Ruang Sederhana Berbagi

Tampilkan postingan dengan label Pendidikan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pendidikan. Tampilkan semua postingan

Senin, September 05, 2016

Belajar Kreatif di Rumah Belajar Semi Palar

Pagi-pagi sekali dengan wajah senang anak-anak berbaju oranye dengan celana biru kotak-kotak berkumpul di depan parkiran sebuah pusat pertokoan. Bercengkerama satu sama lain sambil menunggu kehadiran teman-temannya yang lain. Hari itu tanggal 22 April yang bertepatan dengan Hari Bumi. Anak-anak yang didampingi guru bersiap untuk melakukan perjalanan ke sekolah. Anak-anak di Semi Palar sudah terbiasa melakukan rutinitas berjalan ke sekolah setiap tanggal 22 setiap bulannya. Rutinitas yang sangat positif untuk membangun kesadaran lingkungan sejak dini dimulai dengan mengurangi menggunakan kendaraan bermotor. Jika biasanya mereka diantar jemput, maka satu hari dalam sebulan, anak-anak harus bisa berjalan kaki ke sekolah tanpa di antar orangtua.
Semi Palar merupakan salah satu sekolah alternatif di Kota Bandung. Sebagaimana sekolah-sekolah alternatif lainnya, Semi Palar menawarkan hal yang menarik untuk masa depan pendidikan Indonesia lewat pendekatan metode belajar holistik dan terpadu. Dengan pendekatan yang holistik, tak heran jika kita menemukan perpaduan yang unik dalam setiap karya anak-anak di Semi Palar.
Saya bisa katakan bahwa pembelajaran kreatif di Semi Palar tidak lepas dari pentingnya membangun cara pandang yang holistik pada pendidikan. Contoh sederhana misalnya matematika yang tidak bisa lepas dari logika, seni, dan bahasa. Ketiganya berbaur membuat satu kesatuan yang utuh. Matematika juga tidak bisa lepas dari kehidupan. Untuk itu, pendekatan soal-soal matematika dalam kehidupan serta praktik dalam kegiatan atau dalam berkarya akan kita temukan di Semi Palar.

Kreativitas
Salah satu hal yang menarik lainnya di Semi Palar adalah kreativitas. Kreativitas adalah kunci! Dengan kreativitas, pembelajaran di dalam kelas menjadi sangat menyenangkan. Perpaduan antara teori dan praksis pendidikan kritis bisa saya rasakan di Semi Palar ini.
Salah satu karya anak-anak di Semi Palar (dok.Iden Widensyah)
Proses dialogis yang menarik antara guru dengan anak-anak, guru dengan guru, dan guru dengan orangtua terjalin dengan harmonis. Secara berkala sekolah mengadakan pertemuan orangtua untuk membangun komunikasi yang baik antara rumah dan sekolah. Demikian juga dengan pertemuan antar guru yang rutin dilakukan setiap minggunya dalam rangka belajar bersama.
Dalam pertemuan guru ini tak jarang ide-ide kreatif dalam belajar bermunculan satu sama lain. Setiap guru memberikan feedback satu sama atas proses yang terjadi di kelas masing-masing. Sebuah proses pembelajaran yang menarik untuk menumbuhkan jiwa-jiwa guru yang kreatif.
Guru yang kreatif kemudian melahirkan murid-murid yang kreatif juga. Proses mengapresiasi karya siswa ini sering diselenggarakan oleh sekolah lewat pameran akhir tahun atau pada moment-moment tertentu. Kita bisa melihat bagaimana kreatifnya anak-anak di Semi Palar lewat karya yang mereka pamerkan.
Sekali lagi sekolah alternatif! Saya selalu mengapresiasi setiap sekolah alternatif karena keberanian dalam mengembangkan cara dan pendekatan belajar yang lebih keren dari sekadar tuntutan kurikulum pendidikan nasional dengan standarisasi-standarisasinya yang kaku. Semoga pembelajaran kreatif di Semi Palar bisa menular ke sekolah-sekolah alternatif lainnya di Bandung khususnya dan di Indonesia umumnya!
Share:

Minggu, September 04, 2016

Ceria di Sekolah Bianglala

"Kami siswa siswi SD Bianglala, anak yang jujur, jujur, jujur. Tanggungjawab, tanggungjawab, tanggungjawab. Visioner, visioner, visioner. Disiplin, disiplin, disiplin, Kerjasama, kerjasama, kerjasama. Adil, adil, adil. Peduli, peduli, peduli!"
Suara anak-anak terdengar serentak ketika memasuki Sekolah Bianglala pada pagi hari. Nilai-nilai yang diucapkan tersebut rutin diucapkan sebelum memulai kegiatan di masing-masing kelas. Pun ketika akan bergiat dengan orangtua, nilai-nilai yang menjadi cita-cita sekolah selalu diucapkan bersama-sama. Hal ini mengingatkan saya pada kegiatan kepanduan yang selalu diucapkan bersama-sama setiap pagi sebelum bergiat dan malam hari sebelum istirahat.
Sekolah Bianglala
Sekolah Bianglala bisa jadi salah satu sekolah alternatif yang juga menarik di Kota Bandung. Dengan semangat membangun pendidikan Indonesia yang lebih baik, sekolah-sekolah alternatif akan terus saya tulis dan saya dukung kehadirannya di Indonesia. Termasuk salahsatunya adalah Sekolah Bianglala ini. Sekolah Bianglala dengan tagline sport, art, good ethic, dan music ini sudah lama menjadi perbincangan di kalangan pendidik di Kota Bandung karena kiprahnya dalam menjadikan musik dan olah raga sebagai bagian penting dalam pembelajarannya. Team musik yang ada di Sekolah Bianglala termasuk salah satu team yang sering mendapat tempat di setiap event di Kota Bandung. Mulai dari musik modern sampai musik tradisional mendapat tempat yang sama di Sekolah Bianglala.
Angklung misalnya, dengan group angklung yang mereka bina, Sekolah Bianglala sering tampil di acara-acara seperti kegiatan lingkungan, seni dan budaya. Anak-anak yang belajar musik tradisional selalu dilibatkan dalam setiap acara tersebut. Mereka silih berganti bersama-sama memainkan musik-musik yang menarik dalam pembelajarannya.
Setiap akhir tahun, Sekolah Bianglala rutin mengadakan pentas akhir tahun dengan tema-tema yang menarik seperti the soul of music, dll. Pentas yang memberikan pembelajaran kemandirian dan percaya diri dalam anak-anak ini patut diapresiasi. Tak banyak sekolah-sekolah apalagi sekolah umum yang mampu menghadirkan hal-hal menarik untuk anak didiknya. Bisa jadi karena keterbatasan ruang dan waktu atau juga banyaknya peserta didik di sekolah umum yang membuat sulit dalam mengorganisir jika harus mementaskan dan semua memiliki peran yang sama dalam setiap acara pementasan. Bisa dimaklumi!
Dalam hal olah raga, Sekolah Bianglala termasuk sekolah yang peduli dan memiliki pandangan yang menarik yang menjadikan olah raga sebagai bagian dari pembentukan karakter dalam pendidikan karakter yang mereka bangun dalam diri anak didiknya. Yah, olah raga mengajarkan banyak hal untuk anak didik, seperti sportivitas, kerjasama, kemandirian, dan respek serta nilai-nilai pendidikan lainnya yang menarik dalam sebuah kegiatan olah raga. Saya termasuk orang yang dahulu lebih suka pelajaran olah raga daripada terlalu lama duduk manis di dalam kelas.
Bisbol, Softball, kasti, basket, beladiri, futsal, adalah kegiatan olah raga yang populer di Sekolah Bianglala. Khusus untuk Softball, Sekolah Bianglala bekerjasama dengan klub Rusa Hitam untuk membina atlet-atlet mudanya. Rusa Hitam adalah klub profesional di Kota Bandung. Pembinaan atlet usia muda ini sangat menarik karena seyogianya anak-anak memiliki porsi yang besar dalam keterampilan fisik. Anak-anak yang bergerak dalam aktivitas hariannya di sekolah akan berbeda dengan anak-anak yang terlalu banyak dipapar oleh akademis di dalam kelas.
Nah, sebagai sekolah alternatif di Kota Bandung, buat saya olah raga bersama anak-anak menjadi penting untuk selalu dilakukan. Sayangnya menurut beberapa orangtua yang menyekolahkan anaknya di sana, hubungan antara sekolah dengan rumah belum terbangun dengan baik, seolah-olah sekolah berjalan sendiri dan orangtua tinggal dukung saja. Ada sisi positif dan negatifnya dari hal tersebut. Positif dan negatifnya tergantung dari persfektif orangtua atau sekolah. Walau demikian, sekolah alternatif tetap saja mendapat tempat yang menarik bagi pegiat pendidikan yang sudah lama menantikan bentuk pendekatan yang baru. Sudah terlalu lama berdinamika dengan masalah akut pendidikan di Indonesia, maka kehadiran sekolah alternatif seperti Sekolah Bianglala ini menjadi angin segar bagi masa depan pendidikan di Indonesia. Semoga saja semakin banyak orang yang terinspirasi dari Sekolah Bianglala dan muncul sekolah-sekolah alternatif lainnya yang menawarkan pendekatan pendidikan yang manusiawi, holistik, ramah anak, dan kreatif. Aamiin!


