Untuk yang ketiga kalinya saya mengunjungi saung @angklungudjo di daerah Cicaheum, Bandung. Setiap kali mengunjungi selalu ada yang baru yang saya rasakan.
Anak-anak yang bermain dan belajar mengusik saya untuk melihat lebih dalam. Keberadaan mereka yang mementaskan permainan tradisional sunda sangatlah mengesankan. Mereka tampil penuh percaya diri. Mereka begitu senang terlibat di dalam sebuah pementasan kebudayaan yang diadakan setiap hari pukul 15.30 Wib.
Bermain angklung bersama, memainkan beberapa lagu nasional dan internasional dengan panduan konduktor di depan. Mengasah kejelian serta kepekaan terhadap nada. Di Saung Angklung Udjo, penonton terus diajak berinteraksi lewat beberapa pagelaran dan permainan.
Menikmati pagelaran orkestra angklung yang harmonis. Sebuah pengalaman menarik yang sangat berkesan.
Konduktor memimpin dengan baik. Terbayang latihan kerasnya untuk menampilkan pagelaran sebaik yang sudah saya lihat ini. Salut buat latihan, ketekunan, dan kekuatan energi belajarnya.
Akhirnya, menikmati keseluruhan pagelaran itu bukan hanya sekedar menikmati saja, tetapi ada proses belajar budaya yang sangat mengasyikan. Apresiasi besar untuk para pementas yang sudah tampil dengan sangat besar.
Anak-anak bermain angklung (dok.iden) |
Keberadaan mereka selain menarik hati pengunjung dengan sajian yang tak biasa juga menjadi catatan pendidikan bagi saya. Mereka belajar tentang kebudayaan sunda secara langsung. Anak-anak adalah penerus generasi sekarang. Jika mereka diajarkan, dilibatkan secara langsung untuk mengalami, mereka akan menyimpan memori itu sampai lama.
Anak-anak juga akan mengenal secara langsung bentuk-bentuk permainan yang mereka alami langsung. Ini bentuk pembelajaran menarik karena anak tidak hanya belajar dari teori saja tetapi dari praktek keseharian.
Seorang petani akan membawa anaknya ke sawah untuk belajar bertani. Seorang nelayan akan mengajak anaknya melaut. Seorang tukang kayu akan membawa anaknya bekerja mengolah kayu. Maka demikian pula, seorang dalang membawa anaknya untuk ikut mendalang. Dan ini yang menarik kemarin. Setelah pementasan wayang golek yang singkat, saat dibuka panggungnya, seorang anak duduk manis di samping dalang. Sungguh pemandangan yang indah dan mengharukan. Saya sangat mengapresiasi proses belajar menarik ini. Maka tidak salah jika @kotabandung melalui @ridwankamil harus berterima kasih karena kebudayaan sunda tetap lestari dan masih berlangsung sampai saat ini karena kehadiran @angklungudjo di tengah-tengah gempuran budaya barat lewat media.
Pagelaran wayang golek yang memukau dan penuh makna. Lewat gerakan kelihaian tangan dalang saat memainkan wayang.
Di balik pagelaran wayang golek, seorang dalang dengan anak kecil yang duduk manis di sampingnya. Ini proses pendidikan yang menarik. Proses pendidikan yang holistik karena anak secara langsung mengalami pembelajaran lewat pagelaran. Energi yang tersebar dari dalang akan diserap secara langsung oleh anak.
Menikmati pagelaran orkestra angklung yang harmonis. Sebuah pengalaman menarik yang sangat berkesan.
Konduktor memimpin dengan baik. Terbayang latihan kerasnya untuk menampilkan pagelaran sebaik yang sudah saya lihat ini. Salut buat latihan, ketekunan, dan kekuatan energi belajarnya.
Akhirnya, menikmati keseluruhan pagelaran itu bukan hanya sekedar menikmati saja, tetapi ada proses belajar budaya yang sangat mengasyikan. Apresiasi besar untuk para pementas yang sudah tampil dengan sangat besar.