Ruang Sederhana Berbagi

Rabu, Februari 25, 2015

Cerita[nya] Menginspirasi

Catatan ini adalah kisah di balik kegiatan Kelas Inspirasi Bandung #3 Kelompok 40. 
Saat-saat bersama terutama kelompok 40 yang dikirim ke SDN Babakan Ciparay Timur itu sangatlah seru dan menyenangkan. Banyak keseruan dan keasyikan yang muncul antar sesama inspirator.
Sebenarnya keinginan untuk ikut sudah muncul sejak pertama kali dilakukan 2 tahun yang lalu. Tapi baru bisa tahun KI 3. Dengan berbagai dinamika tahun-tahun sebelumnya, saya gagal berpartisipasi. Tapi kegagalan tersebut saya obati dengan mempersiapkan diri agar bisa ikut pada kegiatan tahun selanjutnya.
Banyak sekali ide-ide yang bisa dibagikan saat kegiatan Kelas Inspirasi ini. Ide berbagi inspirasi dengan multiprofesi ini muncul saat bertemu . Waktu itu kita berpikir "tidak salah kalau di kita coba yang berbeda!"
Awalnya ketika kebingungan menentukan profesi yang akan disampaikan kepada anak-anak. Nah di sini kemudian muncul ide kreatif sedikit jail dan sedikit lagi iseng. Profesi yang muncul dan terpikir waktu itu adalah profesi jadi manusia! Ya profesinya manusia! Saat semua terkotak kita bikin tak berkotak.
Jadi manusia saja, profesi apapun yang penting berguna dan bermanfaat. Utk anak SD terutama adalah menginspirasi!
Saat terkotak dalam profesi A, B, C, maka jadi manusia bisa jadi apapun. Saya milih jadi pejalan kaki, pendongeng, pemusik, guru, traveler.
Setelah itu, sayapun menyiapkan segalanya. Guitalele, kopiah, kameja, kaos oblong, topi, dan dasi. Siap menginspirasi .
Dan akhirnya, memilih multiprofesi untuk menginspirasi anak-anak. Setelah mengobrol saat evaluasi, kenyataan, bukan hanya beberapa orang yang bingung menentukan profesinya, ternyata banyak juga.
Masuk kelas pertama jadi guru, guru agama, matematika, musik. Anak-anak antusias mendengar ceritaku, mendengarkan kisah tentang mencintai negeri Indonesia dan belajar bersungguh-sungguh untuk mencintai Indonesia .

Di antara anak!
Kelas kedua jadi pemusik, traveler, pejalan kaki. Anak-anak makin senang bernyanyi lagu nasional. Mencintai negeri Indonesia dengan lagu-lagu nasional seperti Tanah Airku, Ibu Pertiwi, Syukur, Terima Kasih Guru, dan Rayuan Pulau Kelapa. 
Mari bersyukur!
Kelas ketiga jadi pemusik, pejalan kaki. Mereka semakin senang bernyanyi lagu anak-anak, ingat lagu anak! Saat gempuran lagu-lagu dewasa yang dinyanyikan anak-anak maka lagu anak-anak seperti karangan Ibu Sud, Pak Kasur, dll, menjadi pilihan tepat untuk kembali dinyanyikan karena isinya sangat bagus, tentang semangat, tentang mencintai tanah air, tentang kebersamaan, tentang keindahan, dan tentang persaudaraan. . 

Bersama mereka bisa menjadi apapun!
Namanya kelas inspirasi, berarti harus menginspirasi! Itu kata yang saya camkan saat ikut dengan apapun profesinya.
Di sisi anak, kehadiran inspirator di sehari itu harus bisa menyegarkan keseharian mereka yang berdinamika bersama gurunya dalam satu tahun.
Sesuatu yg segar, mengasyikan, menyenangkan akan selalu terkenang dalam kehidupan anak-anak .
Saya coba hadirkan pengalaman baru dalam berinteraksi antara guru dan anak-anak, bahwa pengalaman itu guru yang baik .
Di sisi sekolah, SDN Babakan Ciparay Timur termasuk sekolah yang asyik, kompak dan menerima kehadiran kita dgn baik. Inspirator buat mereka, seperti mendapat kehormatan untuk menerima rombongan dari  untuk berbagi cerita di sekolahnya. Hal ini terlihat dari antusiasme para guru dan kepala sekolah. Antusiasme yang juga menular kepada anak-anak.
SDN Babakan Ciparay Timur selanjutnya ditulis SD bacip timur itu sekolah hijau peduli lingkungan. Ada roof garden

