Ruang Sederhana Berbagi

Tampilkan postingan dengan label Indonesia 2014. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Indonesia 2014. Tampilkan semua postingan

Selasa, Agustus 19, 2014

Turun Tangan dan Sikap Politik

"Saatnya turun tangan, bukan hanya sekadar urun angan" Anies Baswedan.

Anies Baswedan 
Akhir 2013 dalam satu kesempatan diskusi bersama Anies Baswedan, saya merasa terpanggil untuk turun tangan oleh sebuah ajakan membangun Indonesia. Menuntaskan janji kemerdekaan Republik Indonesia. Salah satu janjinya yaitu mencerdaskan kehidupan Bangsa Indonesia. 

Anies Baswedan seorang yang menginspirasi saya untuk bergerak bersama-sama membangun Indonesia. Semua manusia Indonesia yang merasa tergerak untuk turun tangan, bisa melaksanakannya dalam bidang apapun. Seorang petani, seorang pedagang, seorang guru, seorang pengusaha, dan apapun profesinya bisa turun tangan membangun Indonesia. Kepedulian semuanya bisa dilakukan dengan melakukan kebaikan pada setiap bidang yang dikerjakannya. Tak harus menjadi politikus untuk membangun Indonesia. Untuk turun tangan menuntaskan janji kemerdekaan Indonesia.

Lalu bagaimana dengan sikap politiknya? Ini pertanyaan menarik. Siapapun orangnya yang bergerak dibidang politik, selama dia baik, orang baik, maka inilah kesempatan kita semua untuk mendukungnya. Lepaskan masalah latar belakang, orang baik pasti akan melakukan kebaikan tanpa pamrih. Ini tantangan orang baik, ketika ia sudah menjalankan kebaikan maka bersiaplah menerima kenyataan seolah-olah kebaikannya hanya alat untuk melanggengkan kekuasaannya.

Buat saya, orang baik itu perlu didukung. Seperti kata Anies Baswedan, di republik ini bukan tidak ada orang baik, tetapi orang baik lainnya malah mendiamkan ketika ada orang baik hendak melakukan kebaikannya.

Saya percaya benih kebaikan akan menghasilkan buah kebaikan. Inilah yang selalu menjadi dasar untuk selalu melakukan kebaikan bahkan sekecil apapun. Karena kebaikan sekecil apapun kebaikan akan memberikan dampak yang besar untuk alam semesta. Mari turun tangan, mari dukung orang baik di sekitar kita untuk menularkan kebaikan-kebaikan sehingga menjadin lebih besar.
Share:

Selasa, Februari 25, 2014

Live Twit Anies Baswedan di Celah Celah Langit Bandung

1. Siap live twitt nih buat di CCL Bandung bersama untuk Indonesia kreatif!
2. Dan sudah ada di antara para pengunjung CCL Bandung. siap untuk malam ini
3. Nih berada di antara kita menyaksikan pencak silat
4.  mendengar sambutan tuan rumah Kang Iman Soleh.
5. Jangan pisahkan ruang kebudayaan dengan senimannya! Ini penting kata Kang Iman Soleh saat
6. Hadir bareng : Malam ini mas mllkn silaturahmi budaya di CCL, Ledeng Jl Setiabudi :)
7. sedang menyimak performance Siska dengan alunan kecapi yang memukau
8. Mas Imam Suryantoko sedang memandu acara bareng di CCL Bandung
9.  menyimak puisi Peri Sandi yg tampil semangat tentang Sengkon Karta.
10. Pak sudah di depan! Siap menyimak bersama
12.  sudah mulai! Dititipi pupuk, pertanian, & kebudayan oleh Kang Iman Soleh.
13. Ledeng bukanlah daerah yang asing bagi dulu sering ke IKIP bdg krn ibunya beliau kuliah di IKIP
14. Ini gerakan kebudayaan bukan program kebudayaan. Kebudayaan dilakukan di tempat seniman itu berada
15. Anak muda itu bicara masa depan bukan masa lalu
16. Orang baik bertumbangan karena tidak cukup menghadapi kekuatan uang. Mari ! Jangan mendiamkan!
17. Doa saja tak cukup, kita harus berusaha, kita harus untuk Indonesia
Share:

Jumat, Februari 07, 2014

Pemimpin Yang Menginspirasi

Saat gegap gempita Barack Obama di Amerika Serikat menjelang pemilihan umumnya, saya termasuk orang yang mengagumi sosok tersebut. Kagum bukan semata-mata karena berhasilnya media membuat Barack Obama menjadi terlihat kinclong tetapi lebih dari itu, saya kagum karena inspirasinya. Barack Obama seperti menampilkan sisi-sisi pemimpin alternatif pada saat itu. Lewat orasi serta tulisan-tulisannya yang menginspirasi rakyat Amerika Serikat untuk bergerak bersama-sama. “Yes We Can!” menjadi trade mark yang sangat kental dengan kebersamaanya. “Yes We Can”  yang bukan “Yes You Can“. Ia hendak membawa masyarakat untuk bersama-sama menjadi bagian dari perubahan.

Anies Baswedan (www.aniesbaswedan.com)
Saya kemudian membayangkan ada sosok seperti itu di Indonesia. Seorang yang membawa obor pencerahan dan inspirasi untuk bangsa Indonesia menuju bangsa yang mandiri, kreatif, dan berdaya. Lama saya menanti sambil terus berusaha melakukan hal-hal kecil lewat diskusi-diskusi serta kegiatan-kegiatan kemasyarakatan yang terus dilakukan. Sampai akhirnya, seorang Anies Baswedan muncul kepermukaan. Saya mengenal Anies Baswedan bukan hanya dari Indonesia Mengajar, salah satu program kebangsaannya yang mampu menggerakan ribuan anak muda untuk bergerak. Jauh sebelumnya dari beberapa artikel serta tulisan tentang Anies Baswedan yang sudah saya baca. Anies Baswedan adalah pemimpin masa depan Indonesia yang mampu menginspirasi masyarakat untuk bergerak bersama-sama.

Inspirasi Pendidikan

Dalam salah satu diskusi yang saya ikuti, Anies Baswedan pernah menyampaikan dasar pemikiran Indonesia Mengajar. “Indonesia Mengajar adalah sebentuk usaha kita, generasi sekarang untuk menuntaskan janji kemerdekaan” demikian kata Anies Baswedan. Janji kemerdekaan yang tertuang dalam UUD 1945 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Ini yang penting diketahui semua masyarakat. Jika kita sudah mendapatkan banyak dari negara ini, maka saatnya kita bergerak bersama-sama untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa Indonesia.

Pendidikan adalah salah kunci memenuhi janji kemerdekaan tersebut. Pendidikan manusia yang mampu menjadi manusia yang berdaya, bukan lagi manusia yang terjajah. Saat Indonesia merdeka, Belanda meninggalkan rakyat Indonesia yang buta huruf hampir separuh dari jumlah rakyat Indonesia yang bisa membaca pada saat itu. Kenyataan ini masih berlangsung sampai sekarang. Artinya, masih banyak hal yang belum merasakan kemerdekaan jika sebagian rakyat belum bisa membaca. Anies Baswedan mengetuk semua anak muda untuk bergerak. “Mendidik adalah tugas orang terdidik!” kata Anie Baswedan.  Sebuah kalimat yang sangat menggetarkan saat mendengarnya. Tak terbayangkan selama ini, jika kepedulian akan pendidikan masih mengandalkan orang lain, bukan pribadi-pribadi yang terdidik. Semangat inilah yang membuat kaum terdidik rela meninggalkan banyak profesinya untuk menjadi bagian dari pendidikan manusia Indonesia yang lebih baik.