Share:

Jumat, Maret 25, 2016

LGBT dan Keseimbangan Alam

Sudah lama saya mau menulis tentang LGBT dari persfektif lingkungan. Pikiran iseng aja sih, tadinya mau dilempar dulu di forum lingkungan. Ingin tahu dari sisi orang lain tentang LGBT dan lingkungan. 
Sejak tahu LGBT itu penyimpangan dari statementnya seorang psikolog yang rajin mengampanyekan anti penyimpangan dengan cara meraih para orangtua agar waspada pada setiap perilaku anak di era digital, Elly Risman, maka saya melihat sisi lainnya. Segala sesuatu yang menyimpang dari kodrat alam maka akan terjadi sesuatu pada alam itu sendiri. Misalnya bumi yang menyimpang sedikit saja dari garis edarnya di dalam tata surya kita maka akan terjadi sesuatu pada bumi itu sendiri. Misalnya perubahan angin, suhu, dan bisa jadi medan magnet juga akan berubah. Efeknya akan banyak terjadi pada semua kehidupan di muka bumi. 
Penyimpangan selanjutnya misalnya kita ubah cara mengendarai mobil di jalan. Jika semula di Indonesia mengendarai mobil dengan stir kanan kemudian pindah ke kiri dan bawa mobil diubah jadi di kanan jalan, alhasil akan banyak kecelakaan dan makian dari pengendara yang lain karena kemungkinan tabrakan sangat besar. Berlawanan arah dari arah yang sudah umum.
Kehadiran manusia di bumi ini berdasarkan hukum alam yang sudah ditentukan. Sperma bertemu indung telur. Sperma dari laki-laki dan indung telur dari perempuan. Entah jika kemudian terjadi penyimpangan dimana sperma bertemu dengan sperma akan menghasilkan spesies baru yang berbeda dari hal-hal sebelum atau tidak?. Atau indung telur bertemu indung telur yang menghasilkan spesies baru di muka bumi ini. Hmmm!
Ada yang menarik dan ingin ditelusuri lebih dalam lagi adalah perilaku penyimpangan ini apakah terjadi juga pada hewan seperti monyet, ayam, bebek, burung, semut, kelinci, dll. Saya belum menemukan penyimpangan di dunia satwa. Misalnya ayam jago di kampung saya sampai hari ini saya perhatikan masih mencari ayam betina untuk membuahinya. Belum menemukan misalnya tiba-tiba ayam jago saling membuahi satu sama lain. Belum ada penyimpangan yang terjadi di dunia ayam.
Sesuatu yang menyimpang biasanya mengakibatkan ketidakseimbangan. Penyimpangan arah angin akan mengakibatkan perahu tidak bisa kembali ke titik semula. Burung kebingungan saat migrasi dan hama tanaman bisa menyebar ke berbagai arah karena tertiup angin. 
Dari penyimpangan tersebut, bisa jadi LGBT juga akan mengganggu keseimbangan alam. Sebuah hal yang alamiah jika keseimbangan terganggu maka kerusakan alam akan terjadi. Secara keseluruhan jika ini dibiarkan maka salah satu spesies yang terancam adalah manusia. 

Keseimbangan Alam! Jalan yuk!

Share:

Senin, November 30, 2015

Anak Anak Hebat di Asrama Papua

Langit Kota Mimika, di Timika, Papua pagi itu terlihat sangat biru. Warna langit yang jarang saya temukan di kota-kota besar karena tertutupi oleh polusi udara. Melewati kota Mimika, perjalanan kami selanjutnya adalah asrama Papua. Yah, buat saya tak ada yang menggembirakan selain bertemu anak anak hebat. Di sana anak-anak hebat ini yang sedang menimba ilmu di jenjang yang berbeda-beda beraktivitas bersama dalam satu lingkungan pendidikan yang kondusif.

Suasana siang itu sangat sepi, tak ada keriuhan khas anak-anak yang sedang bermain. Jam istirahat siang membuat anak-anak harus berada di kamarnya masing-masing. Mereka memiliki jam rutin yang mengharuskan seimbang antara jam main dan jam istirahat. Ini tentang ritme yang nantinya akan mereka lakukan di kehidupan yang akan datang.

Jam istirahat siang penting untuk anak-anak. Ada banyak catatan penelitian tentang pentingnya tidur siang untuk anak-anak. Katanya, seorang anak yang teratur tidur siang biasanya memiliki kecerdasan di atas rata-rata anak yang tidak tidur siang.

Selepas jam istirahat, riak-riak keramaian khas anak-anak mulai terasa. Beberapa anak-anak mulai mengambil sepatu, di pojok yang lain beberapa anak sudah mengantri untuk bermain sepeda, di sisi yang lain anak-anak duduk nongkrong sambil bermain gitar dan bernyanyi. Saya tertarik melihat mereka bermain bola. Ada anak yang mengajak main bola, "kak, ayo main bola?". "Ayo, tapi kakak cuma main di belakang yah". Saya tak membayangkan betapa sulitnya bermain bola dengan mereka, bayangan saya bermain dengan 10 orang sekelas kakak Boaz Solosa akan membuat saya kerepotan. Dan nyatanya benar, anak-anak Papua bermain sangat bagus!

