Ruang Sederhana Berbagi

Minggu, Juni 14, 2015

Tips Traveling: Booking Hotel

Jalan-jalan atau traveling kini menjadi trend yang berkembang sangat cepat. Perkembangan media sosial membantu banyak dalam perkembangan ini. Daerah-daerah kantong wisata semakin hari semakin dipenuhi oleh para traveler atau pelancong. Informasi destinasi wisata begitu mudah didapatkan dari media online termasuk media sosial. Ada banyak sekali tips traveling yang bisa dijadikan referensi agar perjalanan bisa berjalan dengan baik, lancar, dan menyenangkan.

Tips traveling sebelum media sosial berkembang pesat, bisa kita baca misalnya di media cetak seperti majalah, koran, dan buku-buku traveling. Sebut saja majalah intisari, sering saya membaca tips traveling yang ditulis oleh traveler dunia. Baik untuk tujuan yang mudah dijangkau atau tempat-tempat ekstrem yang sulit dijangkau. Nah untuk yang sulit dijangkau ini, membaca tips traveling sangat membantu siapapun yang tertantang untuk mendatanginya.

Beberapa tips traveling yang sering dicari adalah sebagai berikut:
pegipegi.com
1. Cari tempat tujuan yang hendak didatangi
2. Tentukan prioritas barang bawaan seperti baju, celana. Untuk ini anda bisa mencari referensi baju yang tepat untuk melakukan perjalanan di sini untuk perempuan. Sementar untuk lelaki bisa lihat di sini.
3. Peralatan dan logistik yang dibutuhkan selama perjalanan harus disesuaikan dengan tempat tujuan.
4. Buat rencana perjalanan agar bisa fokus pada tujuan
5. Jika tidak membuat rencana, kita tetap harus merencanakan minimalnya rute yang akan ditempuh
6. Booking hotel atau tempat menginap sejak lama agar persiapan tidak terganggu dan saat perjalanan menjadi lancar. Anda bisa mendapatkan informasi seputar booking hotel ini di sini 

Nah, demikian tips traveling kali ini. Semoga bermanfaat.


Share:

Sabtu, Juni 13, 2015

Hari Ini Akan Kita Rindukan

"Bersenang-senanglah, karena hari ini akan kita rindukan di hari nanti.."

Alunan lagu itu terdengar merdu dari dalam kelas sebuah sekolah di Jalan Sukamulya, Bandung. Beberapa anak sedang berlatih untuk persiapan acara pelepasan yang bertajuk di persimpangan. Beberapa guru yang dipanggil kakak lalu lalang ke sana ke mari. Beberapa orangtua terlihat sumringah melihat pajangan karya anak-anaknya di sudut kelas yang diset menjadi ruang pameran karya.

Saya melangkah kaki untuk menyaksikan penampilan terakhir mereka. Ini adalah hari yang harus dilewati dengan keceriaan. Kelompok ini punya ikatan yang kuat dengan saya. Tak peduli hanya satu tahun bersama mereka, keterikatannya sangat kuat. Mereka memiliki memori yang menyenangkan buat saya. 

Yah, buat mereka mungkin rupa-rupa kesannya dalam setahun bersama. Senang, suka, duka, sebal, dan masih banyak lagi bercampur menjadi rasa dan kenangan yang indah. Keterikatan yang tidak bisa dijelaskan karena mengalir begitu saja. Ini urusan hati yang sulit sekali dijelaskan dengan kata-kata. Tentang perasaan yang terikat kuat antara satu orang dengan banyak orang yang pernah menjadi bagian penting dalam dinamika kehidupannya. Saya dan mereka!

Bukan tentang sekedar pekerjaan. Saya rasakan ini lebih dari sekedar pekerjaan. Ini tentang anak yang memilih dan waktu yang seharusnya bersama saya pada saat itu. Rela hati untuk bersama mereka dalam satu tahun bersama. Berdinamika bersama, bermain bersama, belajar bersama. Mungkin, inilah yang menyebabkan kuatnya keterikatan tersebut. 

