Ruang Sederhana Berbagi

Tampilkan postingan dengan label Pendidikan Lingkungan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pendidikan Lingkungan. Tampilkan semua postingan

Kamis, Februari 26, 2015

Gajah dan Kijang

Gong gali gali galigong gali gali gong
Gong gali gali galigong gali gali gong

Ada seekor gajah di dalam hutan

Gajah dan Kijang
Gong gali gali galigong gali gali gong

Gajah berjalan sendiri mencari teman

Gong gali gali galigong gali gali gong

Gajah bersedih tak ada teman

Gong gali gali galigong gali gali gong

Tiba-tiba, ia mendengar langkah kaki kijang

Jang sikijang kijang si kijang

Kijang mendekati Gajah, dan bertanya " Kenapa kamu sedih gajah?"

Gong gali gali galigong gali gali gong

Gajah menjawab "Aku bersedih karena tak ada teman di hutan ini"

Gong gali gali galigong gali gali gong
Jang sikijang kijang si kijang

"Gak usah sedih gajah, kamu bisa bermain denganku. Mungkin teman-teman yang lain sedang di rumahnya. Mereka masih membantu ibu dan bapaknya" kata si kijang

Gong gali gali galigong gali gali gong
"baiklah, terima kasih kijang, aku senang kamu mau main denganku, yuk kita main petak umpet.

Tiba-tiba hujan rintik-rintik turun membasahi!

Hujan rintik rintik Turun rintik rintik
Di halaman di jalan Hujan rintik rintik
Ambilkan payung Untuk berlindung
Hujan turun Hujan rintik rintik
Hujan rintik rintik Turun tak berhenti
Di tengah rintik hujan Payung warna warni
Seperti Jamur Yang tubuh subur
Disirami hujan rintik rintik
Gajah dan kijang kemudian berteduh. Saat berteduh gajah cerita tentang pamannya yang kemarin datang ke rumahnya, membawa oleh-oleh, dan juga rambutan dari kebunnya.
Kemarin paman datang,pamanku dari desa.Dibawakannya rambutan,pisangDan sayur mayur segala rupaBercrita paman tentang ternaknyaBerkembang biak semua
Padaku,paman berjanjiMengajak libur didesaHatiku girang tidak terperiTerbayang sudah aku disanaMandi disungai,turun kesawah
Menggiring kerbau kekandang 
Setelah bercerita, hujan berhenti. Gajah mengajak kijang berjalan-berjalan keliling hutan kemudian menuju bukit. Dari bukit yang tinggi, mereka melihat pemandangan yang sangat indah sekali, ada sawah, ada sungai yang meliuk, dan burung-burung yang berkicau.
Memandang alam dari atas bukit,
Sejauh pandang kulepaskan
Sungai nampak berliku
sawah hijau terbentang
Bagai permadani di kaki langit
Gunung menjulang,
berpayung awan,
Oh.. indah pemandangan
Gajah dan kijang terus berjalan-jalan, sepanjang jalan mereka bertemu teman-teman baru, ada kuda, ada kerbau, ada monyet, ada burung, ada kelinci, dan banyak lagi.
Gajah senang hari itu, ia tidak lagi bersedih karena bisa bermain dan bertemu dengan banyak teman. 
Hari sudah sore, menjelang malam, matahari sudah mau terbenam di ufuk barat, hari mulai malam, lalu terdengar suara burung hantu.
Matahari terbenam, hari mulai malamTerdengar burung hantu, suaranya merdu
Kukuk, kukuk, kukuk kukuk kukukKukuk, kukuk, kukuk kukuk kukuk
Haripun sudah malam, gajah sudah berada di rumahnya dan bersiap tidur, kijang juga sudah bersama orangtuanya. Mereka senang berteman, mereka akan bermain lagi dengan ceria, saling berbagi cerita.
Gong gali gali galigong gali gali gong
Gong gali gali galigong gali gali gong


Share:

