Ruang Sederhana Berbagi

Tampilkan postingan dengan label Kreativitas. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kreativitas. Tampilkan semua postingan

Kamis, April 09, 2015

LEGO dan Pembelajaran Kreatif

Tak bisa dipungkiri bahwa LEGO sudah menjadi alat pembelajaran yang menyenangkan untuk anak-anak di sekolah. Beberapa sekolah bahkan sudah menjadi LEGO sebagai bagian utuh dalam proses belajarnya. Mulai dari merancang sampai membuat sesuatu yang mengasyikan buat anak-anak.

LEGO dan anak-anak 
Matematika, bisa hadir dengan mudah dipermainan LEGO. Dengan berbagai ukurannya, LEGO memungkinkan guru untuk mengajarkan konsep dasar perkalian, nilai tempat dan nilai angka, dan lain-lain. Dalam seni peran juga LEGO bisa dijadikan sebagai karakter yang menarik untuk anak-anak. Saya sering menjadikan LEGO sebagai bagian utuh dalam proses belajar, baik di rumah ataupun di sekolah.

Untuk kreativitas lanjutannya, LEGO bisa dibuat sebagai film dengan teknik Stop Motion. Beberapa kali saya mencoba walaupun belum sempurna tetapi sudah cukup untuk proyek bersama anak-anak. Misalnya proyek dongeng, proyek kendaraan, dan proyek cerita lainnya.

LEGO bersifat fleksibel yang membuat kita bisa mengkreasikan segala bentuk sesuai keinginan kita. Panduan diawal biasanya hanya sebagai patokan untuk membuat karya bentuk seperti kendaraan, pesawat, dll. Biasanya anak-anak akan suka membongkar ulang setiap mainannya. Jangan khawatir karena LEGO mempunyai kekhasan dalam proses rancang bangunnya. Bisa dibentuk apa saja.
Jadi, ayo buat pembelajaranmu menjadi menyenangkan dengan LEGO.
Di bawah ini adalah cerita tentang sebuah pintu.


Share:

Rabu, Maret 04, 2015

Gambar 3D Menakjubkan!

Teknik menggambar yang keren akan menghasilkan karya gambar yang juga tak kalah kerennya. Di beberapa media tersebar beberapa karya spektakuler yang muncul seolah-olah berbentuk 3D. Ia seperti nyata. Tidak terlihat seperi gambar. Nyata seolah-olah hidup. Di antara banyak gambar tersebut, ada  gambar 3D di bawah ini yang bisa dijadikan referensi untuk berkarya. Khusus buat guru dan anak sekolah, karya ini bisa menjadi referensi menarik. Inilah gambar-gambar tersebut.
1. Gambar hiu

2. Gambar Es di Kutub

3. Gambar Gunung Api 

4. Gambar Perahu Kertas di Kubangan Air

5. Gambar Katak Raksasa

6. Gambar Pemanjat Tebing

7. Gambar Harimau 
Share:

Selasa, Januari 20, 2015

Bob Sadino

Salah satu pebisnis inspiratif adalah Bob Sadino. Gaya yang eksentrik membuat ia mudah dikenal banyak orang. Dengan celana pendek khasnya, ia selalu menampilkan diri sebagai sosok yang sederhana dalam penampilan tetapi kaya dalam pengalaman. Ia juga kaya dalam pikiran. Tentu saja ia kaya secara materi dengan berbagai macam bisnis yang ia geluti. 

Dari berbagai media saya mengenal Bob Sadino. Dalam salah satu wawancara di televisi, ia banyak mengungkapkan rahasia sukses bisnisnya. Kerja keras dan terus berusaha mengembangkan ide-ide kreatifnya adalah dua hal yang saya catat. Tidak mungkin Kemchick bisa sebesar dan menginternasional seperti sekarang jika tidak bermodal dua hal tadi. Hal menarik yang pernah ia ungkapkan adalah " Orang goblok sulit kerja maka ia buat perusahaan yang mengerjakan orang pintar". 

