Ruang Sederhana Berbagi

Senin, Februari 20, 2012

Kreativitas

Life is like riding a bicycle – in order to keep your balance, you must keep moving” -Albert Einstein-
Dalam buku Creativity Inc.:Building an Inventive Organization, Kreativitas adalah proses timbulnya ide yang baru, sedangkan inovasi adalah pengimplementasian ide itu sehingga dapat merubah dunia. Kreativitas membelah batasan dan asumsi, dan membuat koneksi pada hal hal lama yang tidak berhubungan menjadi sesuatu yang baru. Inovasi mengambil ide itu dan mejadikannya menjadi produk atau servis atau proses yang nyata di perusahaan.
Sementara dalam wikipedia Kreativitas adalah proses mental yang melibatkan pemunculan gagasan atau konsep baru, atau hubungan baru antara gagasan dan konsep yang sudah ada. Dari sudut pandang keilmuan, hasil dari pemikiran kreatif (kadang disebut pemikiran divergen) biasanya dianggap memiliki keaslian dan kepantasan. Sebagai alternatif, konsepsi sehari-hari dari kreativitas adalah tindakan membuat sesuatu yang baru.
Orang kreatif memunculkan banyak ide yang bernilai. Tidak semua ide kreatif terlihat cerdas, berisi keajaiban, bermuatan guna, tetapi tidak jarang ide-ide kreatif terlihat jelek, karenanya dianggap hina, dicurigai dan diolok-olok. Pada umumnya, ide kreatif sering ditolak karena bertentangan dengan keadaan yang sedang berlaku. Penolakan oleh masyarakat tersebut, barangkali, untuk memberi kerangka berpikir yang benar –benar menurut takaran mereka. Masyarakat pada umumnya merasa, bahwa ide kreatif melawan status-quo. Dan masyarakat seringkali mengabaikan ide inovatif.
Dalam catatan Najlah Naqiyah, Kerja kreatif akan berhasil jika menggunakan dan menyeimbangkan tiga kemampuan: sintetis, analisis dan praktikal. Ketiga hal ini bisa ditumbuh-kembangkan secara sadar dan terlatih. Kemampuan sintetik adalah kemampuan membangkitkan ide baru dan menarik. Seringkali seorang yang kreatif memiliki unsur berpikir sintetis yang bagus, mampu menghubungkan antara sesuatu hal dengan lainnya secara spontan. Sementara itu, kemampuan analisis adalah cara berpikir kritis, memiliki keterampilan analisis dan evaluasi ide.
Orang kreatif memiliki kemampuan menganalisa pada peristiwa baik atau peristiwa buruk. Dengan mengembangkan kemampuan analisis ini, memungkinkan mereka merubah ide jelek menjadi baik. Sedangkan kemampuan praktikal ialah kemampuan menerjemahkan teori kedalam praktek, dan merubah ide-ide abstrak ke arah kecakapan praktikal. Adapun implikasi penanaman teori kreatif –dengan disertai tiga kemampuan di atas– yaitu, kemampuan meyakinkan orang lain bahwa ide-idenya bisa diterapkan. Namun kendalanya, seringkali kita temukan, seseorang memiliki ide sangat bagus, tetapi tidak bisa menjualnya.
Menjual Ide
Betti Alisjahbana menyampaikan tips penting tentang menjual ide yang menarik dikaji diantara adalah sebagai berikut:
  • Kredibilitas Menentukan
  • Bungkus dengan Narasi Meyakinkan
  • Petakan Ide dari Sisi Pengambil Keputusan
  • Tangani Potensi Resiko
  • Bangun Momentum agar Ide Bergerak Maju
 Kreativitas senantiasa disebut-sebut sebagai modal untuk memenangkan kompetisi, ternyata realitanya masih banyak atasan atau pejabat yang enggan berubah atau tidak mau repot mengubah cara kerja lama yang sudah mapan. Padahal, kita semua tahu, bila kita lebih banyak berfokus pada “here and now” dan menganggap ide adalah hambatan, organisasi pasti tidak akan berkembang.
 Ide adalah produk manusia pekerja yang tidak pernah habis. Ide tidak sama artinya bila belum terimplementasi. Kadang-kadang kita perlu menunggu tahap demi tahap agar keseluruhan ide terealisasi. Namun, kita perlu bergerak aktif, mencari celah untuk bisa menjual ide demi kemajuan tim dan organisasi. Nah, jika sudah kreatif dan punya ide menarik untuk dijual, tidak ada salahnya mencoba. Selamat mencoba! (diolah dari berbagai sumber/Iden Wildensyah)
Share:

0 komentar:

Postingan Populer