Ruang Sederhana Berbagi

Tampilkan postingan dengan label Sepakbola. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sepakbola. Tampilkan semua postingan

Rabu, April 15, 2015

Football Plus Arena di Bandung

Sebuah tempat bermain sepakbola yang sedang naik daun di Kota Bandung dan sekitarnya ini bernama Football Plus Arena. Bertempat di daerah Bandung Utara. Di komplek Graha Puspa, Parongpong Bandung. Suasana segar karena berada di ketinggian membuat latihan sangat terasa menyenangkan.

Football Plus Arena Bandung (iden)
PERSIB Bandung sebagai klub sepakbola kebanggaan Jawa Barat sudah pernah menjajal lapangan Football Plus Arena ini. Hasilnya cukup mengesankan. Aliran bola dari kaki ke kaki sangat mulus berjalan. Demikian juga dengan pergerakan pemain dari satu posisi ke posisi lainnya yang sangat nyaman.

Bukan hanya PERSIB Bandung yang pernah menjajalnya, Klub Bandung yang kini menjadi bagian dari Kota Bekasi juga pernah mengalami saat-saat bermain dan berlatih di lapangan Football Plus Arena ini. Selalu mengatakan kesan yang baik setelah menjajalnya.

Maklum, rumput sintetis, lapangan yang rata, dan cuaca yang mendukung membuat permainan menjadi sangat nyaman. Jangankan bermain, menontonnya juga demikian, terasa sangat enak dipandang mata. Untuk melihatnya, bisa di cek tayangan di bawah ini:
 Enak dilihatnya kan? kalau mau main, silahkan langsung menuju ke arena. Tentu dengan membayar terlebih dahulu dan yakinkan tidak bentrok dengan jadwal latihan dan jadwal yang sudah dibooking orang lain. Selamat bermain dan berolahraga dengan menyenangkan.
Share:

Rabu, Juli 02, 2014

Sisi Lain Bambang Pamungkas

Sepakbola selalu memberikan banyak sisi yang menarik untuk dilihat. Bukan hanya bola bundar yang dioper dari satu pemain ke pemain lain kemudian ditendang keras melewati garis penjaga gawang untuk menciptakan skor. Sepakbola juga adalah dinamika kehidupan yang menarik. Ada 22 orang pemain dengan satu wasit dan dua hakim garis yang bermain dengan disaksikan puluhan sampai ribuan orang.

Salah satu dinamika yang menarik adalah pemain sepakbolanya. Ada banyak pemain yang menginspirasi saya dalam kehidupan. Bambang Pamungkas atau sering dipanggil Bepe adalah contoh pemain bola nasional yang inspiratif. Ia bermain bukan sekadar bermain saja. Ia memaknai setiap permainannya dengan baik. Ia memimpin rekan-rekannya untuk bermain dengan baik, mengendalikan emosi temannya yang hilang kendali, serta memotivasi teman-temannya yang mengalami kekalahan setelah permainan.

BEPE20: PRIDE (bolabanget.com)
Sisi-sisi manusia yang menarik dalam kehidupan Bepe saya baca dalam bukunya yang berjudul BEPE20: PRIDE. Bepe menuturkannya dengan baik. Dalam facebooknya, Bepe menuliskan  "BEPE20: PRIDE terasa lebih dramatis karena merupakan kumpulan cerita yang lebih banyak muncul dari era perjuangan Bepe sebagai pemain profesional di saat terjadi dualisme liga, dualisme federasi PSSI dan KPSI, bahkan dualisme tim nasional".

Memang benar, Bepe dalam buku tersebut terasa sebagai manusia yang bergelut dengan dinamika-dinamika kesehariannya. Misalnya dalam satu catatannya ia menuliskan dengan baik saat harus meninggalkan Persija Jakarta dan berlabuh di Pelita Bandung Raya. Ia meninggalkan sebuah klub ibukota yang sangat ia cintai selama hampir satu dekade. Bepe tidak bisa menyembunyikan kegundahan hatinya saat itu. Ia memilih dengan keberaniannya meninggalkan klub untuk mendapatkan hal yang ia kejar. Bukan sekadar uang dalam memilih klub. Bepe membandingkan dengan tawaran beberapa klub sebelum melabuhkan pilihannya. Ada hal yang menarik dirinya begitu kuat, yaitu kesamaan visi dalam pengembangan sepakbola antara dirinya dengan klub barunya.


Banyak lagi pengakuan-pengakuan Bepe yang ia tuliskan dengan runut dan baik serta dramatis seperti pengakuan sebelumnya. Misalnya tentang sikapnya ketika bertemu dengan mantan klubnya yang mengharuskan ia bersikap profesional tetapi hati kecilnya masih berat. Ia masih berasa salah fokus ketika melakukan serangan. Terlebih ketika seorang pemain belakang berkata "Kenapa kamu di sini Kapten, kamu seharusnya di sana (di posisi depan sebagai penyerangnya).

Mantaap! hanya itu yang bisa saya tuliskan untuk menggambarkan buku ini. Bambang Pamungkas pantas mendapat tempat dihati penggemarnya. Maju terus bepe!
Share:

Minggu, Desember 29, 2013

Kesempatan Moyes

Sudah beberapa pekan ini saya mengikuti berita seputar Mancherster United (MU). Walaupun bukan sebagai pendukung fanatik, tapi saya senang mengikuti dinamika yang terjadi dalam sebuah klub sepakbola.

