Salah satu bahasan menarik dari buku Jenny Gichara adalah teacher corner. Saya menangkapnya bukan sekedar memiliki pojok khusus guru tetapi guru juga harus berkarya seperti anak-anak yang sedang belajar. Guru harus punya karya yang bisa menginspirasi muridnya. Guru tidak sekedar berbicara teori tetapi juga praktek. Salah satu bentuk praktek guru yang akan menginspirasi murid-muridnya adalah karya itu sendiri.
Pengalaman mengunjungi sebuah sekolah dengan konsep Waldorf School di Thailand sedikit banyak memberikan inspirasi untuk guru dalam berkarya. Waldorf School yang berdasarkan pemikiran Rudolf Steiner sangatlah inspiratif. Di sekolah tersebut, saya merasakan guru bukan sekedar guru. Guru adalah bagian kehidupan seseorang, bukan sebagai pekerjaan. Guru bisa berperan dalam bidang apapun sebagai dirinya sendiri. Guru bisa menjadi seorang pekerja kayu, guru juga adalah seorang pelukis, guru juga adalah seorang penulis, guru juga adalah seorang pemusik, guru juga adalah seorang penyanyi, dan semua hal yang bisa menginspirasi murid-muridnya.
Teacher corner kadang memancing ide anak-anak. Misalnya setiap pagi anak-anak datang menghampiri meja kemudian bertanya "Kak, ini apa? Kita berkarya ini yu Kak" sambil menunjukkan pada rajutan atau buku inspirasi lainnya.
Teacher corner bukan semata-mata pojok, tetapi lebih dalam dari itu, teacher corner adalah sebuah ajakan untuk guru berkarya dalam hal apapun. Memberikan pembelajaran menyenangkan dengan bukti dari guru tanpa harus banyak berbicara melalui teori.
Teacher corner juga sebuah percikan ide dan semangat berkarya lebih baik!