Ruang Sederhana Berbagi

Tampilkan postingan dengan label Traveling. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Traveling. Tampilkan semua postingan

Kamis, Januari 08, 2015

Low Cost Ticket, Helooo!?

Baru mendengar berita yang ajaib dari Menteri Perhubungan Indonesia. Setelah kasus Maskapai AirAsia mencuat kepermukaan karena (katanya) tak memiliki ijin terbang di Surabaya, lalu terjadi kecelakaan Airaisa di Selat Karimata, Menhub lalu mengeluarkan statement menghapus tiket murah penerbangan untuk mengurangi kecelakaan.

Let's go traveling
Nalarnya disimpan dimana? Memangnya dengan menaikan harga tiket dan menghapus tiket murah penerbangan menjadi aman? Musibah dan kecelakaan itu ada dua. Disebabkan karena kelalaian manusia atau murni karena musibah itu sendiri. Manusia itu tidak punya kuasa untuk menentukan hidup dan matinya. Hanya Tuhan. Pada saat terkena musibah, orang muslim selalu mengucapkan "Innalillahi wa innailahi rojiun" segalanya berawal dari Allah dan akan kembali lagi kepada Allah.

Penentuan tiket murah oleh maskapai penerbangan tentu bukan tanpa sebab. Tidak mungkin dibuat kebijakan tiket murah kalau sekedar terbang, apalagi ingin membawa kecelakaan. Semuanya punya keinginan untuk aman. Berangkat aman dan pulang dengan nyaman. Tiket murah pesawat, maskapai apapun dibuat selalin untuk promosi juga mengisi kursi kosong. Sekali terbang sebuah maskapai penerbangan membutuhkan biaya yang cukup besar. Biaya yang cukup besar inilah yang membuat beberapa maskapai penerbangan gulung tikar karena tak mampu membiayai operasional. Logikanya daripada kursi kosong tetapi jadwal harus terbang, ya diturunkan saja harganya. Memangnya maskapai penerbangan seperti angkutan kota yang menunggu penumpang lalu berangkat. 

Rencana menghentikan tiket murah penerbangan akan menyebabkan banyak hal terutama pada sektor pariwisata. Hal-hal yang akan terkena dampak dari kebijakan ini antara lain:

1. Kunjungan wisatawan dari luar negeri akan berkurang. Beberapa wisatawan dari mancanegara sudah terbiasa dalam bepergian dengan pesawat terbang. Mencari tiket murah penerbangan ke negara tujuan akan menjadi hal yang mengasyikan. Jika tiket murah menuju Indonesia ditiadakan, bersiaplah untuk melihat angka jumlah kunjungan wisatawan mancanegara yang menurun dibanding tahun sebelumnya.

2. Traveler yang akan terganggu jadwalnya. Traveler dari Indonesia menuju daerah-daerah di bagian lain Indonesia bersiaplah menunda banyak waktu untuk mengunjungi kawasannya sendiri. Melihat Raja Ampat secara langsung, diving di sana, dan berinteraksi dengan penduduk sekitar bisa sirna karena tak ada tiket murah pesawat terbang. Begitu juga dengan rencana bepergian ke luar negeri. Misalnya ke Nepal, China, Thailand, dll. Traveling itu menyenangkan, mengunjungi tempat baru dan belajar banyak hal dari orang-orang yang kita temui. Seandainya tiket murah penerbangan hilang, hilanglah kesempatan belajar dari banyak penduduk di belahan bumi yang lain. 

3. Maskapai penerbangan gulung tikar. Yah, seperti yang sebelumnya sudah saya sampaikan. Dalam satu kali penerbangan itu membutuhkan biaya operasional yang sangat besar. Kalau biaya yang ditanggung lebih besar daripada pemasukan, lama-lama maskapai penerbangan bisa gulung tikar karena tak ada penumpang yang mau mengeluarkan biaya untuk membayar tiket yang mahal. Tiket murah penerbangan tetap menjadi andalan. Sekalipun tidak mendapatkan untung dalam sekali terbang tetapi minimal bisa menutup biaya operasional itu sudah dirasakan cukup buat membiayai operasional maskapai penerbangan.

Nah, bagaimanapun tiket murah penerbangan tetap harus ada. Menteri Perhubungan baiknya meninjau ulang jika kebijakan itu benar-benar akan diberlakukan.

