Ruang Sederhana Berbagi

Tampilkan postingan dengan label Content is King. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Content is King. Tampilkan semua postingan

Sabtu, Februari 28, 2015

Rumah Mungil Menjadi Nyaman

Desain interior sangat penting untuk menunjukan identitas dari rumah kita karena pada saat membangunnya ada konsep yang ingin kita terapkan untuk setiap ruangan yang akan kita buat. Rumah yang indah adalah idaman semua orang. Namun tak hanya indah, rumah yang nyaman dan enak dipandang mata adalah perpaduan yang menarik yang akan membuat kita betah.
Desain Interioir Rumah Minimalis
Rumah minimalis yang secara ukuran termasuk kecil, membutuhkan desain penataan ruang yang baik agar semakin nyaman dalam keterbatasan lahan. Rumah minimalis yang menjadi pilihan keluarga muda sangat penting untuk menata ruangan dengan baik. Di bawah ini ada beberapa tips untuk mendesain interior rumah mungil anda.
Pilihan Warna Dinding Rumah
Menata desain interior rumah yang pertama kali harus dilakukan adalah memilih warna dinding. Ruangan yang kecil membutuhkan suasana ruangan yang lebih lapang maka gunakanlah warna dinding yang cerah untuk mendapatkan kesan ruang yang luas. Warna seperti biru terang, pink, krem, dan putih adalah pilihan yang tepat. Warna-warna ini akan membuat rumah anda terlihat lebih fresh dan cerah. Untuk halaman depan bisa digunakan warna perpaduan warna kontras. Misalnya hijau cerah dan putih atau orange, kuning dan putih. Putih adalah warna netral yang bisa dipadukan dengan berbagai warna cerah lainnya.
Letak Perabot Rumah
Anda harus tepat saat menata perabotan rumah minimalis. Ukuran rumah yang tidak begitu luas memerlukan pilihan furniture yang tepat. Pilihlah yang anda butuhkan untuk mengisi ruangan seperti meja, kursi makan, lemari, meja, tempat tidur, dan masih banyak lagi yang lainnya. Pilihlah yang ukurannya sesuai atau kecil agar bisa pas dengan ruangan yang ada miliki. Sekarang banyak furniture yang minimalis yang bisa dijadikan referensi untuk mengisi ruangan. Kecil, instan tetapi artistik.
Wallpaper Rumah
Agar tidak terkesan monoton, memilih walpaper untuk dinding rumah minimalis anda bisa menjadi alternatif yang baik. Dengan pilihan motif yang elegan, wallpaper rumah minimalis anda bisa membuat suasana yang menarik di dalam ruangan. Terlihat jadi lebih cerah, naturla, dan juga indah. Jangan pernah takut untuk bereksperimen dengan desain interior pada rumah anda. Pilihan yang menarik akan memberikan kepuasan pada desain rumah minimalis anda.
Hiasan Rumah Minimalis
Rumah minimalis memang agak sulit untuk menata desain interiornya. Jadi anda perlu berhati-hati jika mau menambahkan hiasan pada rumah mungil minimalis. Gunakan hiasan yang kecil saja, tidak perlu meletakan pada banyak hiasan pada setiap ruangan. Cukup salah satu ruangan saja yang ingin anda tonjolkan lewat hiasan.


Share:

