Ruang Sederhana Berbagi

Kamis, November 22, 2012

Manajemen Konflik

Di pelataran sekretariat himpunan mahasiswa berkumpul beberapa orang yang sedang asyik berbincang. Dengan ditemani kopi, teh manis, dan alunan gitar yang dibawakan seorang mahasiswa, sore hari adalah saat yang menyenangkan bagi mereka. Seolah menyegarkan suasana perkuliahan yang kaku, dosen yang monoton, dan kampus yang sama kakunya. Mereka dinamis, banyak sekali kreativitas yang muncul dari mereka, seperti even-even pagelaran seni tingkat fakultas, jurusan, kota, bahkan nasional pernah mereka kerjakan bersama-sama.
Seolah terspesialisasi cara kerja mereka membuat kegiatan, ada yang sangat bagus saat merancang dan membuat pamflet, baligho, spanduk, dan berbagai publikasi lainnya. Ada yang pandai menyusun acara, ada yang pandai melobi. Pokoknya mereka sangat baik dalam membuat kegiatan.
Sore itu berkumpul dengan akrab. Di sebuah bangku panjang dan meja kecil, mereka berkumpul.
John yang baru datang kemudian bertanya kepada salah satu dari mereka. John terkenal sebagai ketua pelaksana. Seolah tercetak dalam dirinya bahwa dia spesialisasi ketua pelaksana. Bawaannya yang tegas, cukup untuk mendidik para 'kroco' (sebutan untuk anak baru yang digabungkan untuk magang). Para kroco selalu siap sedia untuk melakukan apapun yang dilakukan kakak-kakak mahasiswa.
John bertanya "Bro, gimana ketemu dekan besok sudah kau siapkan presentasinya?"
Doni yang ditanya langsung menjawab "lho bukannya ketemu dekan baru bisa dilakukan minggu depan?" 
"Besok, bro. Masa kamu tidak melihat schedule yang kita buat?" Tanya John.
"Engga, engga.. ini ada yang salah" Jawab Doni.
"Makanya, lu lihat lagi deh schedule!" Kata John.
"Gua pegang schedule tiap hari, bro" Jawab Doni.
"Coba kau lihat!" Perintah John
Sejenak kemudian Doni pergi meninggalkan teman-temannya yang sedang berkumpul di pelataran itu.
"Hei, lu udah bikinin kopi buat si John belum" Kata Luki kepada salah satu kroco yang ikut nongkrong.
"Iya, Bang. Sebentar aku bikinin" Kata salah satu kroco yang kemudian disusul kroco lainnya dengan sigap pergi meninggalkan tongkrongan untuk membuatkan kopi.
Setelah beberapa saat, muncullah Doni dengan muka panik.
"Bro, gua salah. Lu bener, besok kita ketemu Dekan" Kata Doni yang ketakutan kena damprat John.
"Ah lu, gimana sih kerja gak bener, schedule itu penting, bro. Lu jangan sampai besok gak ada lagi yah, lu sih pacaran mulu sama anak baru. Pokoknya besok gua gak mau tahu, presentasi harus udah dibikin. Lu yang presentasi dan gua yang melobi agar perijinan turun hari itu juga!" John tegas dan panjang lebar menjelaskan kepada Doni.
"Iya, bro. Gua salah. Ntar malam gua bikin presentasi, pokoknya besok sudah siap" Jawab Doni.
"Sip, itu baru bertanggungjawab namanya, gua senang kerja sama lu"John memuji kawannya. 
Seiring kemudian, kroco mahasiswa magang yang membuat kopi sudah datang. Mereka pun melanjutkan sore yang ceria, melanjutkan keriangan suasana berorganisasi dengan menyenangkan.
Manajemen konflik selanjutnya bisa dilihat di sini



Share:

0 komentar:

Postingan Populer