Ruang Sederhana Berbagi

Tampilkan postingan dengan label Perjalanan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Perjalanan. Tampilkan semua postingan

Selasa, April 28, 2015

Teman Perjalanan Itu Bernama Waw Food

Perjalanan jauh akan terasa membosankan jika kita tidak kreatif mengemas sebuah kegiatan selama diperjalanan. Oh iya, untuk sekarang mah tidak terlalu membosankan karena beragam hiburan sudah hadir di genggaman kita. Yah, buat yang menumpang sih gak masalah tapi buat yang pegang kendali supir, memegang hape itu berbahaya dan sangat dilarang. Tidak diperbolehkan secara hukum dan bisa ditilang kalau memang benar-benar memainkan hape sambil nyupir.

Banyak akibat yang bisa ditimbulkan seandainya menyupir sambil memegang hape, yaitu:
Pertama, kehilangan konsentrasi. Orang yang pegang hape rata-rata pikirannya berada di hape tersebut, fokus pada hal yang sedang ia lihat dan tidak sadar hal yang terjadi di sekelilingnya.
Kedua, membahayakan pengendara lain. Ingat, saat mengendarai di jalanan, banyak orang di sekitar yang juga menggunakan jalan yang sedang kita pakai. Jangan mentang-mentang anak raja yang bisa melenggang kangkung dan tak peduli kiri kanan depan belakang. Sedikit senggolan ke kiri ke kanan ke depan atau ke belakang akan mengakibatkan kecelakaan fatal buat pengendara lain. Be carefull ya guys alias hati-hati okeeeey!
Ketiga, cukup dua saja di atas. Ketiganya silahkan cari sendiri akibatnya jika melanggar hukum dan juga melanggar aturan di jalan.
Waw Cheese Stick yang menemani perjalanan (iden)

Nah, dari sekian banyak teman perjalanan itu, saya punya teman baik yang selalu senang berbagi kebahagiaan. Tak perlu disebutkan namanya yah, yang pasti kebaikannya tersebut hadir lewat sebuah kiriman yang datang dari sebuah perusahaan pengantar paket-paket ke alamat rumah saya. Bentuknya unik dengan kemasan yang menarik. Warna kuning mendominasi dengan jenis huruf yang baik sehingga mudah dikenali. Itulah yang ada di dalam paket tersebut.

Dibuka dengan penuh perhatian, lalu muncullah sebuah cheese stick yang renyah dan gurih. Harap dicatat yah, renyah dan gurih. Sekali kriuk di mulut akan membuat mulut ini menagih kriuk selanjutnya. Eh keterusan dan keasyikan kriuk-kriuk yang pecah di antara gigi di dalam mulut, garing dan sekali lagi renyah dan gurih. Inilah waw food yang kemudian menemani perjalanan saya waktu itu. Menemani meliuk-liuk di antara bukit menuju Garut Selatan ke Pantai Santolo dan Pantai Sayang Heulang lalu pulang lewat jalur selatan Garut.
Waw Food ini setia sekali menemani perjalanan saya. Aslinya gak bikin kantuk karena gigi terus bekerja dan mulut terus mengunyah. Terima kasih WawFood!
Ke Kawah Kamojang bawa si Waw Cheese Stick (iden)

Di Jalur Selatan Garut juga bareng si Waw Cheese Stick (iden)

Menikmati Kawasan Cukul di Selatan Bandung dengan bonus hamparan kebun teh dan danau serta udara segar nan dingin-dingin itu enak bareng sambil mengkriuk si Waw Cheese Stick (iden)


#eh di foto perjalanan bungkus Waw Cheese Stick-nya gak kelihatan soalnya keselip-selip di jok entah depan belakang samping kiri samping kanan, pokoknya walau gak kelihatan Waw Food sudah ada di hati #eh #eh sudah masuk perut juga kali tapi rasanya tetap menempel di hati koq J
Share:

Rabu, Desember 17, 2014

Membaca Peta

Membaca Peta (mrwallpaper.com)
Membaca peta adalah salah satu keterampilan dasar yang harus dikuasai oleh anak-anak sekolah. Pada pelajaran sains, ada bagian menghitung skala, mengenal benua, kenampakan alam, dll. Membaca peta ini dahulu mengingatkan saya pada sebuah pelajaran tentang peta buta. Pelajaran ini hanya bagian terkecil saja dari cara belajar yang tidak tepat yang diajarkan. Membaca peta adalah bagian tak terpisahkan dari tradisi membaca, berpikir, menganalisis dan men-digest sebuah informasi. Buta-baca-peta akan menyebabkan ”greget” dari sebuah informasi gagal tersampaikan.

Membaca peta erat kaitannya dengan cara belajar serta minat membaca. Fakta minat baca masyarakat Indonesia untuk kawasan Asia Tenggara menduduki peringkat keempat setelah Malaysia, Thailand, dan Singapura. Budaya membaca yang masih rendah dikalangan penduduk Indonesia ini, ditenggarai sebagai alasan mengapa membaca peta sulit. Mungkin juga ada alasan lain yaitu peribahasa “malu bertanya, sesat dijalan”, dengan peribahasa ini membaca peta hanya bagian kecil saja selebihnya bertanya saja dari pada susah-susah membuka peta.

