Jumat, Februari 10, 2017
Kisah Raja Awan dan Ratu Angin Yang Baik Hati
Kamis, November 17, 2016
Merayakan Kebahagiaan di Festival Dongeng dan Cerita Menarik Lainnya
Di dalam gedung sudah berjajar anak-anak duduk dengan rapi. Stand penjual makanan di samping sebelah kanan dan pojok mainan di samping kiri. Beberapa anak membaca di sudut bersama Elmuloka. Sebagian lagi anak-anak bermain di sudut boardgame bersama Manikmaya. Beberapa lagi menghias dan bermain melihat teman-temannya berkarya.
Kak Yuda dan Kak Dhiko sedang memandu acara festival dongeng (inimagz.com) |
Di ruang tengah, tampak beberapa pendongeng dengan penuh keceriaan dan ekspresi bercerita banyak hal. Sesekali tawa terdengar riuh rendah dari ruang tengah. Anak-anak duduk tertib mendengarkan satu persatu pendongeng yang tampil. Mereka benar-benar antusias siang itu. Melebur satu dan lainnya dengan cerita yang mereka ikuti.
Sebut saja dongeng kota hujan yang menampilkan kisah kelomang dan kancil. Dengan ekspresi yang menarik, pendongeng dari dongeng kota hujan menyerupai tokoh yang sedang dibawakannya. Sesekali ia meraih penonton untuk meneriakan sesuatu yang selanjutnya diikuti oleh penonton. Bukan hanya anak-anak, tetapi orang dewasa juga turut serta menirukan gerakan atau membunyikan sesuatu sesuai ajakan pendongeng.
Kelomang yang cerdik tetapi juga licik berhasil memenangkan permainan. Ia tahu kecerdikannya itu mampu mengalahkan lawannya. Pada saat yang bersamaan, ia juga menyadari ketika lawannya menjadi bersedih. Ia meminta maaf dan menyampaikan trik-trik khusus dan membuka topeng teman-temannya sepanjang perjalanan.
Kejutan-kejutan yang dibuat pendongeng cukup membuat siang itu terasa semarak. Anak-anak banyak yang terkaget, terkejut, sekaligus senang dan tertawa-tawa. Inilah ekspresi kebahagiaan yang muncul di festival dongeng tersebut.
Dongeng kota hujan hanya satu pendongeng yang saya ceritakan, sisanya banyak sekali yang memeriahkan kebahagian siang itu. Tercatat ada beberapa pendongeng dari luar negeri seperti Singapura, India, dan Inggris. Oh iya, sebelum mereka pentas, ada workshop seputar dongeng yang juga berlangsung selama festival. Kak Aio dari Komunitas Ayo Dongeng Indonesia hadir juga Gedung Indonesia Menggugat Tersebut. Kak Aio sudah lama malang melintang di jagad dongeng Indonesia, ia yang menginisiasi Festival Dongeng Indonesia di Museum Nasional Indonesia beberapa waktu yang lalu.
Dari dalam negeri, pendongeng yang datang bukan hanya dari Kota Bandung saja tetapi juga dari luar kota seperti Bogor, Lampung, dan Jakarta. Mereka membagi keceriaan dalam dongeng yang menarik. Ada yang menggunakan musik dan alat peraga lainnya. Musik dan alat peraga dongeng ini membuat suasana semakin menarik dan menyenangkan.
Buat saya, festival dongeng selain merasakan kebahagiaan berbagi juga menjadi ajang bertemu dengan teman-teman pegiat dongeng dan juga pegiat pendidikan alternatif di Kota Bandung. Saking sempit dunia ini, kadang ungkapan 4L itu benar adanya. Lo Lagi Lo Lagi! Saya bertemu dengan teman-teman baru dan juga teman-teman lama yang menginpirasi saya bergiat. Mereka tak segan membagikan tips-tips menarik seputar pendidikan ditataran praktis.
Kebersihan Pangkal Kesehatan
Saya mengingat petikan lagu ini sejak pertama kali berdiskusi di Temu Pendidik Nusantara di Cikal beberapa bulan yang lalu. Kebersihan memang menjadi hal yang menarik. Selama kegiatan berlangsung, semua pihak sigap untuk saling menjaga kebersihan. Tak terkecuali pengunjung. Untuk panitia, saya yakin mereka sudah melakukan briefing dengan baik agar menjaga kebersihan ini. Pengunjung yang datang ke festival dongeng tersebut juga benar-benar memperhatikan kebersihan ini.