Sebut saja Stefanus, sore itu ia memakai jersey real madrid.  Meliuk-liuk di antara temannya kemudian melewati lawannya dan dalam satu hentakan ia tendang keras bola saat ada celah kesempatan untuk mencetak gol. stefanus hanya seorang bintang yang saya highlight sore itu, masih banyak stefanus-stefanus lainnya yang tidak kalah benderang sinarnya. saya hanya bisa menonton di pinggir lapangan. menyaksikan para siswa asrama papua yang menikmati permainan bola sore itu.

Di sisi yang lain, beberapa anak terlihat mengantri untuk bermain sepeda terus bersabar untuk mendapatkan gilirannya. di atur dengan baik oleh pak guru yang dengan sabar dan telaten mendampingi anak-anak. terbiasa  bersabar dan antri adalah pelajaran mendasar untuk anak-anak. sebuah pelajaran yang tidak tercantum dalam kurikulum dan buku pelajaran tetapi sangat penting dalam membangun karakter yang baik dalam diri anak di sekolah.

Anak-anak adalah semangat saya. ada rasa yang berbeda saat seorang anak menyapa. baik saat di sekolah atau di luar sekolah. mereka seolah memiliki energi yang positif buat saya.
Anak anak hebat adalah energi saya dalam beraktivitas. bisa berinteraksi dengan anak-dari setiap daerah yang saya kunjungi menjadi kebahagiaan tersendiri. bisa belajar bersama-sama, bermain bersama-sama, bernyanyi bersama-sama itu sangat indah.

Ceria bersama anak-anak (iden wildensyah)

Pesan damai kami untuk semua (iden wildensyah)
Share:

Senin, Juli 27, 2015

Sambutan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan RI

Pada Upacara Bendera di Hari Pertama Sekolah Tahun Ajaran 2015/2016.


Hari ini adalah hari istimewa bagi kita semua. Kita mengawali hari dengan berkumpul bersama di halaman ini. Kita bersama-sama melaksanakan upacara bendera, menyanyikan lagu kebangsaan kita, menghormat bendera sembari berbaris rapi sebagai satu komunitas sekolah yang sama. Hari ini istimewa karena inilah hari pertama kita pada tahun ajaran 2015/2016 ini.
Pada hari pertama sekolah ini pula, upacara yang sama ini digelar di setiap sekolah di seluruh penjuru negeri kita tercinta ini. Pada hari ini kalian berdiri rapi bersama saudara-saudara sebayamu dari Sabang sampai Merauke melaksanakan upacara hari pertama memasuki tahun ajaran baru. Semua berseragam rapi, menghormati bendera yang sama, sang dwi warna, menyanyikan lagu kebangsaan yang sama, Indonesia Raya.
Hari ini kita bukan sekadar berkumpul di lapangan. Panjang barisan kalian kalau bergandeng tangan sambung-menyambung akan menghubungkan Kota Sabang di Pulau We hingga Kota Merauke di Papua, yang panjangnya 8.514 km, hingga 4 kali. Berkumpulnya kalian di hari ini adalah juga mengirim pesan bahwa barisan besar ini adalah barisan anak bangsa yang sedang bergerak bersama mendorong kemajuan dan menyongsong masa depan gemilang untuk negeri ini.
Bagi para siswa semua yang saya cintai dan banggakan, di tahun ajaran baru ini, perbaruilah semangat kalian. Belajarlah dengan kesungguhan. Tuntaskanlah setiap pelajaran, terlibatlah dalam kegiatan-kegiatan di sekolah, berlatihlah untuk bisa memimpin dan dipimpin. 
Kalian adalah pemilik masa depan Republik tercinta ini. Kalian tidak hanya sekedar pewaris, tapi di tangan kalianlah masa depan bangsa ini berada. Masa depan negeri ini ada di genggaman anda sekalian! Namun masa depan gemilang tak datang dengan sendirinya, tapi harus diraih melalui kerja keras dan perjuangan, dimulai dari bangku sekolah ini. Pesan saya adalah tinggikan mimpimu, cita-citamu, lalu kerja keraslah, berdoa dengan kesungguhan lalu targetkan pada dirimu bukan hanya berusaha untuk meraih cita-citamu, tapi kalian harus bisa melampaui cita-citamu itu. 
Bagi Kepala Sekolah, Guru dan Tenaga Kependidikan yang saya hormati dan banggakan, anak-anak didik yang hadir disini adalah amanah dari orang tua dan bangsa. Mereka percayakan pada Ibu dan Bapak untuk mendidik, mencerdaskan dan mencerahkan mereka.
Bagi sebagian Guru, hari ini adalah hari pertama bertugas di kelas baru, mata pelajaran baru atau bertemu dengan siswa-siswa baru. Demikian juga bagi Kepala Sekolah, ini adalah hari pertama menyambut siswa-siswa yang masuk dari jenjang paling bawah. Jangan biarkan upacara setiap Senin ini menjadi sekadar kegiatan seremonial, tapi harus menjadi wahana bagi seluruh warga sekolah untuk berinteraksi secara reguler dan menjadi wahana bagi Kepala Sekolah untuk memberikan paparan dan arahan bagi seluruh warga sekolah secara rutin.
Mari bersama-sama kita tingkatkan kualitas pendidikan kita dengan menyadari bahwa bukan hanya para siswa, tetapi kita semua harus bisa dan harus tetap menjadi pembelajar. Mari kita tumbuh kembangkan anak didik kita bukan saja untuk meraih angka-angka tinggi di tiap mata pelajaran, tapi mari kita berikan pada mereka keteladanan dalam berbudi pekerti dan kita tumbuhkan karakter kepemimpinan mereka. Mari kita kembangkan budaya sekolah yang bisa menumbuhkan kemampuan berpikir kritis, berkomunikasi efektif, bekerja sama dan berkreativitas bagi semua anak didik kita. Mulai hari ini, mari kita kuatkan jalinan silaturahmi sekolah dengan keluarga melalui interaksi yang baik dan rutin antara Kepala Sekolah, Guru, Siswa, dan Orang Tua/Wali. Mari kita kembangkan semua itu melalui kegiatan intra-kurikular, ekstra-kurikuler maupun kegiatan non-kurikuler. Republik ini membutuhkan generasi baru yang bisa menjawab dan memenangkan tantangan di jamannya nanti. 
Karena itu pulalah, hari ini adalah saat yang tepat untuk memulai babak baru bagi kita semua. Ini saat bagi kita untuk membentuk sekolah menjadi taman, menjadi ekosistem pendidikan yang penuh tantangan tapi menyenangkan bagi semua warganya. Siswa senang belajar di sekolah, guru-guru tulus dan gembira dalam mendidik serta menginspirasi, Kepala Sekolah yang bersemangat membangun budaya baik di sekolahnya serta membina warganya.
Ini juga kesempatan bagi kita untuk memulai pembiasaan dalam ekosistem sekolah ini. Saat kita menumbuhkan kebiasaan-kebiasaan baik yang akan menjadi karakter dan budaya warganya. Mari biasakan lakukan hal baik, mari kerjakan dengan rutin, karena apa yang kita biasakan akan membentuk budi pekerti kita. 
Perlu diingat bahwa budi pekerti ini bukan hanya tentang siswa, tapi juga budi pekerti dari kita semua di dunia pendidikan; termasuk budi pekerti dari seluruh warga sekolah, dari Siswa, Guru, Kepala Sekolah dan Tenaga Kependidikan lainnya.
Dalam usaha penumbuhan budi pekerti ini, mari kita libatkan orangtua secara dekat, karena Orangtua dan Guru adalah mitra yang perlu bergandengan tangan saat menuntun tumbuh kembang siswa. Jangan lupakan pula pelibatan masyarakat dalam proses pendidikan di sekolah. Jangan jadikan sekolah sebagai ruang tertutup, namun bukalah satu dindingnya kepada luasnya kenyataan yang ada di masyarakat. Ajak berbagai elemen masyarakat untuk ikut berbagi kepada siswa di sekolah dan ajak siswa terlibat aktif dalam kehidupan masyarakat di sekitar sekolah.
Mari kita niatkan ikhtiar ini sebagai langkah awal untuk menumbuhkan siswa kita menjadi anak-anak pembelajar. Langkah pertama di tahun ajaran ini bagi Kepala Sekolah dan Guru untuk menjadi teladan sepanjang tahun. Dan bila kita terus bekerja dengan semangat yang sama di sepanjang tahun dan diikuti tahun-tahun berikutnya, maka kita semua sedang bergerak cepat membentuk bangsa kokoh. 
Para siswa yang sedang berdiri di lapangan ini adalah putra-putri bangsa yang akan memimpin Indonesia saat kita merayakan  100 tahun Indonesia Merdeka. Izinkan anak-anak kita tumbuh semua potensinya, menjadi yang terbaik dari dirinya, dan kelak mereka bisa bersama-sama menjadi generasi baru, pembuat Indonesia jadi negeri maju, sejahtera yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyatnya. 
Selamat berjuang sepanjang satu tahun ke depan!
Salam hangat dan hormat dari seluruh jajaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 
Anies Baswedan
Share:

