Sekelompok kancil tampak bergembira. Mereka sedang berpesta makanan. Di kebun mentimun yang sedang ranum.
Mereka begitu riang karena mentimun sangat enak rasanya. Mereka memakan sepuas hati.
Petani datang ke kebun. Ia kaget banyak kancil di kebunnya. Pak Petani marah. Mentimunnya dimakan para kancil. Kancil berlari tunggang langgang. Pak petani mengusir kancil dari kebunnya. Pak Petani sedih karena mentimunnya dicuri kancil.
Kancil pergi menjauh dari kebun petani. Mereka senang karena tidak tertangkap Pak Petani. Tetapi ada kancil yang murung dan bersedih. Ia kasihan melihat Pak Petani tidak bisa makan mentimunnya karena dicuri teman-temannya.
Ia pun bertekad membantu Pak Petani menumbuhkan lagi mentimunnya. Peri baik hati datang menolong kancil yang bersedih. Ia menolong tapi dengan syarat harus dikerjakan pagi-pagi sebelum Pak Petani datang tanpa berbicara atau berbisik sekalipun kepada siapa saja yang bertanya tentang kegiatannya. Peri memberi kancil biji yang harus dirawat baik-baik dan ditumbuhkan.
Setiap pagi kancil menebar biji-biji itu di antara mentimun yang rusak. Sesaat sebelum Pak Petani datang, ia segera berlari ke hutan. Demikian dan seterusnya.
Pak Petani kaget saat melihat banyak tanaman baru muncul di antara mentimun yang rusak. Pak Petani senang karena kini banyak tanaman baru yang tumbuh. Kancil melihat dari jauh. Ia juga senang karena melihat Pak Petani tidak lagi bersedih hati.
Mereka begitu riang karena mentimun sangat enak rasanya. Mereka memakan sepuas hati.
Petani datang ke kebun. Ia kaget banyak kancil di kebunnya. Pak Petani marah. Mentimunnya dimakan para kancil. Kancil berlari tunggang langgang. Pak petani mengusir kancil dari kebunnya. Pak Petani sedih karena mentimunnya dicuri kancil.
Kancil pergi menjauh dari kebun petani. Mereka senang karena tidak tertangkap Pak Petani. Tetapi ada kancil yang murung dan bersedih. Ia kasihan melihat Pak Petani tidak bisa makan mentimunnya karena dicuri teman-temannya.
Ia pun bertekad membantu Pak Petani menumbuhkan lagi mentimunnya. Peri baik hati datang menolong kancil yang bersedih. Ia menolong tapi dengan syarat harus dikerjakan pagi-pagi sebelum Pak Petani datang tanpa berbicara atau berbisik sekalipun kepada siapa saja yang bertanya tentang kegiatannya. Peri memberi kancil biji yang harus dirawat baik-baik dan ditumbuhkan.
Setiap pagi kancil menebar biji-biji itu di antara mentimun yang rusak. Sesaat sebelum Pak Petani datang, ia segera berlari ke hutan. Demikian dan seterusnya.
Pak Petani kaget saat melihat banyak tanaman baru muncul di antara mentimun yang rusak. Pak Petani senang karena kini banyak tanaman baru yang tumbuh. Kancil melihat dari jauh. Ia juga senang karena melihat Pak Petani tidak lagi bersedih hati.