Di setiap pojok yang saya datangi, nyaris tak menyisakan sampah yang berserakan khas Indonesia kalau ada event-event sekalipun bernama kegiatan lingkungan. Pengunjung membawa kembali sampahnya atau minimal menaruh ke tempat sampah yang disediakan. Jika terlupa, panitia kebersihan memungut sampah tersebut kemudian menyimpannya di tempat yang semestinya.
Saat petikan lirik lagu itu masih berdengung di kepala saya, seorang pengisi dongeng yang juga aktif menyuarakan kepeduliannya kepada musik anak muncul. Mas Ibut atau nama lengkapnya Ribut Cahyono tepat berada di depan saya. Ya sudah, berdendanglah kita “Kebersihan pangkal kesehatan”
Rabu, September 14, 2016
Pentingnya Memahami Makna Kata Untuk Anak-Anak
Selasa, September 13, 2016
Kejutan Kecil Bermakna Besar
Buat Mr Iden |
Hallo, aku Mr Iden |
Sabtu, Oktober 31, 2015
Cerita Kemarau [3]
Kaki gunung (iden wildensyah) |
Jumat, Oktober 30, 2015
Cerita Kemarau [2]
Bulan purnama |
Kata jawaban itu, nini anteh di bulan ditemani kucing dan nini anteh suka menenun. Bayangkan sudah berapa kain yang nini anteh bikin.
Saya menyaksikan sendiri bagaimana api melahap tanaman kering yang ada di kebun, atau ilalalang di padang penggembalaan. Saya menduga ada orang jahil yang sengaja membakar. Tetapi seiring waktu saya belajar bahwa suhu panas matahari yang memancar ke bumi pada titik tertentu bisa membuat api, terutama pada gesekan-gesekan ranting pohon yang kering. Saya tahu ini dari tayangan di televisi.
Kamis, Oktober 29, 2015
Cerita Kemarau [1]
Kemarau dan sore yang indah (iden wildensyah) |
Minggu, Agustus 09, 2015
Tempayan Retak
Tempayan Retak |
Senin, Juni 08, 2015
Orang Tua [Kisah dari Negeri Jepang]
Parents (sumber disini) |
Jumat, Juni 05, 2015
Sisi Lain Bermain, Bertualang, dan Belajar
Bermain, Bertualang, Belajar |
Kamis, Juni 04, 2015
Tupai Yang Suka Marah
Tupai Yang Suka Marah (photobuket) |
Suatu hari, ia melihat pohon. Ia kemudian berkata "hei, pohon kok kamu jelek. Rantingmu ke sana ke mari tidak beraturan". Setelah itu ia bertemu dengan seekor gajah, "hei gajah, kok badanmu gemuk. Gerakanmu tidak lincah!". Saat ia bertemu dengan burung, ''hei burung, kamu jelek banget. Tanganmu kok begitu, cuma punya kaki, yah?"
Semua yang ada dihadapannya selalu ia ledek dan ia marahi. Ia merasa senang saat teman-temannya sedih. Sampai suatu hari, ia tidur dan bermimpi. Dalam mimpi itu, ia sedang berada di sebuah tempat yang gersang. tidak ada pohon satu pun. Ketika itu ia berjalan dan melihat ada sebuah pohon. Ia hendak berteduh tapi pohon berkata, ''aku tidak mau meneduhimu, kamu sudah sering berbuat tidak baik. Kamu tidak bersyukur bahkan pada pohon tempat tinggalmu." Ia kemudian meneruskan perjalanan. Ia semakin kepanasan dan kelelahan. Setelah lama berjalan ia bertemu seekor gajah. Kepada gajah itu ia berkata, "hei gajah, bawa aku pergi dari sini. Aku haus dan ingin minum." Gajah kemudian menjawab, "aku tidak mau membawamu ke tempat yang banyak air, kamu sering meledek aku".
Ia semakin kepanasan dan kehausan. Sampai kemudian ia melihat burung. Ia berpikir burung itu akan membantunya mencari air minum. "Hei burung, bawa aku ke tempat yang banyak air minum." Lalu burung itu berkata, "aku tidak mau menunjukan tempat yang banyak air dan pohon kepadamu. Kamu sering meledek dan marah-marah tidak jelas."