lihatlah, ini roofgarden! menarik!
Di setiap sudutnya banyak himbauan agar peduli lingkungan. Harus bawa misting kalau mau jajan ke luar, harus selalu memungut sampah. Membawa misting untuk menampung makanan dari jajanan adalah pilihan yang tepat. Wadah makanan yang selalu kita bawa bisa mengurangi sampah. Jadi gerakan zero waste berlangsung dengan baik di SDN Babakan Ciparay Timur ini.
Oh iya, dari sekolah sambutan guru2 dan kepala sekolahnya juga sangat ramah. Mereka terbuka dan menyambut baik.

ini adalah saat Kepala Sekolah memberikan sambutan di awal kegiatan
Dan terutama tidak kalah menariknya juga adalah kelompok 40. Ada @jainarbarliana dan duh yang lain apa yah akun twitternya?
El Comandante mau diajak diskusi 'aneh' di kubangan no 7 Taman Film Bandung. Bersyukur saya sekelompok sama dia hahaha.

Hidup lebih bermakna dengan saling menginspirasi satu sama lain. Menginspirasi itu membahagiakan!
Eh, di Kel 40 ada Teh Jainar (@jainarbarliana) , sosok inspiratif multitalent yang menguasai bahasa isyarat, darinya tahu lambang 'love'. Awalnya kita tahu lambang tangan tiga (kelingking, telunjuk, dan jempol) dikenal sebagai lambang metal


Di kelas, ada yang bertanya "Sebenarnya profesi bapak apa sih?" saya bisikin aja. "Bapak adalah Power Ranger yang sedang menyamar"!
Jadi, menginspirasi anak-anak itu mudah, tidak harus dengan sesuatu yang jauh, dekatkan saja dengan dunianya, mereka akan terinspirasi
jadilah diri sendiri, mengalir, sewajarnya, unpredictable, maka kegiatan menginspirasi akan semakin mengasyikan.
Sesuatu yang mengalir, sewajarnya, apa adanya, lebih mudah diterima oleh anak di kelas. Anak selalu lebih peka menangkap kejujuran :)
Saya coba hadirkan pengalaman baru dalam berinteraksi antara guru dan anak-anak, bahwa pengalaman itu guru yang baik.
Baru masuk kelas, "Bapak siapa?" terheran-heran lalu saya dekati anak itu, "Bapak adalah Batman!. "Kok gak berubah?". "Ini siang, nak!"
Nah, sekian dulu aja berbagi cerita sebagai berbagai profesi di .


Catatan ini adalah bagian utuh dari twit yang sudah disampaikan di @idenide.
Share:

Bermain Congklak

Congklak adalah permainan tradisional yang ada di tiap daerah dengan nama berbeda. Untuk wilayah Jawa Barat, namanya Congklak. Di daerah Jawa Timur, Jawa Tengah, namanya beda lagi, yang ada lagunya cublak cublek suweng.

Congklak
Congklah terdiri dari dua sisi dengan tujuh lubang di satu sisinya. Masing-masing lubang berisi tujuh biji. Dua lubang lagi bernama gunung yang berfungsi sebagai tempat menyimpan biji. Nah dari tujuh lubang ini, berarti ada 49 biji yang harus disediakan dalam satu sisi. Untuk sisi lainnya, sama saja yaitu 49. Satu sisi dimainkan oleh seorang anak yang berhadapan dengan anak yang diajak mainnya. Dua orang berhadap-hadapan untuk bermain. Setelah disepakati bermain, dua orang akan bermain bersama-sama berbarengan sampai ada pihak yang menyimpan di lubang yang kosong. 

Ada banyak strategi memenangi permainan ini. Misalnya dengan menembak, yaitu membiarkan satu kali permainan saja dengan langsung menyimpan biji di tempat kosong yang berhadapan langsung dengan lubang penuh biji di tempat lawan. Strategi selanjutnya adalah membuat selama mungkin permainan sehingga memungkinkan pemain menumpuk banyak biji di gunungnya.

