Ruang Sederhana Berbagi

Tampilkan postingan dengan label Crafting. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Crafting. Tampilkan semua postingan

Selasa, September 10, 2013

Membuat Film

Tantangan yang menarik buat anak-anak adalah membuat film. Tentu saja harus disesuaikan dengan usia dan tahapan jenjang kelasnya. Untuk anak-anak Sekolah Dasar, bisa saja hanya berperan sebagai tokoh-tokoh dalam filmnya. Sementara untuk anak-anak SMP sampai SMA, mereka sudah bisa sendiri membuat film.
Ketertarikan saya pada film bukan karena latah atau sekedar ikut trend saja, tetapi pada kepenasaran tentang membuat film yang berbeda. Setelah membaca bukunya @maswaditya, Sila Ke 6 Kreatif Sampai Mati, saya menemukan ide sederhana tentang menuang ide dalam karya film. Stop motion, itulah jawabannya.
Setelah menimbang teknik, pertama dengan foto yang disambung satu sama lain sampai kemudian ditemukannya sebuah aplikasi praktis stop motion. 
Hasilnya memang mengasyikan untuk seorang saya yang sedang belajar. Beberapa video stop motion saya, bisa dilihat di youtube.
Hari ini adalah berbagi ide dan inspirasi @idenide
Share:

Minggu, September 08, 2013

Prinsip Dasar Berkarya

Bagi saya, setelah melalui diskusi menarik di studi klub Diagonal yaitu studi klub yang interest dengan pemikiran Rudolf Steiner yang mendasari sekolah waldorf, berkarya itu bukan semata-mata berkarya tetapi lebih dalam dari itu. Berkarya adalah keterampilan dasar menjadi manusia utuh. Sangat dalam memang, dan saya setuju. Dengan berkarya kita bisa menemukan diri kita. Menemukan passion dan juga menemukan semua hal yang menjadi tujuan kita dilahirkan ke dunia ini. Jika belum berarti kadar berkarya masih seputar permukaan saja. 

Nah agar berkarya bukan sekedar permukaan saja, maka berkarya harus memberikan nilai dan makna yang mendalam bagi orang yang berkaryanya. Saya menemukan isi berkarya ketika saya bisa merasakan lebih dalam dan berpikir lebih dalam serta ada paduan antara keduanya saat berkarya.
Apa saja makna berkarya itu? Bentuknya bisa macam-macam tergantung pemikiran masing-masing. Tetapi karya yang terpenting adalah membuat kebijaksanaan pada orang yang berkaryanya.
Karya bagi anak-anak yang harus terus menjadi inspirasi bagi kehidupan mereka kelak tidak lepas dari prinsip sandang, pangan, dan papan.
Berkarya itu berhubungan dengan keterampilan dasar membuat sandang adalah merajut, meronce, menjahit, dan lain-lain. Manusia butuh pakaian maka keterampilan membuat pakaian harus dikenalkan sejak dini.
Keterampilan kedua berhubungan dengan papan yaitu pertukangan. Manusia membuat papan atau rumah untuk berlindung dari panas dan dingin. Rumah dengan segala isinya untuk kebutuhan manusia.
Selanjutnya adalah keterampilan dasar mengolah pangan yaitu pertanian, mengolah tanah, meracik makanan, itu berarti anak harus diajak untuk menanam tanaman, memasak, dan lain-lain.
Pada akhirnya berkarya itu menjadi jembatan bagi manusia untuk menjadi manusia seutuhnya. 

Share:

Senin, Mei 20, 2013

Table Puppet

Salah satu kegiatan yang menarik di Waldorf Study Group, yang selalu saya sukai adalah crafting. Bukan hanya itu, kegiatan bernyanyi, berdiskusi juga tidak kalah menarik. Sebagai pendidik, kegiatan diskusi yang berisi banyak kisah dan pemikiran Rudolf Steiner melalui Waldorf School-nya sangat membantu saya dalam mengenal banyak hal-hal yang mendasar dalam mendidik anak. Seorang guru dituntut secara sadar untuk terus melakukan penggalian ide-ide tentang metode mengajar yang baik untuk anak didiknya.
Di studi group ini, saya belajar banyak terutama mengenal perkembangan anak dari banyak sisi filosofis yang tidak didapatkan di tempat lain. Mengenal anak adalah mengenal manusia. Belajar anak harus belajar tentang manusia, pertumbuhan manusia, perkembangan manusia, dan masih banyak hal lain yang menarik selama diskusi tentang pemikiran Rudolf Steiner ini.
Memahami anak (juga manusia) dilakukan dengan berbagai cara. Misalnya mengenal secara utuh sebuah kisah dalam fairy tale yang dihimpun oleh Grimm's Brother, lalu melalui karya (crafting). 
Bukan sekedar berkarya, tetapi ada sisi-sisi filosofis di dalamnya. Demikianlah yang terus saya gali dalam setiap saat saya berdiskusi dan berkarya. Nah, salah satu karya yang 'membanggakan' saya adalah table puppet. Selain yang lainnya juga yang tidak kalah 'membanggakan' seperti membuat boneka rajutan, merajut, crocet ( saya lupa menuliskannya), tanah liat, dan masih banyak lagi.
Sabtu yang lalu, saya dan teman-teman membuat 'table puppet'. Rasanya sangat menyenangkan, benar-benar menyenangkan. Prosesnya begitu unik dan filosofis. 
Nah, inilah table puppet saya di antara teman-temannya. Saya membuat table puppet dengan tokoh prince. Belum utuh sih, jadi tunggu selanjutnya setelah 'prince' lahir dengan jubah dan baju kebesarannya, yah!
Share:

Sabtu, Mei 04, 2013

Kuno

Seseorang mengatakan tampilan blog si sayah ini, kuno! aw aw aw aw! Toss!









Terlalu minimalis, tapi bukan rumah minimalis. Tetap menarik walau tidak semanis rumah minimalis. Oh iya, mungkin kita harus belajar unik ke rumah minimalis Iwan Fals atau mungkin juga belajar ke rumah unik Ridwan Kamil dengan rumah botol yang unik agar jadi lebih unik.
Belajar dari siapa saja, kapan saja, dari mana saja, bahkan dari seseorang yang mengatakan blog si sayah ini, kuno! Toss!

Share:

Postingan Populer