Semakin lama semakin lemah tubuhnya. Ia pun kemudian pingsan. Saat itu juga terbangun dari tidurnya. Ia kemudian melihat sekelilingnya. Ia ternyata masih berada di rumah pohonnya. Ia merenungi mimpinya. Tersadarlah ia bahwa selama ini ia tidak bersyukur atas semua yang sudah ia dapatkan.
Sejak saat itu, tupai mulai mengubah semuanya. Ia tidak lagi marah-marah dan tidak suka meledek. Ia banyak bersyukur kepada semuanya. Ia melihat pohon dan tersenyum berterima kasih. Ia melihat gajah kemudian meminta maaf dan merekapun berteman. Ia bertemu burung, ia menyapa dan berterima kasih juga. Ia berubah menjadi tupai yang baik hati dan penuh syukur.
Jumat, Mei 29, 2015
Pelajaran Dari Teman
Katakan saja CP, dia selalu memberikan kata-kata yang baik bagi saya sewaktu menjalani kuliah di Setiabudi. Yang masih saya ingat adalah ''Dont wait untill tomorow what you can do today'' saya tahu karena dia sering membaca buku motivasi sebelum saya mengenal buki motivasi tersebut. Terbukti memang, dia lebih cepat menyelesaikan kuliah, saya baru lulus setahun kemudian.
Ada juga HM, sewaktu saya membuat Bulletin dia berkata kepada saya ''Sedikit ide yang kau tuang dalam karya, lebih berarti dari seribu kata yang kau ucap''. Saya terpacu membuat karya karena ucapan dia. Dan ucapan itu dia itu sampai sekarang saya ingat.
Ada juga BW yang dengan praktisnya memandang masalah, dia pernah berkata kurang lebih begini ''Sudahlah jangan dipikirkan masalah besok, yang penting sekarang makan, masalah besok makan atau tidak, kita pikirkan saja besok''. Sangat praktis dan tidak bertele-tele. Yang baik dan terus saya ingat terutama ini ''Bukan seberapa keras masalah mendatangimu, tetapi seberapa cerdik kamu memecahkan masalah itu'' lalu ''Sekarang bukan saatnya bekerja keras, tetapi bekerja cerdas'' praktis. Saya mengaplikasikannya ketika terlalu penat berpikir.
Masih banyak teman-teman saya yang mewarnai corak berpikir dan bertindak saya saat ini. Merekapun tidak pernah menyadari memberikan kata-kata yang membuat saya belajar banyak.
Selain kata-kata, tindakanpun saya ambil pelajaran. Saya amati setiap tindakan dan gerakan mereka ketika mendapati masalah, ada yang reaksioner, ada yang pelan tapi pasti, ada juga yang apatis. Mereka membuat saya bersyukur mengalami fase kehidupan bersama mereka.
Senin, Maret 30, 2015
Lee Kuan Yew dan Kisah Anak Durhaka
Lee Kuan Yew (id.images.search.yahoo.com) |
Dibalik semua gemerlap pembangunan, ada kisah yang membuat saya berpikir. Awalnya hanya menganggap sebagai buah imajinasi penulis tetapi ternyata berdasarkan fakta yang terjadi. Kisah itu adalah tentang anak dan orangtua. Saya menyebutnya sebagai kisah anak durhaka dari Singapura yang beberapa tahun lalu beredar di media sosial. Tidak mudah percaya dengan semua cerita di media sosial karena banyak juga yang tidak berdasar, hoax, dan kisah fiktif. Kenyataannya, cerita anak durhaka ini memang benar-benar terjadi. Kisah ini yang membuat Lee Kuan Yew turun tangan untuk membereskan masalah dan membuat regulasi tentang hak waris. Kalau di Indonesia, kisah anak durhaka ini setengah berbau fiksi walaupun ada bukti karang yang berupa manusia bersujud. Kisah tentang Malin Kundang.
Nah, inilah lengkapnya kisah anak durhaka di Singapura. Dikisahkan ada orang kaya raya di Singapura mantan pengusaha sukses yang mengundurkan diri dari dunia bisnis ketika istrinya meninggal dunia. Jadilah ia single parent yang berusaha membesarkan dan mendidik dengan baik anak laki-laki satu-satunya hingga mampu mandiri dan menjadi seorang Sarjana.