Anak menikmati ini. Mereka bermain sambil diulas perkalian. Karena congklak juga bagian menarik dari sebuah keterampilan matematika, khususnya perkalian dan juga keterampilan dalam memenangi permainan. Ayo dukung permainan tradisional dengan memainkannya lagi.

Share:

Selasa, Februari 24, 2015

Bermain Dengan Eros

Bermain adalah tingkat tertinggi sebuah pelajaran. Bermain hingga tidak sadar sebuah pelajaran sedang berlangsung di dalamnya. Kita hanya tidak sadar bahwa setiap permainan mengandung banyak sekali pembelajaran. Kesadaran itu biasanya baru terasa saat permainan sudah selesai dilaksanakan.
Permainan Tradisional
Mengingat kembali ke masa-masa yang lalu, permainan tradisional adalah bentuk pelajaran turun-temurun yang disampaikan oleh orangtua kepada anak-anaknya. Setelah usia dewasa barulah akan sadar bahwa permainan waktu kecil tersebut mengandung banyak pelajaran.
Ada puisi yang berjudul "Puisi Permainan" yang begitu indah menggambarkan pentingnya sebuah permainan. Bermain dengan bersungguh-sungguh untuk mendapatkan pelajaran penting.

Bermainlah dalam permainan
Tetapi jangan main-main!
Mainlah dengan sungguh-sungguh
Tetapi permainan jangan dipersungguh
Kesungguhan permainan
Terletak dalam ketidaksungguhannya
Sehingga permainan yang dipersungguh
Tidaklah sungguh lagi

Mainlah dengan eros (cinta)
Tetapi janganlah mau dipermainkan eros
Mainlah dengan agon (perjuangan)
Tetapu janganlah mau dipermainkan agon

Barangsiapa mempermainkan permainan
Akan menjadi permainan-permainan
Bermainlah untuk bahagia
Tetapi janganlah mempermainkan bahagia


Puisi ini sangatlah bagus seiring dengan pentingnya sebuah permainan untuk pembelajaran. Bermain adalah belajar dan belajar adalah bermain. Semuanya menjadi menarik saat kita menganggap semuanya adalah permainan.  
Share:

Selasa, Februari 17, 2015

Proses Pendidikan dan Pendidikan Proses

Kita sering mendapat banyak kabar tentang anak Indonesia yang berprestasi di kancah internasional. misalnya juara dalam Olimpiade Fisika, dan Matematika. Tapi hampir tidak pernah ada orang Asia yang menang Nobel atau hadiah internasional lainnya yang berbasis inovasi dan kreativitas.

Enjoy The Process
Ada anggapan hal ini terjadi karena orang Asia takut salah dan takut kalah. Akibatnya sifat eksploratif sebagai upaya memenuhi rasa penasaran dan keberanian untuk mengambil resiko kurang dihargai. Bagi kebanyakan bangsa Asia, bertanya artinya bodoh, makanya rasa penasaran tidak mendapat tempat dalam proses pendidikan di sekolah.

Karena takut salah dan takut dianggap bodoh, di sekolah atau dalam seminar atau workshop, peserta jarang mau bertanya tetapi setelah sesi berakhir peserta mengerumuni guru / narasumber untuk minta penjelasan tambahan.

Dalam bukunya Prof. Aik Kwang menawarkan beberapa solusi sebagai berikut: 

1. Hargai proses. Hargailah orang karena pengabdiannya bukan karena kekayaannya. Percuma bangga naik haji atau membangun mesjid atau pesantren tapi duitnya dari hasil korupsi. Proses adalah sesuatu yang butuh waktu, terkadang lama. Untuk hal ini, guru dan orangtua butuh kesabaran untuk menjalani prosesnya sebagaimana menghantarkan proses dan pengalaman yang juga tidak instan. Proses sangat penting buat pendidikan anak baik di rumah atau juga di sekolah. Dengan proses, anak-anak akan terbiasa untuk bersabar dan mengikuti tahapannya dengan baik. 

2. Hentikan pendidikan berbasis kunci jawaban. Biarkan murid memahami bidang yang paling disukainya. Ingat less is more, sedikit tetapi bermakna daripada banyak dan tidak bermakna.

3. Jangan jejali murid dengan banyak hafalan, apalagi matematika. Untuk apa diciptakan kalkulator kalau jawaban untuk X x Y harus dihapalkan? Biarkan murid memilih sedikit mata pelajaran tapi benar-benar dikuasainya.Cari sisi lain dari matematika, tanpa harus menghapal tapi prosesnya dikuasai. Menghapal penting tapi lebih penting prosesnya.