Mengawali usaha di negeri orang bukanlah hal mudah. Tetapi Bob Sadino mampu membuktikan kerja keras dan kreativitasnya untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang sudah mapan. Kembali ke Indonesia dengan modal yang cukup besar membuatnya lebih mudah membangun perusahaan dengan berbagai unit bisnis.

Kesederhanaan dalam pakaian dan kedalaman dalam berpikir serta bertindak akan selalu menghiasi dunia bisnis Indonesia. Kini Bob Sadino sudah meninggalkan kita. Jasa besarnya untuk mengangkat Indonesia di ajang Internasional harus kita apresiasi dan terus kita kembangkan. Semoga semua amal baik Bob Sadino diterima di sisiNya. Aamiin!


Share:

Sabtu, November 22, 2014

Olah Sampahmu!

"Buanglah sampah pada tempatnya!" Itu slogan lama. Ajakan untuk membuang sampah itu bisa jadi pada saat itu kebiasaan orang membuang sampah sembarangan. Kemudian disediakan tempat sampahnya maka masalah sampah selesai.

Kini, setelah sistem open dumping sudah usang karena volume sampah yang semakin hari semakin meningkat di Tempat Pembuangan Akhir Sampahnya, maka membuang sampah pada tempatnya menjadi masalah baru. 

Sebuah lembaga yang giat mengampanyekan gerakan zero waste bernama YPBB di Kota Bandung, sudah lama mengajak masyarakat untuk mengurangi sampah mulai dari diri sendiri. Konsepnya jika semua orang berhasil tidak menghasilkan sampah, maka sampah tidak akan ada. Cara ini sangat ideal untuk mendidik warga kota menjadi lebih kreatif dalam memperlakukan sampah.

Sebagai pendidik, ajakan lebih kreatif dalam memanfaatkan sampah itu harus terus dikampanyekan. Jangan cukup berhenti hanya sekedar mampu membuang sampah pada tempatnya saja, lebih dari itu mengajak lebih kreatif dalam memanfaatkan sampah.

Ayoo, olah sampahmu!

Gambar di bawah ini bisa dijadikan referensi buat berkarya



Share:

Senin, April 07, 2014

Vermak Jeans

Bukanlah sesuatu sulit saya lakukan sekarang. Hanya memotong kemudian jahit kembali dengan warna benang yang sama. Ukurannya tinggal sesuaikan dengan kebutuhan. Itu teorinya, saya katakan sangat mudah. Kenyataannya kalau menemukan klien yang menuntut kesempuraan, beda ceritanya. Tapi saya tak pernah membeda-bedakan setiap orang yang membutuhkan jasa saya. Istilahnya saya tidak mau menolak rejeki. Saya Maman, sangat menyukai sepakbola sejak dahulu. Bahkan beberapa teman saya menganggap saya sebagai 'jurig bola'. Salah satu tim yang saya sukai adalah Persib Bandung. Maklum saya tinggal dari daerah asal yang banyak menjadi pemain Persib.

Sejak kecil saya mengidolakan pemain Persib. Dulu hanya mendengar lewat radio, tapi sekarang saya bisa melihat langsung ke lapangan kalau Persib Bandung main. Kesenangan saya pada Persib Bandung ini saya tunjukan lewat baju yang sering saya pakai. Saya selalu memakai kaos Persib saat menjalani keseharian di tempat saya bekerja sebagai tukang vermak jeans.

Saya tinggal tidak jauh dari toko tempat saya mangkal. Bersama anak istri, saya mengontrak satu rumah kecil. Istri saya bekerja juga di rumah. Ia mencuci baju kotor tetangga yang tidak sempat mencucinya. Buruh mencuci lumayan untuk menambah hidup kami berempat. Kadang ia juga menerima order untuk memasak di katering bu Haji.

Setiap hari saya berada di depan toko, menunggu order memotong celana jeans yang kepanjangan atau mengecilkan dari ukuran yang ada. Setiap hari selalu ada pesanan. Itulah mengapa saya bertahan di tempat ini. Saya percaya Tuhan Maha Baik. Rejeki mah di atur sama yang Kuasa. Jadi gak akan saya lewatkan setiap hari dengan doa dan harapan sebelum menuju tempat saya bekerja atau saat bekerja juga. Saya bersyukur setiap hari. Selalu ada yang datang ke tempat saya.