Kemudian setelah anak tunggalnya tersebut menikah, ia minta ijin kepada ayahnya untuk tinggal bersama di Apartemen Ayahnya yang mewah dan besar. Dan ayahnya pun dengan senang hati mengijinkan anak menantunya tinggal bersama-sama dengannya.
Terbayang dibenak orangtua tersebut bahwa apartemen nya yang luas dan mewah tersebut tidak akan sepi, terlebih jika ia mempunyai cucu. Betapa bahagianya hati bapak tersebut bisa berkumpul dan membagi kebahagiaan dengan anak dan menantunya.
Pada mulanya terjadi komunikasi yang sangat baik antara Ayah-Anak-Menantu yang membuat Ayahnya yang sangat mencintai anak tunggalnya itu tersebut tanpa sedikitpun ragu-ragu mewariskankan seluruh harta kekayaan termasuk apartment yang mereka tinggali, dibaliknamakan ke anaknya itu melalui Notaris terkenal di sana.
Tahun-tahun berlalu, seperti biasa, masalah klasik dalam rumah tangga, jika anak menantu tinggal seatap dengan orang tua, entah sebab mengapa akhirnya pada suatu hari mereka bertengkar hebat yang pada akhirnya, anaknya tega mengusir sang Ayah keluar dari apartment mereka yang ia warisi dari Ayahnya.
Karena seluruh hartanya, Apartemen, Saham, Deposito, Emas dan uang tunai sudah diberikan kepada anaknya, maka mulai hari itu dia menjadi pengemis di Orchard Rd. Bayangkan, orang kaya mantan pebisnis yang cukup terkenal di Singapura tersebut, tiba-tiba menjadi pengemis!
Suatu hari, tanpa disengaja melintas mantan teman bisnisnya dulu dan memberikan sedekah, dia langsung mengenali si ayah ini dan menanyakan kepadanya, apakah ia teman bisnisnya dulu. Tentu saja, si ayah malu dan menjawab bukan, mungkin Anda salah orang, katanya. Akan tetapi temannya curiga dan yakin, bahwa orang tua yang mengemis di Orchad Road itu adalah temannya yang sudah beberapa lama tidak ada kabar beritanya.
Kemudian, temannya ini mengabarkan hal ini kepada teman-temannya yang lain, dan mereka akhirnya bersama-sama mendatangi orang tersebut. Semua mantan sahabat karibnya tersebut langsung yakin bahwa pengemis tua itu adalah Mantan pebisnis kaya yang dulu mereka kenal.
Dihadapan para sahabatnya, si ayah dengan menangis tersedu-sedu, menceritakan semua kejadian yang sudah dialaminya. Maka, terjadilah kegemparan di sana, karena semua orang tua di sana merasa sangat marah terhadap anak yang sangat tidak bermoral itu.
Kegemparan berita tersebut akhirnya terdengar sampai ke telinga PM Lee Kwan Yew Senior. PM Lee sangat marah dan langsung memanggil anak dan menantu durhaka tersebut. Mereka dimaki-maki dan dimarahi habis-habisan oleh PM Lee dan PM Lee mengatakan "Sungguh sangat memalukan bahwa di Singapura ada anak durhaka seperti kalian" .
Lalu PM Lee memanggil sang Notaris dan saat itu juga surat warisan itu dibatalkan demi hukum! Dan surat warisan yang sudah balik nama ke atas nama anaknya tersebut disobek-sobek oleh PM Lee. Sehingga semua harta milik yang sudah diwariskan tersebut kembali ke atas nama Ayahnya, bahkan sejak saat itu anak menantu itu dilarang masuk ke Apartment ayahnya.
Mr Lee Kwan Yew ini ternyata terkenal sebagai orang yang sangat berbakti kepada orangtuanya dan menghargai para lanjut usia. Sehingga, agar kejadian serupa tidak terulang lagi, Mr Lee mengeluarkan Kebijakan atau Dekrit yaitu "Larangan kepada para orangtua untuk tidak mengwariskan harta bendanya kepada siapapun sebelum mereka meninggal.
Kemudian, agar para lansia itu tetap dihormati dan dihargai hingga akhir hayatnya, maka dia buat Kebijakan berupa Dekrit lagi, yaitu agar semua Perusahaan Negara dan swasta di Singapura memberi pekerjaan kepada para lansia.