Share:

Rabu, Desember 17, 2014

Membaca Peta

Membaca Peta (mrwallpaper.com)
Membaca peta adalah salah satu keterampilan dasar yang harus dikuasai oleh anak-anak sekolah. Pada pelajaran sains, ada bagian menghitung skala, mengenal benua, kenampakan alam, dll. Membaca peta ini dahulu mengingatkan saya pada sebuah pelajaran tentang peta buta. Pelajaran ini hanya bagian terkecil saja dari cara belajar yang tidak tepat yang diajarkan. Membaca peta adalah bagian tak terpisahkan dari tradisi membaca, berpikir, menganalisis dan men-digest sebuah informasi. Buta-baca-peta akan menyebabkan ”greget” dari sebuah informasi gagal tersampaikan.

Membaca peta erat kaitannya dengan cara belajar serta minat membaca. Fakta minat baca masyarakat Indonesia untuk kawasan Asia Tenggara menduduki peringkat keempat setelah Malaysia, Thailand, dan Singapura. Budaya membaca yang masih rendah dikalangan penduduk Indonesia ini, ditenggarai sebagai alasan mengapa membaca peta sulit. Mungkin juga ada alasan lain yaitu peribahasa “malu bertanya, sesat dijalan”, dengan peribahasa ini membaca peta hanya bagian kecil saja selebihnya bertanya saja dari pada susah-susah membuka peta.

Pelajaran peta buta berfokus pada hapalan, yaitu menghapal lokasi sebuah negara atau kota tanpa petunjuk lain selain kota atau negara terdekat. Sementara membaca peta adalah berpikir, menganalisis dan menyimpulkan baik itu jalur atau lainnya sesuai kebutuhan. Peta buta adalah bukti ketidaktepatan menggunakan alat sebagaimana mestinya alat tersebut berfungsi. Peta adalah alat atau media untuk mengetahui lokasi tempat kita berada serta mencari jalur untuk tujuan yang hendak kita capai. Sebuah peta adalah representasi dua dimensi dari suatu ruang tiga dimensi. Bukan sebagai media untuk hapalan. Itulah yang membedakan cara belajar di Indonesia, memposisikan peta sebagai media untuk hapalan bukan sebagai alat.

Share:

Rabu, Oktober 08, 2014

Cukul

Ada satu daerah di Bandung Selatan yang cukup menarik untuk dikunjungi. Terutama mereka yang suka jalan-jalan menyusuri perkebunan teh, merasakan kesegaran udara pegunungan, dan indahnya danau.

Bandung Selatan selain perkebunan teh di Ciwidey dan Pangalengan, masih banyak lagi yang belum terungkap. Hal ini karena akses jalan menuju perkebunan yang seringkali tidak sebaik jalan jalan di perkotaan. Tetapi jangan khawatir jalur ke Cukul ini sangatlah baik. Jalanan mulus sampai lokasi. Kalaupun ada lubang-lubang sedikit itu hal wajar.

Saya melewati jalur selatan sebelum sampai di Cukul. Jalur yang tak biasa karena jalur selatan menuju Bandung biasanya mengikuti jalur umum. Ini berbeda, dengan semangat menyala, saya putuskan jalurnya berbeda.

Dari arah Garut Selatan, lurus ke arah barat menuju Pantai Rancabuaya. Jalanan sepanjang jalur selatan ini sekarang sudah bagus dibandingkan dua tiga tahun yang lalu. Dari Rancabuaya kemudian belok kanan ke arah Cisewu. Jalanan cukup menanjak dan menurun maka pastikan kendaraan anda prima. Tanjakan dan turunannya sangat curam dengan jurang di sisi kiri dan kanannya. Lebar jalan juga sangat sempit, pada beberapa daerah kita harus melipir jika berpapasan dengan kendaraan dari arah sebaliknya.

Selesai melewati Cisewu selanjutnya jalanan cukup lebar pada saat mendekati daerah perkebunan teh. Cuaca yang cerah membuat pemandangan sekitar sangat indah. Nah di perkebunan ini salah satu puncaknya kita bisa menikmati kantor afdeling Cukul. Di tengah kebun teh dengan danau di lembahnya. Sejenak beristirahat di Cukul sambil menghirup udara segar dan meredakan ketegangan setelah melewati tanjakan dan turunan yang curam. Ada penjual baso yang enak yang bisa kita nikmati setelah 'gogoleran'. Jangan lupakan merekem kenangan. Spot di Cukul sangat menarik untuk para penyuka fotografi.
Jalanan di Jalur Selatan Jawa Barat
Sambil menikmati pantai selama perjalanan
Cukul, tempat asyik buat refreshing
Danau dengan air jernih


Share:

Postingan Populer