuk, West Java.

Neglasari Waterfall (iden wildensyah)

This beautiful panorama of Curug Neglasari lies in its location, tea plantations and cool air. From the direction of Garut approximately spent 3 hours, when entering the Neglasari area after the Dark Mountain. Dark Mountain itself is an unspoiled forest even though there are already many residential areas but the trees are very dense.


In the story of people around, Mount Dark is named after the name of natural events that occur, dark in the sudan language means lightning or lightning. Dark Mountain during the making of the road occurred a terrible lightning to be able to throw workers into the tree. Beyond true or false, I just accept the story.

Back again to Neglasari waterfall, this waterfall has never shrunk its water. Even in the dry season there is still water flowing in the waterfall. What distinguishes it is only the volume of water. Very contrast when it is the rainy season and the dry season.

Neglasari Waterfall (Iden Wildensyah)

I visit Curug Neglasari when it rains, from a distance the water is very large.

What is overlooked, so I call it only because it is often admired but rarely visited. Admired by motorists who passed Neglasari to Pameungpeuk or from the opposite direction towards Garut. (Iden Wildensyah)
Share:

Kamis, April 06, 2017

Mengejar Sunset di Santolo, Melihat Sunrise di Sayang Heulang

Ada hal yang sangat menyenangkan ketika kita mampu mengambil pelajaran dari setiap hal yang terjadi. Sebuah pengalaman yang akan terus terkenang sampai kapanpun. Pengalaman yang menjadi bahan cerita turun temurun.

"Dahulu, saya pernah jalan kaki jauh sekali, susur pantai, naik gunung, susur kampung, jelajah kota... Dan sebagainya" adalah pembuka cerita yang sangat menyenangkan. Belum lagi kejadian-kejadian spesial seperti terjebak badai, hujan besar, longsor, dan kejadian-kejadian lainnya di alam terbuka saat melakukan perjalanan jauh.

Keindahan alam juga sering menjadi awal cerita yang menyenangkan. "Wah, matahari terbenam di laut A itu sangat indah sekali. Waktu melihat matahari terbit dari puncak gunung itu, indah banget. Malam hari lihat bulan purnama di gunung atau pantai itu, subhanalloh indahnya!"

Itu hanya pembuka cerita saja tentang pengalaman-pengalaman menarik yang tidak akan bisa terasa jika tidak melihat langsung dan mengalami langsung.

Dalam konteks pendidikan alternatif, membawa anak-anak dalam pengalaman  lansung berinteraksi dengan proses yang ada di alam semesta itu sangat penting. Fasilitator pembelajaran cukup merencanakan kegiatan yang aman bersama anak-anak ke sebuah daerah dengan tujuan yang ditetapkan bersama maka anak akan mendapatkan banyak pelajaran serta pengalaman yang akan berguna kelak dikemudian hari saat anak tidak bersama kita lagi.

Inilah semacam catatan mengalami proses pembelajaran melihat matahari terbenam dan terbit bersama anak-anak di sebuah tempat yang sangat Indah, Indonesia!

Matahari terbit di timur dari pantai Sayang Heulang

Kemudian menikmati indahnya ketenangan pagi hari


Share:

Jumat, Maret 24, 2017

Ini Alasan Kenapa Jalan-Jalan Itu Baik

Jika perkembangan profesi sekarang semakin pesat dan banyak yang tidak terduga sebelumnya, maka traveler menjadi salah satu profesi yang bisa masuk dalam kategori tersebut.
Tidak sedikit yang bangga untuk menuliskan profesinya sebagai traveler. Aktor Nicholas Saputra misalnya, ia dengan bangga menyebut dirinya sebagai fulltime traveler. Lalu Trinity Traveler yang sudah menempelkan traveler dalam namanya. 
Dalam jajaran blogger, travel blogger semakin banyak. Blogger yang mengkhususkan diri pada kegiatan traveling, penjelajahan, dan jalan-jalan lainnya. Kekhususan dalam tema tulisan yang diangkat dalam blognya seringkali menjadi referensi para traveler lainnya sebelum berangkat menuju tempat tujuan baik di dalam negeri atau di luar negeri.
Pendidikan! Ah iya, tidak sedikit juga para traveler yang menjadikan pendidikan sebagai pokok utama perjalanannya. Bukan sekadar jalan-jalan saja tetapi juga membawa misi pendidikan. Sebut saja sebuah akun @1000_guru yang tagline-nya traveling and teaching. Pegiat komunitasnya sudah tersebar banyak di berbagai kota di Indonesia. Ini bentuk alternatif baru membangun kepedulian pendidikan kepada anak muda lewat cara-cara yang fun, menarik, medsos center. Belum ada ukuran berhasil atau tidak tapi untuk sebuah semangat layak untuk diapresiasi.

Jalan-Jalan Untuk Guru
Sebenarnya kalau disebut mendobrak sistem, enggak juga. Jalan-jalan adalah sesuatu yang biasa saja. Sudah dilakukan sejak lama oleh para pegiat pendidikan di jaman dahulu kala. Mereka bepergian ke sebuah daerah untuk mencari ilmu, mendapatkan pengalaman langsung dari guru di daerah yang dimaksud. Misalnya ketika mereka ingin belajar tentang pertanian, langsung menuju tempat pertanian dan belajar langsung selama sekian waktu. Menyelami proses belajar bertani dengan terjun langsung di lapangan. Merasakan keseharian petani kemudian setelah pengalamannya memadai ia akan pulang lalu mengaplikasikan pengalaman belajarnya.
Banyak pengalaman yang menarik selama proses jalan-jalan berlangsung. Proses mengenal diri sendiri, lingkungan baru, dan hal-hal yang bisa membukakan wacana sebelumnya. Terutama jika sudah terkukung oleh paradigma sendiri, jalan-jalan menjadi celah masuk untuk melihat ada yang lain di luar sana. Misalnya metode pendekatan belajar yang baru, ilmu-ilmu baru, dan hal-hal lain yang bisa diaplikasikan di dalam kelasnya. 
Khusus untuk kegiatan bertajuk fieldtrip, outing, study ekskursi, karya wisata, wisata edukasi, dan nama-nama lainnya menjadi sangat positif jika mampu diarahkan dengan baik tidak sekadar kegiatan rutin tahunan menghabiskan anggaran atau lebih parah lagi dijadikan ajang bisnis oleh sekolah untuk menarik uang dari orangtua siswa.
Semangat jalan-jalan guru akan menjadi inspirasi buat anak didiknya ketika ia mampu mengemas kegiatan tersebut sebagai pembelajaran. Siswa menyerap proses yang berlangsung dalam diri gurunya lewat cerita perjalanan yang disampaikan pada waktu-waktu tertentu. 
Selain semangat yang bisa mengalir kepada anak didiknya, jalan-jalan juga membuat semangat bekerja semakin baik. Guru akan terlepas dari rasa bosan, penat, dan stress karena tekanan mengajar dan rutinitas sehari-hari. 
Cerita perjalanan saya ada juga di https://steller.co/idenide

Jalan Jalan Untuk Siswa
Mari kita bedah dari sisi siswa yang turut serta dalam kegiatan yang dirancang oleh gurunya atau secara mandiri atau bersama-sama antara guru dan siswa. 
Dalam sisi pembelajaran, semua kegiatan ke luar ruangan selalu banyak sisi yang menarik untuk dikaji. Terutama mengaitkan teori dan praktik. Yang paling menarik misalnya sains, ilmu kebumian, dan ilmu sosial. 
Ilmu yang berhubungan bumi tentu sangat menarik jika siswa langsung melihat dan merasakan bentuk konkrit teori dalam buku. Misalnya melihat jenis-jenis batuan, fenomena alam, kenampakan alam, dan lain-lain. Antusiasme mereka berbeda ketika mendengarkan teori di dalam kelas dengan melihat langsung. Guru bahkan tidak harus memberikan banyak ceramah, cukup memberikan stimulan sebelumnya kemudian biarkan siswa yang menyerap proses pengalaman tersebut di lapangan. 
Jalan-jalan buat siswa juga menjadi media untuk belajar mengambil jeda dari rutinitas keseharian. Memberikan pengalaman untuk membuat mereka tetap bersemangat menjalani rutinitas. Siswa yang sehari-hari bergiat dengan teks-teks buku pelajaran butuh ruang baru untuk melihat dan merasakan suasana baru yang berbeda dari keseharian yang mereka lalui.
Inspirasi jalan-jalan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi akan menjadi pembelajaran seumur hidup buat mereka terutama ketika mereka harus beradaptasi dengan lingkungan baru, suasana baru, kegiatan baru, dan hal-hal baru lainnya yang kelak akan mereka temukan dalam kehidupan yang akan datang. 
Cerita perjalanan mereka bisa menjadi sebuah hal yang menarik dan menginspirasi jika guru mampu mengemas sebuah perjalanan sebagai pendekatan baru dalam mendidik. Tidak usah jauh dari lingkungan sekolah, di lingkungan terdekatpun, sebagai guru kita bisa mengajak mereka untuk jalan-jalan mengenal lingkungan terdekatnya. Jalan-jalan untuk mengkaji, menganalisis, dan membuat solusi atas masalah yang ditemukan selama jalan-jalan. Dalam proses ini, kita sudah mendekatkan proses pembelajaran dari realitas sosial terdekat dengan anak. 

