Banyak pelajaran menarik dari atlet
sepak bola yang bisa kita ambil hikmahnya. Misalnya mencermati seorang atlet sepak bola yang bernama Carlos
Tevez. Nah, buat penggemar Liga Primer Inggris, nama Carlos Tevez bukan seorang
yang asing. Pemain asal Argentina yang sempat menjadi pilihan Sir Alex Ferguson
saat membela MU dan selalu dipuja pendukung setan merah saat berhasil membobol
gawang lawan. Tevez tidak bertahan lama di MU karena sikapnya yang kurang baik,
dia kemudian dijual ke saingan terdekat MU. "Tetangga yang berisik"
demikian Sir Alex menyebut klub saingannya Manchester City. Kepindahannya
sontak membuat pendukung MU mencibir tetapi bagi pendukung "The
Citizens", Tevez adalah idola baru. Terbukti memang, Tevez menjadi senjata
ampuh mengalahkan MU pada derby Kota Manchester.
Peristiwa penyisihan group Liga Champion saat Manchester City melawan
Bayern Munich, membuyarkan cita-cita pendukung The Citizens merengkuh piala
Champion. Pasalnya adalah Carlos Tevez. Tevez menolak main. Saat itu saya
melihat karir Tevez pasti berakhir. Kenyataannya memang benar, Roberto Mancini
menegaskan karir Tevez sudah habis. Tevez tidak menjadi pilihan Mancini, Tevez
tidak bermain ketika teman-temannya bermain.
Selama beberapa bulan, Tevez benar-benar harus instrospeksi diri. Tevez
tidak diikutkan dalam laga-laga penting selama masa itu. Barulah kemudian,
setelah hampir 5 bulan Tevez didiamkan, atas pertimbangan banyak pihak Tevez
meminta maaf kepada Mancini atas sikapnya yang tidak baik waktu main di Munich.
Gayung bersambut,Mancini berbesar hati memaafkan Tevez. Sedikit demi sedikit
Tevez kemudian memasuki kembali atmosfer Liga Inggris yang ketat. Apalagi pada
waktu itu perebutan posisi pertama sangat sengit dengan rival sekota
Manchester. MU adalah saingan terberat yang harus diselesaikan.
Kehadiran kembali Tevez menjadi bagian penting bagi kekompakkan tim yang
sedang berjuang meraih hasil maksimal di akhir musim kompetisi. Kehadiran
memberikan banyak sisi positif. Setelah sisi positif ini muncul, ternyata
Mancherter City mampu melewati saat-saat kritis di Liga Inggris. Misalnya pada
saat derby kota Manchester yang kemudian dimenangkan oleh City. Sampai pada
akhirnya setelah 44 tahun menunggu gelar liga primer Inggris, The Citizen
berhasil meraih trofi Liga Primer Inggris.
0 komentar:
Posting Komentar