Rabu, Februari 25, 2015

Cerita[nya] Menginspirasi

Catatan ini adalah kisah di balik kegiatan Kelas Inspirasi Bandung #3 Kelompok 40. 
Saat-saat bersama terutama kelompok 40 yang dikirim ke SDN Babakan Ciparay Timur itu sangatlah seru dan menyenangkan. Banyak keseruan dan keasyikan yang muncul antar sesama inspirator.
Sebenarnya keinginan untuk ikut sudah muncul sejak pertama kali dilakukan 2 tahun yang lalu. Tapi baru bisa tahun KI 3. Dengan berbagai dinamika tahun-tahun sebelumnya, saya gagal berpartisipasi. Tapi kegagalan tersebut saya obati dengan mempersiapkan diri agar bisa ikut pada kegiatan tahun selanjutnya.
Banyak sekali ide-ide yang bisa dibagikan saat kegiatan Kelas Inspirasi ini. Ide berbagi inspirasi dengan multiprofesi ini muncul saat bertemu . Waktu itu kita berpikir "tidak salah kalau di kita coba yang berbeda!"
Awalnya ketika kebingungan menentukan profesi yang akan disampaikan kepada anak-anak. Nah di sini kemudian muncul ide kreatif sedikit jail dan sedikit lagi iseng. Profesi yang muncul dan terpikir waktu itu adalah profesi jadi manusia! Ya profesinya manusia! Saat semua terkotak kita bikin tak berkotak.
Jadi manusia saja, profesi apapun yang penting berguna dan bermanfaat. Utk anak SD terutama adalah menginspirasi!
Saat terkotak dalam profesi A, B, C, maka jadi manusia bisa jadi apapun. Saya milih jadi pejalan kaki, pendongeng, pemusik, guru, traveler.
Setelah itu, sayapun menyiapkan segalanya. Guitalele, kopiah, kameja, kaos oblong, topi, dan dasi. Siap menginspirasi .
Dan akhirnya, memilih multiprofesi untuk menginspirasi anak-anak. Setelah mengobrol saat evaluasi, kenyataan, bukan hanya beberapa orang yang bingung menentukan profesinya, ternyata banyak juga.
Masuk kelas pertama jadi guru, guru agama, matematika, musik. Anak-anak antusias mendengar ceritaku, mendengarkan kisah tentang mencintai negeri Indonesia dan belajar bersungguh-sungguh untuk mencintai Indonesia .

Di antara anak!
Kelas kedua jadi pemusik, traveler, pejalan kaki. Anak-anak makin senang bernyanyi lagu nasional. Mencintai negeri Indonesia dengan lagu-lagu nasional seperti Tanah Airku, Ibu Pertiwi, Syukur, Terima Kasih Guru, dan Rayuan Pulau Kelapa. 
Mari bersyukur!
Kelas ketiga jadi pemusik, pejalan kaki. Mereka semakin senang bernyanyi lagu anak-anak, ingat lagu anak! Saat gempuran lagu-lagu dewasa yang dinyanyikan anak-anak maka lagu anak-anak seperti karangan Ibu Sud, Pak Kasur, dll, menjadi pilihan tepat untuk kembali dinyanyikan karena isinya sangat bagus, tentang semangat, tentang mencintai tanah air, tentang kebersamaan, tentang keindahan, dan tentang persaudaraan. . 

Bersama mereka bisa menjadi apapun!
Namanya kelas inspirasi, berarti harus menginspirasi! Itu kata yang saya camkan saat ikut dengan apapun profesinya.
Di sisi anak, kehadiran inspirator di sehari itu harus bisa menyegarkan keseharian mereka yang berdinamika bersama gurunya dalam satu tahun.
Sesuatu yg segar, mengasyikan, menyenangkan akan selalu terkenang dalam kehidupan anak-anak .
Saya coba hadirkan pengalaman baru dalam berinteraksi antara guru dan anak-anak, bahwa pengalaman itu guru yang baik .
Di sisi sekolah, SDN Babakan Ciparay Timur termasuk sekolah yang asyik, kompak dan menerima kehadiran kita dgn baik. Inspirator buat mereka, seperti mendapat kehormatan untuk menerima rombongan dari  untuk berbagi cerita di sekolahnya. Hal ini terlihat dari antusiasme para guru dan kepala sekolah. Antusiasme yang juga menular kepada anak-anak.
SDN Babakan Ciparay Timur selanjutnya ditulis SD bacip timur itu sekolah hijau peduli lingkungan. Ada roof garden

lihatlah, ini roofgarden! menarik!
Di setiap sudutnya banyak himbauan agar peduli lingkungan. Harus bawa misting kalau mau jajan ke luar, harus selalu memungut sampah. Membawa misting untuk menampung makanan dari jajanan adalah pilihan yang tepat. Wadah makanan yang selalu kita bawa bisa mengurangi sampah. Jadi gerakan zero waste berlangsung dengan baik di SDN Babakan Ciparay Timur ini.
Oh iya, dari sekolah sambutan guru2 dan kepala sekolahnya juga sangat ramah. Mereka terbuka dan menyambut baik.

ini adalah saat Kepala Sekolah memberikan sambutan di awal kegiatan
Dan terutama tidak kalah menariknya juga adalah kelompok 40. Ada @jainarbarliana dan duh yang lain apa yah akun twitternya?
El Comandante mau diajak diskusi 'aneh' di kubangan no 7 Taman Film Bandung. Bersyukur saya sekelompok sama dia hahaha.