Bukan hanya dengan anak tetapi juga orangtua. Keakraban yang terbangun selama tahun-tahun yang sudah dilewati membuat suasana yang terbangun menjadi sangat menyenangkan. Tak jarang hadir diskusi-diskusi seputar pendidikan anak yang kemudian menjadi referensi yang saling mengisi dan mengayakan satu sama lain. Tak jarang juga dinamika-dinamika yang menguras energi dan pemikiran muncul ketika ada masalah. Yah, bersyukur semua masalah itu bisa dilewati dengan baik dengan hati yang senang dan gembira.

Kini saya tahu, keterikatan yang kuat ini yang membuat kedatangan siang itu terasa bercampur aduk. Bangga, sedih, syukur, semua bercampur tak karuan. Lagu Sheila On 7 yang mengalun merdu dari hati yang sedang bersenandung itu sungguh merasuk masuk ke ruang terdalam hati, persis seperti ruang yang selalu saya sediakan untuk mereka waktu itu. Ruang yang tetap ada bahkan sampai hari ini. Mereka tetap ada, bersama-sama dan selalu merindukan hari karena kita bisa bersenang-senang dalam suka dan duka. 

"Bersenang-senanglah, karena hari ini akan kita rindukan di hari nanti.."

Terima kasih Bengkirai!


[Catatan ini adalah ode untuk keluarga besar Bengkirai yang tak sempat saya sampaikan ketika acara sekolah dan juga pamitan saya yang tak sempat terucap]

Share:

Selamat Bertanding Timnas Indonesia

Selamat bertanding Timnas Indonesia! Yah, hari ini adalah hari penentuan Timnas Indonesia menuju Final SEA Games Singapura melawan Thailand. Thailand adalah benteng kokoh yang siap mementalkan semua serangan dan salah satu tim terkuat di Asia Tenggara. Walau demikian, Timnas Indonesia juga punya kualitas yang bagis yang bisa mengalahkan Thailand.


Terseok-seok diawal laga saat melawan Myanmar yang kalah dengan skor 4-2 tapi mampu bangkit dipertandingan-pertandingan selanjutnya. Melawan Kamboja adalah titik balik yang membangkitkan semangat para pejuang Timnas Indonesia. Kemenangan 5-1 atas Kamboja sanggup menggerek motivasi Evan Dimas dan kawan-kawan untuk lebih percaya diri melawan Singapura. 

Kenyataan memang benar, Coach Aji Santoso mampu menerapkan strategi jitu yang membuat Singapura kalang kabut. Sebiji gol yang dilesakan oleh Evan Dimas pada menit-menit awal paruh kedua semakin menenggelamkan Singapura dari tekanan harus menang dihadapan pendukungnya. Singapura tertekan kemudian membuat permainan menjadi tak seimbang karena Singapura bermain emosional. Bek kiri Singapura harus diganjar dua kartu kuning karena melakukan tekel keras kepada pemain Timnas Indonesia.

Kehilangan satu pemain membuat permainan Singapura semakin tak seimbang, semakin emosional. Di sisi yang lain, para pemain Timnas Indonesia semakin menikmati setiap permainannya. Bola-bola pendek dipraktekan oleh para pemain. Oh satu lagi kunci keberhasilan malam itu adalah ketenangan. Yah, pemain Indonesia tidak terpancing emosi.

Malam ini, Timnas Indonesia akan bermain lagi melawan Thailand. Ayo kita dukung dan doakan semoga Timnas Indonesia meraih hasil yang baik di ajang SEA Games kali ini. 

Timnas Indonesia di ruang ganti pemain.

