Ruang Sederhana Berbagi

Selasa, November 27, 2012

Belajar Dari Carlos Tevez


Banyak pelajaran menarik dari atlet sepak bola yang bisa kita ambil hikmahnya. Misalnya mencermati seorang atlet sepak bola yang bernama Carlos Tevez. Nah, buat penggemar Liga Primer Inggris, nama Carlos Tevez bukan seorang yang asing. Pemain asal Argentina yang sempat menjadi pilihan Sir Alex Ferguson saat membela MU dan selalu dipuja pendukung setan merah saat berhasil membobol gawang lawan. Tevez tidak bertahan lama di MU karena sikapnya yang kurang baik, dia kemudian dijual ke saingan terdekat MU. "Tetangga yang berisik" demikian Sir Alex menyebut klub saingannya Manchester City. Kepindahannya sontak membuat pendukung MU mencibir tetapi bagi pendukung "The Citizens", Tevez adalah idola baru. Terbukti memang, Tevez menjadi senjata ampuh mengalahkan MU pada derby Kota Manchester.
Peristiwa penyisihan group Liga Champion saat Manchester City melawan Bayern Munich, membuyarkan cita-cita pendukung The Citizens merengkuh piala Champion. Pasalnya adalah Carlos Tevez. Tevez menolak main. Saat itu saya melihat karir Tevez pasti berakhir. Kenyataannya memang benar, Roberto Mancini menegaskan karir Tevez sudah habis. Tevez tidak menjadi pilihan Mancini, Tevez tidak bermain ketika teman-temannya bermain.
Selama beberapa bulan, Tevez benar-benar harus instrospeksi diri. Tevez tidak diikutkan dalam laga-laga penting selama masa itu. Barulah kemudian, setelah hampir 5 bulan Tevez didiamkan, atas pertimbangan banyak pihak Tevez meminta maaf kepada Mancini atas sikapnya yang tidak baik waktu main di Munich. Gayung bersambut,Mancini berbesar hati memaafkan Tevez. Sedikit demi sedikit Tevez kemudian memasuki kembali atmosfer Liga Inggris yang ketat. Apalagi pada waktu itu perebutan posisi pertama sangat sengit dengan rival sekota Manchester. MU adalah saingan terberat yang harus diselesaikan.
Kehadiran kembali Tevez menjadi bagian penting bagi kekompakkan tim yang sedang berjuang meraih hasil maksimal di akhir musim kompetisi. Kehadiran memberikan banyak sisi positif. Setelah sisi positif ini muncul, ternyata Mancherter City mampu melewati saat-saat kritis di Liga Inggris. Misalnya pada saat derby kota Manchester yang kemudian dimenangkan oleh City. Sampai pada akhirnya setelah 44 tahun menunggu gelar liga primer Inggris, The Citizen berhasil meraih trofi Liga Primer Inggris.
Share:

0 komentar:

Postingan Populer