Saya tak mau mengeluh, itulah kenapa saya begitu bersemangat setiap hari membicarakan Persib Bandung agar suasana hati terus riang gembira. Kalau hati riang gembira, pelanggan juga datang dengan sendirinya. Nah, sama halnya dengan saya yang sering riang gembira, seorang teman bernama Marjuki, ia berjualan sate. Ia dikenal sebagai tukang sate sejak awal datang ke kota ini. Maklum ia berasal dari Madura. Ia jualan sate Madura.

Jeans dan sepatu
Share:

Jumat, Maret 14, 2014

Rindu

Bagaimana Tuhan menciptakan rindu? Pertama-tama ia membuat dua orang manusia berlainan jenis untuk bertemu pada satu masa yang sama. Saling jatuh hati dan membuat hari mereka berbunga-bunga penuh suka cita. Hanya keindahan yang mereka alami. Keindahan satu bertemu keindahan lainnya.

Lalu secara perlahan Tuhan akan pisahkan mereka dengan cara yang halus. Sebuah perpisahan yang tidak dikehendaki keduanya. Mereka harus merelakan kehilangan kesempatan yang tidak akan sama lagi. Mereka diberi kesempatan untuk belajar berdiri sendiri, tak tergantung satu sama lain.

Mejaku pagi ini :)
Perpisahan itu kemudian terjadi. Keduanya tak mampu membendung kehendak semesta yang ingin mereka berpisah. Merelakan satu sama lain untuk menjalani kehidupan yang berbeda dengan kehidupan sebelumnya. Merelakan semua menjadi kenangan indah tertanam dalam diri mereka. Berkembang menjadi sebuah hal yang menyakitkan untuk diingat tetapi sekaligus menyenangkan untuk bertemu kembali.

Lama berpisah kemudian pada satu kesempatan, dengan kenangan yang terus tumbuh serta harapan yang terus dibangun, Tuhan berikan waktu untuk mengaitkan ingatan pada hal yang sama. Mereka bisa mengingat satu sama lain sebelum tidur. Berharap membawanya ke alam mimpi kemudian bertemu dalam mimpi yang indah. Walau sekedar mimpi, tetapi itu cukup untuk melepaskan kerinduan mereka.

Tibalah saat dimana ingatan, kenangan, mimpi, dan harapan menggumpal menjadi sebuah energi untuk bertemu. Mereka bertemu lagi karena Tuhan berbaik hati masih memberi mereka kesempatan. Tapi, semua berubah. Kerinduan akan kenangan masa lalu sudah berbeda di masa kini.

Ia tetap mengingat semua hal yang terjadi, keindahan masa lalu saat mereka pertama kali bertemu. Getaran yang menghantarkan keduanya mampu bertemu mengatasi rintangan. Kerinduan kini menjadi sebuah kenyataan. Tapi, benarkah ini rasa rindu yang selama ini ia rasakan atau Tuhan sedang menguji kesabarannya. Mungkin, demikianlah Tuhan menciptakan rindu.

Share:

Kamis, November 14, 2013

Warna Warni Angkot

Bandung terkenal kreatif sejak dulu, semua kota juga sebenarnya kreatif. Berhubung saat ini saya penduduk Kota Bandung, ya sudah, Bandung Kreatif! Kreativitas sudah menjadi bagian penting dalam sebuah kehidupan. Dari dahulu kala, manusia menggunakan kreativitasnya untuk bertahan hidup. Lebih dari itu, sekarang kreativitas bukan saja masalah bertahan hidup tetapi sebuah passion, panggilan jiwa, dan hasrat tersendiri untuk hidup.
Jika melihat sekilas di lapangan, angkot hanyalah sebuah moda transportasi begitu saja. Bukan sebagai seni yang menarik. Tetapi jika dilihat dalam bentuk yang bersatu, setiap angkot dengan angkot yang lainnya memiliki keunikan tersendiri. 
Nah, kali saya terinspirasi oleh sebuah foto yang pernah dimuat di harian yang ada di Kota Bandung. Jajaran warna-warni angkot yang begitu indah dan mengesankan. Jangan pikirkan saat 'mengetem' atau menunggu penumpang yang lama serta macetnya, rasakan saja keindahan warna-warni angkot Bandungnya.
Warna warni angkot yang semarak ini akan menjadi sebuah hal menarik jika dibarengi dengan perilaku yang baik dalam berlalu lintas, misalnya tertib saat membawa angkot, tidak 'mengetem', patuh rambu-rambu lalulintas, dll.
Share:

Senin, November 11, 2013

Tak Terduga

Banyak hal tak terduga dalam hidup ini. Sesuatu yang kadang bisa menjadi menyenangkan tetapi juga bisa menyakitkan. Unpredictable, sesuatu yang tidak bisa diprediksi sebelumnya. 

Benar adanya ungkapan bahwa manusia hanya bisa berencana dan Tuhanlah penentu utamanya. Perencanaan sebaik apapun tetap harus legowo saat pelaksaan tidak sesuai. 

Saya banyak mengambil pelajaran pada saat mengikuti pendidikan dasar pecinta alam. Baik sebagai peserta maupun sebagai komando pendidikan dasar. Hal yang sangat manusiawi dan mengalir begitu saja. Begitu juga dalam sebuah melakukan perjalanan ekspedisi atau travelling. Adakalanya kita harus mengubah perencanaan saat adanya perubahan.

Dalam segala yang berhubungan dengan manusia, saya tak pernah kaget pada perubahan. Bahkan untuk hal yang kaku sekalipun di dunia teknik sipil, perubahan akan selalu ada.

Selanjutnya yang harus dipersiapkan adalah keluwesan berpikir, kemampuan improvisasi, dan keterbukaan pada kritik. 

Keluwesan berpikir berarti kemampuan menyesuaikan pikiran, kreativitas, serta ketajaman analisis pada saat kondisi berubah. Pada saat mendaki gunung, ini bisa berarti datangnya badai sebelum mencapai puncak. Butuh keputusan yang tepat untuk menunggu badai, rehat, bikin bivak, atau melanjutkan perjalanan.

Kemampuan improvisasi bisa berarti kemampuan untuk mengubah bentuk pelaksanaan tanpa mengubah esensi yang diharapkan dari kegiatan yang akan dilaksanakan. Misalnya saat rehat mendaki gunung untuk menunggu badai reda, bisa dilakukan kegiatan menghangatkan tubuh, memasak logistik, merencanakan kegiatan lainnya. 

Keterbukaan pada kritik bisa berarti kelapangan diri saat ada orang lain yang tidak mengenal medan pelaksanaan melakukan kritik pedas. Biasanya dengan "mengapa tidak sesuai dengan perencanaan?" Terkadang, orang lain akan mudah melontarkan kritik. Mereka mudah menilai, bahkan sampai menjatuhkan. Untuk itu, lebih mudah bagi kita untuk menerima saja kritik dengan tangan terbuka daripada saling berkeras. Dibutuhkan keterbukaan kedua belah pihak untuk saling mengerti. 

Nah, jika terjadi sesuatu yang tak terduga dalam hidupmu, anggap saja itu latihan berpikir luwes, kreatif, improvisasi, dan kelapangan menerima segalanya dengan baik.

Share:

Selasa, Oktober 08, 2013

Saya dan Bis Kota

Catatan ini adalah pengalaman ketika masih berkuliah di setiabudi 207 Bandung, seperti biasa setiap hal yang berkesan di benak selalu saya tuliskan. Naik bis kota adalah salah satunya, baik sendirian atau bersama seseorang untuk mengantar Ledeng-Leuwipanjang atau sebaliknya jemput leuwipanjang-ledeng. Pertanyaan awalnya adalah apa istimewanya naik bis kota? Berdesak-desakan, bau keringat, polusi udara, bising dan kalau lagi apes mungkin saja kecopetan. Jauh-jauh lah dari musibah itu selain kapok juga rugi materi, uang hilang atau HP dan barang berharga lainnya.

