Gunung Papandayang (dok. Iden Wildensyah) |
Mendaki gunung selalu memberikan kenangan dan kerinduan untuk kembali mendaki gunung. Kalau ada pertanyaan mengapa mendaki gunung? kata Norman Edwin “because it’s there“. Tak bisa dijelaskan mengapa sangat menyukai naik gunung. Gunung selalu memberikan banyak kekaguman. Gunung juga memberikan banyak pelajaran. Saya masih ingat pertanyaan awal kepenasaran saya terhadap gunung adalah puncak gunung. Saya ingin tahu, ada apa di puncak gunung.
Di Garut ada dua gunung yang menemani masa kecil saya, gunung Papandayan dan gunung Cikuray. Kedua gunung ini saling berhadap-hadapan. Jika kita ditengah-tengah menghadap ke jalan arah selatan, maka di sebelah kiri kita adalah gunung Cikuray dan di sebelah kanan kita adalah gunung Papandayan. Kedua gunung inilah yang selalu membuat saya terkagum-kagum dan mengundang kepenasaran tinggi akan fenomena keindahan alam ini. Gunung sudah membuat saya berpikir sejak kecil. Bersyukur ketika memasuki usia dewasa, kedua gunung berhasil saya daki, dan kepenasaran saya terjawab sesampainya di puncak gunung.
Salahsatu gunung yang fenomenal dan membuat saya terkagum-kagum adalah gunung Papandayan. Gunung Papandayan adalah gunung yang terletak di Kabupaten Garut, Jawa Barat tepatnya di Kecamatan Cisurupan. Gunung dengan ketinggian 2622 meter di atas permukaan laut itu sangat terkenal di kalangan para pendaki, khususnya pendaki pemula. Selain terkenal dengan keindahan struktur alamnya, gunung ini juga memiliki kawah belerang yang masih aktif dan masih rimbunnya padang Eidelweis yang luasnya mencapai puluhan are serta banyak pula pohon Mutiara Putih. Gunung Papandayan merupakan cagar alam yang didalamnya banyak terdapat keanekaragaman hayati dan obyek-obyek wisata alam yang indah. Gunung Papandayan mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung (wikipedia).
Gunung Cikuray berhadapan dengan Gunung Papandayan (dok. Iden Wildensyah) |
Di Gunung Papandayan terdapat kawah yang menjadi tujuan wisatawan asing dan lokal. Kawah Papandayan membentuk kaldera yang cukup luas clan bisa secara leluasa dijelajah oleh para pendaki. Bentangan kalderanya mencapai tiga kilometer. Dari sanalah pengunjung bisa mengamati aktivitas kawah dari jarak yang sangat dekat. Namun seringkali petugas memberi peringatan karena asap yang keluar dari kawah terkadang mengandung racun dan belerang yang kadarnya bisa membahayakan. Kawahnya yang luas bisa diamati dari jarak jauh, bahkan tampak dari Kota Garut. Pada kawah itu terdapat 14 lubang yang mengepulkan asap dengan warna yang berbeda. Dari sela-sela bebatuannya banyak ditemukan mata air yang mengandung belerang. Luas kawasan menurut data Dinas Kehutanan Kabupaten Garut, secara keseluruhan 7.132 hektare, terdiri dari cagar alam seluas 6.807 hektare dan taman wisata alam 225 hektare, dengan gunung api berketinggian 2.622 mdpl.
Perjalanan beberapa bulan yang lalu ke arah selatan Garut membuka memori kenangan mendaki gunung Papandayan. Saya merekam setiap lekuk gunung Papandayan tersebut. Memanjang dan sangat indah dilihat dari kejauhan. Saya tidak mendakinya, saya hanya merekam saja. Cukup sekali saya melewati Papandayan menembus hutan menuju Pangalengan. Longmarch terindah karena menemukan banyak keindahan dan dinamika bersama kelompok yang tidak bisa dilupakan. Gunung Papandayan memberikan banyak pelajaran. (Iden Wildensyah)