Kamis, Juni 11, 2015

Pelepasan: Harus Berpisah Untuk Kembali Bertualang

Seminggu ini rasanya diaduk-aduk perasaan oleh sebuah peristiwa pelepasan sekolah. Walaupun hanya satu tahun bersama-sama tetapi tetap saja, saat harus berada dalam situasi haru, meneteslah air mata ini.

Setiap pertemuan akan selalu ada perpisahan. Hal ini sudah diketahui bersama. Bertemu kemudian berpisah. Berpisah kemudian bertemu kembali. Ini hal lumrah karena inilah kehidupan. Tidak ada yang abadi. Semua hal yang terjadi selalu ada akhirnya. Bahkan dunia ini, kita percaya ada akhirnya. 

Melepas mereka untuk tidak bersama-sama lagi adalah kebahagiaan tersendiri. Mendidik dalam kebersamaan dan kerjasama selama berbulan-bulan, melewati banyak dinamika yang menyenangkan dan juga tidak menyenangkan. 

Seperti menjalani pendakian gunung, ada saatnya naik dan ada saatnya turun. Sampai di puncak gunung harus berjuang sekuat tenaga untuk kembali turun. Kepuasan sampai di puncak gunung karena berhasil melewati banyak rintangan. Sampai kemudian harus turun kembali dan bersiap menyongsong tantangan selanjutnya. 

Demikian halnya dengan saat kita harus berpisah dari teman-teman seperjuangan selama setahun, ada keharuan dan juga kebanggaan. Saya tak bisa menahan segala rasa yang berkecamuk. Tapi semua harus terjadi dan kita harus pergi untuk petualangan selanjutnya. Untuk jenjang selanjutnya, untuk dinamika selanjutnya, dan tentu saja untuk pertemuan dan perpisahan selanjutnya. 

Keharuan anak-anak saat melepas kakak kelasnya di Sekolah Alam Bandung

Share:

Rabu, Maret 04, 2015

Gambar 3D Menakjubkan!

Teknik menggambar yang keren akan menghasilkan karya gambar yang juga tak kalah kerennya. Di beberapa media tersebar beberapa karya spektakuler yang muncul seolah-olah berbentuk 3D. Ia seperti nyata. Tidak terlihat seperi gambar. Nyata seolah-olah hidup. Di antara banyak gambar tersebut, ada  gambar 3D di bawah ini yang bisa dijadikan referensi untuk berkarya. Khusus buat guru dan anak sekolah, karya ini bisa menjadi referensi menarik. Inilah gambar-gambar tersebut.
1. Gambar hiu

2. Gambar Es di Kutub

3. Gambar Gunung Api 

4. Gambar Perahu Kertas di Kubangan Air

5. Gambar Katak Raksasa

6. Gambar Pemanjat Tebing

7. Gambar Harimau 
Share:

Jumat, Januari 23, 2015

Jumat Bersama Bapak

Sudah lebih dari 10 tahun ditinggal bapak tetapi kenangan kebersamaannya tetap melekat sampai hari ini. Bapak adalah sosok yang inspiratif. Dikemudian hari baru akan sadar hal-hal yang menginspirasinya. Pada awalnya banyak dinamika yang berlangsung antara saya dan bapak.

Seorang teman menuliskan tentang kebiasaan bapaknya ketika masih hidup yaitu menuliskan hal-hal yang terjadi setiap hari atau setiap ada hal yang penting. Ia tuliskan dalam buku catatannya. Sama dengan bapaknya, bapak saya juga termasuk orang yang telaten dalam menuliskan kejadian. Baik itu neraca keuangannya atau juga konflik-konflik dengan saudaranya. Pernah saya baca ada catatan seorang tetangga yang mencuri bambu dari kebun juga tak luput ia tuliskan.

Jumat Bersama Bapak
Kebiasaan menuliskan ini saya lihat juga dari kebiasaan di hari jumat. Jumat bersama bapak adalah kesempatan paling berharga untuk belajar agama. Biasanya pagi-pagi selepas sholat subuh, ia menerima tamu untuk berbincang banyak hal. Setelah itu ia akan menuju ke kebun belakang untuk mengontrol pagar yang rusak karena kambing yang masuk suka merusak tanaman di dalamnya, menerobos pagar. Khawatir pagar itu akan jadi jalan buat kambing lainnya, ia akan segera memperbaikinya. 

Setelah beres memperbaiki, kira-kira sekitar pukul 10 pagi, ia akan kembali ke rumah. Ia tanggalkan baju khusus berkebunnya kemudian pergi mandi dan membersihkan diri. Setelah beres, memakai baju ganti yang rapi, kemudian duduk kursi. Menghadap keluar jendela, di mejanya ia akan mengambil Al Quran. Ia baca dengan tertib. Setelah membaca Al Quran, ia akan mengambil alat tulis dan membaca Index Al Quran. Mencari pokok-pokok penting untuk bahasan dakwah jumat. Ia selalu rutin menyampaikan dakwah jumat di masjid. Ia menuliskan dalam secarik kertas. Kertas itu berisi bahan dakwah, tulisan arab dan untuk saya seusia itu belum mengerti isinya.