Temui juga cerita lainnya di https://steller.co/idenide



Share:

Selasa, Desember 27, 2016

Berjalan Mengelilingi Bumi

Sempat terlintas dalam benak ini ketika selesai menonton film Around The World In 80 Days, berjalan kaki mengelilingi dunia. Fantastis bukan? Nah karena ini sangat fantastis, berarti persiapan juga harus fantastis. Membayangkan setiap hari di sebuah daerah baru yang tidak dikenal sebelumnya.
Berjalan Mengelilingi Bumi Sepertinya Menantang

Pertanyaannya adalah butuh berapa lama waktu untuk mengelilingi dunia dengan berjalan kaki? Pertanyaannya keren kan? Yah, ini pertanyaan yang ternyata sempat terlontar dari banyak orang. Pertanyaan unik selalu memunculkan keingintahuan yang unik juga, dan jawaban yang tidak terduga.

Sebuah majalah pendidikan menjawab keingintahuan ini. Dalam catatannnya dituliskan sebagai berikut: Jika kita berjalan mengelilingi Bumi dalam satu putaran, jaraknya kira-kira 40.000 km. Jika seorang berjalan 5.000 langkah setiap hari dengan jarak tiap langkah 0,5 m maka hasilnya akan terjadi seperti ini:

5.000 langkah x 0,5 m x 365 hari = 912.500 m
Karena 1 km = 1.000 m  maka 40.000 km = 40.000.000 m
40.000.000 m : 912.500 m = 43,8

Jadi, untuk mengelilingi Bumi dalam satu putaran membutuhkan waktu 43,8 tahun!

Nah, catat 43,8 tahun! Sekarang tambahkan dengan umur kamu saat ini. Kalau mulai dari umur sekarang, berarti selesai mengelilingi pada umur berapa tahun? Silahkan hitung sendiri.
Share:

Kamis, Desember 15, 2016

2 Tempat Tujuan Traveling Yang Diharapkan

Setiap orang yang suka traveling ke tempat-tempat baru biasanya punya harapan untuk mengunjunginya. Baik itu ke kota-kota baru, kampung-kampung baru, puncak-puncak gunung baru, dan masih banyak lagi. Beberapa tempat menarik, misalnya dari percakapan akrab dengan sesama traveler. Biasanya saling berbagi tempat-tempat menarik yang pernah dikunjungi.

Buat saya, tentu saja ada. Salah satunya saya dapatkan dari percakapan dengan beberapa teman yang sama-sama suka traveling. Ada juga yang saya dapatkan hanya karena penasaran setelah melihat keindahannya melalui foto. Beberapa tempat di bawah ini bisa menjadi tujuan menarik untuk dikunjungi. Inilah 2 tempat tujuan traveling yang menjadi harapan saya untuk dikunjungi suatu saat nanti. Liburan sebentar lagi! Ayo traveling ke tempat ini:

1. Machu Picchu
Machu Picchu (bahasa Quechua Machu Pikchu, "Gunung Tua" sering juga disebut "Kota Inca yang hilang") adalah sebuah lokasi reruntuhan Inca pra-Columbus yang terletak di wilayah pegunungan pada ketinggian sekitar 2.350 m di atas permukaan laut. Machu Picchu berada di atas lembah Urubamba di Peru, sekitar 70 km barat laut Cusco.
Machu Picchu
 2. Huangsan
Huangshan ( bahas Cina : 黄 山 ; Cina tradisional : 黄山; pinyin : Huang Shan ; secara harfiah "Yellow Mountain"), adalah pegunungan di selatan provinsi Anhui di bagian timur Cina. Gunung-gunung itu diukir oleh gletser selama Kuarter. Vegetasi pada kisaran adalah tebal di bawah 1.100 meter (3.600 kaki), dengan pohon-pohon yang tumbuh hingga pepohonan di 1.800 meter (5.900 kaki).
Huangshan

Huangshan

Nah, cukup dua saja dulu. Sisanya masih banyak lagi. Mimpi saja dulu, biarlah waktu yang menentukan saat yang tepat mengunjunginya. Amiin
Share:

Rabu, Desember 14, 2016

Jelajah Geotrek Matabumi Sebagai Pendidikan Alternatif Yang Menarik

Jelajah Geotrek Matabumi bisa menjadi alternatif pendidikan yang menyenangkan untuk anak-anak dan juga orang dewasa. Sejatinya belajar adalah menghadirkan antusiasme serta kejutan-kejuatan yang akan dikenang sampai kapanpun. Pengalaman belajar yang tidak dirasa sebagai pembelajaran, mengalir begitu saja lewat kesenangan-kesenangan bermain dan berinteraksi dengan alam.

Jelajah Geotrek sudah dilakukan sejak lama, inilah kesempatan pertama kali secara formal saya turut serta berada di tengah-tengah penyelenggara Matabumi dan interpreter T Bachtiar. Sisanya saya lakukan secara mandiri dengan mendatangi tempat-tempat yang direkomendasikan dalam buku Wisata Bumi Cekungan Bandung yang disusun oleh T Bachtiar dan Budi Brahmantyo. Buku yang menginspirasi saya untuk mengunjungi tempat-tempat dengan nilai edukasi yang tinggi karena hubungannya dengan pelajaran sains dan pelajaran-pelajaran lainnya.

Jelajah Geotrek Pangalengan Bersama Matabumi (iden wildensyah)
Sebagaimana dituturkan oleh T Bachtiar dalam setiap tempat yang dikunjungi, nilai penjelajahan atau perjalanan menjadi sangat bermakna. Bukan sekadar berjalan menjelajahi, menikmati, kemudian meninggalkannya begitu saja. Lewat komunitas Matabumi, T Bachtiar menyampaikan banyak pesan-pesan pembelajaran yang mendalam. Tentang sisi-sisi lain kehidupan yang berhubungan dengan alam, sejarah, kebajikan, dan pelajaran lainnya.

Jika materi pelajaran di sekolah disampaikan teoritis dengan penjelasan yang monoton oleh guru, maka di alam terbuka, pembelajaran itu terbentang luas. Para peserta, khususnya buat anak-anak bisa melihat langsung, bisa merasakan langsung, dan bisa memaknai langsung pembelajarannya tanpa harus repot-repot menjelaskan lewat ceramah. Jangan sampai anak-anak tidak tahu asal muasal segala hal yang ada di kehidupan ini. Akan sangat lucu jika dikemudian hari ketika anak ditanyakan darimana asalnya telur, semua menjawab dari pabrik karena menganggap telur dihasilkan oleh pabrik persis seperti menghasilkan mobil, motor, dll. Dengan geotrek, seperti yang disampaikan T Bachtiar, diharapkan anak-anak bisa tahu banyak hal lewat pengalaman langsung. Mengetahui asal muasal teh yang diseduh dari tumbuhan teh yang ditanam, listrik yang menyala dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap, dan masih banyak lagi.

Dari sisi pembelajar, Geotrek bisa menjadi stimulan untuk anak-anak dan orang dewasa belajar lagi tanpa mengurangi keasyikan jalan-jalannya. Saya takjub dan merasa pembelajaran selama melakukan perjalanan hari itu mengalir dengan alamiah. Inilah sebentuk pendidikan alternatif yang menjadi angin segar untuk Indonesia.
Share:

Selasa, Oktober 04, 2016

Inilah Tips Traveling Hemat Untuk Mahasiswa

Traveling kini bukan hanya komoditas orang-orang berduit saja. Traveling kini sudah menjadi kebutuhan banyak orang dari berbagai golongan. Tak terkira banyaknya orang yang senang melakukan perjalanan di dalam maupun di luar negeri. Perkembangan teknologi informasi semacam media sosial semakin membuat banyak orang melakukan perjalanan. Ada yang memang tujuan refreshing, pekerjaan, hobi tetapi ada juga yang sekadar ingin terlihat gaya dan mengikuti trend global.