Hidup lebih bermakna dengan saling menginspirasi satu sama lain. Menginspirasi itu membahagiakan!
Eh, di Kel 40 ada Teh Jainar (@jainarbarliana) , sosok inspiratif multitalent yang menguasai bahasa isyarat, darinya tahu lambang 'love'. Awalnya kita tahu lambang tangan tiga (kelingking, telunjuk, dan jempol) dikenal sebagai lambang metal


Di kelas, ada yang bertanya "Sebenarnya profesi bapak apa sih?" saya bisikin aja. "Bapak adalah Power Ranger yang sedang menyamar"!
Jadi, menginspirasi anak-anak itu mudah, tidak harus dengan sesuatu yang jauh, dekatkan saja dengan dunianya, mereka akan terinspirasi
jadilah diri sendiri, mengalir, sewajarnya, unpredictable, maka kegiatan menginspirasi akan semakin mengasyikan.
Sesuatu yang mengalir, sewajarnya, apa adanya, lebih mudah diterima oleh anak di kelas. Anak selalu lebih peka menangkap kejujuran :)
Saya coba hadirkan pengalaman baru dalam berinteraksi antara guru dan anak-anak, bahwa pengalaman itu guru yang baik.
Baru masuk kelas, "Bapak siapa?" terheran-heran lalu saya dekati anak itu, "Bapak adalah Batman!. "Kok gak berubah?". "Ini siang, nak!"
Nah, sekian dulu aja berbagi cerita sebagai berbagai profesi di .


Catatan ini adalah bagian utuh dari twit yang sudah disampaikan di @idenide.
Share:

Selasa, Februari 17, 2015

Proses Pendidikan dan Pendidikan Proses

Kita sering mendapat banyak kabar tentang anak Indonesia yang berprestasi di kancah internasional. misalnya juara dalam Olimpiade Fisika, dan Matematika. Tapi hampir tidak pernah ada orang Asia yang menang Nobel atau hadiah internasional lainnya yang berbasis inovasi dan kreativitas.

Enjoy The Process
Ada anggapan hal ini terjadi karena orang Asia takut salah dan takut kalah. Akibatnya sifat eksploratif sebagai upaya memenuhi rasa penasaran dan keberanian untuk mengambil resiko kurang dihargai. Bagi kebanyakan bangsa Asia, bertanya artinya bodoh, makanya rasa penasaran tidak mendapat tempat dalam proses pendidikan di sekolah.

Karena takut salah dan takut dianggap bodoh, di sekolah atau dalam seminar atau workshop, peserta jarang mau bertanya tetapi setelah sesi berakhir peserta mengerumuni guru / narasumber untuk minta penjelasan tambahan.

Dalam bukunya Prof. Aik Kwang menawarkan beberapa solusi sebagai berikut: 

1. Hargai proses. Hargailah orang karena pengabdiannya bukan karena kekayaannya. Percuma bangga naik haji atau membangun mesjid atau pesantren tapi duitnya dari hasil korupsi. Proses adalah sesuatu yang butuh waktu, terkadang lama. Untuk hal ini, guru dan orangtua butuh kesabaran untuk menjalani prosesnya sebagaimana menghantarkan proses dan pengalaman yang juga tidak instan. Proses sangat penting buat pendidikan anak baik di rumah atau juga di sekolah. Dengan proses, anak-anak akan terbiasa untuk bersabar dan mengikuti tahapannya dengan baik. 

2. Hentikan pendidikan berbasis kunci jawaban. Biarkan murid memahami bidang yang paling disukainya. Ingat less is more, sedikit tetapi bermakna daripada banyak dan tidak bermakna.

3. Jangan jejali murid dengan banyak hafalan, apalagi matematika. Untuk apa diciptakan kalkulator kalau jawaban untuk X x Y harus dihapalkan? Biarkan murid memilih sedikit mata pelajaran tapi benar-benar dikuasainya.Cari sisi lain dari matematika, tanpa harus menghapal tapi prosesnya dikuasai. Menghapal penting tapi lebih penting prosesnya.

4. Biarkan anak memilih profesi berdasarkan passion (rasa cinta) nya pada bidang itu, bukan memaksanya mengambil jurusan atau profesi tertentu yang lebih cepat menghasilkan uang

5. Dasar kreativitas adalah rasa penasaran berani ambil resiko. Ayo bertanya! 

6. Guru adalah fasilitator, bkn dewa yang harus tahu segalanya. Mari akui dengan bangga kalau KITA TIDAK TAHU dan bersiap untuk mau mencari tahu!