Ia akan sampaikan dakwah jumat dengan meyakinkan. Gayanya berbeda dengan gaya pendakwah lainnya. Ia lebih tenang dan kalem saat berdakwah. Tidak berapi-api. Bapak selalu senang berdakwah. Ia juga punya jadwal khusus dari organisasi Muhammadiyah untuk menjadi mubaligh yang berdakwah ke pelosok-pelosok.

Walaupun tidak mendapat jadwal dakwah di hari jumat, bapak selalu mempersiapkan teks jumatnya sebaikmungkin seolah ia akan bertugas. Saat ditanyakan mengapa ia lakukan rutin walaupun tak mendapat jadwal, ia menjawab singkat; "Untuk persiapan jika sewaktu-waktu khatib yang bertugas berhalangan hadir". Jawaban itu kemudian mengingatkan saya pada saat jumatan beberapa hari yang lalu. Saat seorang khatib meninggal sementara ia harusnya bertugas pada hari jumat tersebut. Subhanallah. Semoga amal baiknya diterima di sisi Allah SWT.

Jumat bersama bapak mengajarkan saya tentang banyak hal. Terima kasih bapak.
Share:

Selasa, Januari 20, 2015

Bob Sadino

Salah satu pebisnis inspiratif adalah Bob Sadino. Gaya yang eksentrik membuat ia mudah dikenal banyak orang. Dengan celana pendek khasnya, ia selalu menampilkan diri sebagai sosok yang sederhana dalam penampilan tetapi kaya dalam pengalaman. Ia juga kaya dalam pikiran. Tentu saja ia kaya secara materi dengan berbagai macam bisnis yang ia geluti. 

Dari berbagai media saya mengenal Bob Sadino. Dalam salah satu wawancara di televisi, ia banyak mengungkapkan rahasia sukses bisnisnya. Kerja keras dan terus berusaha mengembangkan ide-ide kreatifnya adalah dua hal yang saya catat. Tidak mungkin Kemchick bisa sebesar dan menginternasional seperti sekarang jika tidak bermodal dua hal tadi. Hal menarik yang pernah ia ungkapkan adalah " Orang goblok sulit kerja maka ia buat perusahaan yang mengerjakan orang pintar". 

Mengawali usaha di negeri orang bukanlah hal mudah. Tetapi Bob Sadino mampu membuktikan kerja keras dan kreativitasnya untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang sudah mapan. Kembali ke Indonesia dengan modal yang cukup besar membuatnya lebih mudah membangun perusahaan dengan berbagai unit bisnis.

Kesederhanaan dalam pakaian dan kedalaman dalam berpikir serta bertindak akan selalu menghiasi dunia bisnis Indonesia. Kini Bob Sadino sudah meninggalkan kita. Jasa besarnya untuk mengangkat Indonesia di ajang Internasional harus kita apresiasi dan terus kita kembangkan. Semoga semua amal baik Bob Sadino diterima di sisiNya. Aamiin!


Share:

Selasa, Desember 23, 2014

Perubahan

“Tidak ada yang tetap kecuali perubahan “ Heraclitus

Change! (www.excella.com)
Orang Yunani itu mengingatkan kita bahwa hukum alam semesta adalah perubahan. Musim datang silih berganti. Tidak ada yang tetap. Ini sifat mendasar, tetapi tampaknya kita terkadang melupakan hukum itu sehingga mengalami kekecewaan dan kesengsaraan yang tak perlu. Segalanya berubah. Hidup ini dinamis. Itulah yang membuatnya indah. Perubahan itu memaksa kita untuk bertindak.

“Anda adalah bagian dari alam semesta, seperti halnya bintang dan pepohonan, dan anda berumah tinggal disini. Dan entah anda memahaminya atau tidak, alam ini membuka dirinnya” – Desiderata-
“Sebuah pohon sebesar anda bermula dari sebuah biji yang sangat kecil, perjalanan sejauh satu mil dimulai dari satu langkah kecil’ – Lao tse-
“Imajinasi menguasai dunia” –Disraeli-

Setiap kita yang bergiat dalam dunia kreatif, perubahan itu banyak jenisnya, ada perubahan sosial, perubahan sosial budaya, perubahan kimia, dan perubahan wujud benda. perubahan adalah sesuatu yang biasa saja. Adanya perubahan yang menyebabkan kita terus bergiat dengan kreatif. Perubahan membuat segalanya dinamis. Ada perubahan berarti adanya kehidupan. Hidup yang rata dianggap sebagai hidup yang biasa-biasa saja. Tetapi hidup yang penuh dinamika menjadi lebih menarik dan menantang. Inilah hidup yang selalu berubah persis seperti hari yang berubah setiap waktu, detik yang berubah setiap saat, dan apapun yang hidup dan tak hidup sekalipun selalu berubah.


Perubahan wujud benda mengingatkan saya pada pelajaran  di sekolah dasar, ada banyak perubahan benda. Misalnya perubahan benda dari air menjadi es, perubahan benda dari es menjadi uap, perubahan benda dari gas ke air, dan masih banyak lagi perubahan benda tersebut. Jangan lupakan juga perubahan kimia. Dalam tubuh kita terjadi banyak reaksi dan terjadi proses perubahan kimia.Makanan salah satu contoh perubahan kimia yang bisa kita lihat secara langsung. Dari makanan yang mengandung karbohidrat kemudian mengalami perubahan kimia menjadi banyak fungsi yang dibutuhkan untuk hidup kita.Terima kasih kepada Andrew Matthews "Being Bappy"-nya, Buku ini salah satu buku inspiratif untuk para pekerja kreatif yang selalu mendidik kreatif. Buku ini tentang perubahan hidup, tentang perubahan wujud, dan perubahan manusia yang berguna untuk dibaca.


Share:

Sabtu, Agustus 30, 2014

Tentang Dongeng dan Mendongeng

Catatan ini saya ambil dari Path-nya Nadia Astriani. Ia seorang dosen yang juga peduli pendidikan anak. Inilah catatannya. 

"Pengen cerita sedikit tentang festival ini. Festival Dongeng Bandung berangkat dari keprihatinan akan beberapa hal :
1. Semakin berkurangnya daya imajinasi warga (anak dan orang dewasa) yg berakibat pada kurangnya daya kreativitas. Sementara untuk membangun negeri tercinta ini perlu kreativitas yang tinghi.
2. Menipisnya budaya bertutur di bumi tercinta ini, padahal ketika belanda datang ratusan taun yang lalu mereka terheran-heran melihat masyarakat yang bisa hidup tertib tanpa aturan hukum tertulis. Yang di kemudian hari baru mereka sadari bahwa nilai2 dan aturan hidup itu diturunkan melalui pantun, ujar2, syair, pupuh dan kawih yang dilakukan dengan cara bertutur.
3. Makin maraknya penggunaan gadget yang mengurangi quality time antara orangtua dan anak.
Karena keprihatinan itu dan karena penggagasnya adalah penggemar dongeng dan merasakan manfaat dongeng dalam keseharian, maka media dongeng dianggap media yang tepat untuk mengembalikan budaya bertutur yang mulai menghilang.
Semoga Festival Dongeng Bandung ini bisa menyalakan kembali Bara Imajinasi yang terpendam"

Festival Dongeng Bandung 2014


Share:

Senin, April 21, 2014

Perempuan Pemanjat Tebing

Perkenalan saya dengan dunia panjat tebing bermula dari pendidikan dasar pecinta alam di kampus. Saya terjebak sebetulnya, terjebak menikmati! Yah, di pendidikan dasar pecinta alam saya mengenal panjat tebing dan kegiatan alam terbuka lainnya. Teman saya yang mengajak untuk mengikuti pendidikan dasar. Ia yang awalnya antusias tetapi sayang pada saat tahap lapangan, ia sakit sehingga tidak bisa mengikuti. Tahun kedua kuliah, ia baru ikutan lagi. Saya, jadi instrukturnya. Saya sudah jadi anggota pecinta alam sebelum dia. Oh iya, nama saya Sekar Andina Putri.