4. Biarkan anak memilih profesi berdasarkan passion (rasa cinta) nya pada bidang itu, bukan memaksanya mengambil jurusan atau profesi tertentu yang lebih cepat menghasilkan uang

5. Dasar kreativitas adalah rasa penasaran berani ambil resiko. Ayo bertanya! 

6. Guru adalah fasilitator, bkn dewa yang harus tahu segalanya. Mari akui dengan bangga kalau KITA TIDAK TAHU dan bersiap untuk mau mencari tahu!

7. Passion manusia adalah anugerah Tuhan, sebagai orangtua kita bertanggungjawab untuk mengarahkan anak kita untuk menemukan passionnya dan mensupportnya. (disarikan dari berbagai sumber)


Share:

Sabtu, Februari 07, 2015

Manfaat Berjalan Kaki

Jalan kaki akan membantu memperkuat tulang, mengontrol berat badan, kondisi jantung dan paru-paru, penglihatan, tulang, otot, bahkan menyegarkan pikiran. Melakukan jalan kaki secara rutin dan konsisten adalah salah satu faktor terpenting dalam membentuk program aktivitas fisik yang sehat. 

Walking is good for healty (www.cabaritaoceanhealthretreat.com.au)
Penelitian menunjukan bahwa orang yang berjalan kira-kira 20-25 mil per minggu lebih panjang umur beberapa tahun dibanding mereka yang tidak. Berikut ini beberapa manfaat hebat berjalan kaki.

1. Menjalin Ikatan Sosial. 
Berjalan kaki bersama teman atau rekan Anda bisa semakin memperat hubungan. Mengatur waktu untuk “kencan” dengan pasangan Anda atau teman dengan berjalan kaki dan memanfaatkan waktu yang tersedia untuk saling berbincang tanpa terganggu.

2. Menjaga kebugaran mental dan membuat bahagia
Dari sisi psikologis, berjalan kaki memberikan kesempatan untuk menjernihkan pikiran, memecahkan masalah dan mengurangi stres. Jika Anda gemar dengan kegiatan-kegiatan yang membutuhkan relaksasi, berjalan kaki juga bisa menjadi sarana meditasi.

3. Menjaga kesehatan
Dari sisi kesehatan, berjalan kaki adalah salah satu kunci untuk mengelola berat badan, mengontrol tekanan darah dan mengurangi risiko stroke, kanker payudara, diabetes dan segudang penyakit lain. Berjalan cepat setiap hari bisa memperpanjang umur Anda, menutunkan risiko depresi dan meningkatkan mood maupun perasaan bahagia. Menurut Beth Israel Medical Centre, rumah sakit yang berafiliasi dengan Harvard, berjalan kaki menurunkan kadar total kolesterol dan meningkatkan high-density lipoprotein (HDL) atau kolesterol baik.

4. Menjelajah Lingkungan Sekitar
Cara terbaik untuk menikmati keindahan dan keajaiban tersembunyi dalam kota-kota besar di dunia, seperti New York, Paris atau Roma, adalah dengan berjalan kaki. Berjalan kaki mengasah ketajaman panca indra dan memungkinkan Anda menikmati kedekatan dengan lingkungan di sekeliling Anda. Menurut Geoff, penyair William Wordsworth berlayar mengelilingi tujuh keajaiban dunia sepanjang hidupnya. Konon William merasa senang dengan fakta sederhana, yaitu “berjalan kaki adalah undangan dari kejutan.” 

5. Menurunkan berat badan
Jalan kaki merupakan cara paling efektif untuk menurunkan berat badan. Anda hanya membutuhkan sepasang sepatu untuk melakukannya, atau kalau mau tidak menggunakan alas kaki juga lebih menyehatkan. Berjalan akan membakar kalori dan semua otot pada tubuh Anda ikut bekerja.