7. Passion manusia adalah anugerah Tuhan, sebagai orangtua kita bertanggungjawab untuk mengarahkan anak kita untuk menemukan passionnya dan mensupportnya. (disarikan dari berbagai sumber)


Share:

Selasa, Desember 23, 2014

Camping Bersama Anak

Dalam pendidikan holistik, bergiat di alam terbuka adalah sebuah hal yang menyenangkan. Ada banyak muatan pendidikan hidup saat anak-anak camping. Dengan camping di alam terbuka, anak bisa bebas bermain sambil belajar untuk hidup mandiri. Alam terbuka mengajarkan kita kemandirian. Misalnya mengurus diri sendiri saat kedinginan, memasak sendiri, dll.
Camping (www.pixgood.com)
Berkemah dengan anak membutuhkan ekstra persiapan. Persiapan yang matang sangat diperlukan demi kelancaran acara di alam terbuka. Dari pengalaman memfasilitasi camping anak-anak, persiapan teknis dan nonteknis itu sangat penting. Misalnya menyiapkan mental anak-anak tentang kondisi alam terbuka yang kadang tidak bisa diprediksi. Kalau bersama anak yang berkebutuhan khusus, persiapan ekstra harus lebih lagi agar mereka juga sama-sama siap untuk bergiat.

Ada beberapa tips praktis untuk anda jika hendak berkemah dengan anak yang saya rangkum dari berbagai sumber. 
1. Pilih waktu yang tepat
Bergiat di alam terbuka itu unpredictable. Cuaca bisa berubah sewaktu-waktu. Kalau sedang musim hujan bisa tiba-tiba hujan besar atau hujan gerimis. Lebih parah lagi kalau tiba-tiba ada badai. Nah untuk menyikapi ini, pilihlah saat waktu relatif stabil. Cuaca tidak cepat berubah sehingga alur acara di alam terbuka bisa lancar.

2. Pastikan kondisi tenda aman dan nyaman
Pilihlah tenda dengan ukuran yang pas sesuai kebutuhan agar bisa istirahat nyaman. Jangan kebesaran atau juga kekecilan. Kondisi tenda yang prima, struktur yang kuat, dan tahan angin juga tahan air. Pilih juga tempat camping yang kering, terlindung dari angin, dan pastikan letaknya dekat dengan sarana umum misalnya toilet. 
Dengan kondisi tenda yang baik dan nyaman, anak bisa istirahat dengan optimal dan siap untuk petualangan keesokan harinya.

3. Siapkan perlengkapan dengan baik
Perlengkapan seperti baju hangat, raincoat, baju ganti, dll perlu dipersiapkan dengan matang. Perlengkapan yang baik disimpan dalam tas, dipacking dengan tepat agar tidak berantakan saat memasukan atau mengeluarkan barang-barang saat dibutuhkan.

4. Bekal makanan bergizi
Makanan adalah faktor penting selama bergiat di alam terbuka. Makanan memungkinkan anak untuk bergiat dengan optimal mengikuti semua rangkaian acara. Sesuai tahap tumbuh kembangnya, di fase anak-anak ini makanan sangat penting. Anak-anak bahkan cenderung lebih mudah lapar. Sediakan makanan ringan yang praktis untuk mengantisipasi kondisi darurat.

5. Dekat dengan sumber air bersih
Air bersih adalah kebutuhan primer dimanapun berada terutama saat camping bersama anak-anak. Untuk itu pilihlah lokasi camping yang memiliki akses ke tempat air bersih. Jika tidak ada, siapkan bekal air bersih sebanyakmungkin. Air sungai bisa menjadi alternatif. Sumber air sungai di gunung relatif lebih bersih dan karena belum tercemar. Mandi di sungai bisa menjadi pengalaman menarik buat anak-anak. Pastikan selalu dalam pengawasan orang dewasa agar keamanannya terjaga.

6. Bawa mainan atau buku cerita
Tujuan camping bisa menjadi alternatif untuk melepaskan kebiasaan rutinitas sehari-hari. Lepasnya rutinitas dalam keseharian anak-anak akan terasa berat buat mereka. Gejala yang muncul dari mereka misalnya rewel pada jam-jam tertentu. Nah untuk mengantisipasi hal ini, buku cerita dan mainan kesayangannya akan mengobati rewel tersebut. Paling tidak bisa menjadi pengalih perhatian mereka. Pada saat-saat tertentu, membacakan buku cerita di alam terbuka akan memberikan pengalaman yang baru buat anak-anak.

Camping bersama anak-anak bisa menghadirkan pengalaman menarik buat mereka. Sebaik-baiknya guru adalah pengalaman. Semakin banyak anak merasakan pengalaman secara langsung, ia akan belajar banyak dari pengalaman tersebut. Jadi, ayo persiapkan acara camping bersama anak-anak. Dijamin seru!