Share:

Jumat, Juni 12, 2015

Cara Meningkatkan Kecerdasan Spiritual

Ada sebuah istilah baru untuk menggambarkan bentuk kecerdasan baru selain kecerdasan yang sudah lumrah diketahui yaitu kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional. Kecerdasan baru ini bernama kecerdasan spiritual. Banyak sekali tokoh-tokoh yang terkenal memiliki kecerdasan spiritual seperti Gandhi, Mother Teressa, dan masih banyak lagi.
Seorang pemimpin yang memiliki kecerdasan spiritual tinggi mampu
memimpin dengan baik dan penuh kedamaian

Kita bisa menerapkan kecerdasan spiritual ini dalam bentuk kehidupan kita. Dalam sebuah catatan di majalah intisari, dituliskan sebagai berikut:

1. Seringkali melakukan perenungan (kontemplasi) mengenai diri sendiri, kaitan hubungan dengan orang lain, serta peristiwa yang dihadapi. Hal ini untuk memahami makna atau nilai dari setiap kejadian dalam kehidupan.

2. Kenali tujuan hidup, tanggungjawab, dan kewajiban dalam hidup kita. Jika segalanya mudah, lancar, dan membahagiakan, berarti destiny (tujuan hidup) cocok. Sebaliknya, bila banyak rintangan dan kegagalan, berarti tidak cocok.

3. Tumbuhkan kepedulian, kasih sayang, dan kedamaian.

4. Pekakan diri terhadap bisikan, inspirasi, dan intuisi. Inilah proses channelling dengan Tuhan. Datangnya sering simbolik, terkadang tidak linier.

5. Ambil hikmah dari segala perubahan di dalam kehidupan (termasuk penderitaan) sebagai jalan untuk peningkatan mutu kehidupan kita.

6. Belajar melayani dan rendah hati.
Share:

Angeline Dan Kepedulian Kita

Pertama-tama ijinkan saya untuk ikut berbelasungkawa atas meninggalnya seorang anak perempuan lucu bernama Angeline di Bali dengan kejadian yang tragis dan masih dalam penyelidikan pihak kepolisian. Semoga almarhumah diberi tempat yang layak di sisi Allah SWT. Aamiin! 

Kematian Angeline menyedot perhatian banyak pihak. Media-media turut melakukan analisis atas kematian Angeline dari berbagai sudut pandang dengan menghadirkan berbagai sumber terpercaya untuk menguatkan analisis. Kajian media-media dilakukan dari satu media ke media lainnya termasuk sumber dari Media Sosial.

Yah, Angeline begitu menarik banyak perhatiah sejak berita kehilangannya yang disinyalir direkayasa oleh para komplotan pembunuh. Rekayasa untuk mengaburkan fakta dan kenyataan yang terjadi pada anak berusia 8 tahun tersebut. Sayangnya kebohongan yang ditutupi serapatmungkin akan terbuka dengan sendirinya. Misalnya kecurigaan pada tingkah laku pembohong yang sering tanpa sadar berlaku kikuk kalau berhadapan dengan orang lain untuk menanyakan kepadanya. Sebut saja, penolakan menteri, penolakan KPAI yang akan datang, dan masih banyak lagi kejanggalan yang tercium oleh pihak kepolisian.

Kepedulian Kita

Di luar dinamika yang berkembang, saya melihat sebuah reaksi sosial yang muncul di kalangan masyarakat atas peristiwa Angeline. Kepedulian dan kemaharan publik atas kenyataan yang terjadi. Hal ini bisa dilihat dari fanpage sebuah media sosial pada awal kasus kehilangan muncul dan setelah jasad Angeline ditemukan.

Kepedulian masyarakat begitu berkembang pesat saat melihat foto-foto dan video yang diunggah ke media sosial tersebut. Ada semacam empati yang berkembang untuk keluarga korban setelah melihat foto betapa lucunya seorang Angeline kemudian membayangkan berada di kuasa penculik. Ramai-ramai orang ikut menyampaikan rasa empati mendalam atas kehilangan tersebut. Merasakan hal yang sama jika seandainya terjadi pada dirinya. Semua membantu untuk mendapatkan kembali Angeline. Bukan hanya bentuk empati untuk meringankan beban keluarga saja yang bermunculan, tak sedikit mengeluarkan dana untuk membantu pencarian anak tersebut.