Untuk orang luar negeri, para turis asing yang melakukan traveling bersama-sama maupun sendirian atau solo traveling, perjalanan ke tempat-tempat baru itu bukan sesuatu yang baru. Buat mereka traveling seolah sudah menjadi semacam kebutuhan. Hal yang sangat wajar mengingat traveling bisa menjadi semacam bentuk manusia mengadaptasi lingkungan. Misalnya saat musim dingin yang sangat drastis penurunan suhunya, maka orang-orang sekitar akan mencari daerah yang hangat untuk bisa bertahan hidup.

Nah, hal ini yang mendasari beberapa traveler berani menempuh perjalanan jauh sekalipun itu berisiko. Mereka tidak mengenal lagi ketakutan-ketakutan karena sudah menjadi kebutuhan hidup untuk bertahan. Daripada mati kedinginan mending mencari daerah yang hangat sekalipun itu harus berlayar jauh. Liburan-liburan panjang di musim dingin akan dimanfaatkan oleh mahasiswa di sana seperti di Eropa untuk melancong atau traveling ke daerah tropis seperti Asia Tenggara.

Tidak boleh kalah dengan mahasiswa lain yang traveling untuk mencari pengalaman, kita juga bisa meniru hal baik tersebut di Indonesia. Cukup untuk dalam negeri saja. Mengelilingi Indonesia tidak akan cukup waktu sebulan. Banyak sekali tempat-tempat menarik yang harus dikunjungi untuk mengeksplorasi keindahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pulau-pulau yang tersebar di Indonesia sangat banyak, gunung-gunung tinggi, dan lembah-lembah yang indah menunggu kita untuk didatangi.

Traveling mahal, yah! Kalau tidak bisa menyiasatinya, kegiatan traveling akan terasa sangat mahal tetapi jika bisa menyiasatinya maka kita bisa menikmati perjalanan mengelilingi Indonesia dengan harga hemat. Beberapa tips praktis ini mungkin bisa menjadi referensi untuk mewujudkan traveling hematmu:

1. Bangun jaringan pertemanan mahasiswa yang baik
Bangun jaringan yang baik antar mahasiswa (findmotivationtoday.com)
Membangun jaringan yang baik antar sesama mahasiswa di berbagai daerah di Indonesia bisa membantumu untuk mengurangi pengeluaran. Jaringan mahasiswa antar daerah sering bahu membahu untuk saling menolong jika ada tamu mahasiswa dari daerah lain. Jaringan ini sangatlah mahal karena tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang. Jaringan mahasiswa banyak sekali ragamnya mulai dari minat sampai jurusan tertentu. Berdasarkan minat seperti mahasiswa pecinta alam, unit pers mahasiswa, unit fotografi mahasiswa, dan jenis minat-minat lainnya. Berdasarkan jurusan seperti jurusan teknik sipil, jurusan teknik arsitektur, jurusan komunikasi, jurusan hukum, dan berbagai jurusan lainnya.

2. Bergabung dengan media sosial khusus traveler
Bergabung dengan sosial media khusus traveler (bussines2comunity.com)
Banyak sekali kemudahan yang didapatkan ketika perkembangan teknologi informasi sangat membantu untuk mewujudkan traveling hematmu. Media sosial yang umum digunakan seperti facebook, twitter, Google+, dan lain-lain, bisa membantumu untuk menemukan orang yang memiliki minat yang sama denganmu untuk menjelajahi. Di luar media sosial itu, ada juga media sosial khusus traveler seperti couchsurfing bisa membantumu untuk membangun komunikasi dengan teman sesama traveler di dalam maupun di luar negeri.

3. Riset penginapan yang terjangkau di lokasi
Riset penginapan yang terjangkau (e27.co)

Jangan lupakan riset sebelum melakukan perjalanan. Riset sangat penting untuk mendukung semua kebutuhanmu selama traveling. Walaupun saat menjalani bisa jadi kamu melakukan banyak improvisasi tetapi riset yang dilakukan mutlak akan menjadi dasar untuk kegiatanmu. Bayangkan jika kamu tidak lakukan riset terlebih dahulu, saat datang di lokasi kota yang dituju, kamu akan kebingungan saat harus menentukan tempat menginap, tempat menyimpan barang-barang, dan hal lainnya seperti tourist center. Untuk memudahkan riset penginapan, Zen Rooms bisa membantumu untuk menentukan penginapan yang sesuai. Buka dari telepon pintarmu kemudian cari penginapan yang dibutuhkan dan nikmati layanannya.

Traveling hemat untukmu akan terasa sangat menarik ketika kamu bisa membagikan pengalamanmu kepada orang lain. Lewat media seperti blog dan media sosial lainnya, catatan atau cerita kamu akan menjadi referensi buat orang yang hendak mengunjunginya. Tentu setiap orang mengalami pengalaman berbeda di suatu tempat tetapi yakinlah bahwa salah satu ceritamu menjadi kebaikan buat orang yang membacanya.

Share:

Rabu, Agustus 17, 2016

Isi Paket Data Praktis Saat Traveling

Ada yang hal yang mengganggu saat kita melakukan perjalanan jauh yaitu saat kita harus kehilangan paket data internet. Kehilangan moment berbagi dengan teman-teman kita di tempat baru tentu sangat merugikan. Misalnya di tempat seperti pantai yang indah, puncak gunung yang memukau, dan tempat menarik lainnya yang kita temukan saat traveling. Syukur-syukur jika kita mampu menemukan tempat untuk isi paket data lagi, kalau tidak, ya terpaksa gigit jari.

Isi paket data praktis saat traveling dibutuhkan untuk siapapun yang sedang melakukan perjalanan. Dengan paket data yang baru, paket internet kita kemudian bisa aktif lagi dan kita bisa melakukan banyak hal dengan jaringan internet tersebut. Contoh kecilnya menemukan jalur jalan lewat bantuan GPS, atau google map, atau aplikasi lainnya yang membutuhkan jaringan internet selama mengoperasikannya.

Buat saya, isi paket data praktis sangat membantu mudahkan kita untuk tetap bisa menjalin komunikasi dengan orang-orang dekat yang sedang ditinggalkan selama traveling. Misalnya orangtua kita, suami atau istri, anak-anak, dan juga teman-teman kita. Kehadiran kita lewat posting di media sosial menjadi berita yang menggembirakan untuk mereka yang tidak turut serta dalam perjalanan. Misalnya mereka jadi mengetahui lokasi kita berada pada jam-jam tertentu, melihat suasana tempat baru yang kita kunjungi, dan juga mendapatkan berita baik seputar makna pembelajaran dari perjalanan yang sedang dilalui. Bisa dibaca dalam postingan di blog atau juga di-caption foto yang kita sebar di internet.
Isi Paket Data di MatahariMall.com
Keasyikan traveling yang dibagikan lewat media sosial biasanya menjadi magnet untuk orang lain dengan minat yang sama untuk mengunjunginya. Hal ini membuat beberapa tempat yang awalnya biasa-biasa saja kemudian berubah 360 derajat ketika seseorang memublikasikan di internet dengan gaya bahasa yang baik, tampilan foto yang menarik, dan bisa meraih banyak pembaca. Wajar jika sekarang, kebutuhan publikasi lewat internet untuk lokasi-lokasi wisata baru sangat penting. Nah, peluang ini menjadi besar ketika jaringan internet semakin luas menjangkau seluruh wilayah Nusantara.

Peluang publikasi ini tetap harus juga memperhatikan etika dan budaya setempat. Bisa jadi ada beberapa tempat yang sakral dan tidak boleh diekspose secara luas kepada khalayak. Sebut saja di lokasi seperti Baduy Dalam, publikasi foto sangat tidak diperbolehkan. Jangankan memublikasikan, untuk merekam saja sangat tidak boleh. Selain itu ada juga tempat latihan yang tidak boleh dipublikasikan secara umum seperti sebuah kawasan di Bandung Utara yang menjadi tempat latihan militer. Nah contoh kedua tempat ini adalah tempat yang terlarang untuk dibagikan dalam media sosial karena akan menyebabkan efek negatif pada tempat tersebut.

Jikapun kemudian beberapa tempat menjadi tenar dan terkenal karena media sosial, tetap saja beberapa tempat tidak boleh dipublikasikan. Bersyukur untuk tempat yang bisa kita publikasikan dalam media sosial dan memberikan banyak manfaat untuk masyarakat setempat. Untuk sebagian tempat, ada kalanya kita harus meredam kemampuan kita menyebarkannya. Cukup hanya kita dan beberapa orang saja jangan sampai membludaknya pengunjung dikemudian hari membuat tempat baru yang kita publikasi, pesonanya memudar karena terjadi kerusakan. 