Agar para lansia ini tidak tergantung kepada anak menantunya dan mempunyai penghasilan sendiri dan mereka sangat bangga bisa memberi angpao kepada cucu-cucunya dari hasil keringat mereka sendiri selama 1 tahun bekerja.
Anda tidak perlu heran jika Anda pergi ke Toilet di Changi Airport, Mall, Restaurant, Petugas cleaning service adalah para lansia. Jadi selain para lansia itu juga bahagia karena di usia tua mereka masih bisa bekerja, juga mereka bisa bersosialisasi dan sehat karena banyak bergerak.
Satu lagi sebagaimana di negeri maju lainnya, PM Lee juga memberikan pendidikan sosial yang sangat bagus buat anak-anak dan remaja di sana, bahwa pekerjaan membersihkan toilet, meja makan diresto dsbnya itu bukan pekerjaan hina, sehingga anak-anak tsb dari kecil diajarkan untuk tahu menghargai orang yang lebih tua, siapapun mereka dan apapun profesinya.
Sebaliknya, Anak di sana dididik menjadi bijak dan terus memelihara rasa hormat dan sayang kepada orangtuanya, apapun kondisi orangtuanya. Meskipun orangtua mereka sudah tidak sanggup duduk atau berdiri,atau mungkin sudah selamanya terbaring diatas tempat tidur, mereka harus tetap menghormatinya dengan cara merawatnya.
Mereka, warganegara Singapura seolah diingatkan oleh PM Lee agar selalu mengenang saat mereka masih balita, orangtua merekalah yang membersihkan tubuh mereka dari semua bentuk kotoran, juga yang memberi makan dan kadang menyuapinya dengan tangan mereka sendiri, dan menggendongnya kala mereka menangis meski dini hari dan merawatnya ketika mereka sakit. Hormatilah, Kasihilah, Sayangilah orang tuamu selama mereka masih ada di sisimu .
Selasa, Februari 24, 2015
Bermain Dengan Eros
Permainan Tradisional |
Rabu, Januari 28, 2015
Menyaring Informasi
Gempuran informasi itu hadir lewat teknologi. Dengan kemudahan yang ditawarkan sebuah benda bernama handphone, tablet, dan teknologi lainnya, informasi deras dijejalkan ke kepala anak-anak. Anak-anak bisa kecapean karena informasi yang bersaing masuk tanpa bisa dikendalikan. Hasilnya biasanya muncul dalam bentuk tantrum, cepat marah, stress, dan tak bisa diatur.
Lengkapi kemampuan menyaring informasi agar anak terhindar dari efek negatif internet |
Belum lagi virus akal budi atau dikenal dengan meme. Virus akal budi ini semula hanya berupa hiburan tetapi lama-lama secara tak sadar akan membuat bingung antar fakta dan bukan fakta. Antara kebenaran dan bukan kebenaran.
Untuk itu, kemampuan menyaring informasi di era teknologi ini sangat mendesak untuk diketahui banyak orang terutama kepada orangtua dan guru yang selalu berhubungan dengan anak-anak di sekolah. Anak yang mampu menyaring informasi dengan baik akan belajar maksimal di dalam kelasnya. Lebih menikmati saat ia mengikuti kegiatan bersama teman-temannya. Bisa bermain dengan ceria dan selalu segar untuk mencari pengalaman-pengalaman barunya.
Rabu, Januari 14, 2015
Mahar Meninggal
Dunia perfilman Indonesia kini sedang berduka. Salahseorang aktor dalam film Laskar Pelangi, Mahar atau Verrys meninggal dunia. Belum lama ini ia terkenal karena perannya yang keren dalam film besutan Riri Riza dan Mira Lesmana ini.
Sebagai Mahar yang seniman. Senang bernyanyi, bersenandung lagu-lagu melayu, membaca puisi dan mendengarkan lagu rock and roll, Mahar adalah sosok anak yang berbakat.
Ide-idenya cemerlang. Ia bisa berbagi ide tersebut dengan teman-temannya. Salah satu idenya saat pertunjukan antar sekolah dasar di Belitung waktu itu membuat sekolah Muhammadiyah menang karena keunikannya.
Memakai kostum dari daun enau dan buah-buahannya. Sangat kontras dengan tim kontestan dari Sekolah Dasar lain yang konvensional. Walaupun ada harga yang harus dibayar dari kemenangan mereka yaitu gatal-gatal sekujur tubuh karena getah dari buah-buahan tersebut.