Penunjukan David Moyes oleh Sir Alex Ferguson dan kawan-kawan tentu bukan karena kebetulan. Tentu dengan berbagai perhitungan dan pertimbangan yang matang.

Intinya saya belajar tentang manajemen sepakbola yang secara tidak langsung juga belajar manajemen manusia. Nah David Moyes memberikan banyak pembelajaran menarik buat saya.

Saat ini kalau boleh dibilang terseok-seok, iya. MU nangkring di papan tengah, bukan di papan atas. Terlempar dari 'The Big Four' yang sudah sering mereka tempat dalam dekade sebelumnya. Wajar jika beberapa pendukung MU merasa khawatir dengan kondisi permainan ini. Apalagi di jaman yang instan ini, semua ingin cepat terlihat hasilnya. Melupakan proses panjang untuk meraih sebuah prestasi besar.

Buat saya, Moyes memiliki kans besar membuat sejarah di MU jika pemilik MU dan pendukung setianya memberikan kesempatan dan kepercayaan penuh kepadanya. Jangan melihat proses ini sebagai sesuatu yang instan. Cepat dan langsung jadi juara di awal kepemimpinannya. 

Dua Tipe 

Dalam sepakbola modern, saya melihat dua tipe yang berbeda dalam memimpin sebuah tim sepakbola. Pertama tipe coach dan kedua tipe manajer. Keduanya sangat berbeda walau hasil yang ingin dicapai sama, yaitu juara.

Tipe pertama, coach. Sebagai contoh saya ambil Jose Mourinho. Saya mengagumi terutama saat menjadi rival Sir Alex Ferguson. Mourinho sempat beredar rumor akan menggantikan Sir Alex di MU. Mourinho adalah tipe couch, dia memiliki kapasitas untuk melatih dalam waktu yang cepat dan instan untuk meraih prestasinya.

Ciri-ciri tipe ini adalah pembelian pemain yang bisa jor-joran dan berlabel bintang. Lihat saja contohnya saat ia memegang Inter Milan, Real Madrid, dan sekarang Chelsea. Di Chelsea relatif tidak sebombastis waktu di Real Madrid. Saat itu Chelsea berhasil meraih prestasi besar di kancah liga Inggris. Sayangnya, tetap saja tidak dianggap berhasil oleh sang pemilik, Roman Abramovich karena Mou tidak bisa memenangi piala champion. Piala yang dirindukan oleh sang pemiliknya.

Tipe kedua adalah manajer. Tipe ini saya ambil contoh Sir Alex Fergosun dan Arsene Wenger. Keduanya memberikan cara memenej sebuah tim sepakbola dengan baik. Sir Alex Ferguson mampu meraih banyak prestasi hal didikannya pada the young gun seperti David Beckam, Ryan Giggs, Paul Scholes, Olle Gunnar Solkjaer, dan lain-lain.

Sir Alex Fergosun dan Arsene Wenger merintis dari tim biasa saja menjadi tim besar yang disegani. Arsene Wenger misalnya, pernah membawa Arsenal sebagai tim yang tidak terkalahkan dalam satu putaran kompetisi liga Inggris bersama Thiery Henry dkk. Sebuah prestasi yang belum dicapai manajer manapun.

Nah, kembali kepada David Moyes, seandainya manajemen memberikan kesempatan kepada David Moyes untuk terus memimpin pasukannya, saya yakin MU bisa kembali ke track-nya sebagai kontestan liga Inggris dan masuk kembali ke habitat 'The Big Four'. Semoga!
Share:

Kamis, September 12, 2013

Anak dan Pelatih Sepakbola

Beberapa bulan ini saya sering mengantar anak bermain sepakbola di sebuah akademi sepakbola di Kota Bandung. Sambil menunggu saya berpikir tentang anak-anak di sekolah, pelatih, dan pemain sepakbola.
Terkadang, sesekali berperan sebagai pelatih sepakbola itu sangat menarik. 
Saya mengamati seorang pelatih sepakbola untuk anak-anak. Dengan instruksi-instruksi tegas dan terarah untuk anak-anak, pelatih sepakbola berteriak di samping lapangan. Pelatih sepakbola itu berperan dalam membangun tim yang solid, kompak, dan mampu memenangi sebuah pertandingan. 
Ada tujuan yang hendak dicapai bersama-sama sebagai sebuah tim. Itu berarti satu sama lain harus kompak untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam sepakbola, tujuan jangka pendeknya adalah memasukan bola sebanyak-banyaknya ke gawang lawan. Tujuan jangka panjangnya menjadi juara untuk satu kompetisi penuh.
Menyatukan kepala-kepala yang berbeda dalam satu tim untuk mencapai tujuan juga terjadi pada anak-anak di sekolah. Menjadikan mereka satu tim yang solid adalah pekerjaan guru yang membutuhkan konsistensi dan komitmen bersama. 
Ada potensi-potensi yang muncul dalam diri anak yang harus diberdayakan untuk mendukung satu sama lain. Kemunculan potensi anak ini berdasarkan pengamatan serta paduan antara cara dan metode yang tepat kepada tiap anak-anak. Metode dan cara yang tepat dalam memberikan arahan bagi anak akan membuat anak mampu mengembangkan potensinya. 
Persis seperti pelatih sepakbola yang kemudian menempatkan tiap pemain dalam posisi yang tepat untuk saling bekerjasama satu sama lain dengan pemainnya lainnya. Bekerjasama untuk mencapai tujuan, memenangi pertandingan! 
Bermain bola itu menyenangkan!
Share:

Postingan Populer