Guru merdeka! Dua kata ini menarik perhatian saya pada sebuah pelatihan. Pertanyaan-pertanyaan mendasar kemudian bermunculan dalam kepala ini.
Apa itu guru merdeka? Kenapa guru merdeka, apakah selama ini guru tidak merdeka? Dan banyak lagi pertanyaan-pertanyaan penting pada konteks guru merdeka ini.
Baiklah, kita coba kesampingkan dulu pertanyaan. Saya ingin melihat sebuah buku menarik tentang menjadi manusia merdeka karya Ki Hadjar Dewantara, bukunya Tan Malaka, lalu tema serupa dari buku-buku Rudolf Steiner, serta buku-buku pendidikan alternatif lainnya seperti Paulo Preire. Buku-buku tersebut fokus utamanya kepada kemerdekaan menjadi manusia.
Manusia merdeka adalah tujuan pendidikan, ia tidak lagi dijajah oleh pihak manapun dari luar dirinya. Ia merdeka untuk berkehendak, merdeka untuk berpikir, dan merdeka untuk merasakan apapun. Kemerdekaan ini nyatanya sulit didapatkan. Banyak pihak-pihak yang tidak menghendaki manusia menjadi merdeka karena mereka masih membutuhkan kehadiran manusia tidak merdeka untuk kepentingannya.
Pendidikan untuk memanusiakan manusia sering kita dengar tetapi tak banyak yang tahu bagaimana implementasi memanusiakan manusia dalam kurikulum pendidikan dan kegiatan sehari-harinya di sekolah. Banyak guru yang terjebak hanya di kuadran 'tahu' saja konsep memanusiakan manusia tersebut. Sisanya, guru-guru yang terus menempa diri, belajar ke sana ke mari, mengkaji berbagai buku tentang pendidikan dari pemikir-pemikir pendidikan di masa lalu. Sebagian kecil ini menjadi guru merdeka yang paham dan mampu mengimplementasikan konsep memanusiakan manusia lewat kegiatan di dalam kelas bersama anak didiknya.
Guru-guru merdeka terkadang menjadi minorias di dalam sebuah komunitas sekolah. Menjadi berbeda dalam mengolah pembelajaran, dan selalu berusaha membuat konkret setiap konsep pembelajaran merdeka lewat praktik-praktik kecil di kelas yang dikelolanya.
Walaupun minoritas, percayalah di luar komunitas yang tidak merdeka, guru merdeka belajar mendapatkan banyak dukungan dari komunitas peduli pendidikan alternatif lainnya.
0 komentar:
Posting Komentar