Sayangnya, empati atau kepedulian dari masyarakat ini kemudian berubah total setelah berita ditemukannya jasad seorang anak di bawah kandang ayam di belakang rumah yang disinyalir sebagai jasad Angeline. Masyarakat berbalik menjadi marah atas sikap keluarga yang sudah melakukan kebohongan publik lewat gerakan sosial yang dirancangnya. Tak sedikit cacian dan makian yang muncul di fanpage tersebut kepada keluarga angkat Angeline. Semua mengutuk sikap ibu angkatnya, kakak-kakak angkatnya, dan siapapun yang pernah terlibat dalam penyebaran berita kebohongan di media sosial. Tipisnya batas antara kepedulian dan ketakpedulian itu terlihat dari kasus di atas. Masyarakat bisa memuji kemudian bisa mengutuk dengan kejam saat merasa kebohongan yang besar terungkap.

Analisis atas pembunuhanpun berkembang. Teori-teori konspirasi atas kematian seorang anak bernama Angeline ini bermunculan di berbagai media. Di luar itu semua, saya hanya bisa mendoakan semoga arwah Angeline tenang bersamaNya. Kepedulian kita terhadap anak-anak harus semakin ditingkatkan. Sekolah, orangtua, dan guru harus mampu memberikan keamanan secara fisik maupun psikis kepada anak-anak agar ia tumbuh dengan baik di manapun berada.

Angeline, semoga engkau tenang disisi Allah SWT. Aamiin!

Share:

Kamis, Juni 11, 2015

Sisi Lain Bermain, Bertualang, Belajar [2]

Buat saya, buku Bermain, Bertualang, Belajar itu terasa sangat berkesan. Buku tahun ini yang lahir bersama anak-anak di Sekolah Alam Bandung. Bukan buku saya, itu adalah buku mereka. Salah satu alasan mendasar kenapa lahir karya buku ini adalah keinginan memberikan sebuah jejak yang baik untuk sebuah tempat yang ditinggalkan. Nah, anak-anak Sekolah Alam Bandung jenjang SD 6 ini membuat sebuah buku yang diharapkan mampu menjadi inspirasi untuk adik-adik kelas atau siapapun yang membacanya.

Bermain, Bertualang, Belajar
Saat membaca buku tersebut, beragam rasa berkumpul, banyak sekali pengalaman anak-anak yang bisa dijadikan pelajaran. Mereka menuliskan banyak sekali kesan tentang perjalanan mereka selama bersekolah di Sekolah Alam Bandung.

Pengalaman adalah guru terbaik, demikian kita mengenalnya sebagai sebuah ungkapan yang terus menjadi bagian penting dalam pembelajaran. Menghadirkan pengalaman adalah bagian terbaik yang bisa dilakukan oleh guru agar anak-anak bisa belajar secara mengasyikan dan menyenangkan. Banyak pengalaman-pengalaman di sekolah yang bisa dijadikan sebagai pelajaran selain pelajaran-pelajaran tertulis seperti mata pelajaran pada umumnya.

Inilah ringkasan beberapa catatan pengalaman anak yang ada di buku Bermain, Bertualang, Belajar!


