Ruang Sederhana Berbagi

Tampilkan postingan dengan label Menulis. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Menulis. Tampilkan semua postingan

Selasa, Mei 09, 2017

Seperti Traveling Yang Asyik

Seperti Traveling Yang Asyik 


Traveling menjadi hal yang sangat mengasyikan. Terkadang, ia menjadi candu. Membikin ketagihan untuk terus melakukan perjalanan lagi. 


Selepas melakukan perjalanan, bukan rasa tuntas yang muncul tapi keinginan untuk datang lagi mengeksplorasi sisi-sisi lainnya yang tidak muncul saat pertama kali datang. Hal yang sangat wajar karena kesan pertama pada sebuah daerah baru selalu memunculkan keindahan yang tiada taranya. Kata Paulo Coelho, cukup traveling 3 hari saja. Hari pertama dan kedua akan menghadirkan kecantikannya, hari ketiga wajah lain akan muncul.


Seperti traveling, ngeblog juga ada batasan yang harus saya patuhi. Ada saatnya harus meninggalkan kenyamanan dan beralih mencari tantangan-tantangan baru.


Blog ini seperti sebuah perjalanan. Harus saya akhiri tapi tidak akan saya hapus. Saya akan beralih ke www.iden.web.id untuk tantangan barunya! Saya yakin pembaca memahami sisi-sisi petualangan ini yang harus tetap berjalan dan terus berjalan seiring waktu. 



Saya pindah ke www.iden.web.id temui di sana yah :)


Share:

Senin, Mei 08, 2017

Move On Dong Ah!

Move On Dong Ah!


Kamu tahu hal paling sulit ketika ditinggalkan kekasih pujaan hatimu? Move on! Yah, move on itu enak diucapkan tapi pahit dilakukan. Sulit untuk move on terlebih seseorang yang begitu engkau sayangi harus lepas dari pelukanmu.


Itu kisah percintaan, berbeda dengan kisah pekerjaan, persahabatan, dan kisah-kisah kehidupan manusia lainnya. Move on tetap menjadi bagian penting dalam kehidupan karena ia menjadi penentu dirimu setelah terjatuh, kehilangan, dan kesedihan.


Demikian halnya kehidupan lain, ngeblog juga ternyata butuh saat-saat move on! Setelah melewati fase-fase berat dalam dunia blog, maka move on adalah keharusan.


Move on harus dilakukan siapapun. Tak perduli engkau beauty blogger atau blogger kecantikan yang cantik-cantik, atau blogger laki yang gagah-gagah dan ganteng-ganteng, atau travel blogger yang keren-keren fotonya di tempat yang kece-kece.


Move on juga saya lakukan ke www.iden.web.id setelah cukup lama di sini. Yah, tidak ada yang mendasari selain saya butuh perubahan besar dalam dunia blogging saya. Bukan siapa-siapa jika dibandingkan dengan blogger yang sudah malang melintang. Sekalipun bukan siapa-siapa, saya percaya tetap menjadi penting bagi seseorang. 


Kalau anda! Saya tetap menjadikan anda sebagai prioritas. Anda adalah yang utama buat saya. Kehadiran saya tidak ada apa-apa tanpa anda. 


Ditunggu di www.iden.web.id yaaa 

Share:

Jumat, Mei 31, 2013

Koran Bekas Bungkusan

Saya teringat ketika membaca koran waktu kecil, bertanya pada ibu tentang siapa yang suka menulis di koran. Sebagai anak kecil yang penasaran, saya selalu tertarik mengetahui hal baru dari koran walaupun koran bekas bungkus baju, atau makanan. Beruntung, Ibu tidak langsung membuang koran bekas bungkusan tersebut. Inilah awal ketertarikan saya pada dunia tulis menulis.
Newspaper http://www.freegreatpicture.com
Keluarga kami tidak langganan koran, sekalinya langganan yang saya ingat Tabloid Hikmah, itu karena Bapak saya menilai tabloid ini sarat dengan nilai-nilai islam. Dahulu, bapak langganan Panji Mas. Saya menemukan arsipnya yang banyak diperpustakaan rumah. Sudah kotor, berdebu dan kusam. Saya menemukan tulisan-tulisan Hamka serta Muhammada Hatta di majalah tersebut.
Semakin saja saya penasaran tentang sosok dibalik berita serta opini-opini yang muncul. Ibu mengatakan bahwa orang yang suka menulis berita adalah wartawan. Sementara dari kakak saya mengetahui jenis wartawan, wartawan tetap dan wartawan freelance. Saya juga mengetahui kelebihan dan kekurangan kedua jenis wartawan tersebut dari dia. Karena begitu asiknya membaca koran, saya pernah bermimpi menjadi wartawan. Saya membayangkan betapa saya akan menjadi sosok dibalik berita yang ditulis dikoran, majalah ataupun tabloid. 
Memasuki dunia mahasiswa, saya berkenalan dengan Unit Pers Mahasiswa (UPM) Isola Pos. Ketertarikan saya pada mulanya dari mimpi kecil saya menjadi wartawan. Saya masih ingat ketika membaca salah satu poster training pers dan jurnalistik berbunyi ''Tertarik dunia wartawan, kepenulisan dan media? Ayo ikuti Training Pers dan Jurnalistik Mahasiwa (TPJM)''. Tahun pertama kuliah saya tidak mengikuti, baru pada tahun ketiga saya bisa mengikuti rangkaian kegiatan training pers tersebut. Tidak cukup hanya dikampus, saya mengikuti juga training pers diluar kampus.
Banyak pengalaman yang saya dapatkan dari training pers tersebut, terutama dunia mimpi kecil saya menjadi wartawan. Saya melatih diri membuat tulisan, saya melatih membuat berita dan berlatih mengelola media. Pengalaman yang berharga menjadi bagian dari dunia jurnalistik ini membuat saya semakin jatuh cinta pada dunia baca, tulis dan fotografi. Selain menambah uang beli buku ketika mahasiswa, pengalaman ini membukakan pada satu kenyataan bahwa menjadi wartawan itu mengasyikan walaupun resiko dan beban pekerjaannya berat. Teman saya sampai mengatakan tidak ada Tuhan selain deadline, saking begitu kerasnya mengejar deadline. Untuk teman yang satu ini, saya angkat topi atas pencapaian prestasi luar biasanya dalam mempraksiskan teori. Saya salut sama dia, saya belajar banyak pada dia.
Menjadi wartawan freelance, itulah saya. Dalam beberapa tahun yang lalu, saya pernah menjadi wartawan cabutan. Hanya bertugas kalau ada materi yang harus ditulis. Saya merasa merdeka menjadi wartawan seperti ini, saya tidak dikejar deadline. Kalaupun deadline, tenggang waktunya cukup untuk mengerjakan hal lain. 
Sampai hari ini, saya merasa dunia jurnalistik masih menjadi bagian hidup saya. Saya tetap menulis seperti sedia kala. Menulis membuat energi berlimpah, apalagi mewujud buku atau artikel yang dimuat di majalah, koran, atau media cetak lainnya. Sekarang, media online juga butuh menulis. Content is King, dan saya merasakan betul sebuah ide segar untuk mengisi konten itu sangat berharga. Hati-hati pencuri konten!
Nah.. kembali ke masa lalu, beruntung Ibu saya tidak langsung membuang koran bekas bungkus belanjaan pasar, ternyata koran bekas bungkusan tersebut membuat saya tetap menyukai dunia tulis menulis dan baca hingga kini.
Share:

Sabtu, Mei 04, 2013

Energi Menulis

Jika menulis diibaratkan sebagai kehidupan, saya anggap itu bagian dari lomba marathon. Kehidupan terus berlangsung dan marathon pun tetap demikian. Terutama menulis dengan target. Misalnya membuat target atau diberi target untuk menulis sebanyak 30.000 kata dalam satu minggu. Yang menargetkan bisa diri sendiri, bisa juga orang lain. 

Dengan target itu, saya melihat seperti garis finish untuk satu tahap ini. Setelah itu kemudian berlari lagi, ada jeda sejenak iya! saat kehilangan ide, saat mandeg, dan saat-saat yang tidak terduga karena merasa lelah setelah berlari.
Terasa banget saat menggenjot pemikiran untuk menuangkannya dalam minimal 1.000 kata. Badan terkuras karena energi menulis begitu kuat untuk dituangkan. Badan berasa hilang beberapa kilo karena pikiran sedang berusaha keras menarik semua simpanan memori-memori dalam pengalaman atau bacaan yang sudah dicerna sebelumnya. Di titik ini saya benar-benar bersyukur dan memahami sebuah ungkapan "kualitas buku bacaanmu menentukan kualitas tulisanmu". Begitu juga jalan-jalan atau travelling ke berbagai tempat, saya bersyukur dengan kesenangan itu karena memberi banyak referensi untuk menulis.
Dengan kondisi ini pula, ada benarnya bahwa menulis itu membutuhkan stamina. Katanya, penulis profesional itu tidak tergantung stamina, mood, dan keadaan. Dalam kondisi apapun, seorang penulis tidak boleh mengeluh. Persis seperti senior yang selalu mengatakan "Jangan mengeluh, Tuan!"'
Sebuah hal yang sangat menyenangkan saat saya berhasil membuat satu tulisan, bahkan tulisan inipun benar-benar saya syukuri karena masih bisa menuangkan sebuah rasa dan ide yang melayang-layang di udara.
Jika menulis adalah kehidupan, maka inilah saatnya memberi makna pada setiap jejak yang kita jalani setiap hari.
Share:

Postingan Populer