Pendidikan adalah kunci memberdayakan manusia Indonesia. Ketika kunci ini mampu dimaksimalkan dengan baik, maka sumber daya manusia Indonesia akan mampu mandiri. Manusia Indonesia akan mampu berdiri di kaki sendiri. Menjadi tuan atas tanah sendiri. Manusia Indonesia yang beragam dengan potensi daerah yang berbeda serta jarak yang jauh dari pusat kota, tidak menyurutkan tangan-tangan Anies Baswedan untuk menjangkaunya. Tangan Anies Baswedan melalui Pengajar Muda mampu meraih dan menyebarkan inspirasi-inspirasi kebangsaan yang sangat luas. Tidak hanya berkutat di Jakarta yang kemudian akan membuat iri daerah lain. Jangkauan yang luas ini, membuat Anies Baswedan mampu dikenal secara luas di Indonesia.

Begitu pentingnya sebuah pendidikan untuk membangun sumber daya manusia sudah banyak disampaikan contoh-contohnya. Jepang sebagai negara kecil, New Zealand, dan masih banyak lagi, menaruh harapan kemajuan negaranya lewat pendidikan. Jika ini sudah berhasil dilakukan di Indonesia secara merata, saya yakin seperti halnya keyakinan Anies Baswedan, rakyat Indonesia akan menjadi bangsa yang berdaya. Menjadi masyarakat yang adil dan makmur, menjadi bangsa yang kreatif, menjadi bangsa yang merdeka seutuhnya. Dan janji kemerdekaan, secara perlahan bisa dilunasi dengan baik oleh generasi sekarang.

Inspirasi Pemimpin

Kekuatan ide dan inspirasi mampu mengalahkan uang dan publikasi konvensional. Saya yakin itu dengan sepenuh hati. Seorang Anies Baswedan memberikan banyak inspirasi untuk bergerak. Saat ini, Indonesia membutuhkan pemimpin yang mampu menggerakan. Pemimpin yang mampu memberikan inspirasi untuk bergerak bersama-sama memberikan solusi atas masalah yang terjadi pada bangsa ini. Bukan seorang manusia super power yang bisa menyelesaikan masalah dari sekian banyaknya masalah di Indonesia.

Seperti yang sering disampaikan Anies Baswedan, “Kesalahan sekarang adalah menganggap masalah yang terjadi bukan sebagai masalah dirinya. Masalah bangsa Indonesia dianggap sebagai masalah orang lain”. Hal yang sangat mendasar dalam kehidupan bangsa ini adalah rasa memiliki. Ketika masalah dianggap sebagai masalah orang lain, maka kepedulian kita akan berkurang. Tetapi saat masalah dianggap sebagai masalah sendiri, maka sekuat tenaga kita akan bergerak menyelesaikannya. Bayangkan jika seorang pemimpin harus menyelesaikan semua masalah bangsa ini, siapapun tak ada yang akan sanggup menyelesaikannya sendirian. “Turun tangan, bukan urun angan” kata Anies Baswedan dalam setiap diskusinya. Kata yang tepat untuk mengajak semua lapisan masyarakat agar turut ambil bagian dalam setiap masalah dan menjadi pribadi-pribadi yang mampu menjadi inspirator kebaikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pemimpin yang menginspirasi adalah pemimpin yang menggerakan untuk bersama-sama menjadi bagian dari solusi atas masalah bangsa ini. Seperti halnya Barack Obama yang hadir dengan ide-ide segar kebangsaan, saya melihat inspirasi kebangsaan ini juga hadir lewat sosok Anies Baswedan. Tidak salah jika saya katakan bahwa Indonesia membutuhkan sosok pemimpin yang menginspirasi perubahan seperti Anies Baswedan. Inilah saatnya kita semua menjadi bagian dari perubahan. Soekarno dan Hatta dua orang proklamator sudah mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk bergerak bersama-sama mengisi kemerdekaan. Kini saatnya semua turun tangan untuk mengambil bagian dari melunasi janji kemerdekaan Indonesia.
Share:

Postingan Populer