Pada waktu buka kelas,yang terseru adalah dimana kita saling berbagi cerita. Setelah itu kita mengaji 3 lembar Al-Qur’an. Terus kami langsung belajar sesuai jadwal .Yang paling ditunggu tunggu setelah belajar pastinya istirahat. Biasanya pada saat istirahat kami bermain bola di lapangan (Adli)

Sekolah di SAB sangat menyenangkan buat saya dan tidak akan pernah saya lupakan, karena lingkungan sekolah yang sangat alami,  sejuk dan asri, pemandangan yang indah, teman-teman yang kompak, guru-guru yang baik dan dekat dengan saya dan saya ke sekolah tidak usah memakai seragam dan sepatu. (Dhafin)

Setelah outbond kami memasak makanan sendiri, kelompok saya memasak tahu, kornet, sarden, telur, dan sayuran. Setelah kami memasak lalu saya makan makanan yang baru di masak. ada kelompok lain yang memasak sarden pedas dan salah satu kelompok nya ada yang sakit perut. (Fikri)

Aku langsung berlari keluar bivak sambil mengangkat kakiku tinggi-tinggi. Aku menghampiri wida yang matrasnya di bagian bawah bivak dan bersentuhan dengan matras dari bivak laki-laki yang ada di bawah bivak kami (Tata)

Kenapa pak Dino belum datang, padahal sekarang kami semua sudah kelas 5. Hari- haripun telah berlalu, sampai kami memasuki kelas 6. Kami sudah mulai serius belajar, saat sedang istirahat, aku melihat pak Dino di luar kelas. Akupun langsung pergi ke arahnya dan salam, walau pak Dino terlambat ia sudah menetapi janjinya (Faiza)

Aku punya guru-guru dan teman-teman yang menyenangkan yang juga serasi dengan pemandangan sekolahku yang asri mulai dari sawah, sungai, bukit, dan pepohonan yang banyak sekali (Salma)

Aku tak mengira waktu berjalan cepat sekali. Hari-hari berlalu dengan sangat cepat. Tidak terasa sekarang kami melaksanakan ujian kenaikan kelas untuk bisa lulus dan naik kelas ke kelas 5 SD. Enaknya ujian itu kita tidak harus terlalu menyamakan apa yang ada di buku atau modul, cukup dengan pemahaman kita tentang hal tersebut (Fida)

Saat kemah kelas 4, tempat yang dipilih adalah Rancaupas, di sana saya dan tim memilih tempat untuk membangun tenda, di sana juga saya diajarkan cara menggunakan kompas lalu saya dan yang  lainnya berpetualang menggunakan kompas.  Tim saya sempat tersesat,  tetapi akhirnya bisa kembali dengan selamat.  Saat saya mau pulang, ternyata ada masalah yang membuat kami semua jalan kaki dari dalam Rancaupasnya sampai ke kecamatan pasir jambu,  ternyata itu hanya sebagian dari latihan, dan kami semua hanya berjalan sampai kawah putih dan akhirnya berendam di kolam air panas untuk bermain-main (Ilmi)

  
Share:

Super Unduhan Cepat

Siapapun yang bergerak di dunia internet pasti membutuhkan kecepatan yang bagus. Kecepatan ini menyangkut efektivitas dalam pengerjaan yang berhubungan dengan kontennya. Butuh super unduhan cepat yang membuat pekerjaan menjadi sangat mudah.

Banyak operator yang bisa dijadikan referensi untuk mendapatkan super unduhan cepat ini. Nah operator-operator ini kemudian bersaing satu sama lain untuk mendapatkan pelanggan yang loyal. Untuk itu, butuh tips yang bisa dijadikan sebagai referensi dalam memilih operator super unduhan cepat ini.

Salah satu referensi yang bisa dijadikan sebagai bagian dari pekerjaan adalah UC Browser. Anda akan mendapatkan layanan yang menjadi pilihan lebih dari 400.000.000 orang dalam bekerja di dunia internet. Klik di sini untuk mendapatkan informasi seputar layanan super unduhan cepat ini.

Super Unduhan Cepat

Share:

Pelepasan: Harus Berpisah Untuk Kembali Bertualang

Seminggu ini rasanya diaduk-aduk perasaan oleh sebuah peristiwa pelepasan sekolah. Walaupun hanya satu tahun bersama-sama tetapi tetap saja, saat harus berada dalam situasi haru, meneteslah air mata ini.