Bus Damri
Tapi jangan berkecil hati dulu, ternyata naik bis kota juga sebetulnya mengasikan. Bukan karena bau keringatnya, bukan karena polusinya tapi karena pengalamannya. Nah pengalaman saya naik bis kota di Bandung membuat saya tertarik untuk menuliskannya.
Siang itu seperti biasa sehabis kuliah saya pulang sengaja tidak naik angkot, selain ongkos angkot rada mahal, kadang panas dan gerah terus banyak “ngetem” menunggu penumpang.

Bahkan perjalanan yang biasa ditempuh dengan waktu 1 jam pun bisa molor sampai 2 jam, bagaimana ga bete kenyataannya seperti itu. Disamping murah, naik bis kota selalu menginspirasi saya untuk menulis, biasanya ide yang muncul itu tiba-tiba saja ketika ada peristiwa atau percakapan orang lain yang terekam dalam memori. Kalau dewi, seorang penulis novel di Bandung, bilang bahwa itulah proses imajinasi, bukan melamun, kalau imajinasi diarahkan kalau melamun itu melayang-layang tidak tentu arahnya.

Barangkali anda tahu bahwa bagi sebagian orang bis kota adalah ladang untuk mencari nafkah, sesuap nasi. Ada banyak kreatifitas yang muncul dari mereka yang selalu tampil didalam bis kota. Anak-anak kecil, dewasa dan orang tua berlomba membuat kreasi-kreasi baru dalam menarik perhatian penumpang.

Ada yang bernyanyi solo tanpa gitar dan “genjring” ada yang berkelompok lengkap dengan instrumennya, ada yang berpuisi ria, ada yang bercerita, ada yang berpantun dan selalu saya melihatnya dari persfektif seni.

Kadang ada tawa ditengah kreasi mereka, kadang ada tangis, kadang ada bete-nya juga. Kalau kebetulan bete, saya tidak menikmati sajian kreasi apapun dalam bis kota itu. Biasanya saya mencoba mengusirnya dengan membaca buku-buku yang selalu saya sediakan dalam tas karena saya tahu kadang sewaktu-waktu pasti ada banyak waktu untuk membaca salahsatunya di dalam bis kota yang tentunya setelah menunggu di halte.

Bete saya hilang, tapi tidak dengan pembaca pantun pada waktu itu, ia begitu antusias membacakan pantunnya, sehabis membacakan pantun seperti biasa ia mengeluarkan kotak lalu menyodorkan satu persatu ke penumpang.Sampailah kotak itu pada saya, lalu saya masukan uang receh yang sudah saya siapkan. Entah kenapa tiba-tiba ia berujar, sambil loncat keluar bis “Buat apa membaca kalau tidak bisa di bagi dengan orang lain”.

Saya termenung sejenak, ada kemarahan yang muncul begitu saja, alasannya hanya saya tidak diberi kesempatan buat menjawa “Membaca itu tergantung selera, tidak semua yang dibaca harus dibagi”. Namun dia sudah ada diluar bis kota, walaupun demikian dari pengalaman itu saya berfikir mungkin benar buat apa membaca bila tidak bisa di bagi dengan orang lain. Tapi sekali lagi bagaimana dengan membaca komik, novel atau cerpen ?
Itulah bis kota, ada banyak dinamika didalamnya. Tentunya kita harus tahan dengan cobaannya selain jarang, juga banyak orang yang mengincar untuk naik bis kota dengan kepentingan – kepentingan yang beragam. Bila ingin berdinamika naiklah bis kota.
Share:

Senin, Juni 10, 2013

Terima Kasih Tuhan

Terima kasih Tuhan, untuk hari ini dan hari-hari yang sudah dilewati. Banyak sekali pembelajaran menarik bagi saya. Saya percaya setiap benih kebaikan akan menghasilkan buah kebaikan. 
Begitu juga dengan sekolah hari ini. Rasanya saya sangat senang berada di antara anak-anak yang selalu menebarkan kasih dan kedamaian setiap harinya.
Adakalanya saya benar-benar belajar dari mereka tentang segala sesuatu yang terjadi dalam keseharian. Mereka mengajarkan kebaikan, kejujuran, kecerian, kehebohan, kesabaran, dan masih banyak lagi pelajaran yang sudah mereka bagi selama bertualang di berbagai tema yang menarik.
Jangan lupakan orangtua, saya sangat bersyukur bertemu orangtua hebat yang selalu mendukung setiap hari. Tanpa dukungan mereka, apalah jadinya kelompok ini. 
Terima kasih Tuhan untuk semua keceriaan hari ini. Semoga menginspirasi!
Saatnya berkarya!
Share:

Jumat, Mei 17, 2013

Inspirasi Iwan Fals

 "Content Is King''
Satu hal yang selalu menjadi pelajaran dari orang-orang terkenal adalah inspirasi. Mereka menginspirasi dengan cara sendiri. Salah seorang yang saya anggap menginspirasi adalah Iwan Fals. Seorang Iwan Fals tidak hadir begitu saja. Dia melalui proses panjang yang menarik untuk dijadikan pelajaran.
Conten Is King (http://www.socialable.co.uk)
Sosok Iwan Fals menginspirasi banyak orang karena kehebatan dia dalam sikap konsisten. Kekonsistenan Iwan Fals dalam berkarya membuat orang kemudian banyak meniru dan coba terus belajar dari dirinya.
Pun demikian dengan saya, saya termasuk anak yang baru mengenal Iwan Fals. Berita kematian Iwan Fals, sempat membuat saya kaget. Walaupun ternyata itu adalah hoax. Iwan Fals masih segar bugar.
Dalam hal konsisten, Iwan Fals mengajarkan sebuah sikap untuk tetap berada dalam jalur yang kita minat. Di sanalah kita akan menemukan dunia, kita akan menemukan makna kehidupan, dan menemukan diri kita sendiri. Kita harus konsisten dengan apapun yang kita sukai. Kerjakan dengan penuh kesungguhan dan kreatif. Kreativitas akan membuat hidup lebih beragam.
Share:

Selasa, Mei 07, 2013

Antologi Cerpen Adam Panjalu

Saya menemukan nama sendiri di Antologi Cerpen Adam Panjalu, dan saya senang. Lebih senang lagi karena buku itu adalah sebentuk kreativitas guru-guru yang tergabung dalam klub menulis IGI. IGI adalah Ikatan Guru Indonesia, sebuah organisasi guru untuk semua guru di Indonesia. Di antologi cerpen ini terdapat  24 kisah yang inspiratif seputar cerita pendidikan. Kisah inspiratifnya bisa baca sendiri yah, saya hanya ingin melihat sisi lain dari sebuah proses menulis di buku ini.
Menulis, yah.. menulis cerita atau apapun itu adalah bentuk kreativitas ide yang menjadi karya. Menuliskan berarti mewujudkan sebuah gagasan atau ide. Jika sekedar dibicarakan, bisa menguap begitu saja dan sayang karena akan menghilang. Tetapi dengan menuliskannya, kita sudah menggoreskan tinta sejarah untuk masa yang akan datang. Lebih jauh, sebuah tulisan akan menginspirasi banyak orang untuk melakukan kebaikan.
Buku antologi cerpen Adam Panjalu ini sangat menarik karena berisi kisah-kisah inspiratif. Melalui pengantarnya, Yudistira Massardi mengatakan "Jika para guru sudah mau dan bisa menulis, berarti para muridnya akan terdorong untuk lebih maju, sekurang-kurangnya memiliki gairah untuk membaca dan menulis; berarti sebentar lagi kita akan memiliki generasi baru intelektual - seperti para intelektual Indonesia yang lahir menjelang dan setelah Sumpah Pemuda 1928; berarti Bahasa Indonesia juga akan semakin kuat terjaga. Karena, para guru yang menulis tentu akan menjaga kualitas bahasa dan idenya, dan memberikan contoh yang baik bagi muridnya"
Bennya Arnas, seorang peraih penghargaan karya fiksi juga menulis dijilid belakang buku ini "guru-guru seharusnya menulis, lebih-lebih bersastra karena akan mengasah kepekaan mereka pada hal-hal mikro dan memiliki cara pandang kreatif estetik dalam menghadapi rutinitas mendidik. Guru-guru kontributor Antologi Cerpen Adam Panjalu ini telah menunjukkan usaha mereka untuk mencoba atau bahkan mengakrabi sastra.
Satu hal yang memotivasi juga berasal dari salah seorang pengajar FIB UI, Maman S Mahayana yang menuliskan "percayalah, cerpen-cerpen dalam buku ini adalah representasi spirit guru yang tidak terkungkung oleh ruang kelas dan tembok sekolah. Mereka -guru-guru ini- hendak berbagi dengan masyarakat dan meluangkan pesan moral kepada masyarakat bangsa ini.
Nah, jadi saatnya sekarang memesan buku inspiratif ini untuk melihat sisi-sisi lain dari guru yang kreatif dan inovatif.