6. Membantu mengurangi stres
Selama berjalan, rasa kekhawatiran Anda tentang kehidupan sehari-hari akan berkurang, karena otak melepaskan endorfin. Selain itu berjalan juga membuat Anda tenang dan melepaskan ketegangan pikiran. Berjalanlah di pagi hari sambil menghirup udara segar agar pikiran Anda kembali jernih.
7. Baik untuk otak
Dalam studi tentang jalan kaki ditemukan bahwa wanita yang berjalan selama 1,5 jam per minggu memiliki fungsi kerja organ kepala yang lebih baik daripada mereka yang hanya berjalan 40 menit per minggu.
Di bawah ini adalah beberapa tip dari Readers Digest agar Anda merasa senang saat berjalan kaki:
  • Carilah teman, dan tentukan jadwal rutin setiap minggu di waktu yang sama.
  • Berjalanlah bersama anjing peliharaan Anda.
  • Pilihlah lokasi yang memiliki pemandangan indah dan mudah diakses.
  • Mulailah dengan berjalan santai, kemudian tingkatkan langkah dan kecepatannya.
  • Pilihlah juga lokasi yang menanjak.
  • Jangan lupa sedia payung sebelum hujan.
Share:

Senin, Februari 02, 2015

Mengantar Anak Ke Sekolah

Saat kasus kepolisian vs Komisi Pemberantasan Korupsi, Polisi vs KPK, yang rame disebut sebagai Cicak vs Buaya jilid 2, ada yang menarik perhatian saya. Oh iya, Istilah Cicak vs Buaya ini pertamakali disampaikan oleh Komjen Susno Duadji saat terjadi konflik antara kepolisian dengan KPK. Hal yang menarik dari Cicak vs Buaya ini adalah cerita Bambang Widjojanto yang rutin mengantar jemput sekolah anaknya. Bahkan saat ia ditangkap, ia sedang bersama anaknya usai dijemput dari sekolahnya.

Interaksi Bambang Widjojanto dengan anak juga sangat menarik. Di beberapa group ada broadcast yang sambung bersambung tentang sikap Bambang saat ditangkap kemudian menjelaskan kepada anaknya. Bambang ditangkap saat mengantar anaknya yg keempat sekolah, masih usia SD, ditemani anak ketiganya yg mau kuliah. Hal ini menunjukan sikap baik seorang ayah. Sesibuk apapun seorang ayah tidak akan melewatkan moment penting yg akan dikenang anak sampai besar. Salah satunya adalah perbincangan di mobil selama perjalanan ke sekolah.

Bambang saat ditangkap dan "diborgol"oleh pihak bareskrim disaksikan dari awal hingga akhir oleh putri ketiganya yg sudah berusia 20 tahun. Seorang Bambang sedang menancapkan memori kuat ke anak yang sudah aqil baligh, untuk tidak takut menanggung resiko, dan berani mengatakan benar meskipun itu pahit.

Bambang dalam kondisi diborgol, di mobil yang penuh dengan tim bareskrim, meminta anak perempuannya untuk duduk di pangkuan dia dan ikut sampai ke Bareskrim. Dalam kondisi seburuk apapun, seorang ayah sebagai pemimpin tetap bertugas menjaga iman dan kehormatan diri, anak, dan keluarganya.

Selama ditahan di bareskrim anak perempuannya setia mendampingi, justru muncul percakapan antara ayah dan anak ttg pra peradilan, proses tersangka dan proses hukum lainnya. Bambang menunjukan diri sebagai seorang imam keluarga selalu memaknai semua moment baik indah maupun buruk, sebagai moment belajar untuk anak dan istrinya.

Saat anak dan istrinya ditanya wartawan, terlihat tegar, dan mengatakan "ini konsekuensi dari pekerjaan ayah". Yah, seorang ayah sebagai pemimpin harus mendidik anak dan istrinya menjadi pribadi yg tangguh, mendidik mereka agar bisa mandiri dan siap dengan segala kemungkinan.

Mengantar Anak

Mari kembali ke fokus mengantar anak. Di jaman yang serbacepat ini, tuntutan pekerjaan seolah mengalir dengan deras. Tuntutan untuk datang tepat waktu dan pulang tepat waktu dari tempat bekerja seolah mengasingkan manusia dari hal-hal kecil yang bermakna besar. Tuntutan itu sudah menjauhkan manusia untuk berinteraksi dengan anak secara sehat dari pagi sampai malam. Bahkan saking sibuknya ada istilah orangtua weekend. Orangtua yang hanya merasakan perannya di akhir pekan. Itupun terkadang karena capeknya bekerja dari senin sampai sabtu, tak jarang orangtua yang mengabaikan anak-anak bahkan di hari sabtu dan minggu.