Share:

Selasa, Desember 09, 2014

Alam Terbuka Untuk Pendidikan Anak

Belajar Bersama Alam (www.gettyimages.com)
Sudah sering saya mendampingi anak-anak camping atau berkemah di alam terbuka. Memfasilitasi acara berkemah anak-anak berbeda dengan memfasilitasi berkemah orang dewasa. Ada banyak dinamika yang menarik dan perlu jadi bahan perhatian selama mendampinginya. Baik secara teknis atau pun nonteknis, berkemah bersama anak-anak itu butuh kesiapan mental yang kuat. Mulai dari menyiapkan fisik anak-anak sampai kesiapan mental anak-anak. Terutama juga meyakinkan orangtua bahwa pendidikan di alam terbuka untuk anak-anak itu sangat baik. Ada hal-hal yang harus disiapkan menjelang keberangkatan agar anak siap.

Beberapa hal positif dari pendidikan di alam terbuka untuk anak-anak adalah sebagai berikut:
1. Belajar sambil melakukan
Belajar sambil melalukan dilaksanan dengan mengutamakan sebanyak mungkin kegiatan praktik. Anak akan belajar langsung dilapangan. Mereka akan mendapatkan pengalaman secara langsung.

2. Kegiatan berkelompok
Kegiatan berkelompok memberikan kesempatan belajar memimpin dan dipimpin, mengatur dan diatur, berorganisasi, memikul tanggungjawab, serta bekerja dan bekerjasama dalam kerukunan. Kegiatan berkelompok memberi kesempatan untuk saling bekerjasama dalam suasana persaudaraan guna menumbuhkan keinginan untuk menjadi lebih baik.

3. Kegiatan menarik dan menantang
Kegiatan menarik dan menantang merupakan kegiatan yang kreatif, inovatif, rekreatif, dan mengandung pendidikan, yang mampu mengubah sikap dan perilaku, menambah pengetahuan dan pengalaman. Penyelenggaraannya disesuaikan dengan usia dan perkembangan rohani dan jasmani peserta didik, sehingga mudah diterima oleh yang bersangkutan. Diutamakan pada kegiatan yang dapat mengembangkan bakat dan minat yang mencakup ranah spiritual, emosional, sosial, intelektual, dan fisik anak, serta bermanfaat bagi perkembangan kepribadian.

4. Membangun kemandirian 
Seorang anak yang bergiat di alam terbuka akan dibiasakan untuk mandiri. Anak harus mandiri mulai dari menyiapkan fisik dan mental sendiri, menyiapkan kebutuhan selama bergiat di alam terbuka oleh sendiri, melakukan perjalanan secara personal tetapi butuh kerjasama untuk menyukseskannya. Untuk beberapa tahap tentu saja masih harus ada bantuan dari pembimbingnya.

Masih banyak lagi hal positif lainnya yang bisa anak dapatkan dari pendidikan di alam terbuka. Kegiatan camping dan outbond lainnya sangat diperlukan untuk membangun kepribadian anak-anak. Anak yang sering bergiat di alam terbuka akan terbangun fisiknya dengan baik. Begitu pula dengan mentalnya, ia akan berkembang sesuai tahapan tumbuh kembang anak. Orangtua tentu saja akan mendukung saat melihat hasil kemandirian dalam diri anaknya. Tidak instan tetapi prosesnya perlu kita alami bersama-sama dengan kesabaran dan tetap berusaha. Ayo bergiat di alam terbuka!

Share:

Sabtu, November 22, 2014

Olah Sampahmu!

"Buanglah sampah pada tempatnya!" Itu slogan lama. Ajakan untuk membuang sampah itu bisa jadi pada saat itu kebiasaan orang membuang sampah sembarangan. Kemudian disediakan tempat sampahnya maka masalah sampah selesai.

Kini, setelah sistem open dumping sudah usang karena volume sampah yang semakin hari semakin meningkat di Tempat Pembuangan Akhir Sampahnya, maka membuang sampah pada tempatnya menjadi masalah baru. 

Sebuah lembaga yang giat mengampanyekan gerakan zero waste bernama YPBB di Kota Bandung, sudah lama mengajak masyarakat untuk mengurangi sampah mulai dari diri sendiri. Konsepnya jika semua orang berhasil tidak menghasilkan sampah, maka sampah tidak akan ada. Cara ini sangat ideal untuk mendidik warga kota menjadi lebih kreatif dalam memperlakukan sampah.

Sebagai pendidik, ajakan lebih kreatif dalam memanfaatkan sampah itu harus terus dikampanyekan. Jangan cukup berhenti hanya sekedar mampu membuang sampah pada tempatnya saja, lebih dari itu mengajak lebih kreatif dalam memanfaatkan sampah.

Ayoo, olah sampahmu!

