Stasiun Cirenghas (dok. Iden Wildensyah) |
Hal ini dituturkan oleh penduduk setempat yang mengatakan bahwa, jalur kereta api lewat Lampegan ini membuat warganya lebih sering beraktivitas ke Kota Sukabumi daripada ke Cianjur. Banyak orangtua yang memilih menyekolahkan anak-anaknya ke Sukabumi daripada ke Cianjur. Stasiun Cirenghas memang terkenal ramai pada masa jayanya. Baik oleh para pedagang maupun oleh para pelajar yang hilir mudik menuju atau dari Cirenghas ke Sukabumi dan sebaliknya.
Dengan wilayah yang berbukit, Cirenghas merupakan wilayah yang sejuk. Banyak sawah di sekitarnya serta kebun, dan sungai yang mengalir dengan jernih. Bukit-bukit tersebut ternyata menyimpan potensi bencana. Saat melewati salah satu bukit di Cirenghas, penduduk sekitar pernah menunjukan adanya bukit emas. Katanya dulu banyak penggali yang datang dari luar tapi kemudian berhenti karena hasilnya tidak banyak.
Bukit-bukit yang ada di Cirenghas banyak ditanami oleh penduduk dengan berbagai jenis tanaman, misalnya jagung, ketela pohon, dll. Penduduknya sangat ramah menyambut orang yang datang ke sana. Dahulu, petani menjual hasil pertaniannya ke Sukabumi dengan menggunakan kereta api. Nah sedemikian besarnya peran kereta api terhadap laju ekonomi masyarakat setempat, begitu jalur ditutup, masyarakat sempat kebingungan. Ada yang tetap berjualan ke Sukabumi dengan kendaraan yang dimilikinya, ada juga yang memilih menggunakan jasa titip jual.
Saya membayangkan betapa riuh rendahnya suasana stasiun Cirenghas tempo dulu oleh banyak orang. Oh iya, satu hal yang menarik dari kereta api jalur ini adalah bisa disetop kapanpun penumpang mau, asal jalan ke arah masinis, maka kereta api bisa berhenti tepat di wilayah rumah kita. Asyik bukan?