Mengalihkan pengasuhan dengan membayar orang lain adalah solusi instan yang hasilnya tak akan baik untuk anak-anak. Orangtua terasing dari anak-anaknya sementara anak-anak butuh perhatian orangtuanya. Fakta banyak anak yang melakukan bunuh diri atau terjerembab dalam lubang obat-obatan terlarang berawal dari kurangnya perhatian rumah atau orangtua terhadap anak-anaknya.

Mengantar anak sekolah di saat ini adalah pengalaman paling langka. Orangtua sebaiknya menggunakan moment mengantar ke sekolah sebagai awal membangun kedekatan yang baik. Angkat topi untuk orangtua yang memiliki keberanian untuk tidak terjebak dalam rutinitas pekerjaan.

Buat saya, tak peduli masalah kesiangan di tempat kerja saat anak merasa membutuhkan, saya akan paksakan untuk bisa memenuhinya. Melihat pentingnya proses mengantar atau jemput anak, saya bersyukur tak pernah hilang kesempatan mengantar anak di pagi hari ke sekolahnya. Saya merasakan kedekatan ketika berjalan bersama anak. Ini juga harus menjadi perhatian banyak orangtua untuk selalu meluangkan waktunya untuk anak-anak sesibuk apapun pekerjaannya.




Bambang Widjojanto (sumber foto Kompas.com)
Share:

Minggu, Februari 01, 2015

Kisah Tragis di Ladang Air

Sore itu selepas bergiat saya dikirimi buku yang berjudul Kehausan di Ladang Air. Penulisnya Zaky Yamani. Perasaan aneh karena tiba-tiba ia menitipkan buku lewat Rieta yang kemudian diterima istri sebelum sampai ke tangan saya. Saya tidak mengenal secara pribadi. Saya hanya mengenalnya pada beberapa tulisan di Pikiran Rakyat terutama saat memuat laporan khusus tentang sungai Citarum yang belakangan diketahui tulisannya itu meraih penghargaan.

Lewat buku Kehausan di Ladang Air, Zaky banyak bercerita tentang betapa pelik dan penuh dinamikanya sebuah air bersih. Kuasa mafia dan praktik kotor lapangan misalanya mempermainkan meteran warga adalah bagian kecil yang muncul ke permukaan. Lebih dalam lagi ada banyak pemain-pemain yang bertarung di Ladang Air ini. Disingkap begitu lugas oleh Zaky Yamani agar masyarakat tahu tentang betapa kotornya permainan para mafia air ini.

Masyarakat berhak tahu informasi di era keterbukaan ini. Bisa jadi hadirnya buku Kehausan di Ladang Air ini, Zaky hendak mendidik warga kota untuk kritis. Hadirnya sebagai bentuk agar masyarakat melek dan reformasi birokrasi bisa terjadi. PDAM mampu menyediakan air bersih untuk warga Kota Bandung terlaksana dengan baik dan adil.

Dituliskan dengan gaya yang mengalir dan enak dibaca. Mengikuti setiap lembarannya seperti membaca sebuah kisah detektif. Ada kepenasaran yang muncul untuk meresapi setiap proses yang terjadi dalam buku tersebut. Misalnya siapa pelaku yang harus bertanggungjawab atas hilangnya air di Kota Bandung. Hilang dalam artian tidak tercatat masuk dalam kalkulasi PDAM tetapi mengalir ke individu-individu yang tidak bertanggungjawab. Praktik kotor yang merugikan negara dan juga masyarakat secara umum.

Ingatan saya langsung melayang pada keadaan beberapa tahun yang lalu saat air sulit kemudian datang beberapa petugas ke rumah yang seenaknya mengganti meteran tanpa jelas. Beberapa bulan kemudian datang tagihan sampai satu juta lebih. Sesuatu yang tidak masuk akal karena berbeda jauh dengan biaya rutin yang dibayarkan. Seandainya saja tidak diurus ke Jalan Badak Singa waktu itu, kehilangan air yang harus dibayarkan kami akan semakin besar.

Jurnalisme investigasi Zaky Yamani dalam bukunya Kehausan di Ladang Air mengingatkan saya pada sosok jurnalis yang malang melintang di dunia investigasi seperti Andreas Harsono. Zaky Yamani menulis dengan sangat baik dan wajarlah jika berhasil mendapat apresiasi dari berbagai lembaga di dalam dan luar negeri.

