Selalu menarik ketika membaca kisah perjalanan. Saya menyukainya karena
dengan membaca kisah perjalanan, saya dibawa pada tempat-tempat menarik
yang belum saya kunjungi. Beberapa tempat yang sudah dikunjungipun tetap
akan menarik karena kita akan melihat dari sisi yang lain.
Saya suka membaca kisah perjalanan, sebut saja kisah perjalanan Marco Polo keliling dunia. Setiap dinamika yang terjadi disebuah tempat pasti akan diceritakan. Pun dengan kisah Deandels sewaktu menggarap proyek Anyer-Panarukan yang dikisahkan oleh Pramoedya Ananta Toer. Setiap tempat punya kisah yang berbeda, setiap tempat punya catatan yang berbeda. Setiap tempat memberikan banyak catatan yang menarik bagi siapa saja yang merekamnya dalam tulisan.
Tempat yang menarik tentu saja akan membawa cerita yang menarik juga. Ujung-ujungnya seperti ada magnet yang membawa ke tempat tersebut. Rasa penasaran yang akan muncul kemudian membawanya pergi ke tempat yang dimaksud dalam bacaan tersebut. Tidak mungkin tercatat jika tempat itu biasa-biasa saja.
Ary Amhir sudah membawa saya jalan-jalan keliling Sumatera selama 30 hari. Selama 30 hari itu banyak dinamika yang menarik. Misalnya ketika dia mengunjungi sebuah tempat di Padang, lalu kisah penyair Amir Hamzah dikesultanan langkat yang meninggal oleh revolusi rakyat. Kemudian juga saat mengunjungi Kota Medan. Ary menceritakan dengan baik saat mengunjungi tempat salah satu Taipan besar Medan yaitu Tjong A Fie.
Medan dalam catatan Ary Amhir sangat unik dan menarik. Saat Ary mengunjungi kuil ditengah kota, kemudian kawasan India yang mengingatkannya pada sebuah tempat di Malaysia. Suasana beragam penuh dinamika yang menarik untuk dinikmati.
Dalam buku ini Ary juga bercerita yang dalam kamus saya seperti tips bagi siapa saja yang mau berpetualang dengan modal yang cukup tetapi tidak begitu mewah. Cukup untuk makan, nginap, dan ongkos naik angkutan. Tips terbaik yang saya dapatkan misalnya untuk menginap, cari losmen murah atau penginapan murah, terbaik lagi adalah cari warnet 24 jam. Online semalam, sewa dalam paket 12 jam atau perkirakan sampai pagi siap pergi lagi. Untuk makan, cari warung kopi, ganjal dengan makanan yang ada di warung tersebut. Dijamin tidak akan terlalu mahal. Bonusnya adalah cerita, kita akan diberikan cerita menarik oleh abang di warung atau juga pengunjung.
Saya salut dengan Ary Amhir, karya buku ini menunjukan kekuatan kreatifitasnya yang berbeda. Sangat menarik untuk menyimak karya Ary selanjutnya.
Judul : 30 Hari Keliling Sumatra
Penulis : Ary Amhir
Penerbit : Dolphin
Cetakan : I, 2013
Tebal : 278 hlm
Saya suka membaca kisah perjalanan, sebut saja kisah perjalanan Marco Polo keliling dunia. Setiap dinamika yang terjadi disebuah tempat pasti akan diceritakan. Pun dengan kisah Deandels sewaktu menggarap proyek Anyer-Panarukan yang dikisahkan oleh Pramoedya Ananta Toer. Setiap tempat punya kisah yang berbeda, setiap tempat punya catatan yang berbeda. Setiap tempat memberikan banyak catatan yang menarik bagi siapa saja yang merekamnya dalam tulisan.
Tempat yang menarik tentu saja akan membawa cerita yang menarik juga. Ujung-ujungnya seperti ada magnet yang membawa ke tempat tersebut. Rasa penasaran yang akan muncul kemudian membawanya pergi ke tempat yang dimaksud dalam bacaan tersebut. Tidak mungkin tercatat jika tempat itu biasa-biasa saja.
Ary Amhir sudah membawa saya jalan-jalan keliling Sumatera selama 30 hari. Selama 30 hari itu banyak dinamika yang menarik. Misalnya ketika dia mengunjungi sebuah tempat di Padang, lalu kisah penyair Amir Hamzah dikesultanan langkat yang meninggal oleh revolusi rakyat. Kemudian juga saat mengunjungi Kota Medan. Ary menceritakan dengan baik saat mengunjungi tempat salah satu Taipan besar Medan yaitu Tjong A Fie.
Medan dalam catatan Ary Amhir sangat unik dan menarik. Saat Ary mengunjungi kuil ditengah kota, kemudian kawasan India yang mengingatkannya pada sebuah tempat di Malaysia. Suasana beragam penuh dinamika yang menarik untuk dinikmati.
Dalam buku ini Ary juga bercerita yang dalam kamus saya seperti tips bagi siapa saja yang mau berpetualang dengan modal yang cukup tetapi tidak begitu mewah. Cukup untuk makan, nginap, dan ongkos naik angkutan. Tips terbaik yang saya dapatkan misalnya untuk menginap, cari losmen murah atau penginapan murah, terbaik lagi adalah cari warnet 24 jam. Online semalam, sewa dalam paket 12 jam atau perkirakan sampai pagi siap pergi lagi. Untuk makan, cari warung kopi, ganjal dengan makanan yang ada di warung tersebut. Dijamin tidak akan terlalu mahal. Bonusnya adalah cerita, kita akan diberikan cerita menarik oleh abang di warung atau juga pengunjung.
Saya salut dengan Ary Amhir, karya buku ini menunjukan kekuatan kreatifitasnya yang berbeda. Sangat menarik untuk menyimak karya Ary selanjutnya.
Judul : 30 Hari Keliling Sumatra
Penulis : Ary Amhir
Penerbit : Dolphin
Cetakan : I, 2013
Tebal : 278 hlm