Gambar di bawah ini bisa dijadikan referensi buat berkarya



Share:

Sabtu, September 27, 2014

Trubador

Kisah para trubador (saya lupa cara nulis yang benarnya, trabadur atau trabador) saya dapatkan dari Abah Iwan atau Iwan Abdurahman saat pentas pertama kali di Padepokan Mayang Sunda setahun yang lalu (sekitar Sept 2013). Sebuah kata untuk menggambarkan seorang pemusik pengelana yang singgah di setiap daerah kemudian bercerita, mendongeng tentang kisah-kisah inspiratif dan menghibur para pendengarnya. Kuda dan gitar atau alat musik lainnya menjadi sebuah padanan yang khas.

Kisah trubador juga saya dapatkan dari buku yang berjudul Sultan dan Santo. Sebuah buku yang menceritakan kisah dibalik proses perdamaian perang salib. Di buku itu, sang santo muda sangat terobsesi kisah-kisah heroik peperangan yang diceritakan oleh trabador. Dari cerita para trubador itu santo muda kemudian bertekad bahwa kelak ia akan menjadi ksatria perang.

Kisah para trubador ini menyala tidak hanya di Eropa, Spanyol khususnya tetapi juga di kawasan Amerika terutama Amerika Latin. Tak hanya itu, trubador semalam saya temui juga di Padepokan Mayang Sunda. Adalah Abah Iwan yang mendongeng kisah-kisah inspiratif penuh dengan muatan moral yang positif tentang kehidupan, romantika jaman dahulu serta harapan yang harus terus menyala untuk hari esok masa depan kehidupan yang lebih baik.

Banyak pesan moral yang muncul dari setiap lagu Abah Iwan. Semua hal yang menyangkut kehidupan dari hal-hal kecil sampai besar tak luput dari pengamatan abah. Misalnya tentang bunga warna putih kecil yang muncul di lembah, kemudian ia temui juga di tempat lain dengan bentuk yang sama. Atau misalnya tentang pesan burung kecil yang jangan diburu dan masih banyak lagi.

Performa abah malam itu sangat maksimal. Setiap pergantian babak, abah berganti kostum. Walaupun cuma selembar kain tapi energinya sungguh sangat luar biasa. Misalnya ketika ia memakai syal Wanadri untuk menceritakan kisah bersama Wanadri, memakai baju loreng pasukan khusus untuk menceritakan kisah perjuangan, dan masih banyak lagi termasuk bergaya flamboyan lengkap dengan kacamata pilot untuk menceritakan kisah romantis bunga-bunga. Yang ditunggu tentu saja burung camar, saat abah menceritakan kisah dibalik penciptaan lagu yang kemudian dipopulerkan oleh Vina Panduwinata.

Banyak sekali alias banyak pisan energi semangat yang tercurah malam itu bersama Abah Iwan. Ia membagikan banyak ilmu pengetahuan berdasarkan pengalaman yang sudah dilewatinya. Dan satu hal yang saya catat adalah hiduplah mulai dari hari ini, nyalakan harapan dalam diri masing-masing, jangan berharap orang lain untuk menyalakan api dalam diri kita. Kasihanilah setiap orang seperti kau tidak akan hidup hari esok. Kata-kata ini mengingatkan saya pada Pho.

Share:

Selasa, April 22, 2014

Satyagraha dan Anak

Gandhi buat saya adalah sosok yang sangat menginspirasi. Lewat kisah hidupnya ia memberikan banyak pelajaran-pelajaran penting untuk menghadapi berbagai masalah dalam hidup serta mencarikan jalan keluarnya lewat ajaran-ajaran yang sudah ia lakukan. Ia memberikan pelajaran dengan pengalamannya. Sekali lagi, lewat pengalamannya. 

Gandhi bermain dengan anak (deepprayers.blogspot.com)

Salah satu hal yang menarik yang ingin saya bagikan perilah pendidikan anak yang sudah Gandhi lakukan dalam ajarannya yaitu satyagraha. Satyagraha bukanlah merupakan sebuah metode. Apapun yang lebih dari cinta adalah metode. Gandhi melihat satyagraha sebagaimana sebuah perilaku, sebuah kondisi internal dari cinta nirkekerasan yang menjadi kerangka hubungan kita dengan manusia lainnya. Perilaku ini datang dari dalam, bukan dari luar.

Lalu bagaimana hubungannya satyagraha dengan anak? Satyagraha memiliki tempat tersendiri. Kesabaran yang dipadukan dengan ketegasan yang akan membentuk pendekatan ini. Keadaan yang tak dapat disederhanakan dalam satyagraha keluarga adalah bahwa kesejahteraan anak merupakan yang pertama; pertumbuhan dan perkembangan mereka diutamakan di atas kepentingan yang lainnya. Ini berarti mengorbankan sedikit kesenangan pada waktu-waktu tertentu atau menolak, dengan halus tetapi tegas, jauh lebih sering. Yang paling penting, dalam pemikiran Gandhi, adalah teladan orangtua.
Gandhi bermain dengan anak (deepprayers.blogspot.com)

Ada kisah menarik tentang bagaimana Gandhi memberi teladan kepada anak. Pada usia 30-an ada seorang wanita yang datang ke Sevagram dan meminta Gandhi untuk membuat anak lelakinya berhenti makan gula karena tidak baik baginya. Gandhi menjawab dengan samar, "Kembalilah minggu depan."