Soal membagi di media sosial, jangan khawatir kehilangan paket data internet saat traveling, pantau sejak lama kuota yang kita miliki agar tidak kehilangan moment berbagi dengan banyak orang. Isi paket data di MatahariMall.com untuk menjaga agar kita tetap bisa membagikan hal-hal baru kepada orang lain.
 Traveling Asyik Tanpa Khawatir (dok.pribadi)



Share:

Senin, April 04, 2016

Alun Alun Kuala Kencana di Timika, Papua

Membayangkan sebuah kota mandiri untuk dijadikan sebagai bahan study banding tak usah jauh-jauh ke luar negeri. Datang saja ke Kuala Kencana di Timika Papua. Kuala Kencana adalah sebuah kawasan kota mandiri di Papua yang penataan lingkungan sangat baik. Dari hal kecil misalnya penataan kabel listrik di Kuala Kencana nyaris tak akan terlihat kabel melintang di udara  Lalu pengelolaan kebersihan kota, pengaturan angkutan umum, dan pengelolaan lainnya yang menyangkut elemen kota seperti penatasaan kawasan pemukiman, penataan kawasan perkantoran, penataan kawasan pendidikan, dan masih banyak hal lain yang bisa dipelajari dari pengelolaan sebuah kota mandiri dari Kuala Kencana.
Nah, tentang contoh baik dalam pengelolaan jaringan kabel bawah tanah bisa kita bedakan dengan kota-kota besar di Indonesia. Jaringan kabel di atas seringkali merusak pemandangan saat mengambil foto gedung bersejarah atau gedung-gedung menarik lainnya karena berada di jalur pinggir jalan raya terkadang semrawut tak karuan di depan sebuah gedung.
Baiklah, saya tak mau lebih jauh melihat atau membandingkan hal yang tak bisa dibandingkan. Saya ingin bercerita tentang Alun Alun di Kuala Kencana. Alun Alun yang merupakan pusat kota terlihat lengang siang itu. Tak banyak aktivitas warga seperti berolah raga, berlari, atau sekedar jalan-jalan. Maklum hari itu bukan hari libur.
Para orang tua sibuk bekerja ke kantor atau ke kawasan tambang di Tembagapura dan anak-anak masuk sekolah seperti biasa. Bis pengantar jemput yang gratis datang satu dua kali dalam hitungan waktu yang tepat. Bis yang datang untuk mengantarkan para warga yang tinggal di Kuala Kencana untuk ke luar atau ke tempat lain di Timika.
Empat buah patung khas Papua menyambut di depan gerbang masuk ke kawasan Kuala Kencana. Setelah melewati pos pemeriksaan, kami melaju ke tengah tepatnya ke pusat kota Kuala Kencana. Jalanan lebar dengan tumbuhan dan bunga di pinggir jalan. Pemisah jalan satu lajur dibuat sangat ramah mata. Enak dilihat dan menarik untuk diabadikan. Pada jarak tertentu, shelter bis dibangun. Beberapa penduduk tampak menunggu kehadiran shuttle bus.
Patung dari besi khas Nyoman Nuarta berdiri megah di pusat alun-alun. Siang itu cuaca sedang mendung. Pada beberapa titik terdapat genangan sisa hujan semalam. Kami berhenti di dekat Masjid Besar bernama Masjid Baiturrahim. Masjid megah di Kuala Kencana ini digunakan untuk aktivitas keagamaan pemeluk agama Islam. Di depan masjid, kolam air mancur terbentang memanjang seolah menyambut kedatangan kami.
Di alun alun Kuala Kencana, kelompok musik Slank pernah mengadakan konser. Animo masyarakat sekitar sangat tinggi. Lapangan alun alun yang luas menampung penonton yang ingin menyaksikan langsung penampilan band alternatif Slank di kotanya.
Alun alun Kuala Kencana merupakan bagian tak terpisahkan dengan Kota Kuala Kencana yang dibangun oleh Freeport Indonesia untuk perumahan karyawan. Setelah Tembagapura di ketinggian tak mampu lagi menampung banyaknya jumlah karyawan.
Setelah puas mengelilingi alun-alun Kuala Kencana, kamipun beranjak lagi ke tempat lain untuk melihat secara langsung proses transfer ilmu pengetahuan seputar pertambangan di Institut Pertambangan Nemangkawi.
Share:

Selasa, Maret 22, 2016

Waanal Coffee Sebuah Hal Menarik di Timika

Waanal Coffee (iden wildensyah)
Matahari sudah terbenam beberapa menit yang lalu, di luar sudah tampak gelap. Beberapa tempat terang benderang oleh cahaya listrik. Malam di Timika, Papua sudah terasa. Suara binatang malam membunyikan kekhasan malam. Berbeda dengan kesunyian kampung, di kota Timika berdenyut seperti halnya kota-kota di Indonesia.
Di tengah gemerlap malam kota Timika ini ada sebuah kafe yang menawarkan kehangatan malam dalam secangkir kopi panas. Namanya Waanal Coffee. Terletak di sebuah ruko yang sekilas tidak terlihat ada kehidupan. Di bagian bawah terdapat sebuah bengkel kendaraan bermotor dan tepat di bagian atasnya berdiri Waanal Coffee. Tempat gaul yang sangat menarik di Kota Timika.
Interior ruangan yang sangat menarik, paduan warna klasik dengan suasana kafe sungguh membuat hangat ruangan. Demikian juga dengan tambahan ornament dan pernak-pernik menarik di dinding kafe membuat kafe ini terasa berbeda.
Ornamen di dinding kafe (iden wildensyah)
Kopi, yah, jangan ditanyakan rasanya. Berbagai jenis kopi ditawarkan di sini untuk memanjakan para pengunjung. Untuk penikmat kopi, banyak sekali pilihan kopi yang bisa diseduh. Seperti espresso, kopi tubruk, maciato, dan masih banyak lagi.
Buat anda yang suka travelling, jangan lewatkan kafe ini dari list kunjungan anda ke Timika.
Hmmm... yah everyday is a good day for coffee! Mari kita ngopi!

Despresso! (iden wildensyah)

Share:

Sabtu, Februari 27, 2016

Mencicipi Kopi Amungne


Musim hujan bulan Februari ini memang asyik dengan mencicipi kopi. Udara yang dingin dan secangkir kopi panas, cukup untuk menghangatkan sore atau pagi kita. Aroma kopi yang muncul dari secangkir kopi dihirup hidung perlahan sebelum diseruput, membuat semangat kembali meningkat.

Sensasi kopi selalu berbeda ditiap orang yang mencicipinya. Perbedaan karena asal kopi tersebut atau cara penyajiannya. Bandingkan rasa kopi dari Jawa Barat dengan Kopi dari Jawa Tengah, tentu akan terasa bedanya karena dipengaruhi oleh ketinggian wilayah, suhu udara, dan tanah.

Demikian halnya dengan penyajian, rasa kopi tubruk yang disajikan dengan cara diaduk langsung kopi dan gulanya kemudian dituangkan air panas ke dalam cangkir akan berbeda dengan kopi yang dituangkan misalnya dengan memakai vietnam coffee drip terlebih dahulu.

Indonesia termasuk negara dengan jenis kopi yang variatif dan perlu kita banggakan sebagai penikmat kopi. Nah, salah satu kopi terbaik dari Indonesia itu berasal dari Papua yaitu Kopi Amungne. Kopi yang ditanam di tanah Papua ini menjadi kebanggan tersendiri untuk masyarakat Papua. Di tanam di atas ketinggian 1.300 mdpl tentu memiliki rasa yang khas.

Amungne, mengingatkan saya pada Suku Amungne dan Kamoro. Keduanya adalah suku terbesar yang menjadi bagian dari program pengabdian masyarakat PT Freeport Indonesia. Suku Amungne di dataran tinggi, sementara Suku Kamoro di dataran rendah. Perbedaan keduanya terlihat dari bentuk tubuhnya. Saya tahu perbedaan ini Pak Stefanus di Asrama Papua.

Suku Amungme adalah kelompok Melanesia terdiri dari 13.000 orang yang tinggal di dataran tinggi Papua Indonesia. Mereka menjalankan pertanian berpindah, menambahnya dengan berburu dan mengumpul. Amungme sangat terikat kepada tanah leluhur mereka dan menganggap sekitar gunung suci.

Kembali ke Kopi Amungne, kopi ini menjadi salah satu primadona produk binaan PT Freeport Indonesia. Tak salah jika menyebutnya sebagai primadona karena rasa kopi amungne memang berbeda dari kopi yang berasal dari daerah lain. Punya kekhasan pada rasa yang membuatnya terasa berbeda.

Waanal_Coffee di Timika
Share:

Rabu, Februari 10, 2016

Mendaki Gunung Bagi Kesehatan Tubuh

Di bumi ini, salah satu keajaiban dari ciptaan-Nya yang Maha Kuasa adalah pegunungan yang menjulang tinggi dan indah. Di bumi ini ada lebih dari puluhan ribu pegunungan dan gunung yang tersebar di berbagai benua dan pulau. Di Indonesia sendiri juga banyak sekali gunung, baik itu yang sering didaki, maupun yang belum pernah didaki.