The Climber (fineartamerica.com)
Citatah, saya tahu nama itu karena setiap kali pulang dari kota tempat saya kuliah ke rumah, saya melewatinya. Dari dalam bis, saya menatap jajaran tebing-tebing kapur itu sambil berharap suatu saat bisa mendatanginya untuk merasakan lebih dekat. Saat pendidikan dasar itulah saya bisa berada dekat dan memanjatnya sampai ke pertengahan tebing. Tidak sampai puncak karena komando pendidikan dasar sudah menetapkan jalur yang harus dilewatinya. Ternyata, susah payah saya memanjat tebing tersebut. Kalau bukan semangat, saya sudah mengundurkan diri saat kesulitan memanjat tebing. Tapi pengalaman inilah yang mengantarkan saya pada dunia yang kemudian menjadi bagian dari aktivitas keseharian saya.

Selesai pendidikan dasar, berbekal uang tabungan serta urunan para anggota pecinta alam di kampus, saya ikut sekolah panjat tebing. Sekolah lanjutan untuk yang berminat mendalaminya. Ada banyak kelas yang diselenggarakan seperti kelas dasar pemanjat pemula, fotografi, dan vertical rescue. Saya ambil kelas dasar pemula. Tahun berikutnya saya ambil fotografi dan vertical rescue. Karena mencintai dunia panjat tebing, saya pun semakin senang melakukan ekspedisi ke tebing-tebing alam. Kejuaran-kejuaraan panjat tebing yang dilakukan oleh pecinta alam, federasi, dan juga organisasi lainnya sering saya ikuti. Kejuaraan dari tingkat daerah, piala presiden, piala menpora, tingkat nasional, dan tingkat internasional pernah saya ikuti.

Perkuliahan, tentu saja saya perhatikan. Bersyukur beberapa dosen sangat mengerti dengan dunia saya. Apalagi kalau mereka tahu prestasi terbaiknya diukir oleh mahasiswinya, mereka senang dan perguruan tinggi tempat saya kuliah pun ikut bangga.

Berada di lingkungan yang didominasi laki-laki tidak membuat saya risih, apalagi saya tahu mereka sangat hormat pada perempuan. Saya tahu mereka dan percaya sepenuhnya mereka yang berada di sekitar saya adalah orang-orang baik yang selalu mendukung, menyemangati, dan mencandai saat berada di alam terbuka. Perempuan tidak harus berada di rumah saja, saya selalu ingat kata-kata ibu. Mungkin ibu juga termasuk perempuan mandiri. Saya ingat sosok R. A. Kartini dengan perjuangan emansipasinya. Jujur saja perjuangan R. A. Kartini menginspirasi saya. Sebagai pemanjat tebing, saya menyukai tantangan-tantangan dan perjuangan sesudah berhasil melewatinya adalah kenikmatan tersendiri. Saya perempuan mandiri, pejuang, dan pemanjat tebing.
Share:

Selasa, Desember 31, 2013

Ruang Bermain

Siang itu selepas pulang sekolah, empat anak-anak bermain di belakang rumah. Di sebuah tempat kosong yang biasa digunakan anak-anak pada sore hari setelah ngaji atau pagi-pagi jika hari minggu. Beragam mainan mereka mainkan di tempat kosong itu, mulai dari sepak bola, main kelereng, galasin, sondah, lompat tali, dll.

Di tempat kosong itu, keceriaan hadir. Ruang bersama yang menjadi bagian keseharian anak-anak untuk bermain. Sejatinya bukan hanya bermain tetapi mereka juga belajar tentang banyak hal. Misalnya ketelitian, kecermatan, kelincahan, sosialisasi, dan kepekaan kepada sesama teman.

Tempat kosong ruang terbuka itu penuh makna buat anak-anak. Kehadirannya mampu menghiasi dinamika belajar yang sesungguhnya. Adakalanya pikiran menerawang ke ruang terbuka itu untuk bermain bersama teman-teman ketika waktu sekolah masih berlangsung. Keinginan dan rencana untuk bermain setelah waktu sekolah usai terkadang menyita waktu bahkan terlihat seperti sedang melamun.

Pelajaran kalah oleh keinginan bermain di ruang terbuka bersama teman-teman. Mungkin salah karena tidak seharusnya. Tetapi demikian anak-anak, senang bermain bersama teman-teman untuk belajar hal yang tidak diajarkan di sekolah.

Sekolah tetap penting, tantangannya adalah menyediakan ruang terbuka yang bisa dijadikan sebagai media pembelajaran bersama-sama.
Salah satu kegiatan menarik di halaman belakang ruang kosong untuk bermain kelereng.
Share:

Jumat, Desember 27, 2013

Gus Dur

Gus Dur
Saya menyukai sebuah komentar status dari Agus R Sarjono setelah Gur Dur meninggal tiga tahun yang lalu "Gus Dur memang kontroversial, saya juga berharap Indonesia yg pluralis, demokratis, rilek, kadang benar kadang salah, dan penuh humor. Lebih menyenangkan daripada Indonesia yang formal dan jaim".

Saya tidak mengenal secara pribadi, bahkan bertemu langsungpun dengan Gus Dur belum pernah, tetapi beberapa tulisannya, catatannya, humornya pernah saya baca. Gus Dur memang kontroverial, setiap ucapannya tidak bisa ditebak, sekalipun oleh para ilmuwan. Dengan mudahnya Gus Dur membalik logika dari argumentasi sebelumnya. Selain itu, Kelakarnya yang terus teringat "Gitu aja kok repot" ini menjadi sebuah pernyataan untuk membuat mudah segala sesuatu dan jangan di buat rumit.

Kebijakan luar biasa Gus Dur selagi menjadi Presiden adalah penghormatan kepada etnis China yang tidak dilakukan oleh Presiden sebelumnya. Di masa kepresidenan Gus Dur-lah Barongsai dan Imlek mendapat tempat di Indonesia. Secara pribadi saya berterima kasih, karena memang begitulah seharusnya. Tidak bisa dipungkiri bahwa kita juga harus berterima kasih kepada pendatang dari China sewaktu VOC berkuasa di Indonesia. 

Kini tokoh Pluralis itu telah tiada, dua hari tepat sebelum tahun 2010. Semoga amal kebaikan Gus Dur menjadi percikan bagi generasi selanjutnya untuk mewarnai Indonesia ke depan lebih baik. Keberanian Gus Dur menjadi teladan untuk kita. Ya Allah, semoga Engkau terima amal dan kebajikan Gus Dur! selamat tinggal Gus!

