Ruang Sederhana Berbagi

Senin, Maret 22, 2010

Pohon Kalah Oleh Reklame


Salahsatu berita yang menarik di Koran Jawa Barat saat ini, bagi saya adalah berita tentang pemangkasan 51 pohon di Jalan Soekarno-Hatta Bandung oleh salahsatu perusahaan periklanan. Alasannya pasti karena pohon tersebut menghalangi papan reklame. Karena nilai jual papan reklame adalah visualisasi pengendara, berarti halangan yang menyebabkan pandangan ke papan reklame tidak maksimal, ya pangkas saja.
Pada Jumat, 12 Maret 2010 yang lalu, teman-teman dari Front Pembela Bandung (FPB) berunjukrasa atas pemangkasan pohon ini, mereka menyayangkan pihak Pemkot atas ijin serta keteledoran dalam menjaga lingkungan. Berita selengkapnya ada di sini.
Foto dari Walhi Jabar
Pemangkasan ini menunjukan bahwa kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungannya sangat rendah. Termasuk didalamnya adalah membuang sampah sembarang. Kedisiplinan masyarakat kota tidak begitu baik, terutama dalam menjaga lingkungan. Lihatlah bagaimana sampah berserakan dimana-mana setelah acara-acara seremonial. Saluran tersumbat karena sampah. Kalau disiplin dalam menjaga lingkungan, membuang sampah dll maka sampah-sampah tersebut tidak akan berserakan, tidak akan menyumbat gorong-gorong saluran drainase.
Balik lagi ke pohon, pohon di hutan gundul karena ditebang, pohon di kota juga tidak kalah 'gundulnya'. Pohon yang sudah ada dipangkas, yang belum tumbuh apalagi. Yang ironisnya pohon-pohon yang ditebang hanya karena menghalangi papan reklame, jika tidak ada yang mengangkat ke media, bisa jadi reklame-reklame lainnya juga akan demikian. Reklame kata teman saya adalah sampah visualisasi, penyebab polusi pandangan mata, menyebabkan kota menjadi berantakan dan tidak teratur. Penebangan atau pemangkasan yang tertangkap media kali ini bisa jadi hanya bagian kecil saja, ada yang lebih besar, ada yang dipangkasnya lebih banyak, bahkan mungkin bukan saja dipangkas tetapi ditebang. Dan ini luput dari media, kalau luput dari media, jangan berharap pemerintah berinisiatif mencari pelanggar yang memangkas pohon untuk reklame.

Share:

0 komentar:

Postingan Populer