Mendaki gunung merupakan salah satu kegiatan yang cukup digemari oleh beragam kalangan, baik itu kalangan pelajar, karyawan, pengusaha, bahkan masih ada lansia yang sanggup mendaki gunung. Di Indonesia sendiri, banyak sekali gunung yang bisa anda taklukan, mulai dari gunung yang mudah hingga gunung yang membutuhkan keterampilan khusus. Seperti memanjat tebing, kemampuan bertahan hidup dan keterampilan dalam mengatur stamina.

Mendaki gunung sendiri pada dasarnya memiliki berbagai macam manfaat. Tentu saja manfaat ini ada beberapa yang langsung dapat dirasakan, dan ada pula manfaat lainnya yang tidak dapat terlihat langsung. Apa saja manfaat mendaki gunung? Berikut ini diantaranya :

Inilah Mendaki Gunung Bagi Kesehatan Tubuh (dok. Iden Wildensyah)
1. Meningkatkan kapasitas kerja jantung dan paru-paru

Mendaki gunung memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh kita. Manfaat kesehatan dari mendaki gunung yang pertama adalah dapat meningkatkan kapasitas kerja dari jantung dan paru-paru. Dengan kata lain, mendaki gunung dapat memperkuat jantung dan paru-paru kita. Hal ini disebabkan oleh kegiatan mendaki gunung yang membutuhkan tenagA yang besar, yang akan membentuk kekuatan dari jantung dan paru-paru. Dengan meningkatnya kapasitas kerja dari organ tersebut, maka anda akan :

Memperkecil resiko serangan jantung dan stroke
Mengoptimalkan supali oksigen dan peredaran darah
Terhindar dari berbagai macam penyakit
2. Meningkatkan stamina dan daya tahan tubuh

Manfaat mendaki gunung juga sangat baik untuk menjaga dan meningkatkan stamina serta daya tahan tubuh anda. dengan mendaki, maka anda pastinya membutuhkan stamina dan daya tahan tubuh yang lebih, sehingga dengan seringnya anda melakukan pendakian, daya tahan tubuh dan stamina anda akan tetap terjaga, dan malahan semakin meningkat.

3. Menjaga kesehatan tubuh

Mendaki juga dapat menjaga kesehatan tubuh. Selain karena kapasitas kerja jantung dan paru-paru yang meningkat, serta stamina dan daya tahan tubuh yang terjaga, mendaki gunung juga dapat menjaga kesehatan tubuh. Karena udara yang anda hirup masih jauh dari racun polusi udara yang ada di daerah perkotaan.

4. Memperkuat otot-otot kaki

Tidak dapat dipungkiri kegiatan mendaki yang bisa anda lakukan secara rutin, pastinya akan memperkuat otot kaki, dan juga dapat berpengaruh pada kekuatan tulang tulang anda, sehingga mampu memperkecil resiko terkena osteoporosis.

5. Sebagai media olahraga

Manfaat mendaki gunung bagi tubuh juga sebagai salah satu kegiatan untuk berolahraga, terutama bagi mereka yang senang dengan kegiatan-kegiatan di alam. Biasanya kegiatan olahraganya berupa berlari naik turun gunung.

6. Mendekatkan diri pada alam

Kegiatan mendaki biasanya dikaitkan dengan mendaki gunung. Biasanya, gunung memiliki lingkungan dan ekosistem yang masih alami dan indah. Sehingga bagi anda yang sedang mencari ketenangan dalam suasana alam, kegiatan mendaki sangatlah cocok bagi anda.

7. Memberikan pengalaman baru

Mendaki juga akan memberikan pengalaman baru bagi anda, baik itu pengalaman secara fisik, maupun pengalaman secara spiritual. Saat mendaki gunung, mungkin anda akan bertemu banyak hal yang tidak terduga, yang pastinya akan menambah pengalaman anda.

8. Menambah relasi dengan orang lain

Biasanya kegiatan mendaki dilakukan tidak sendirian. Dan apabila melakukannya sendirian, biasanya di tengah jalan pendakian anda akan bertemu dengan pendaki lain ketika sedang beristirahat. Hal ini lah yang akan membantu anda dalam menambah relasi dengan orang baru ketika mendaki.

9. Menurunkan berat badan

Ya, tentu saja manfaat mendaki gunung bagi kesehatan dapat menjadi salah satu metode olahraga paling ampuh untuk menurunkan berat badan. Hal ini disebabkan karena kalori yang terbakar ketika anda melakukan kegiatan pendakian sangatlah besar.

10. Sebagai pemuasan dari hobi

Beberapa orang menganggap mendaki merupakan hobi dan tujuan hidup. Jadi dengan mendaki berbagai gunung yang ada, hal ini akan sangat memuaskan kebutuhan diri mereka akan hobi dan tujuan hidup. Dengan tercapainya kepuasan, maka kualitas hidup seseorang akan menjadi lebih baik.

11. Menambah ilmu pengetahuan

Dengan mendaki, anda akan belajar mengenal alam, melalui tanda – tanda alam yang muncul, seperti arah angin, arah matahari, dan juga tanda – tanda lain seperti jejak binatang liar dan sebagainya. Dengan ini, maka ilmu pengetahuan yang anda miliki akan semakin bertambah dan dapat anda aplikasikan dalam kehidupan sehari – hari.

12. Belajar hidup secara mandiri

Dengan mendaki, itu berarti kita hanya akan mengandalkan perbekalan, insting dan juga kondisi alam sekitar kita untuk bertahan hidup, terutama ketika mendaki daerah-daerah yang cukup ekstrim. Maka dari itu, manfaat mendaki gunung dapat mengajarkan kita untuk belajar hidup mandiri dan bertahan tanpa bantuan teknologi canggih.

13. Membentuk mental dan pikiran yang kuat dan sehat

Mendaki juga sangat bermanfaat bagi pembentukan karakter, mental dan pikiran yang kuat serta tegas. Dalam mendaki dibutuhkan keahlian dalam hal pengelolaan insting, dan juga pengelolaan emosi yang baik. Dengan seringnya melakukan kegiatan mendaki, maka pengelolaan insting dan emosi akan terasah dengan baik, dan akan berpengaruh pada mental dan pikiran yang sehat dan kuat.

14. Relaksasi dan hiburan

Anda juga dapat memanfaatkan kegiana mendaki sebagai salah satu media dalam mencari relaksasi dan hiburan. Bagi anda yang sudah penat dengan kehidupan kota yang memberikan banyak tekanan, maka anda dapat mendapatkan relaksasi dan hiburan anda melalui kegiatan mendaki.

Itulah beberapa manfaat yang bisa anda peroleh dari kegiatan mendaki.perlu diingat, sebelum mendaki ada banyak hal yang harus disiapkan, antara lain :
  • Kesiapan fisik dan mental
  • Kesiapan logistik, peralatan mendaki dan perbekalan
  • Kondisi cuaca yang bersahabat
  • Lokasi pendakian yang harus sesuai dengan kemampuan dari pendaki
  • Niat dan juga berdoa untuk keselamatan

Share:

Kamis, Januari 28, 2016

Hal Menarik Di Lokasi Tambang Bawah Tanah PT Freeport Indonesia Dan Cerita Lainnya

Saya pernah mengunjungi sebuah pertambangan tradisional di sebuah daerah di Selatan Garut. Ketika itu sedang menjamur pertambangan emas rakyat karena ada cerita desas-desus dari satu mulut ke mulut lainnya tentang potensi emas di daerah tersebut. Saya penasaran dengan tambang bawah tanah yang mereka lakukan. Dengan peralatan sederhana kemudian saya memasuki sebuah lubang berdiameter 2 kali dengan pinggir kiri dan kanan diberi konstruksi dari kayu dan bambu agar tanah tidak longsor kemudian menutupi lubang tersebut. Hal tentu berbeda dengan cerita di lokasi tambang bawah tanah PT Freeport Indonesia.
Di tambang tradisional yang terjadi adalah lutut ditekuk dan pergerakan antara satu penambang dengan penambang lainnya sangat terbatas. Untuk bisa melewati satu sama lain harus menyingkir atau menggeser badannya. Penerangan seadanya dari lampu kepala yang menempel di atas topi para penambang. Napas sesak, untuk yang punya penyakit asma tidak diperbolehkan memasuki areal pertambangan bawah tanah rakyat seperti ini. Fisik harus kuat karena medan yang sangat keras menuntut kesiapan fisik. Termasuk naik dan turun lubang pertambangan yang licin dan berbatu butuh keterampilan khusus.
Berbeda dengan tambang tradisional rakyat yang pernah saya datangi, di kawasan pertambangan bawah tanah PT Freeport Indonesia jauh lebih modern dan tingkat keselamatan yang tinggi membuat saya merasa aman selama memasuki kawasan pertambangan bawah tanah ini. Lebar dan tinggi lubang jauh berbeda dengan tambang bawah tradisional. Jelaslah sangat besar karena harus disesuaikan dengan ukuran mobil pengangkut material tambang. Batuan tambang yang sudah diledakan akan diangkut kemudian ke bagian pengolahan. Truk pengangkut ini bekerja hampir setiap saat.

tambang bawah tanah pt freeport indonesia
Suasana di lokasi tambang bawah tanah PT Freeport Indonesia (iden wildensyah)
Kalau membayangkan lubang tikus, saya membayangkan sedang berada di lubang tikus raksasa. Jalinan antara satu jalur dengan jalur lainnya begitu rumit. Kalau anda sendirian berada di dalam ruangan bawah tanah tersebut, yakin tak akan bisa keluar dalam waktu satu sampai dua jam. Tapi jangan khawatir, di setiap sudut terpasang kamera pemantau yang siap melihat dan mengawasi segala pergerakan yang ada di bawah tanah. Termasuk pergerakan saya dan teman-teman yang dibawa dengan kendaraan khusus.