Share:

Rabu, November 13, 2013

Key Economics On The Road

Key Economics On The Road disingkat KEOR adalah nama yang baru dan asing di telinga saya, sejenis angkutan darat baru yang ada di Kota Bandung. Sepengetahuan saya, angkutan di darat itu berupa angkutan kota (angkot), angkutan pedesaan (angped), elf, minibus dan bus. Sementara keor, namanya saja unik, mengingatkan saya pada keong yang jalannya lambat. Saya pun punya kesimpulan mungkin keor ini adalah kendaraan yang jalannya lambat seperti keong.
Saya bersyukur punya kesempatan naik kendaraan yang orang menyebutnya keor ketika melakukan perjalanan kampus di Gegerkalong menuju Setrasari. Setelah merasakan langsung naik keor tersebut, semua praduga saya terhadap keor selama ini tiba-tiba saja luntur. Keor bukan keong yang saya duga. Keor adalah Key Economics On The Road
Saya mengetahui apa itu keor, saya berkesimpulan bahwa semua jenis kendaraan yang digunakan untuk berusaha mendapatkan uang adalah keor.
Kini saya sudah tahu serta merasakan langsung naik bajaj, naik andong, naik ojek juga naik rakit. 
Keor, Angkot dan Penumpang
Angkutan Kota
Tidak bisa dipungkiri bahwa jumlah angkot semakin bertambah, sementara jumlah penumpangnya berkurang. Berkurang karena akses untuk mendapatkan kendaraan motor lebih mudah, dengan Down Payment yang rendah, bunga cicilan rendah, orang lebih mudah mengalihkan pilihan dari pengguna angkot ke pengendara sepeda motor. Alasan lainnya daripada susah naik angkot, udah macet, ngetem, panas pula mending naik motor.
Data yang valid tentang jumlah penurunan penumpang angkot karena motor belum ada, kalau otak skripsi, mungkin saya akan membuat judul ”Pengaruh meningkatnya penjualan sepeda motor terhadap penurunan jumlah penumpang angkot di Kota Bandung”. Analisisnya pasti kuantitatif, menggunakan pendekatan statistika untuk mendapatkan Rasio jumlah motor yang terjual dengan jumlah penumpang angkot.
Ah sudahlah, nanti saya pikirkan kalau ada yang mendanai penelitian. Rasio itu sekarang tidak penting karena isu yang akan saya angkat adalah perilaku penumpang dan angkot itu sendiri. Perilaku angkot dan penumpang maksud saya begini, jika ada angkot berhenti didaerah yang harusnya tidak boleh berhenti karena ada penumpang yang memberhentikan, siapa yang harus disalahkan? Apakah penumpang yang memberhentikan atau angkot?.
Kita masuk melalui celah si penumpang, saya pernah mengalami tetapi saya tidak pernah bertanya pada mereka secara langsung tentang kenapa memberhentikan pada tempat yang salah. Perkiraan saya adalah jarak. Orang sudah merasa serba praktis, naik angkot tinggal naik, turun tinggal turun saja. Jarak menjadi masalah karena jarak menguras energi, daripada kehilangan energi yang bisa menyebabkan badan lemas mending langsung aja stop angkot. Kesampingkan efeknya jika memberhentikan tidak pada tempat yang tepat seperti macet, karena energi harus dihemat.
Kalau angkot alasannya sederhana, ekonomi dan persaingan. Tidak bisa dipungkiri bahwa semakin banyak angkot yang beroperasi itu semakin ketat peta persaingan mendapatkan penumpang. Sangatlah wajar jika ada satu penumpang yang memberhentikan, tidak peduli dimana berhenti, yang penting uang. Akibatnya tetap macet, kalau hanya satu atau dua saja angkot mungkin tidak akan macet, tetapi kalau sudah 10, 20 atau lebih ya macetlah.
Share:

Rabu, Oktober 02, 2013

Relevansi

Suatu siang saya bertemu seorang auditor dari salah satu kementerian pendidikan di Jakarta. Ia menyapa saya dengan baik. Menanyakan nama kemudian pekerjaan. Ia juga mengenalkan dirinya dan menyebutkan pekerjaan. 
Dari pekerjaannya, saya tahu ia seorang auditor. Ia sedang mengaudit kegiatan pelatihan sertifikasi guru. 
Saya pun mengenalkan diri dan kegiatan sehari-hari. Ia kemudian tertarik mengetahui tentang studi saya dan bidang yang saya geluti sekarang.
Ada semacam gurat pertanyaan dalam benaknya. Saya biarkan saja menebak. Memang aneh tetapi bukan sesuatu yang baru. Ia bertanya tentang relevansi.
Tidak ada relevansi dan tidak butuh relevansi untuk mendidik anak-anak. Karena mendidik anak-anak adalah panggilan jiwa. Mendidik anak-anak adalah kerja kreatif. Selama kreativitas dan ide-ide untuk menginspirasi hadir, maka pendidikan akan berlangsung sebagaimana mestinya. 
Relevansi, mari kita berkenalan saja!
Share:

Rabu, Juli 24, 2013

Menonton Film

Bisa jadi bagi beberapa orang menonton film bukan sebagai bagian dari pembelajaran. Tetapi berbeda dengan mereka, saya suka mengajak anak-anak menonton film. Tentu saja dengan judul-judul film yang terpilih. 
Pilihannya beragam mulai dari film dokumenter, film drama, dan film imajinatif. Buat anak-anak (juga buat orang dewasa) menonton film itu mengasyikan. Dalam film kita bisa melihat kehidupan di luar diri kita. Ada tawa, sedih, dan segala perasaan yang tumpah di dalamnya.
Buat pembelajaran, menonton film itu akan membawa anak pada pengalaman imajinasi. Sebut saja film Dr Seus, imajinasi dan hiburan bersatu di dalamnya. Kita bisa belajar tentang kehidupan dari film tersebut.
Hari ini saya mengajak nonton film untuk pertama kalinya di tahun pendidikan 13-14 ini. Saya ingin mengajak mereka dalam pembelajaran tentang fokus, tenang, dan konsentrasi. Lewat film, anak dituntut untuk bisa memfokuskan diri. Hasilnya, untuk satu moment ini ternyata anak-anak mampu fokus dengan baik sesuai harapan.
Suasana saat anak menonton film di pojok perpustakaan sekolah.
Share:

Sabtu, Juli 20, 2013

Pakaian Seorang Guru

Guru dalam bahasa sunda sering disebut sebagai sosok digugu dan ditiru yang berarti diikuti perkataannya dan ditiru perbuatannya. Tentu saja semua berharap pada kebaikan. Perkataan yang baik dan perbuatan yang baik juga.
Mengingat perannya yang sangat besar, guru hendaknya memahami hal ini sebagai sesuatu sangat penting dalam kesehariannya. Ucapan yang baik saat menyapa anak-anak, menyapa teman, dan lain-lain. Nah dalam perbuatan bentuknya bisa beragam. Misalnya cara berjalan, cara bekerja, cara berpakaian guru, dan masih banyak lagi. 
Tentang cara berpakaian, saya akan berbagi pengalaman tentang seorang teman di sekolah. Sekolah kita memang bukan sekolah dengan seragam sekolah yang pada umumnya. Kasual dan santai, demikian saya menggambarkannya. Ada alasan tertentu dari pilihan ini, selain mengajak untuk selalu kreatif bukan karena pakaian juga membangun suasana santai dan kreatif selama belajar dan bermain. Kecuali hari jumat, anak-anak berseragam semacam kaos. Jumat bebas tetapi tetap memperhatikan kesopanan.
Kasual dan santai ini kemudian memberi dasar bagi guru untuk juga bisa seiring anak-anak dalam berpakaian. Guru tidak kalah kasual dan santainya, dengan kaos dan celana jeans yang sopan, guru bisa beraktivitas mengajar dengan santai dan tidak terkekang oleh pakaian dinas yang kaku.
Teman saya bercerita, setiap hari ketika memasuki kelas dia menganggap semacam pertunjukan yang harus ia siapkan mulai dari pakaian, cara menyampaikan materi, dll. 
Bagi saya, berpakaian yang sopan itu penting tetapi tidak terbatas pada jenis bahannya. Jeans dan kaos oblong adalah pilihan utama, sisanya sebagai pelengkap. Pelengkap untuk kegiatan-kegiatan tertentu semacam acara formal. Dari dulu, saya paling tidak suka diatur-atur masalah berpakaian tetapi sekarang dalam konteks pendidikan dan menginspirasi anak-anak, saya jadi lebih suka bereksperimen dengan berbagai jenis berpakaian. Tentu saja selalu mengutamakan kesopanan.
Teringat sebuah buku bacaan tentang sekolah, saat seorang guru perempuan yang selalu lengkap berpakaian blazer di tengah-tengah muridnya yang berpakaian kasual. Ia mengatakan "suatu hari anak akan menggunakan pakaian semacam ini saat mereka memasuki dunia kerja, saya berhak mengenalkannya mulai dari sekarang". Nah dengan dasar itulah saya sekarang suka mengeksplorasi berpakaian saat bersama anak-anak. Kadang kasual, kadang kemeja, kadang berdasi lengkap dengan celana setelan. Semuanya dilakukan untuk memberi referensi bagi anak didik kita di kelas. 
Kadang rapi dengan kemeja dan celana katun. Rapi dengan tampilan seperti orang kantoran.
Kadang menjadi (seperti) petualang dengan pakaian kasual dan celana jeans untuk bergiat bersama anak-anak. Ini pilihan cocok setiap hari, lebih simpel, lebih leluasa bergerak dan bergiat.

Share:

Jumat, Mei 31, 2013

Solfing dan Handling

Dua kata baru untuk pendidikan alternatif adalah solfing dan handling. Kedua sama-sama penting dalam membangun karakter yang kuat di anak. Seorang anak yang memiliki kemampuan solfing dan handling terhadap apapun akan mampu menunjukan kepercayaan diri yang baik dibanding anak lainnya. Walaupun bukan untuk membanding-bandingkan tetapi kemampuan solfing dan handling ini sangatlah penting dalam konteks pendidikan.
Sebagai pendidik yang selalu mencari alternatif bentuk-bentuk menarik pendidikan, tentu saja dua kata ini sangat penting untuk dicatat. Saya katakan demikian karena kita membutuhkan generasi ini, generasi yang mampu menangani masalah dan mencari solusi serta memecahkan masalah sampai titik praktisnya. 
Banyak sekolah yang kemudian dikritik sistem pendidikan secara umumnya karena hanya mengajarkan teori tanpa menunjukkan prakteknya. Di sisi ini kita tidak bisa menyalahkan guru sebagai penggerak karena guru digerakan oleh sistem kurikulum. Apalagi dengan sosok pegawai dinas yang kaku seolah-olah semua harus sesuai kurikulum negara.
Tetapi jangan khawatir, selama modal kreatifitas kita miliki, maka hambatan dalam penghantaran metode yang menarik pasti akan kita dapatkan.
Mengajarkan anak bukan sekedar menunjukkan teori saja, tetapi menjiwai setiap proses pendidikan yang akan mereka rasakan hasilnya kelak di masa yang akan datang. Barengi teori dengan kemampuan menyelesaikan masalah secara praktis.
Bekerja sama membuat karya di Hari Bumi! Kerjasama akan menumbuhkan kepedulian. Secara tidak langsung mengajarkan praktek tentang pentingnya membangun kerjasama antar pribadi untuk mewujudkan harapan bersama.
Share:

Minggu, Mei 26, 2013

Guru (juga) Manusia

Seorang guru memiliki peran penting dalam kehidupan seorang manusia. Jangan jauh-jauh kepada kemajuan bangsa seperti yang dilakukan oleh Jepang kepada guru-gurunya. Saat di bom atom tahun 1945, kaisar menanyakan berapa guru yang masih hidup, membuktikan guru sangat besar bagi bangsa Jepang. 
Selain orangtua sebagai peletak dasar kehidupan, guru juga menjadi bagian utuh sebagai referensi anak untuk menghadapi dunia nyata. Bukan menghadapi, lebih tepatnya memberi makna pada kehidupannya kelak di masa yang akan datang saat anak dewasa.
Guru mengajarkan kehidupan melalui banyak cara, melalui materi pelajaran juga melalui pengalaman-pengalaman yang menyenangkan.
Memberi pondasi dasar yang baik dengan pengalaman belajar yang menyenangkan, akan memberikan banyak makna menarik bagi seorang anak. Idealnya guru adalah sosok yang harus bisa menggambarkan kehidupan baik bagi anak didiknya. Melalui perilaku yang baik, sikap yang baik, serta karakter yang baik pula. Karakter bisa muncul melalui kebiasaan-kebiasaan baik yang terus ditanam setiap hari. Ingat saja "benih kebaikan akan menghasilkan buah kebaikan". Sebuah benih walaupun kecil tetapi punya pengaruh besar dikemudian hari.
Guru juga manusia, terkadang mengalami masa sulit dalam menjalani kehidupannya. Persis seperti kehidupan yang selalu pasang surut, pun dengan seorang guru. Dia sosok yang tetap manusia. Bukan malaikat yang bersih selamanya. Ada saat guru mengalami kesalahan. Misalnya salah mengoreksi soal, salah memberi soal, salah menilai, dan masih banyak lagi.
Selama kita menyadari hal itu sebagai hal yang manusiawi, maka jalannya kehidupan akan ringan. Guru tetap manusiawi dalam mengerjakan semua kewajibannya tanpa merasa berdosa saat mengalami kesalahan. Anggap saja sebagai kehidupan yang naik turun. Kesalahan sedikit bukan sebuah hal yang akan menghancurkan cita-cita dan harapan besarnya pada perkembangan seorang anak didik.
Tetap berpikir positif saat mengalami kesalahan adalah jalan terbaik untuk siapa saja baik itu guru maupun anak didik. Saat salah, akui dan segera perbaiki. Ini akan ringan dibanding 'blaming' ke banyak pihak.
Cari sisi-sisi lainnya saat kita salah, pasti ada pelajaran penting dibalik kesalahan yang sudah dibuat.
Guru juga manusia, bertindak dan bersikap manusiawi saja!
Ingatlah selalu setiap benih kebaikan akan menghasilkan buah kebaikan. Maka, hal-hal yang akan merusak kebaikan harus kita singkirkan. Termasuk bibit-bibit yang akan merusak buah di masa yang akan datang.
Share:

Postingan Populer