Suatu sore yang cerah di bulan November setahun yang lalu kami bertemu, dia sungguh memesona dengan gaun berwarna pink, lengkap dengan rumbai-rumbai di kiri dan kanan. Gerakannya sangat lembut. Tidak terburu-buru atau tergesa-gesa.
Di pantai yang indah itu, kami bersua. Sementara bercerita banyak tentang kesan pertemuan pertama kita. Kesan itu yang membuat saya tidak bisa tidur selain memikirkan Angelina.
Perjalanan jauh menuju Bandung rasanya begitu lama, ingin sekali cepat-cepat menceburkanmu ke tempat yang indah di rumah. Walau pun saya tidak bisa mengikutimu.
Namun perubahan itu sangat drastis, angelina. Kamu sangat agresif di malam hari, saya tidak menyangka seganas itu dirimu. Kau menghabiskan ikan-ikan kecil dalam aquarium besar itu, tanpa ampun hingga rasanya sulit menerimamu sebagai peliharaanku yang lemah lembut. Jujur saja saya tidak kepikiran untuk berlama-lama memelihara kamu, ingin ku enyahkan dirimu jauh-jauh agar si nemo-nemo dan kepe-kepe lain tetap bertahan. Kamu ternyata karnivora, pemangsa yang pandai. Bukan herbivora seperti dugaanku.