Jumat, Mei 31, 2013

Koran Bekas Bungkusan

Saya teringat ketika membaca koran waktu kecil, bertanya pada ibu tentang siapa yang suka menulis di koran. Sebagai anak kecil yang penasaran, saya selalu tertarik mengetahui hal baru dari koran walaupun koran bekas bungkus baju, atau makanan. Beruntung, Ibu tidak langsung membuang koran bekas bungkusan tersebut. Inilah awal ketertarikan saya pada dunia tulis menulis.
Newspaper http://www.freegreatpicture.com
Keluarga kami tidak langganan koran, sekalinya langganan yang saya ingat Tabloid Hikmah, itu karena Bapak saya menilai tabloid ini sarat dengan nilai-nilai islam. Dahulu, bapak langganan Panji Mas. Saya menemukan arsipnya yang banyak diperpustakaan rumah. Sudah kotor, berdebu dan kusam. Saya menemukan tulisan-tulisan Hamka serta Muhammada Hatta di majalah tersebut.
Semakin saja saya penasaran tentang sosok dibalik berita serta opini-opini yang muncul. Ibu mengatakan bahwa orang yang suka menulis berita adalah wartawan. Sementara dari kakak saya mengetahui jenis wartawan, wartawan tetap dan wartawan freelance. Saya juga mengetahui kelebihan dan kekurangan kedua jenis wartawan tersebut dari dia. Karena begitu asiknya membaca koran, saya pernah bermimpi menjadi wartawan. Saya membayangkan betapa saya akan menjadi sosok dibalik berita yang ditulis dikoran, majalah ataupun tabloid. 
Memasuki dunia mahasiswa, saya berkenalan dengan Unit Pers Mahasiswa (UPM) Isola Pos. Ketertarikan saya pada mulanya dari mimpi kecil saya menjadi wartawan. Saya masih ingat ketika membaca salah satu poster training pers dan jurnalistik berbunyi ''Tertarik dunia wartawan, kepenulisan dan media? Ayo ikuti Training Pers dan Jurnalistik Mahasiwa (TPJM)''. Tahun pertama kuliah saya tidak mengikuti, baru pada tahun ketiga saya bisa mengikuti rangkaian kegiatan training pers tersebut. Tidak cukup hanya dikampus, saya mengikuti juga training pers diluar kampus.
Banyak pengalaman yang saya dapatkan dari training pers tersebut, terutama dunia mimpi kecil saya menjadi wartawan. Saya melatih diri membuat tulisan, saya melatih membuat berita dan berlatih mengelola media. Pengalaman yang berharga menjadi bagian dari dunia jurnalistik ini membuat saya semakin jatuh cinta pada dunia baca, tulis dan fotografi. Selain menambah uang beli buku ketika mahasiswa, pengalaman ini membukakan pada satu kenyataan bahwa menjadi wartawan itu mengasyikan walaupun resiko dan beban pekerjaannya berat. Teman saya sampai mengatakan tidak ada Tuhan selain deadline, saking begitu kerasnya mengejar deadline. Untuk teman yang satu ini, saya angkat topi atas pencapaian prestasi luar biasanya dalam mempraksiskan teori. Saya salut sama dia, saya belajar banyak pada dia.
Menjadi wartawan freelance, itulah saya. Dalam beberapa tahun yang lalu, saya pernah menjadi wartawan cabutan. Hanya bertugas kalau ada materi yang harus ditulis. Saya merasa merdeka menjadi wartawan seperti ini, saya tidak dikejar deadline. Kalaupun deadline, tenggang waktunya cukup untuk mengerjakan hal lain. 
Sampai hari ini, saya merasa dunia jurnalistik masih menjadi bagian hidup saya. Saya tetap menulis seperti sedia kala. Menulis membuat energi berlimpah, apalagi mewujud buku atau artikel yang dimuat di majalah, koran, atau media cetak lainnya. Sekarang, media online juga butuh menulis. Content is King, dan saya merasakan betul sebuah ide segar untuk mengisi konten itu sangat berharga. Hati-hati pencuri konten!
Nah.. kembali ke masa lalu, beruntung Ibu saya tidak langsung membuang koran bekas bungkus belanjaan pasar, ternyata koran bekas bungkusan tersebut membuat saya tetap menyukai dunia tulis menulis dan baca hingga kini.
Share:

Jumat, Mei 17, 2013

Inspirasi Iwan Fals

 "Content Is King''
Satu hal yang selalu menjadi pelajaran dari orang-orang terkenal adalah inspirasi. Mereka menginspirasi dengan cara sendiri. Salah seorang yang saya anggap menginspirasi adalah Iwan Fals. Seorang Iwan Fals tidak hadir begitu saja. Dia melalui proses panjang yang menarik untuk dijadikan pelajaran.
Conten Is King (http://www.socialable.co.uk)
Sosok Iwan Fals menginspirasi banyak orang karena kehebatan dia dalam sikap konsisten. Kekonsistenan Iwan Fals dalam berkarya membuat orang kemudian banyak meniru dan coba terus belajar dari dirinya.
Pun demikian dengan saya, saya termasuk anak yang baru mengenal Iwan Fals. Berita kematian Iwan Fals, sempat membuat saya kaget. Walaupun ternyata itu adalah hoax. Iwan Fals masih segar bugar.
Dalam hal konsisten, Iwan Fals mengajarkan sebuah sikap untuk tetap berada dalam jalur yang kita minat. Di sanalah kita akan menemukan dunia, kita akan menemukan makna kehidupan, dan menemukan diri kita sendiri. Kita harus konsisten dengan apapun yang kita sukai. Kerjakan dengan penuh kesungguhan dan kreatif. Kreativitas akan membuat hidup lebih beragam.
Share:

Selasa, Mei 07, 2013

Antologi Cerpen Adam Panjalu

Saya menemukan nama sendiri di Antologi Cerpen Adam Panjalu, dan saya senang. Lebih senang lagi karena buku itu adalah sebentuk kreativitas guru-guru yang tergabung dalam klub menulis IGI. IGI adalah Ikatan Guru Indonesia, sebuah organisasi guru untuk semua guru di Indonesia. Di antologi cerpen ini terdapat  24 kisah yang inspiratif seputar cerita pendidikan. Kisah inspiratifnya bisa baca sendiri yah, saya hanya ingin melihat sisi lain dari sebuah proses menulis di buku ini.
Menulis, yah.. menulis cerita atau apapun itu adalah bentuk kreativitas ide yang menjadi karya. Menuliskan berarti mewujudkan sebuah gagasan atau ide. Jika sekedar dibicarakan, bisa menguap begitu saja dan sayang karena akan menghilang. Tetapi dengan menuliskannya, kita sudah menggoreskan tinta sejarah untuk masa yang akan datang. Lebih jauh, sebuah tulisan akan menginspirasi banyak orang untuk melakukan kebaikan.
Buku antologi cerpen Adam Panjalu ini sangat menarik karena berisi kisah-kisah inspiratif. Melalui pengantarnya, Yudistira Massardi mengatakan "Jika para guru sudah mau dan bisa menulis, berarti para muridnya akan terdorong untuk lebih maju, sekurang-kurangnya memiliki gairah untuk membaca dan menulis; berarti sebentar lagi kita akan memiliki generasi baru intelektual - seperti para intelektual Indonesia yang lahir menjelang dan setelah Sumpah Pemuda 1928; berarti Bahasa Indonesia juga akan semakin kuat terjaga. Karena, para guru yang menulis tentu akan menjaga kualitas bahasa dan idenya, dan memberikan contoh yang baik bagi muridnya"
Bennya Arnas, seorang peraih penghargaan karya fiksi juga menulis dijilid belakang buku ini "guru-guru seharusnya menulis, lebih-lebih bersastra karena akan mengasah kepekaan mereka pada hal-hal mikro dan memiliki cara pandang kreatif estetik dalam menghadapi rutinitas mendidik. Guru-guru kontributor Antologi Cerpen Adam Panjalu ini telah menunjukkan usaha mereka untuk mencoba atau bahkan mengakrabi sastra.
Satu hal yang memotivasi juga berasal dari salah seorang pengajar FIB UI, Maman S Mahayana yang menuliskan "percayalah, cerpen-cerpen dalam buku ini adalah representasi spirit guru yang tidak terkungkung oleh ruang kelas dan tembok sekolah. Mereka -guru-guru ini- hendak berbagi dengan masyarakat dan meluangkan pesan moral kepada masyarakat bangsa ini.
Nah, jadi saatnya sekarang memesan buku inspiratif ini untuk melihat sisi-sisi lain dari guru yang kreatif dan inovatif.

Judul Buku : Antologi Cerpen Adam Panjalu
Penulis  : Faradina Izdhihary, dkk.
Penerbit : Pustaka Nurul Haqqy
pemesanan ke nurulhaqqy.publishing@gmail.com
Share:

Sabtu, Mei 04, 2013

Kuno

Seseorang mengatakan tampilan blog si sayah ini, kuno! aw aw aw aw! Toss!









Terlalu minimalis, tapi bukan rumah minimalis. Tetap menarik walau tidak semanis rumah minimalis. Oh iya, mungkin kita harus belajar unik ke rumah minimalis Iwan Fals atau mungkin juga belajar ke rumah unik Ridwan Kamil dengan rumah botol yang unik agar jadi lebih unik.
Belajar dari siapa saja, kapan saja, dari mana saja, bahkan dari seseorang yang mengatakan blog si sayah ini, kuno! Toss!

Share:

Energi Menulis

Jika menulis diibaratkan sebagai kehidupan, saya anggap itu bagian dari lomba marathon. Kehidupan terus berlangsung dan marathon pun tetap demikian. Terutama menulis dengan target. Misalnya membuat target atau diberi target untuk menulis sebanyak 30.000 kata dalam satu minggu. Yang menargetkan bisa diri sendiri, bisa juga orang lain. 

Dengan target itu, saya melihat seperti garis finish untuk satu tahap ini. Setelah itu kemudian berlari lagi, ada jeda sejenak iya! saat kehilangan ide, saat mandeg, dan saat-saat yang tidak terduga karena merasa lelah setelah berlari.
Terasa banget saat menggenjot pemikiran untuk menuangkannya dalam minimal 1.000 kata. Badan terkuras karena energi menulis begitu kuat untuk dituangkan. Badan berasa hilang beberapa kilo karena pikiran sedang berusaha keras menarik semua simpanan memori-memori dalam pengalaman atau bacaan yang sudah dicerna sebelumnya. Di titik ini saya benar-benar bersyukur dan memahami sebuah ungkapan "kualitas buku bacaanmu menentukan kualitas tulisanmu". Begitu juga jalan-jalan atau travelling ke berbagai tempat, saya bersyukur dengan kesenangan itu karena memberi banyak referensi untuk menulis.
Dengan kondisi ini pula, ada benarnya bahwa menulis itu membutuhkan stamina. Katanya, penulis profesional itu tidak tergantung stamina, mood, dan keadaan. Dalam kondisi apapun, seorang penulis tidak boleh mengeluh. Persis seperti senior yang selalu mengatakan "Jangan mengeluh, Tuan!"'
Sebuah hal yang sangat menyenangkan saat saya berhasil membuat satu tulisan, bahkan tulisan inipun benar-benar saya syukuri karena masih bisa menuangkan sebuah rasa dan ide yang melayang-layang di udara.
Jika menulis adalah kehidupan, maka inilah saatnya memberi makna pada setiap jejak yang kita jalani setiap hari.
Share:

Postingan Populer