Setiap pertemuan akan selalu ada perpisahan. Hal ini sudah diketahui bersama. Bertemu kemudian berpisah. Berpisah kemudian bertemu kembali. Ini hal lumrah karena inilah kehidupan. Tidak ada yang abadi. Semua hal yang terjadi selalu ada akhirnya. Bahkan dunia ini, kita percaya ada akhirnya. 

Melepas mereka untuk tidak bersama-sama lagi adalah kebahagiaan tersendiri. Mendidik dalam kebersamaan dan kerjasama selama berbulan-bulan, melewati banyak dinamika yang menyenangkan dan juga tidak menyenangkan. 

Seperti menjalani pendakian gunung, ada saatnya naik dan ada saatnya turun. Sampai di puncak gunung harus berjuang sekuat tenaga untuk kembali turun. Kepuasan sampai di puncak gunung karena berhasil melewati banyak rintangan. Sampai kemudian harus turun kembali dan bersiap menyongsong tantangan selanjutnya. 

Demikian halnya dengan saat kita harus berpisah dari teman-teman seperjuangan selama setahun, ada keharuan dan juga kebanggaan. Saya tak bisa menahan segala rasa yang berkecamuk. Tapi semua harus terjadi dan kita harus pergi untuk petualangan selanjutnya. Untuk jenjang selanjutnya, untuk dinamika selanjutnya, dan tentu saja untuk pertemuan dan perpisahan selanjutnya. 

Keharuan anak-anak saat melepas kakak kelasnya di Sekolah Alam Bandung

Share:

Rabu, Juni 10, 2015

Perdebatan dan Kearifan

Di Tiongkok pernah ada seorang guru yang sangat dihormati karena tegas & jujur.

Suatu hari, 2 murid menghadap sang guru. Mereka bertengkar hebat & nyaris beradu fisik.

Keduanya berdebat tentang jumlah hitungan 3x7. Murid yg pandai mengatakan 21, Sedangkan si murid bodoh bersikukuh mengatakan 27.

Perdebatan dan Kearifan
Murid bodoh menantang murid pandai u/ meminta sang guru sebagai jurinya untuk mengetahui siapa yang benar di antara mereka.

Si murid bodoh mengatakan, "Jika saya yang benar 3 x 7 = 27 maka engkau harus mau dicambuk 10 kali oleh guru, tapi jika kamu yg benar (3x7=21) maka saya bersedia untuk memenggal kepala saya sendiri." kata si bodoh menantang dengan sangat yakinnya.

"Katakan guru mana yang benar?" tanya si murid bodoh.

Ternyata sang guru memvonis cambuk 10x bagi si murid pandai (yang menjawab 21).

Si murid pandai protes keras!

Sang guru menjawab, "Hukuman ini bukan untuk hasil hitunganmu, tapi untuk ketidakarifanmu yg mau-maunya berdebat dgn orang bodoh yg tidak tahu kalo 3x7 adalah 21.

"Sang guru melanjutkan, "Lebih baik melihatmu dicambuk & menjadi arif, daripada saya harus melihat 1 nyawa terbuang sia-sia!"

Berdebat atau bertengkar untuk hal yg tidak benar & tidak berguna, hanya akan menguras energi percuma.

Ada saatnya kita diam u/ menghindari perdebatan atau pertengkaran yg sia-sia. Diam bukan berarti kalah, bukan? Memang tidak mudah, tapi janganlah sekali-kali berdebat dgn orang yang tidak memahami permasalahan, tapi merasa dirinya sudah paling benar padahal sudah jelas-jelas salah.

"Merupakan suatu kearifan bagi kita, yg bisa mengontrol & menjauhkan Diri dari perdebatan yg tak berguna." 
Semoga bermanfaat"
Share:

Postingan Populer