Hal menarik di tambang bawah tanah
1. Siang Atau Malam Tak Terasa
Peneranganan di pertambangan bawah tanah dilakukan setiap saat dengan menggunakan energy listrik  Penerangan dilakukan karena pencahayaan dalam tambang bawah tidak tidak ada. Nyaris tidak ada cahaya yang masuk kecuali menjelang mulut gua. Oh iya, energi ini juga menggerakan Kipas angin yang berputar di bagian salah satu lorong sebagai saluran pernapasan agar tidak pengap. Karena pencahayaan yang terus menerus dalam gelap membuat suasana di dalam tambang bawah tanah tidak terasa sebagai siang atau malam. Demikian menurut pengakuan seorang karyawan yang bekerja shift.
2. Masjid
Sebagai bagian dari penyeimbang antara kehidupan dunia dengan kehidupan spiritual, di dalam tambang bawah tanah disediakan masjid yang lumayan besar untuk menampung kebutuhan para pekerja yang hendak menunaikan sholat terutama untuk pekerja yang beragama Islam. Masjid ini bisa jadi masjid terbesar di dalam bawah tanah dan juga di ketinggian. Saat mencoba air wudlu-nya, dingin meresap sampai ke dalam kulit. Terasa menyegarkan dan sangat dingin seperti air dari dalam kulkas. Brrr..
3. Gereja
Selain masjid, di dalam tambang bawah tanah juga disedikan gereja untuk penganut agama Kristen. Saat saya tengok, ketika itu sedang tidak ada aktivitas karena bukan hari minggu, yah saya dating hari senin. Gereja ini seperti gereja-gereja pada umumnya. Sebuah mimbar dan tempat duduk untuk para jemaatnya.

Masjid Di Lokasi Pertambangan
Ada tiga hal yang penting untuk kebaikan manusia di dunia ini. Ketiganya sangat penting karena satu sama berhubungan dan akan menjadi kebaikan untuk manusia itu sendiri. Jika hubungan ketiganya baik, bisa dikatakan sebagai manusia ia memiliki kehidupan yang baik pula. Ketiga hal tersebut adalah hubungan manusia dengan manusia, manusia dengan alam, dan manusia dengan Tuhan adalah hubungan yang harus menjadi utama dalam kehidupan manusia. Hubungan yang mutlak karena jika manusia melupakan salah satu dari ketiganya maka ia akan hidup tanpa keseimbangan. Untuk hidup manusia akan bekerja, dalam pekerjaan ini manusia harus tetap ingat kepada Tuhan. Karena segala sesuatunya bersumber dari Tuhan.
Pentingnya membangun keseimbangan ini dipahami begitu penting oleh PT Freeport Indonesia dengan menyediakan fasilitas yang baik dan mendukung. Di Tembagapura, semua fasilitas untuk membangun kebaikan manusia dibangun dengan baik seperti fasilitas umum, social, dan keagamaan. Demikian juga di lokasi pertambangan saya bersyukur bisa melihat langsung 3 sarana keagamaan yang baik, bersih, dan terjaga.
Setidaknya ada 3 masjid menarik yang saya temui di lokasi pertambangan. Sebenarnya kalau dihitung lebih detail bisa jadi lebih banyak juga. Misalnya ditambahkan dengan masjid di Tembagapura saja jumlahnya bertambah jadi 4.
Inilah masjid-masjid yang berhasil saya rekam dalam catatan ini.
1. Masjid Di Tambang Bawah Tanah
Masjid ini bernama Masjid Ash-Haabul Kahfi yang diambil dari kisah tiga pemuda yang terjebak dalam gua karena diselamatkan oleh Allah SWT dan saat keluar semua sudah berubah. Kisah ini tentang kebaikan kepada orang lain yang dilakukan oleh tiga pemuda kemudian membuat gua terbuka dan mereka bisa kembali bertemu dengan masyarakat di kota tempat tinggalnya. Masjid ini berada di kedalaman tanah di lokasi tambang bawah tanah PT Freeport Indonesia.
2. Masjid  Di Ketinggian
Masjid di ketinggian ini bisa jadi merupakan masjid tertinggi di Indonesia karena berada di ketinggian lebih dari 2.500 Meter di atas permukaan laut. Namanya masjid Masjid Al-A'raf adalah merupakan masjid tertinggi di Indonesia.
3. Masjid di lokasi pabrik pengolahan mineral
nah satu lagi masjid yang saya temui adalah masjid di lokasi pengolahan mineral. Batuan yang sudah ditambang kemudian dialirkan ke lokasi pengolahan mineral agar berpisah antara mineral yang dibutuhkan dengan mineral sisa tambang yang kemudian menjadi pasir sisa tambang. Masjid di sini namanya masjid At Taqwa.
Masjid Tertinggi di Indonesia (iden wildensyah)
Masjid Tertinggi di Indonesia
Baiklah, salah satu yang menarik untuk saya adalah fakta masjid tertinggi di Indonesia ada di kawasan tambang PT Freeport Indonesia. Masjid Al-A'raf yang terletak sekitar 3.725 meter di atas permukaan laut merupakan masjid yang tertinggi di Indonesia.
Mari kita lihat ketinggian lainnya sebagai pembanding. Pertama pegunungan tertinggi di Indonesia adalah Jaya Wijaya di Papua dengan nama puncaknya puncak Jaya. Puncak Jaya atau Gunung Jaya ialah sebuah gunung yang terdapat di provinsi Papua, Indonesia. Puncak Jaya mempunyai ketinggian setinggi 4.884 mdpl sehingga terdapat salju di puncaknya. Gunung ini terletak di Barisan Sudirman.
Gunung ini dulu pernah bernama Poentjak Soekarno dan merupakan gunung tertinggi kedua di Asia Tenggara (setelah Gunung Kinabalu, Kalimantan). Puncak Jaya adalah salah satu dari Tujuh Puncak Utama dunia". Sementara Gunung Kerinci (3.805 m) di Jambi adalah gunung tertinggi di Sumatra, yang kedua di Indonesia dan gunung berapi tertinggi di Indonesia. Dan Gunung Rinjani (3.726 m) di Lombok merupakan gunung berapi kedua tertinggi di Indonesia.
Dengan data ini, dapat disimpulkan bahwa masjid Al A’raf di ketinggian 3.725 Mdpl bisa dikategorikan sebagai masjid tertinggi di Indonesia sampai saat ini. Kecuali misalnya ada yang membangun masjid di puncak Gunung Kerinci.
Masih ada sebenarnya masjid-masjid yang lainnya tetapi tiga masjid itulah yang menarik perhatian saya. Semoga saja kehadiran masjid-masjid ini semakin meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Jangan sampai banyak masjid tetapi saat adzan berkumandang tak ada aktivitas ibadah seperti fenomena di beberapa kota di Indonesia.
Share:

Kamis, Desember 03, 2015

Langit Biru Timika

Melihat langit biru Timika mengingatkan saya pada kota kelahiran saya dahulu di sebuah pesisir selatan Jawa Barat. Langit biru yang bersih dengan awan putih bergumul begitu indah. Awan-awan yang ketika kecil membayangkan berbagai rupa bentuk sesuai imajinasi. Yah, langit biru Timika membawa saya pada imajinasi kecil tentang banyak hal. Imajinasi tentang sebuah kota yang indah tanpa polusi dan begitu indahnya perhatian-perhatian kecil pada alam yang sedang terjadi. Perhatian yang hilang seiring kedewasaan kita.

