Ruang Sederhana Berbagi

Selasa, November 27, 2012

Mandeg

Siang di sebuah ladang, matahari masih belum tampak. Mendung menggelayut di atas bukit tersebut. Cuaca menjadi dingin dengan tiupan angin pembawa awan-awan hujan.
Dua orang anak muda berbincang santai sambil merokok. Mereka melepas lelah setelah mencangkul sampai waktu "pecat sawed". Waktu pecat sawed berarti pekerjaan harus dihentikan terlebih dahulu untuk memberi kesempatan kepada kerbau makan. Sambil menunggu kerbau makan rumput hijau di tempat yang disediakan, pekerja yang ngawuluku atau membajak ladang juga ikut beristirahat dengan menyantap makanan yang dibawa oleh para istri mereka.
Berbeda dengan mereka yang sudah berumah tangga, ada sebagian pemuda yang membawa bekal sendiri dari rumah masing-masing. Biasanya mereka makan kemudian dilanjutkan dengan merokok. Saat-saat seperti itu sangat menyenangkan. Melepas sejenak dari pekerjaan hari itu yang harus diselesaikan.
"Kang, ini teh gimana yah?" Tanya Kurdi kepada Lamsijan
"Ada apa kamu teh, Kurdi?"Lamsijan balik bertanya.
"Itu ladang sebelah wetan mau di bajak sekarang juga. Katanya Mang Engkos, kalau gak dibajak sekarang, takut gak keburu nanam jagung" Kata Kurdi menjelaskan masalahnya.
"Oh, itu. Begini bae, Di, gimana kalau si jangkung bawa sama kamu. Biarin saya mah pake si jabrig buat nerusin di sini" KataLamsijan.
"Iya, kang. tapi gimana di sini juga kan butuh cepat diselesaikan. Ntar Pak Haji marah kalau gak beres hari ini" Kata Kurdi.
"Heueuh oge nya. Nya eunggeuslah, daripada teu kaditu teu kadieu, urang bereskeun heula we nu didieu. Mun beres bareng ka nu wetan" Kata Lamsijan menjelaskan.
"Nya atuh, yuk kita kerjakan!"Kata Kurdi
Mereka pun melanjutkan pekerjaannya hari itu, ngawuluku ladang buat nanam jagung.
Share:

0 komentar:

Postingan Populer