Ruang Sederhana Berbagi

Rabu, September 11, 2013

Misteri Berita

Televisi memang senjata massal yang ampuh untuk membunuh. Setidaknya membunuhi berita penting yang seharusnya diketahui bersama. 
Bisa sekonyong-konyong menjadi besar untuk sesuatu yang sebenarnya kecil. Misalnya isu tahu dan tempe yang mogok produksi karena kedelai. Isunya karena ada kartel kedelai yang memainkan harga. Ini kemudian lenyap dan tertutupi oleh berita tentang seorang mengaku intelek yang berbicara dengan gaya bahasa berbeda.
Sepertinya berita-berita pengalih isu penting sudah disiapkan untuk menjauhkan dari isu sentral yang lebih penting. Bisa jadi berita itu sebenarnya sampah saja yang disimpan untuk kemudian dimunculkan pada saat dibutuhkan.
Terkadang ada juga kebetulannya, misalnya untuk menambah jauh dari isu yang lebih penting tiba-tiba ada berita heboh seperti kasus kecelakan di tol Jagorawi. Maka dilebar-lebarkanlah berita tersebut mulai dari kronologi sampai bumbu-bumbu yang bisa menambah panjang jalannya berita. Sampai-sampai menjadi bahan perbincangan para lawyer di tanah air ini. Pertanyaannya adalah apa nilai urgensinya dengan kemasylahatan umat manusia yang lebih banyak?
Tahu dan tempe sepertinya lebih penting dan kehadirannya di masyarakat daripada isu kecelakaan anak artis. Tahu dan tempe itu masalah manusia makan sementara orang mengaku bisa berbicara intelek itu urusan dia saja, kecelakaan juga urusan korban dan polisi saja.
Di sini kita perlu jernih melihat sebuah berita dan memilah dengan baik jika terpaksa harus menontonnya. Lebih baik memanh jika tidak usah menonton saja. Matikan televisi untuk menghindari senjata massal.
Stop menonton TV, ayo bermain!
Share:

Selasa, September 10, 2013

Kelinci dan Anjing Pemburu

Pada suatu pagi seekor anjing pemburu mencari mangsa untuk sarapan paginya. Dia menjelajahi semak belukar di dekat hutan. Tak lama kemudian sampailah di padang rumput. Dia mendapatkan seekor kelinci yang sedang asyik makan rumput.
Anjing itupun menyalak keras sehingga kelinci itu terkejut bukan kepalang. Kelinci itu terus berlari sekencang-kencangnya. Sementara itu anjing mengejarnya. Kelinci larinya berbelok-belok, sehingga anjing sukar mengikutinya.
Karena kalah gesit, dia tidak berhasil menikmati daging kelinci. Dia pulang dengan kecewa. Di tengah jalan bertemu dengan seekor kambing. Kambing itu menyindir, “Kawan, bukankah anda pemburu yang cekatan? Alangkah malunya, kalau hal ini terdengar oleh binatang lain. Anda terkenal gesit kali ini menyerah kepada kelinci”.
“Bukan begitu” tukas anjing kecewa. “Kelinci itu lari karena dia ingin menyelamatkan jiwanya. Aku memburunya sekedar memenuhi selera makan pagiku. Masih banyak binatang untuk makananku. Bagi kelinci hanya ada satu nyawa saja.”


(diambil dari kumpulan dongeng “Kelinci dan Anjing Pemburu”, Sulartoyo S, dkk. 1977)




Share:

Membuat Film

Tantangan yang menarik buat anak-anak adalah membuat film. Tentu saja harus disesuaikan dengan usia dan tahapan jenjang kelasnya. Untuk anak-anak Sekolah Dasar, bisa saja hanya berperan sebagai tokoh-tokoh dalam filmnya. Sementara untuk anak-anak SMP sampai SMA, mereka sudah bisa sendiri membuat film.
Ketertarikan saya pada film bukan karena latah atau sekedar ikut trend saja, tetapi pada kepenasaran tentang membuat film yang berbeda. Setelah membaca bukunya @maswaditya, Sila Ke 6 Kreatif Sampai Mati, saya menemukan ide sederhana tentang menuang ide dalam karya film. Stop motion, itulah jawabannya.
Setelah menimbang teknik, pertama dengan foto yang disambung satu sama lain sampai kemudian ditemukannya sebuah aplikasi praktis stop motion. 
Hasilnya memang mengasyikan untuk seorang saya yang sedang belajar. Beberapa video stop motion saya, bisa dilihat di youtube.
Hari ini adalah berbagi ide dan inspirasi @idenide
Share:

Minggu, September 08, 2013

Prinsip Dasar Berkarya

Bagi saya, setelah melalui diskusi menarik di studi klub Diagonal yaitu studi klub yang interest dengan pemikiran Rudolf Steiner yang mendasari sekolah waldorf, berkarya itu bukan semata-mata berkarya tetapi lebih dalam dari itu. Berkarya adalah keterampilan dasar menjadi manusia utuh. Sangat dalam memang, dan saya setuju. Dengan berkarya kita bisa menemukan diri kita. Menemukan passion dan juga menemukan semua hal yang menjadi tujuan kita dilahirkan ke dunia ini. Jika belum berarti kadar berkarya masih seputar permukaan saja. 

Nah agar berkarya bukan sekedar permukaan saja, maka berkarya harus memberikan nilai dan makna yang mendalam bagi orang yang berkaryanya. Saya menemukan isi berkarya ketika saya bisa merasakan lebih dalam dan berpikir lebih dalam serta ada paduan antara keduanya saat berkarya.
Apa saja makna berkarya itu? Bentuknya bisa macam-macam tergantung pemikiran masing-masing. Tetapi karya yang terpenting adalah membuat kebijaksanaan pada orang yang berkaryanya.
Karya bagi anak-anak yang harus terus menjadi inspirasi bagi kehidupan mereka kelak tidak lepas dari prinsip sandang, pangan, dan papan.
Berkarya itu berhubungan dengan keterampilan dasar membuat sandang adalah merajut, meronce, menjahit, dan lain-lain. Manusia butuh pakaian maka keterampilan membuat pakaian harus dikenalkan sejak dini.
Keterampilan kedua berhubungan dengan papan yaitu pertukangan. Manusia membuat papan atau rumah untuk berlindung dari panas dan dingin. Rumah dengan segala isinya untuk kebutuhan manusia.
Selanjutnya adalah keterampilan dasar mengolah pangan yaitu pertanian, mengolah tanah, meracik makanan, itu berarti anak harus diajak untuk menanam tanaman, memasak, dan lain-lain.
Pada akhirnya berkarya itu menjadi jembatan bagi manusia untuk menjadi manusia seutuhnya. 

Share:

Semangat Berkarya

Berkarya adalah kebutuhan. Itulah yang membedakan kita dengan mereka. Semangat berkarya harus tumbuh sejak dini mulai dari anak-anak sampai dewasa. 
Berkarya dalam keseharian akan menjadi kebiasaan yang baik. Dalam berkarya yang sudah menjadi dalam diri kita, tidak akan ada lagi pemisahan dengan apapun. Seolah-olah sudah menjadi bagian utuh dengan kehidupan.
Sejatinya berkarya akan mengkayakan diri kita. Dengan berbagai pengalaman yang dilaluinya sebuah karya mewujud bukan saja hasil torehan tangan tetapi hasil olah diri yang baik.
Mengajarkan berkarya berarti harus memulai dari orang yang akan mengajarkannya. Tidak semata-mata mengantarkan teknik tetapi juga mendasari dengan pemahaman filosofi.
Mari ajak berkarya sebagai keseharian. 
Berkarya sebagai keseharian bersama anak-anak.