Pelajaran peta buta berfokus pada hapalan, yaitu menghapal lokasi sebuah negara atau kota tanpa petunjuk lain selain kota atau negara terdekat. Sementara membaca peta adalah berpikir, menganalisis dan menyimpulkan baik itu jalur atau lainnya sesuai kebutuhan. Peta buta adalah bukti ketidaktepatan menggunakan alat sebagaimana mestinya alat tersebut berfungsi. Peta adalah alat atau media untuk mengetahui lokasi tempat kita berada serta mencari jalur untuk tujuan yang hendak kita capai. Sebuah peta adalah representasi dua dimensi dari suatu ruang tiga dimensi. Bukan sebagai media untuk hapalan. Itulah yang membedakan cara belajar di Indonesia, memposisikan peta sebagai media untuk hapalan bukan sebagai alat.

Share:

Kamis, November 14, 2013

Warna Warni Angkot

Bandung terkenal kreatif sejak dulu, semua kota juga sebenarnya kreatif. Berhubung saat ini saya penduduk Kota Bandung, ya sudah, Bandung Kreatif! Kreativitas sudah menjadi bagian penting dalam sebuah kehidupan. Dari dahulu kala, manusia menggunakan kreativitasnya untuk bertahan hidup. Lebih dari itu, sekarang kreativitas bukan saja masalah bertahan hidup tetapi sebuah passion, panggilan jiwa, dan hasrat tersendiri untuk hidup.
Jika melihat sekilas di lapangan, angkot hanyalah sebuah moda transportasi begitu saja. Bukan sebagai seni yang menarik. Tetapi jika dilihat dalam bentuk yang bersatu, setiap angkot dengan angkot yang lainnya memiliki keunikan tersendiri. 
Nah, kali saya terinspirasi oleh sebuah foto yang pernah dimuat di harian yang ada di Kota Bandung. Jajaran warna-warni angkot yang begitu indah dan mengesankan. Jangan pikirkan saat 'mengetem' atau menunggu penumpang yang lama serta macetnya, rasakan saja keindahan warna-warni angkot Bandungnya.
Warna warni angkot yang semarak ini akan menjadi sebuah hal menarik jika dibarengi dengan perilaku yang baik dalam berlalu lintas, misalnya tertib saat membawa angkot, tidak 'mengetem', patuh rambu-rambu lalulintas, dll.
Share:

Minggu, September 29, 2013

Keliling Sumatra Bersama Ary

Selalu menarik ketika membaca kisah perjalanan. Saya menyukainya karena dengan membaca kisah perjalanan, saya dibawa pada tempat-tempat menarik yang belum saya kunjungi. Beberapa tempat yang sudah dikunjungipun tetap akan menarik karena kita akan melihat dari sisi yang lain.
Saya suka membaca kisah perjalanan, sebut saja kisah perjalanan Marco Polo keliling dunia. Setiap dinamika yang terjadi disebuah tempat pasti akan diceritakan. Pun dengan kisah Deandels sewaktu menggarap proyek Anyer-Panarukan yang dikisahkan oleh Pramoedya Ananta Toer. Setiap tempat punya kisah yang berbeda, setiap tempat punya catatan yang berbeda. Setiap tempat memberikan banyak catatan yang menarik bagi siapa saja yang merekamnya dalam tulisan.
Tempat yang menarik tentu saja akan membawa cerita yang menarik juga. Ujung-ujungnya seperti ada magnet yang membawa ke tempat tersebut. Rasa penasaran yang akan muncul kemudian membawanya pergi ke tempat yang dimaksud dalam bacaan tersebut. Tidak mungkin tercatat jika tempat itu biasa-biasa saja.
Ary Amhir sudah membawa saya jalan-jalan keliling Sumatera selama 30 hari. Selama 30 hari itu banyak dinamika yang menarik. Misalnya ketika dia mengunjungi sebuah tempat di Padang, lalu kisah penyair Amir Hamzah dikesultanan langkat yang meninggal oleh revolusi rakyat. Kemudian juga saat mengunjungi Kota Medan. Ary menceritakan dengan baik saat mengunjungi tempat salah satu Taipan besar Medan yaitu Tjong A Fie.
Medan dalam catatan Ary Amhir sangat unik dan menarik. Saat Ary mengunjungi kuil ditengah kota, kemudian kawasan India yang mengingatkannya pada sebuah tempat di Malaysia. Suasana beragam penuh dinamika yang menarik untuk dinikmati.
Dalam buku ini Ary juga bercerita yang dalam kamus saya seperti tips bagi siapa saja yang mau berpetualang dengan modal yang cukup tetapi tidak begitu mewah. Cukup untuk makan, nginap, dan ongkos naik angkutan. Tips terbaik yang saya dapatkan misalnya untuk menginap, cari losmen murah atau penginapan murah, terbaik lagi adalah cari warnet 24 jam. Online semalam, sewa dalam paket 12 jam atau perkirakan sampai pagi siap pergi lagi. Untuk makan, cari warung kopi, ganjal dengan makanan yang ada di warung tersebut. Dijamin tidak akan terlalu mahal. Bonusnya adalah cerita, kita akan diberikan cerita menarik oleh abang di warung atau juga pengunjung.
Saya salut dengan Ary Amhir, karya buku ini menunjukan kekuatan kreatifitasnya yang berbeda. Sangat menarik untuk menyimak karya Ary selanjutnya.

Judul : 30 Hari Keliling Sumatra
Penulis : Ary Amhir
Penerbit : Dolphin
Cetakan : I, 2013
Tebal : 278 hlm
Share:

Postingan Populer