Ruang Sederhana Berbagi

Tampilkan postingan dengan label David Moyes. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label David Moyes. Tampilkan semua postingan

Minggu, Desember 29, 2013

Kesempatan Moyes

Sudah beberapa pekan ini saya mengikuti berita seputar Mancherster United (MU). Walaupun bukan sebagai pendukung fanatik, tapi saya senang mengikuti dinamika yang terjadi dalam sebuah klub sepakbola.

Penunjukan David Moyes oleh Sir Alex Ferguson dan kawan-kawan tentu bukan karena kebetulan. Tentu dengan berbagai perhitungan dan pertimbangan yang matang.

Intinya saya belajar tentang manajemen sepakbola yang secara tidak langsung juga belajar manajemen manusia. Nah David Moyes memberikan banyak pembelajaran menarik buat saya.

Saat ini kalau boleh dibilang terseok-seok, iya. MU nangkring di papan tengah, bukan di papan atas. Terlempar dari 'The Big Four' yang sudah sering mereka tempat dalam dekade sebelumnya. Wajar jika beberapa pendukung MU merasa khawatir dengan kondisi permainan ini. Apalagi di jaman yang instan ini, semua ingin cepat terlihat hasilnya. Melupakan proses panjang untuk meraih sebuah prestasi besar.

Buat saya, Moyes memiliki kans besar membuat sejarah di MU jika pemilik MU dan pendukung setianya memberikan kesempatan dan kepercayaan penuh kepadanya. Jangan melihat proses ini sebagai sesuatu yang instan. Cepat dan langsung jadi juara di awal kepemimpinannya. 

Dua Tipe 

Dalam sepakbola modern, saya melihat dua tipe yang berbeda dalam memimpin sebuah tim sepakbola. Pertama tipe coach dan kedua tipe manajer. Keduanya sangat berbeda walau hasil yang ingin dicapai sama, yaitu juara.

Tipe pertama, coach. Sebagai contoh saya ambil Jose Mourinho. Saya mengagumi terutama saat menjadi rival Sir Alex Ferguson. Mourinho sempat beredar rumor akan menggantikan Sir Alex di MU. Mourinho adalah tipe couch, dia memiliki kapasitas untuk melatih dalam waktu yang cepat dan instan untuk meraih prestasinya.

Ciri-ciri tipe ini adalah pembelian pemain yang bisa jor-joran dan berlabel bintang. Lihat saja contohnya saat ia memegang Inter Milan, Real Madrid, dan sekarang Chelsea. Di Chelsea relatif tidak sebombastis waktu di Real Madrid. Saat itu Chelsea berhasil meraih prestasi besar di kancah liga Inggris. Sayangnya, tetap saja tidak dianggap berhasil oleh sang pemilik, Roman Abramovich karena Mou tidak bisa memenangi piala champion. Piala yang dirindukan oleh sang pemiliknya.

Tipe kedua adalah manajer. Tipe ini saya ambil contoh Sir Alex Fergosun dan Arsene Wenger. Keduanya memberikan cara memenej sebuah tim sepakbola dengan baik. Sir Alex Ferguson mampu meraih banyak prestasi hal didikannya pada the young gun seperti David Beckam, Ryan Giggs, Paul Scholes, Olle Gunnar Solkjaer, dan lain-lain.

Sir Alex Fergosun dan Arsene Wenger merintis dari tim biasa saja menjadi tim besar yang disegani. Arsene Wenger misalnya, pernah membawa Arsenal sebagai tim yang tidak terkalahkan dalam satu putaran kompetisi liga Inggris bersama Thiery Henry dkk. Sebuah prestasi yang belum dicapai manajer manapun.

Nah, kembali kepada David Moyes, seandainya manajemen memberikan kesempatan kepada David Moyes untuk terus memimpin pasukannya, saya yakin MU bisa kembali ke track-nya sebagai kontestan liga Inggris dan masuk kembali ke habitat 'The Big Four'. Semoga!
Share:

Senin, Mei 20, 2013

Integritas Dan Sir Alex Ferguson

Ada sebuah kata yang sangat kuat untuk menggambarkan sosok Sir Alex Fergosun, integritas. Yah, integritas Sir Alex Ferguson sudah tidak bisa diragukan lagi. Memegang sebuah klub sebesar Mancherster United di kompetisi besar yang persaingannya sangatlah ketat tentu membutuhkan banyak strategi dan kekuatan mental untuk bisa memenangi setiap laga yang berlangsung.
Integritas Sir Alex Ferguson atau SAF tapi bukan AF yang disebut korupsi daging sapi, bukan Ahmad Fathanah. Dialah Sir Alex Ferguson yang tahu benar sebuah integritas akan menghasilkan waktu yang lama dan proses yang panjang di awal tapi buahnya akan dirasakan oleh semua menjelang akhir.
Integritas Sir Alex Ferguson pulalah yang menyebabkan Mancherster United mampu berprestasi sebesar sekarang. Dengan ketelatenan, ketekunan, dan keuletan Sir Alex Ferguson, maka talenta-talenta muda hasil binaan atau juga hasil pencarian pada talent scouting menghasilkan prestasi menggembirakan untuk klub.
Teka-teki pengganti Sir Alex Ferguson terbuka saat ia mengumumkan sosok David Moyes sebagai suksesornya. David Moyes sama-sama dari Irlandia. David Moyes juga sosok yang sangat berintegrasi dengan klubnya, Everton. Bahkan sebenarnya, dari pengakuan David Moyes, dia tidak akan meninggalkan klubnya seandainya bukan Sir Alex Ferguson yang memintanya.
David Moyes hampir memiliki kesamaan dengan Sir Alex Ferguson. Selain sama-sama orang Irlandia, David Moyes juga sama-sama berkarakter kuat sebagai sosok yang memiliki integritas tinggi terhadap tim yang dilatihnya. Sir Alex Ferguson sadar betul untuk membangun sebuah tim besar tidak perlu instan. Cukup dengan membangun kualitas permainan yang baik, kerja sama yang baik, dan konsisten.
Nah, yang menarik sekarang adalah menunggu saat-saat David Moyes melepaskan dominasi Sir Alex Ferguson di Theater Of Dream. Tentu saja dengan tetap memiliki respek yang tinggi terhadap sang manajer sensasional, Sir Alex Ferguson.

Share:

Postingan Populer