Judul Buku : Antologi Cerpen Adam Panjalu
Penulis  : Faradina Izdhihary, dkk.
Penerbit : Pustaka Nurul Haqqy
pemesanan ke nurulhaqqy.publishing@gmail.com
Share:

Sabtu, Mei 04, 2013

Kuno

Seseorang mengatakan tampilan blog si sayah ini, kuno! aw aw aw aw! Toss!









Terlalu minimalis, tapi bukan rumah minimalis. Tetap menarik walau tidak semanis rumah minimalis. Oh iya, mungkin kita harus belajar unik ke rumah minimalis Iwan Fals atau mungkin juga belajar ke rumah unik Ridwan Kamil dengan rumah botol yang unik agar jadi lebih unik.
Belajar dari siapa saja, kapan saja, dari mana saja, bahkan dari seseorang yang mengatakan blog si sayah ini, kuno! Toss!

Share:

Energi Menulis

Jika menulis diibaratkan sebagai kehidupan, saya anggap itu bagian dari lomba marathon. Kehidupan terus berlangsung dan marathon pun tetap demikian. Terutama menulis dengan target. Misalnya membuat target atau diberi target untuk menulis sebanyak 30.000 kata dalam satu minggu. Yang menargetkan bisa diri sendiri, bisa juga orang lain. 

Dengan target itu, saya melihat seperti garis finish untuk satu tahap ini. Setelah itu kemudian berlari lagi, ada jeda sejenak iya! saat kehilangan ide, saat mandeg, dan saat-saat yang tidak terduga karena merasa lelah setelah berlari.
Terasa banget saat menggenjot pemikiran untuk menuangkannya dalam minimal 1.000 kata. Badan terkuras karena energi menulis begitu kuat untuk dituangkan. Badan berasa hilang beberapa kilo karena pikiran sedang berusaha keras menarik semua simpanan memori-memori dalam pengalaman atau bacaan yang sudah dicerna sebelumnya. Di titik ini saya benar-benar bersyukur dan memahami sebuah ungkapan "kualitas buku bacaanmu menentukan kualitas tulisanmu". Begitu juga jalan-jalan atau travelling ke berbagai tempat, saya bersyukur dengan kesenangan itu karena memberi banyak referensi untuk menulis.
Dengan kondisi ini pula, ada benarnya bahwa menulis itu membutuhkan stamina. Katanya, penulis profesional itu tidak tergantung stamina, mood, dan keadaan. Dalam kondisi apapun, seorang penulis tidak boleh mengeluh. Persis seperti senior yang selalu mengatakan "Jangan mengeluh, Tuan!"'
Sebuah hal yang sangat menyenangkan saat saya berhasil membuat satu tulisan, bahkan tulisan inipun benar-benar saya syukuri karena masih bisa menuangkan sebuah rasa dan ide yang melayang-layang di udara.
Jika menulis adalah kehidupan, maka inilah saatnya memberi makna pada setiap jejak yang kita jalani setiap hari.
Share:

Postingan Populer