Mari kita tunggu karya Zaky Yamani lainnya.

Share:

Kamis, Januari 29, 2015

Praktis, Instan, dan Singkat

Beberapa hari yang lalu saya ikut kegiatan alam terbuka. Kegiatan yang selalu saya rindukan setiap tahunnya. Kali ini adalah memanjat tebing. Percaya atau tidak, memanjat tebing itu penuh dengan pelajaran kehidupan. Nah tentang pelajaran hidup ini akan seru kalau dibahas tersendiri.

Kali ini saya melihat sisi lain dari kegiatan alam terbuka lainnya yaitu tentang praktis, instan, dan singkat. Kegiatan di alam terbuka itu membutuhkan persiapan yang matang, logistik yang memadai, dan hal praktis yang memudahkan seorang pegiat bisa melakukan kegiatannya dengan baik dan lancar.

Hiking is good 
Praktis itu berbeda dengan hal instan dan singkat. Praktis menyangkut kepada banyak kegiatan yang akan dilakukan dan logistik yang dibawa. Ini akan berhubungan dengan ketahanan tubuh dan energi yang akan dikeluarkan tubuh saat bergiat. Hal-hal praktis yang bisa dilakukan saat bergiat di alam terbuka antara lain:

1. Membawa bekal makanan yang praktis. Sekarang sudah tersedia banyak makanan praktis untuk bekal para pegiat. Makanan kaleng serta makanan yang dikemas secara khusus akan mengurangi beban yang harus dibawa.
2. Pakaian usahakan disesuaikan dengan kondisi alam yang akan di jelajahi. Pakaian cadangan juga demikian. Sebisamungkin menggunakan bahan yang mudah dikemas, cepat kering, dan bahannya halus.
3. Bawa obat-obatan yang diperlukan saja. Misalnya obat sakit kepala, obat sakit perut, obat masuk angin, dan selalu bawa minyak kayu putih yang bisa digunakan serbaguna untuk berbagai macam gangguan perjalanan.

Nah, membawa bekal tidak praktis akan menyebabkan banyak hal misalnya beban yang dibawa menjadi berat yang mengakibatkan perjalanan bisa terganggu karena tubuh harus bekerja ekstra keras.

Share:

Rabu, Januari 28, 2015

Menyaring Informasi

Salah satu kemampuan anak-anak sekolah saat ini adalah menyaring informasi. Di tingkat dasar, anak-anak seminimalmungkin harus terbebas dari gempuran teknologi. Teknologi akan membuat anak-anak cepat terbangun dari tahapan usianya. Anak tercerabut dari keasyikan masa kecilnya.
Gempuran informasi itu hadir lewat teknologi. Dengan kemudahan yang ditawarkan sebuah benda bernama handphone, tablet, dan teknologi lainnya, informasi deras dijejalkan ke kepala anak-anak. Anak-anak bisa kecapean karena informasi yang bersaing masuk tanpa bisa dikendalikan. Hasilnya biasanya muncul dalam bentuk tantrum, cepat marah, stress, dan tak bisa diatur.

Lengkapi kemampuan menyaring informasi agar anak terhindar dari efek negatif internet
Arus informasi bisa disesakan antara informasi yang benar dan informasi yang tak benar. Ada juga informasi yang mendompleng kebenaran sebenarnya mengarah pada hal tak benar. Hoax adalah salah satu contohnya. Tak terkira banyaknya informasi hoax yang dibuat untuk menakut-nakuti pembaca.
Belum lagi virus akal budi atau dikenal dengan meme. Virus akal budi ini semula hanya berupa hiburan tetapi lama-lama secara tak sadar akan membuat bingung antar fakta dan bukan fakta. Antara kebenaran dan bukan kebenaran.

Untuk itu, kemampuan menyaring informasi di era teknologi ini sangat mendesak untuk diketahui banyak orang terutama kepada orangtua dan guru yang selalu berhubungan dengan anak-anak di sekolah. Anak yang mampu menyaring informasi dengan baik akan belajar maksimal di dalam kelasnya. Lebih menikmati saat ia mengikuti kegiatan bersama teman-temannya. Bisa bermain dengan ceria dan selalu segar untuk mencari pengalaman-pengalaman barunya.


Share:

Postingan Populer