Share:

Sabtu, September 07, 2013

Pagi di Kawah Kamojang

Merasakan udara segar di pegunungan itu terasa berbeda. Walaupun harus sedikit berjuang agar tidak menggigil. Kopi dan teh hangat cukup untuk membuat badan terasa hangat.
Kamojang adalah salah satu kawah di Bandung. Dengan akses jalan bisa melewati dua alternatif yaitu Majalaya dan dari arah Garut. Dengan kondisi jalan yang menikung dan menanjak curam, pastikan kendaraan anda fit sebelum melalui jalur-jalur terjal menuju Kawah Kamojang.
Di Kawah Kamojang terdapat beberapa titik-titik kawah yang bisa di lihat, salah satunya adalah kawah kereta api. Dinamakan demikian karena suaranya nyaris terdengar sejak pos pemberhentian.
Sebelum memasuki kawasan kawah, anda bisa melihat juga kolam-kolam belerang yang bergolak di pinggir jalan.
Matahari Pagi Kamojang
Jalan Segar (foto dok Iden Wildensyah)

Share:

Kamis, Agustus 08, 2013

Berbagi Maaf dan Kebaikan

Setelah melewati bulan ramadhan, semua umat muslim merayakan idul fitri. 
Bersama ini pula saya ingin memohon maaf kepada semua. Mohon maaf lahir dan bathin. Semoga kita bisa mengambil banyak pelajaran dari puasa sebulan. Makna pembelajaran akan selalu ada bagi siapapun. Saatnya berbagi kebaikan.
Happy Eid Mubarak
Share:

Rabu, Juli 31, 2013

Kancil di Kebun Mentimun

Sekelompok kancil tampak bergembira. Mereka sedang berpesta makanan. Di kebun mentimun yang sedang ranum.
Mereka begitu riang karena mentimun sangat enak rasanya. Mereka memakan sepuas hati.
Petani datang ke kebun. Ia kaget banyak kancil di kebunnya. Pak Petani marah. Mentimunnya dimakan para kancil. Kancil berlari tunggang langgang. Pak petani mengusir kancil dari kebunnya. Pak Petani sedih karena mentimunnya dicuri kancil.
Kancil pergi menjauh dari kebun petani. Mereka senang karena tidak tertangkap Pak Petani. Tetapi ada kancil yang murung dan bersedih. Ia kasihan melihat Pak Petani tidak bisa makan mentimunnya karena dicuri teman-temannya.
Ia pun bertekad membantu Pak Petani menumbuhkan lagi mentimunnya. Peri baik hati datang menolong kancil yang bersedih. Ia menolong tapi dengan syarat harus dikerjakan pagi-pagi sebelum Pak Petani datang tanpa berbicara atau berbisik sekalipun kepada siapa saja yang bertanya tentang kegiatannya. Peri memberi kancil biji yang harus dirawat baik-baik dan ditumbuhkan.
Setiap pagi kancil menebar biji-biji itu di antara mentimun yang rusak. Sesaat sebelum Pak Petani datang, ia segera berlari ke hutan. Demikian dan seterusnya.
Pak Petani kaget saat melihat banyak tanaman baru muncul di antara mentimun yang rusak. Pak Petani senang karena kini banyak tanaman baru yang tumbuh. Kancil melihat dari jauh. Ia juga senang karena melihat Pak Petani tidak lagi bersedih hati.

Share:

Selasa, Juli 30, 2013

Monday Music

Setiap hari musik di manapun dan kapanpun. Monday music, yah.. semacam musik senin untuk menggairahkan awal minggu dengan keceriaan. Banyak kafe-kafe yang membuat program monday music untuk menarik pengunjung di hari yang biasanya sepi pengunjung.
Selain jumat, sabtu, dan minggu, senin relatif sangat sepi dengan kunjungan ke kafe-kafe. Senin biasanya menjadi awal minggu yang padat. Dengan segudang rencana dan mungkin saja masalah untuk tiap orang di kantor.
Tetapi itu berbeda saat beberapa pekerja kreatif menelurkan program semacam monday music. Ajang yang ditunggu-tunggu dan membuat suasana senin dinantikan serta menjadi meriah. Senin bukan lagi sesuatu yang menakutkan untuk dilewati, senin menjadi keceriaan dan gairah baru untuk beraktivitas. Yah inilah monday music yang terus menggebu untuk melewati dan menikmati hari dengan keasyikan.
Inilah #mondaymusic yang akan menjadi awal untuk hari-hari selanjutnya.
#mondaymusic for #peace 
Share:

Postingan Populer