Wanita itu pergi dengan bertanya-tanya, tetapi kembali seminggu kemudian dengan patuh menuruti instruksi dari Gandhi. "Jangan makan gula," Gandhi bekata kepada si anak ketika menemuinya. "Gula tidak baik untukmu." Lalu ia bercanda dengan si anak sebentar, memeluknya, dan mengembalikannya. Namun, sang ibu tidak mampu menahan rasa penasarannya dan kemudian bertanya, "Bapu, mengapa kau tidak mengatakannya hal ini minggu lalu ketika kami datang kepadamu? Mengapa kau membuat kami datang kembali?"

Gandhi tersenyum. "Minggu lalu," ia berkata sang ibu, "Aku juga sedang makan gula."
Satu lagi, kutipan Gandhi yang terus saya ingat "Bumi ini cukup untuk semua orang, tapi tidak untuk dua orang yang serakah" Selamat hari Bumi, 22 April.


Share:

Jumat, Mei 24, 2013

Happy Birthday YPBB #20tahun

Sebuah persembahan untuk Yayasan Pengembangan Biosains dan Bioteknologi atau yang dikenal dengan nama YPBB. Gerakan lingkungan yang digagas YPBB sangat inspiratif, kampanye zero waste, Pendidikan Lingkungan di Taman Kota, dan masih banyak lagi.
Nah sekarang, saya mengenal 10 tahun YPBB dan masih tetap konsisten dengan gerakan penyadaran lingkungannya. Selamat Ulang Tahun YPBB #20tahun
http://www.youtube.com/watch?v=ZHI6ix71dII
A creative man is motivated by desire to achieve, not by desire to beat others

Share:

Jumat, November 30, 2012

Pengantar Sisi Lain Arsitektur, Sipil, dan Lingkungan


“Kesadaran ekologis yang mendalam adalah kesadaran spiritual atau religius” (Fritjop Capra)
 Setiap bidang yang berhubungan dengan manusia sangat menarik untuk dikaji dengan melihat sisi lainnya. Ada banyak keterkaitan yang saling mendukung satu sama lain. Keterkaitan ini membuat simpul-simpul masalah saling berhubungan. Di samping itu, solusi yang diharapkan bisa muncul dengan berpikir holistik, terintegrasi, dan melibatkan banyak pemikiran lainnya.Dalam paradigma berpikir holistik, masalah lingkungan selalu berkaitan satu sama lain. Lingkungan tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Untuk melihat keterkaitan ini misalnya Mahasiswa Teknik Sipil dan Mahasiswa Teknik Arsitektur bisa belajar dengan memulainya dari melihat masalah air. Ketika membahas tentang siklus air dalam mata kuliah hidrologi, terdapat keterkaitan antara satu tahapan dengan tahapan lainnya. 

Secara meteorologis, air merupakan unsur pokok paling penting dalam atmofer bumi. Air terdapat sampai pada ketinggian 12.000 hingga 14.000 meter, dalam jumlah yang kisarannya mulai dari nol di atas beberapa gunung serta gurun sampai empat persen di atas samudera dan laut. Bila seluruh uap air berkondensasi (atau mengembun) menjadi cairan, maka seluruh permukaan bumi akan tertutup dengan curah hujan kira-kira sebanyak 2,5 cm. Air terdapat di atmosfer dalam tiga bentuk: dalam bentuk uap yang tak kasat mata, dalam bentuk butir cairan dan hablur es. Kedua bentuk yang terakhir merupakan curahan yang kelihatan, yakni hujan, hujan es, dan salju.Dari siklus air bisa kita lihat keterkaitan antara matahari, suhu, penguapan, hutan, sungai, dan laut. Jika salah satu proses ada yang salah atau bermasalah maka bersiaplah menghadapi perubahan yang akan terjadi. Dampaknya bukan saja pada manusia tetapi juga pada mahluk hidup yang mendiami bumi. Sekarang sudah berkembang isu tentang hutan dan banjir, pemanasan global, pembalakan liar. Semua isu itu sangat erat dengan kondisi lingkungan yang terjadi.