Langit Biru Timika, Papua (iden wildensyah)
Ah, langit biru Timika siang itu benar-benar membuai saya pada banyak hal yang terjadi di masa lalu. Langit biru awan putih membawa kenangan indahnya masa kecil. Bukan hanya itu saja, langit biru Timika ini menunjukan betapa bersih dan sehatnya udara di sekitar Timika. Bersih karena polusi udara yang tidak terjadi sehingga awan leluasa bergerak membawa butir-butir air hujan. Langit menjadi bersih karena tak terhalangi oleh debu pekat polusi udara. Polusi udara karena pembakaran bahan bakar fosil dari banyaknya kendaraan yang beredar di jalanan kota. Kemacetan yang luar biasa terjadi setiap pagi dan sore bahkan kini berubah menjadi hampir tiap waktu membuat kadar karbonmonoksida yang keluar dari knalpot kendaraan meningkat tajam. Berkumpul di udara maka jadilah langit biru tertutupi oleh polusi udara.

Masih ingat betul ketika pertama kali berkenalan dengan dunia kesukarelawanan di sebuah lembaga lingkungan di Kota Bandung. Saat itu kegiatan koordinasi banyak dilakukan di daerah dengan ketinggian yang relative lumayan tinggi dibandingkan Kota Bandungnya. Alhasil setiap pagi dan sore kita bisa melihat perubahan awan yang menggelayut di atas cekungan Kota Bandung. Saat pagi hari, awan terlihat putih bersih namun berubah ketika hari menjelang sore. Awan yang tadinya putih kemudian berubah menjadi berwarna kotor seperti hitam. Persis seperti melihat jelaga yang menempel di atas awan.


Langit biru Timika harus tetap terjaga agar kehidupan di sana semakin baik tanpa polusi udara. Keindahan langit biru jangan sampai hilang dan baru terasa pentingnya setelah kehilangan momentum birunya langit tersebut. Jangan sampai anak-anak kecil kelak yang menjadi generasi penerus di Timika kehilangan kesempatan melihat langit biru yang aduhai indahnya. 
Share:

Rabu, Desember 02, 2015

Tembagapura, Eksotisme Kota di Ketinggian

Kabut yang turun sore hari seiring rintik-rintik hujan membuat suasana pegunungan semakin terasa. Kepulan uap yang keluar dari mulut saat menghembuskan nafas semakin meyakinkan tingginya permukaan tanah yang diinjak. Untuk para pendaki gunung, suasana tersebut sangat dirindukan. Berada di ketinggian gunung dengan cuaca yang dingin, mendirikan tenda, bakar api unggun, dan menghabis semalam suntuk di depan perapian sambil kongres kalau kata orang-orang di kampus saya. Kongres adalah ngawangkong teu beres-beres (ngobrol tak beres-beres). Dari satu topic pembicaraan ke pembicaraan yang lain. Suasana yang sangat akrab dan hangat antara satu sama lain. Tembagapura, sebuah eksotisme kota di ketinggian mengembalikan memori saya tentang kongres tersebut. Menjelang malam, suhu semakin dingin tetapi suasana semakin hangat dengan berbagai obrolan.

Tembagapura, eksotisme kota di ketinggian (iden wildensyah)
Suhu yang kurang dari 20 derajat celcius sebenarnya bukan suhu yang baru dan aneh buat saya. Sehari-hari berada di kota dengan ketinggian 800-850 meter di atas permukaan laut (mdpl) tak membuat saya cepat merasa dingin. Tembagapura sendiri berada di ketinggian 1.800-an memang lebih dingin. Untuk mereka yang sehari-hari berada di dataran rendah seperti dekat dengan permukaan laut, suhu 20 derajat celcius pasti terasa dingin.

Eksotisme kota di ketinggian ini semakin terasa jika kita keluar sebentar dari Tembagapura, naik ke ketinggian untuk meninjau lebih luas Tembagapura ini. Berada tepat di lembah, diapit oleh pegunungan yang menjulang tinggi. Di sisi tebing-tebingnya mengalir puluhan air terjun yang indah sekali. Saat cuaca cerah di pagi atau siang hari sebelum turun kabut, kita bisa melihat begitu banyak air terjun yang keluar dari balik gunung. Berwarna putih yang mencolok sementara latar gunung yang berwarna kehitaman semakin menambah indahnya sebuah kota di ketinggian tersebut.

Hal-hal yang menarik di kota ketinggian

Lalu apa saja hal-hal yang menarik selain eksotisme kota di ketinggian tersebut? Inilah beberapa catatan yang terekam dalam memori saat mengunjunginya.

1. Fasilitas Yang Memadai
Lapangan bola di Tembagapura (iden wildensyah)
Tembagapura dibangun oleh PT Freeport Indonesia sebagai sarana pendukung untuk karyawan yang bekerja di sana. Berbagai sarana yang memadai disediakan karena kepentingan bermasyarakat adalah kebutuhan yang utama. Fasilitas seperti sekolah, rumah sakit, sarana ibadah, sarana olahraga, dan fasilitas umum lainnya seperti pasar swalayan, kafe, dan perumahan, tersedia di Tembagapura untuk karyawan. Lapangan bola di atas ketinggian pernah digunakan timnas Indonesia untuk berlatih menghadapi SEA Games di bawah kepelatihan Indera Sjafri. Membawa pasukan U19 berlatih di lapangan sepakbola Tembagapura untuk penyesuaian para pemainnya sebelum bertanding di daerah yang memiliki suhu rendah.

2. Kedisiplinan Warga
Jangan berharap melihat sampah berserakan begitu saja di Tembagapura atau melihat orang tidak tertib saat mengantri di dapur umum, semuanya begitu teratur dan disiplin. Kedisiplinan ini misalnya pada jadwal bus yang akan datang dan pergi. Bus selalu datang dan pergi dengan tepat waktu. Penduduk yang menunggu di tiap halte tidak perlu khawatir dengan kedatangan bus. Dijamin tepat waktu. Jika ada perubahan paling Cuma 5 sampai 10 menit itu juga karena factor alam yang tidak bisa diduga sebelumnya. Kedisiplinan warga terlihat juga dari menyeberang jalan, sekalipun tidak ada kendaraan yang lewat, para warga yang melintasi jalan selalu menggunakan jalur khusus. Saat berjalan di pinggir jalan, warga selalu menggunakan trotoar. Jarang sekali saya melihat pejalan kaki yang tidak menggunakan trotoar.

3. Lisensi Khusus Para Pengendara
Parkir kendaraan di tembagapura (iden wildensyah)
Anda bisa mengendarai kendaraan di jalanan Jakarta belum tentu bisa menggunakan kendaraan di Tembagapura. Seorang teman di Tembagapura bercerita bahwa iapun berkali-kali mengikuti ujian untuk mendapatkan lisensi dari otoritas setempat. Lisensi mengendarai di ketinggian berbeda dengan lisensi mengendarai di dataran rendah. Setiap jenis mobil yang beredar di Tembagapura memiliki tingkat ujian yang berbeda. Ketatnya pengaturan lisensi ini sangatlah wajar. Dengan safety procedure di pertambangan yang begitu ketat tentu mempengaruhi ketatnya peraturan di semua lini. Ini adalah tentang keamanan yang menyangkut semua. Artinya peraturan yang ketat dibuat dirasakan oleh semua warga sebagai keharusan karena menyangkut keamanan bukan saja untuk dirinya tetapi juga keamanan untuk orang lain. Menyangkut keamanan ini, ada kode khusus yang unik saat berada di Tembagapura, pengemudi akan membunyikan klakson dua kali saat akan maju dan tiga kali saat akan memundurkan kendaraannya. Teman saya bercerita kebiasaan ini pernah menjadi kelucuan tersendiri saat ia mengendarai di luar Tembagapura, selalu membunyikan klakson yang sekalipun tidak berada di Tembagapura atau Timika.

4. Pejalan Kaki lewat, mobil berhenti
Ini menarik buat saya karena pejalan kaki dihormati begitu besar oleh pengendara mobil. Bayangkan jika sikap ini juga terjadi di masyarakat Indonesia secara umum, pasti tidak akan terjadi kecelakaan tertabraknya pejalan kaki oleh pengendara. Masalahnya bukan pada berhenti atau tidaknya mobil saat melihat ada pejalan kaki yang akan melintasi jalan tetapi pada sikap hormatnya seorang pengendara kepada pejalan kaki. Ini yang penting buat saya! Penting dicatat untuk kita semua. Menghormati orang lain yang sedang berjalan kaki itu sangat utama.  

