Ruang Sederhana Berbagi

Sabtu, Agustus 30, 2014

Tentang Dongeng dan Mendongeng

Catatan ini saya ambil dari Path-nya Nadia Astriani. Ia seorang dosen yang juga peduli pendidikan anak. Inilah catatannya. 

"Pengen cerita sedikit tentang festival ini. Festival Dongeng Bandung berangkat dari keprihatinan akan beberapa hal :
1. Semakin berkurangnya daya imajinasi warga (anak dan orang dewasa) yg berakibat pada kurangnya daya kreativitas. Sementara untuk membangun negeri tercinta ini perlu kreativitas yang tinghi.
2. Menipisnya budaya bertutur di bumi tercinta ini, padahal ketika belanda datang ratusan taun yang lalu mereka terheran-heran melihat masyarakat yang bisa hidup tertib tanpa aturan hukum tertulis. Yang di kemudian hari baru mereka sadari bahwa nilai2 dan aturan hidup itu diturunkan melalui pantun, ujar2, syair, pupuh dan kawih yang dilakukan dengan cara bertutur.
3. Makin maraknya penggunaan gadget yang mengurangi quality time antara orangtua dan anak.
Karena keprihatinan itu dan karena penggagasnya adalah penggemar dongeng dan merasakan manfaat dongeng dalam keseharian, maka media dongeng dianggap media yang tepat untuk mengembalikan budaya bertutur yang mulai menghilang.
Semoga Festival Dongeng Bandung ini bisa menyalakan kembali Bara Imajinasi yang terpendam"

Festival Dongeng Bandung 2014


Share:

Selasa, Agustus 19, 2014

Mendongeng

Kenapa mendongeng? saya sertakan sebuah kultwit tentang kenapa mendongeng dari alamat account twitter bernama @FestivalDongeng. Oh iya, Festival Dongeng Bandung 2014 sendiri akan dilaksanakan pada 7 September 2014 di Gedung Indonesia Menggugat. Inilah twitt yang membahas tentang dongeng tersebut.
1. Kenapa mendongeng? Ini yang akan dibahas sekarang.
2. Mendongeng adalah aktivitas menarik yang sangat dinantikan anak-anak. Banyak hal yang anak-anak pelajari dari tokoh-tokoh dlm dongeng.
3. Misalnya melihat sosok yang baik dan sosok yang jahat. Yang baik akan menjadi panutan anak-anak.
4. Sementara sosok yang tidak baik akan mereka jauhi. Tokoh baik akan selalu menang melawan tokoh jahat.
5. Dongeng juga bisa menjadi alat untuk memberitahu tentang sikap baik dalam berteman
6. Lalu sikap tidak baik yang diwakili tokoh jahat diharapkan bisa dijauhi oleh anak-anak
7. Dari interaksi keseharian bersama anak-anak, kita bisa menuangkannya dalam sebuah cerita.
8. Guru dan orangtua, bisa menjadikan kegiatan mendongeng untuk memberitahu nilai-nilai baik dalam kehidupan.
Oh iya, jangan lupa nantikan Festival Dongeng Bandung 2014, tgl 7 sept 2014 di Gedung Indonesia Menggugat. See you :)




Share:

Turun Tangan dan Sikap Politik

"Saatnya turun tangan, bukan hanya sekadar urun angan" Anies Baswedan.

Anies Baswedan 
Akhir 2013 dalam satu kesempatan diskusi bersama Anies Baswedan, saya merasa terpanggil untuk turun tangan oleh sebuah ajakan membangun Indonesia. Menuntaskan janji kemerdekaan Republik Indonesia. Salah satu janjinya yaitu mencerdaskan kehidupan Bangsa Indonesia. 

Anies Baswedan seorang yang menginspirasi saya untuk bergerak bersama-sama membangun Indonesia. Semua manusia Indonesia yang merasa tergerak untuk turun tangan, bisa melaksanakannya dalam bidang apapun. Seorang petani, seorang pedagang, seorang guru, seorang pengusaha, dan apapun profesinya bisa turun tangan membangun Indonesia. Kepedulian semuanya bisa dilakukan dengan melakukan kebaikan pada setiap bidang yang dikerjakannya. Tak harus menjadi politikus untuk membangun Indonesia. Untuk turun tangan menuntaskan janji kemerdekaan Indonesia.

Lalu bagaimana dengan sikap politiknya? Ini pertanyaan menarik. Siapapun orangnya yang bergerak dibidang politik, selama dia baik, orang baik, maka inilah kesempatan kita semua untuk mendukungnya. Lepaskan masalah latar belakang, orang baik pasti akan melakukan kebaikan tanpa pamrih. Ini tantangan orang baik, ketika ia sudah menjalankan kebaikan maka bersiaplah menerima kenyataan seolah-olah kebaikannya hanya alat untuk melanggengkan kekuasaannya.

Buat saya, orang baik itu perlu didukung. Seperti kata Anies Baswedan, di republik ini bukan tidak ada orang baik, tetapi orang baik lainnya malah mendiamkan ketika ada orang baik hendak melakukan kebaikannya.

Saya percaya benih kebaikan akan menghasilkan buah kebaikan. Inilah yang selalu menjadi dasar untuk selalu melakukan kebaikan bahkan sekecil apapun. Karena kebaikan sekecil apapun kebaikan akan memberikan dampak yang besar untuk alam semesta. Mari turun tangan, mari dukung orang baik di sekitar kita untuk menularkan kebaikan-kebaikan sehingga menjadin lebih besar.
Share:

Sabtu, Agustus 16, 2014

Menerima Kekalahan

Boxing
Hal terbesar yang dimiliki seorang petarung, selain melakukan yang terbaik untuk memenangi setiap pertarungannya juga bersiap untuk mengakui kemenangan lawan. Sama-sama bertanding secara fair dengan wasit yang mengatur dan pengawas pertandingan.
Semua mengeluarkan potensi terbaiknya saat bertarung. Setelah waktu selesai, keputusan pemenang ditentukan oleh kekuatan terbesar yang dimiliki seorang petarung saat berlatih. Seorang petarung yang berlatih giat akan memenangi pertarungan dibandikan dengan petarung yang malas bertanding.
"Pada akhirnya, menang kalah bukan sebuah persoalan besar ketika kita sudah mengeluarkan potensi terbaik yang kita miliki" Kata Joe Taslim dalam sebuah kesempatan.
Memang benar, sejatinya seorang petarung, akan menerima kekalahan secara fair. Bisa jadi kali ini ia kalah, tetapi jauh dilubuk hatinya ia mampu memenangi pertandingan ketika ia mampu belajar dari kekalahan saat ini.
Siapapun pernah mengalami pertarungan dalam hidup ini. Dalam bentuk apapun, pertarungan akan menunjukan siapa pemenangnya. Teringat lagi kisah pertarungan tinju antara Rocky Balboa melawan petinju muda. Secara kualitas, Rocky Balboa mengatakan ia kalah karena usia yang tak muda lagi, tetapi secara lebih mendalam, ia mengatakan "Aku berhasil memukul harimaunya". Petinju muda yang memenangi pertandingan memberikan penghormatan yang bagus kepada Rocky Balboa dengan tak lagi jumawa dan sombong karena kekuatannya.
Inilah sebuah pertarungan, kalah menang bukan soal tetapi berlatih menerima kemenangan dan menerima kekalahan secara lebih jantan jauh lebih mulia.

Share:

Postingan Populer