Air merupakan sumber daya alam strategis yang keberadaannya sangat vital bagi kehidupan manusia. Air yang di zaman dulu hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari–hari dan pertanian, kini merupakan komoditi yang diperebutkan untuk berbagai kepentingan. Hal terjadi karena ketersediaan air (dalam hal ini air tawar) ternyata tidak tersedia dengan cukup. Air tawar yang terdapat di sungai, danau maupun air tanah kurang dari 1 % dari jumlah total air di permukaan bumi. Hubungan selanjutnya selain pada perencanaan ruang, ketersediaan air bagi perumahan juga pada perencanaan jalan dan drainase kota. Ini menunjukan terdapat banyak kaitan yang saling berhubungan dari satu titik pembahasan, yaitu air. 

Banyak juga masalah lain yang meluas padahal awalnya hanya berasal dari satu titik saja. Misalnya penulis menemukan kesulitan pada saat mencari kategori lingkungan, arsitektur, atau teknik sipil pada isu yang sedang hangat, yaitu konstruksi berkelanjutan. Konstruksi pada dasarnya bukan saja manifesto teknik sipil, dia juga menjadi bagian tak terpisahkan dari arsitektur, tetapi ketika berbicara tentang keberlanjutan berarti sudah masuk lingkungan. Sementara ketika berbicara lingkungan, maka semua hal yang ada di dalamnya sudah saling berkaitan.Sisi lain fenomena menjamurnya baja ringan dan gempuran produsen dari China yang memasok kebutuhan baja ringan murah, menjadi bahasan menarik ketika dihubungkan dengan lingkungan. Ini menyangkut jejak ekologis dan jawaban atas pertanyaan “benarkah baja ringan ramah lingkungan?”. 

Baja ringan diklaim memiliki sifat yang ramah lingkungan, karena menggunakan material yang bisa mengurangi pembalakan liar (illegal logging). Hal ini juga karena tidak jarang kita menemui brosur rangka atap baja ringan dengan kode ekolabel atau ramah lingkungan, label yang menjelaskan produk yang dijual adalah ramah terhadap lingkungan. Namun apakah benar ramah lingkungan?. Untuk mengetahui itu, baiknya kita ketahui dulu penjelasan tentang produk yang ramah lingkungan atau ekolabel. Di sini kita diajak untuk melihat dan berpikir lebih dalam tentang baja ringan.Lebih luas misalnya ketika melihat lingkungan, lingkungan harus dilihat secara utuh dan holistik tidak bisa parsial dengan memilah-milah. Hal ini menunjukkan bahwa lingkungan akan menyangkut semua bidang yang bersentuhan dengan manusia. Segala tindakan manusia selalu berhubungan dengan lingkungan biotik dan abiotik. Dari hal terkecil yang dilakukan manusia, selalu ada dampak yang terjadi pada lingkungan sekitar. Dalam hal ini, penulis setuju dengan kutipan Gandhi bahwa bumi ini cukup untuk semua orang tapi tidak untuk keserakahan kita. Isu-isu ramah lingkungan, konsep green building, konstruksi berkelanjutan, dan lain-lain sudah sangat banyak kita temui melalui slogan dan berita-berita di media masa. Tetapi, pernahkah kita berpikir tentang sisi lainnya? Misalnya tentang memikirkan kembali konsep hijau. 

Berpikir lebih mendalam tentang isi yang disampaikan melalui banyak media tentang isu hijau, membuat kita bisa mengerti lebih dalam tentang ungkapan Gandhi. Di sinilah kita butuh untuk “rethingking konsep green” yang sudah sering kita dengar.Masih banyak isu-isu lingkungan lainnya yang perlu kita pikirkan serta solusi yang diharapkan. Ini menyangkut tindakan bijaksana dalam memperlakukan lingkungan sekitar. Dari hal terkecil yang kita bisa agar lingkungan menjadi lebih baik. Kadang kita tidak menyadari banyak hal di sekeliling kita yang bisa membuat bencana, atau bahkan memberikan banyak solusi atas krisis lingkungan yang sedang terjadi. Sisi-sisi yang dituliskan dalam buku ini nyaris tidak ditemukan dalam perkuliahan. 

Dengan berbekal pengalaman empiris saat penulis berhubungan dengan banyak pihak seperti kontraktor, arsitek perencana, dan aktivis lingkungan. Buku ini memaparkan banyak sisi-sisi yang menarik tentang dunia konstruksi, arsitektur, dan lingkungan. Sisi yang menarik dalam pandangan holistik yang saling berkaitan satu sama lain. Harapannya semoga buku ini menjadi bagian holistik dalam dunia teknik sipil, arsitektur, dan lingkungan. Harapan selanjutnya tentu saja kepedulian terhadap lingkungan yang semakin baik di masa yang akan datang.

Judul            :  Sisi Lain Arsitektur, Teknik Sipil, dan Lingkungan
Penerbit      : Alfabeta, Bandung 2012
Penulis        :  Iden Wildensyah





Share:

Postingan Populer