Kreativitas anak-anak yang ditunjukan sosok Mahar menginspirasi banyak orang terutama para guru untuk mendidik dengan kreatif dan lebih memahami anak.
Tokoh pemeran Mahar kini sudah tidak bersama kita tetapi saya yakin, inspirasinya akan terus mengalir. Semoga semua amalannya diterima di sisiNya. Aaamiin. Angkat topi untuk sosok pemeran Mahar.
Selasa, Desember 23, 2014
Camping Bersama Anak
Camping (www.pixgood.com) |
Camping bersama anak-anak bisa menghadirkan pengalaman menarik buat mereka. Sebaik-baiknya guru adalah pengalaman. Semakin banyak anak merasakan pengalaman secara langsung, ia akan belajar banyak dari pengalaman tersebut. Jadi, ayo persiapkan acara camping bersama anak-anak. Dijamin seru!
Kamis, Desember 04, 2014
Setiap Anak Itu Unik
Imagine (www.redorbit.com) |
Senin, Juni 23, 2014
Layangan
I'm not a child
A man who sees
The shadow behind your eyes
Layangan atau layang layang atau langlayangan adalah mainan yang tidak mengenal umur. Ada dua lagu yang bertema layang layang, lagu lawas Indonesia dan U2 'kite'. Saya suka tema layang layang di lagu U2, liriknya bagus melodinya juga tak kalah keren.
Sementara film, saya baru menonton sebuah film yang berjudul ''The Kite Runner''. Film yang diadaptasi dari novel dengan judul yang sama, menceritakan konflik di Afganistan, sesudah Rusia masuk dan Taliban berkuasa. Yang menarik bagi saya bukan saja tema filmnya, tetapi juga layang layangnya.
Layangan (pict by adezulmy) |
Layang layang di film itu menegaskan nilai universalitas permainan layang layang, selain sepakbola sebagai olahraga yang universal. Layang layang tidak saja populer di Indonesia tetapi juga di dunia, di Afganistan salah satunya.
Begitu pula dengan 'ngadu langlayangan', permainan ini universal. Dahulu Saya menanggap layang layang adalah milik negara yang berada di negara tropis, anggapan ini berdasar pada angin. Angin di negara tropis akan lebih kencang dibanding negara bersalju misalnya.
Layang layang disinyalir bermula dari daratan China, lalu menyebar seiring ekspansi perdagangan ke negara-negara lainnya. Layang layang yang diterbangkan beragam, saking beragamnya ada kontes layang layang. Kontes ini menyeleksi layang layang terbaik dari sedemikian banyak dan uniknya bentuk layang layang. Ada bentuk ular naga, garuda, delman dll. Di Jawa Barat biasanya diadakan kejuaraan layang-layang di pantai pangandaran.
Jenis layang layang ada dua, pertama layang layang untuk 'ngadu langlayangan' biasanya dinamakan pepetek yang disertai benang gelasan untuk memutuskan benang lawan, kedua layang layang yang tidak di adukan, biasanya layang layang hias.
oh iya... kembali ke lirik dan melodi yang saya suka dari lagu kite itu ditulis begini.......
Something Is about to give
I can feel it coming
I think I know what it means
I'm not afraid to die
I'm not afraid to live
And when I'm flat on my back
I hope to feel like I did
Rabu, Mei 07, 2014
Bebegig (itu) Universal
”Kunaon kitu, bah” kata aya
”Nya atuh da teu cukup ku orea (maksudnya Urea) jeung pupuk kandang, komo keong mas” kata Abah Momon
”Ku bebegig we atuh bah” Kata saya.
”Jadol siah, memangna keong mas teh manuk? Manuk oge ayeuna mah malah euntreup na bebegig” Kata Abah Momon.
”Uluh, bebegig teh teu dianggap atuh nya bah” kata saya.
”Nyaeta sidik, hama ayeuna mah geus di sarua pada pada diajar sigana mah. Teuing sakola dimana, baheula aya bebegig teh cukup keur ngusir manuk” Kata Abah Momon
Abah Momon mengatakan sudah tidak ampuh ‘bebegig’ yang dahulu menjadi andalan mengusir burung pipit. Burung pipit itu malah hinggap di ‘bebegig’.
Orang-orangan Sawah (deviantart.com) |