Ruang Sederhana Berbagi

Tampilkan postingan dengan label Jumat. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Jumat. Tampilkan semua postingan

Jumat, Januari 23, 2015

Jumat Bersama Bapak

Sudah lebih dari 10 tahun ditinggal bapak tetapi kenangan kebersamaannya tetap melekat sampai hari ini. Bapak adalah sosok yang inspiratif. Dikemudian hari baru akan sadar hal-hal yang menginspirasinya. Pada awalnya banyak dinamika yang berlangsung antara saya dan bapak.

Seorang teman menuliskan tentang kebiasaan bapaknya ketika masih hidup yaitu menuliskan hal-hal yang terjadi setiap hari atau setiap ada hal yang penting. Ia tuliskan dalam buku catatannya. Sama dengan bapaknya, bapak saya juga termasuk orang yang telaten dalam menuliskan kejadian. Baik itu neraca keuangannya atau juga konflik-konflik dengan saudaranya. Pernah saya baca ada catatan seorang tetangga yang mencuri bambu dari kebun juga tak luput ia tuliskan.

Jumat Bersama Bapak
Kebiasaan menuliskan ini saya lihat juga dari kebiasaan di hari jumat. Jumat bersama bapak adalah kesempatan paling berharga untuk belajar agama. Biasanya pagi-pagi selepas sholat subuh, ia menerima tamu untuk berbincang banyak hal. Setelah itu ia akan menuju ke kebun belakang untuk mengontrol pagar yang rusak karena kambing yang masuk suka merusak tanaman di dalamnya, menerobos pagar. Khawatir pagar itu akan jadi jalan buat kambing lainnya, ia akan segera memperbaikinya. 

Setelah beres memperbaiki, kira-kira sekitar pukul 10 pagi, ia akan kembali ke rumah. Ia tanggalkan baju khusus berkebunnya kemudian pergi mandi dan membersihkan diri. Setelah beres, memakai baju ganti yang rapi, kemudian duduk kursi. Menghadap keluar jendela, di mejanya ia akan mengambil Al Quran. Ia baca dengan tertib. Setelah membaca Al Quran, ia akan mengambil alat tulis dan membaca Index Al Quran. Mencari pokok-pokok penting untuk bahasan dakwah jumat. Ia selalu rutin menyampaikan dakwah jumat di masjid. Ia menuliskan dalam secarik kertas. Kertas itu berisi bahan dakwah, tulisan arab dan untuk saya seusia itu belum mengerti isinya.

Ia akan sampaikan dakwah jumat dengan meyakinkan. Gayanya berbeda dengan gaya pendakwah lainnya. Ia lebih tenang dan kalem saat berdakwah. Tidak berapi-api. Bapak selalu senang berdakwah. Ia juga punya jadwal khusus dari organisasi Muhammadiyah untuk menjadi mubaligh yang berdakwah ke pelosok-pelosok.

Walaupun tidak mendapat jadwal dakwah di hari jumat, bapak selalu mempersiapkan teks jumatnya sebaikmungkin seolah ia akan bertugas. Saat ditanyakan mengapa ia lakukan rutin walaupun tak mendapat jadwal, ia menjawab singkat; "Untuk persiapan jika sewaktu-waktu khatib yang bertugas berhalangan hadir". Jawaban itu kemudian mengingatkan saya pada saat jumatan beberapa hari yang lalu. Saat seorang khatib meninggal sementara ia harusnya bertugas pada hari jumat tersebut. Subhanallah. Semoga amal baiknya diterima di sisi Allah SWT.

Jumat bersama bapak mengajarkan saya tentang banyak hal. Terima kasih bapak.
Share:

Postingan Populer