Menarik bukan? Yah, inilah yang membuat Tembagapura memiliki keunikan tersendiri dari kota-kota lain pernah saya datangi. Inilah eksotisme kota di ketingggian yang menarik untuk dikunjungi (kembali)!
Share:

Senin, November 30, 2015

Anak Anak Hebat di Asrama Papua

Langit Kota Mimika, di Timika, Papua pagi itu terlihat sangat biru. Warna langit yang jarang saya temukan di kota-kota besar karena tertutupi oleh polusi udara. Melewati kota Mimika, perjalanan kami selanjutnya adalah asrama Papua. Yah, buat saya tak ada yang menggembirakan selain bertemu anak anak hebat. Di sana anak-anak hebat ini yang sedang menimba ilmu di jenjang yang berbeda-beda beraktivitas bersama dalam satu lingkungan pendidikan yang kondusif.

Suasana siang itu sangat sepi, tak ada keriuhan khas anak-anak yang sedang bermain. Jam istirahat siang membuat anak-anak harus berada di kamarnya masing-masing. Mereka memiliki jam rutin yang mengharuskan seimbang antara jam main dan jam istirahat. Ini tentang ritme yang nantinya akan mereka lakukan di kehidupan yang akan datang.

Jam istirahat siang penting untuk anak-anak. Ada banyak catatan penelitian tentang pentingnya tidur siang untuk anak-anak. Katanya, seorang anak yang teratur tidur siang biasanya memiliki kecerdasan di atas rata-rata anak yang tidak tidur siang.

Selepas jam istirahat, riak-riak keramaian khas anak-anak mulai terasa. Beberapa anak-anak mulai mengambil sepatu, di pojok yang lain beberapa anak sudah mengantri untuk bermain sepeda, di sisi yang lain anak-anak duduk nongkrong sambil bermain gitar dan bernyanyi. Saya tertarik melihat mereka bermain bola. Ada anak yang mengajak main bola, "kak, ayo main bola?". "Ayo, tapi kakak cuma main di belakang yah". Saya tak membayangkan betapa sulitnya bermain bola dengan mereka, bayangan saya bermain dengan 10 orang sekelas kakak Boaz Solosa akan membuat saya kerepotan. Dan nyatanya benar, anak-anak Papua bermain sangat bagus!

Sebut saja Stefanus, sore itu ia memakai jersey real madrid.  Meliuk-liuk di antara temannya kemudian melewati lawannya dan dalam satu hentakan ia tendang keras bola saat ada celah kesempatan untuk mencetak gol. stefanus hanya seorang bintang yang saya highlight sore itu, masih banyak stefanus-stefanus lainnya yang tidak kalah benderang sinarnya. saya hanya bisa menonton di pinggir lapangan. menyaksikan para siswa asrama papua yang menikmati permainan bola sore itu.

Di sisi yang lain, beberapa anak terlihat mengantri untuk bermain sepeda terus bersabar untuk mendapatkan gilirannya. di atur dengan baik oleh pak guru yang dengan sabar dan telaten mendampingi anak-anak. terbiasa  bersabar dan antri adalah pelajaran mendasar untuk anak-anak. sebuah pelajaran yang tidak tercantum dalam kurikulum dan buku pelajaran tetapi sangat penting dalam membangun karakter yang baik dalam diri anak di sekolah.

Anak-anak adalah semangat saya. ada rasa yang berbeda saat seorang anak menyapa. baik saat di sekolah atau di luar sekolah. mereka seolah memiliki energi yang positif buat saya.
Anak anak hebat adalah energi saya dalam beraktivitas. bisa berinteraksi dengan anak-dari setiap daerah yang saya kunjungi menjadi kebahagiaan tersendiri. bisa belajar bersama-sama, bermain bersama-sama, bernyanyi bersama-sama itu sangat indah.

Ceria bersama anak-anak (iden wildensyah)

Pesan damai kami untuk semua (iden wildensyah)
Share:

Sabtu, November 14, 2015

Edelweis Cantik Di Tengah Kerasnya Dunia Pertambangan

Edelweiss disebut sebagai bunga abadi karena selalu berbunga setiap musim. Tak peduli hujan, kemarau, suhu dingin, dan suhu panas, tumbuhan edelweiss selalu berbunga dengan cantiknya. Sebelum beredarnya larangan memetik bunga edelweis dari puncak-puncak gunung, seorang pecinta alam atau pendaki gunung begitu membanggakan diri dengan bunga abadi ini. Kepemilikan bunga edelweiss seola menasbihkan diri bahwa ia adalah pendaki gunung yang sudah berhasil sampai puncak dan edelweiss adalah buktinya. Karena laju pendakian yang semakin ramai sementara tumbuhan edelweiss hanya segitu-gitunya dikhawatirkan populasi tumbuhan edelweiss berkurang secara signifikan dari waktu ke waktu maka memetik edelweiss menjadi sebuah kegiatan haram yang bisa menyebabkan seorang pecinta alam atau pendaki gunung disanksi jika kedapatan membawa pulang bunga edelweiss.
Edelweis Cantik Di Tengah Kerasnya Dunia Pertambangan (iden wildensyah)
Lain di puncak gunung lain cerita pendaki, di sisi Grasberg yang lainnya tumbuhan edelweiss menjadi bagian dari kegiatan reklamasi lahan yang dilakukan oleh PT Freeport Indonesia. Di lahan Carstenz, tumbuhan edelweiss tumbuh dengan subur. Saat pertama kali menginjakan kaki di ketinggian sekitar 3.800 mdpl tersebut seorang petugas memetik beberapa bunga edelweiss. Spontan saya berkata “eh, kenapa dipetik mas? Itukan bunga edelweiss, gak boleh dipetik begitu saja”. Dengan santainya si mas yang dimaksud menjawab: “Di sini banyak mas, ambil aja. Tuh lihat ke arah sana!” katanya sambil menunjukan ke lokasi lahan tumbuhan edelweiss yang banyak. Benar saja! Saat saya lihat ke arah yang dimaksud, banyak sekali bunga edelweiss yang sedang mekar. Saya tetap tidak berani memetik karena selalu teringat bahwa edelweiss akan tetap indah di tempatnya, bukan dibawa pulang ke rumah kemudian dipajang.
Melihat indahnya bunga edelweiss di lahan reklamasi PT Freeport Indonesia ini mengingatkan saya pada prioritas kelestarian alam yang dituliskan oleh Sony Keraf. Prioritas tersebut adalah nilai keindahan alam. Keindahan alam yang rusak karena aktivitas pertambangan bisa kembali terlihat baik saat dilakukan perencanaan reklamasi dengan baik. Reklamasi yang sangat terperinci dan detail termasuk masalah estetika ini sangat penting untuk dilakukan. Reklamasi tidak asal menanam kembali apalagi mengejar proyek asal jadi seperti proyek-proyek yang dilakukan oleh para koruptor.
Area Reklamasi Carstenz (iden wildensyah)
Reklamasi yang baik untuk memulihkan kondisi lingkungan setempat agar memiliki nilai kembali harus diprioritaskan setiap perusahaan tambang. Menyesuaikan berbagai jenis tanaman dengan kondisi lingkungan yang ada. Setiap lokasi atau lahan yang akan direklamasi tentu harus melewati berbagai tahap studi. Tidak mentang-mentang edelweiss itu sangat cantik kemudian semua lokasi reklamasi ditanami oleh tanaman edelweiss. Alih-alih membuat indah lahan bekas tambang, jika tidak dilakukan perencanaan yang baik akan terlihat sia-sia. Keindahan yang awalnya hendak dicapai malah menjadi bumerang karena tumbuhan menjadi tidak bisa hidup.
Vegetasi tanaman hanya bagian kecil dalam proses reklamasi, masih banyak hal lainnya yang juga penting untuk diperhatikan. Flora dan fauna yang biasa hidup di sekitar lokasi pertambangan harus dilestarikan sedemikian rupa. Bahkan ke satwa kecil atau hewan-hewan kecil yang sangat berguna dalam mendukung kehidupan satwa yang besar. Hewan yang tidak diperhitungkan seperti semut atau serangga-serangga kecil harus bisa kembali lagi ke lokasi.
Lapisan tanah dan batuan yang bisa membuat tanaman hidup tidak bisa bergantung kepada satu pihak saja. Ada perlakuan alami yang biasa terjadi satu hewan dengan hewan lainnya. Saling ketergantungan kemudian membentuk sebuah ekosistem yang baik di lokasi tersebut.
Melihat bunga edelweiss yang indah di tengah kerasnya dunia pertambangan, buat saya seolah menyiratkan pesan tentang masih adanya harapan perbaikan lingkungan dikemudian hari. Butuh kerja keras untuk mereklamasi lahan bekas tambang tetapi bukan sesuatu yang mustahil. Pasti akan selalu ada hal yang menggembirakan selama berusaha memperbaikinya. Semoga saja keindahan edelweiss tersebut menandai keindahan alam di masa yang akan datang.

Share:

Postingan Populer