Ruang Sederhana Berbagi

Tampilkan postingan dengan label Film Keluarga. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Film Keluarga. Tampilkan semua postingan

Jumat, Desember 23, 2016

Bulan Desember, Film Keluarga, dan Santa Klaus

"Its good for your heart, and your legs, and your feet" (Charlie Brown)
"Knowledge will give you power, but character respect" (Bruce Lee)
"Be peaceful, be courteous, obey the law, respect everyone; but if someone puts his hand on you, send him to the cemetery" (Malcolm X)

Desember berarti akhir tahun, berarti liburan akhir tahun. Yah.. Liburan ini biasanya diisi dengan berbagai kegiatan, jalan-jalan, main bareng, dan nonton film yang menarik. Film di bulan Desember seru sekali. Isi dan muatannya sangat menarik, misalnya tentang keluarga, persahabatan, kisah santa, dan masih banyak lagi film seru yang ringan untuk ditonton. Menonton film menjadi hal yang mengasyikan untuk mengisi liburan. Liburan benar-benar digunakan untuk merefresh kepenatan berdinamika dengan ritme harian di tempat berkarya, merefresh dari ide-ide yang bergerombol yang seolah saling memburu keluar kepala menjadi tulisan atau karya apapun. 

Di beberapa stasiun televisi nasional atau internasional acaranya hampir sama, berisi tentang kegiatan seputar Natal dan Tahun Baru. Film-film yang diputar rata-rata sama, yaitu semangat Natal, keharuan, kegembiraan dan drama keluarga.

Santa Klaus 
Majalah Primetime mencatat bahwa film-film bertema Natal pernah booming pada 1940-an dan 1950-an. Film-film itu biasanya berisi kisah sederhana dengan pesan Natal yang membuat haru dan permukaan mata basah. Beberapa film yang masih saya ingat diantaranya, Home Alone, Die Hard, Fred Claus, The Grinch dan film-film lainnya. Sebuah film bisa membuat banyak ide, tergantung dari sisi mana kita melihatnya dan menarik kesimpulannya. Sebuah film bagus bisa menjadi tidak bagus jika dilihat subjektif, tetapi film biasa saja, cerita sederhanya akan menjadi bermakna jika dikaji secara objektif. Tidak ada salahnya kita melihat kebaikan-kebaikan universal dalam sebuah film Natal. Banyak sekali pelajaran dari sebuah film bertema Natal dan tahun baru.

Visualisasi sineas luar dalam menyampaikan pesan sangat baik hampir tidak mendapatkan cela. Film Natal bisa menjadi hiburan alternatif untuk merefresh otak yang terlalu mekanis memandang hidup, bekerja sepanjang minggu, memeras produktifitas dan lupa memberi asupan bergizi bagi otak dalam bentuk hiburan.

Fenomena Santa Klaus Dan Tips Menjadi Santa Klaus
Desember menarik selanjutnya adalah Santa Klaus. Coba tanyakan apa yang menarik di malam natal bagi anak-anak? Jawaban Santa Klaus. Santa Klaus itu selalu memakai baju berwarna merah dengan janggut putih dan topi khasnya, diantar menggunakan kereta yang ditarik oleh rusa-rusa ajaib bisa terbang.

Di luar kisahnya yang nyata atau hanya dongeng, Santa Klaus diciptakan sangat menarik untuk anak-anak. Setiap permohonan anak-anak akan dikabulkan oleh Santa Klaus dimalam natal melalui cerobong asap rumah. Santa Klaus membawa pesanan permintaan anak-anak di dalam kantung berwarna merah seirama dengan bajunya.

Mengapa ada Santa Klaus untuk anak-anak? mengapa orang dewasa tidak mendapatkan hadiah dari Santa Klaus. Santa Klaus ternyata menyayangi anak baik, permintaan anak baik akan dikabulkan oleh Santa Klaus. membuat cerita tentang Santa Klaus membuat anak-anak menyenangi malam natal dan perayaan natal itu sendiri. Natal selalu ditunggu agar mendapatkan hadiah dari Santa Klaus dengan catatan harus menjadi anak baik.

Santa Klaus menjadi cerita rakyat sejak abad ketiga Masehi. Kisah ini menemukan inspirasi pada diri Uskup Nikolas di Myra, Turki. Sang Uskup terkenal baik hati dan gemar memberi hadiah bagi orang tak mampu.

Imajinasi tentang Santa Klaus ternyata berkembang dari waktu ke waktu. Awalnya, orang-orang Eropa membayangkan Santa Klaus berperawakan tinggi, kurus, pendiam. Pada 1882, Clement C. Moore, sastrawan Amerika, dalam puisinya, The Night Before Chrishtmas, menggambarkan sang Santa sebagai sosok gendut, berjanggut putih, mengisap cerutu panjang, dan naik kereta yang ditarik rusa: citra ini bertahan sampai kini.

Tips menjadi Santa Klaus menurut Tempo pada edisi Desember 2009 adalah sebagai berikut. Pertama, tak merokok atau minum minuman beralkohol di tempat umum. Kedua, tak pernah bersumpah atau mengatakan hal-hal jahat dan kejam. Ketiga, cek aroma mulut, jangan sampai mengeluarkan bau rokok. Keempat, gunakan cold vest atau jaket bagian dalam yang diisi es untuk membuat tubuh lebih sejuk.
Share:

Sabtu, Januari 24, 2015

Realisme Film Hijab

Entah trend atau memang kejenuhan dengan tema film futuristik, film-film yang menampilkan apa adanya jauh lebih menarik. Lebih manusiawi dan memotret realitas tanpa didramatisasi atau dibuat jadi lebay, sebuah film menjadi sangat menarik. Kita bisa tertawa dan menertawakan aktor. Lebih dalam lagi, kita menertawakan diri sendiri.

Kesan menertawakan diri ini muncul dari sutradara Hanung Bramantyo. Ia mengaku membuat cerita film yang mengalir saja dari keseharian yang dialami sang istri, Zaskia Adya Mecca. Sang istri juga ikut bermain dalam film Hijab bersama teman-temannya yang sesama hijabers.

Setiap orang punya alasan untuk memakai hijab, dulu disebut jilbab, jilbabers, kerudung, kudung gaul, dll. Ada yang memang sudah terbangun dari keluarganya, ada juga yang memang terbangun dari lingkungan atau komunitasnya di kampus atau sekolah. Melalui berbagai rintangan, ada yang terus menerus tetapi ada juga yang berjilbab kemudian lepas lagi. Banyak kisah sisi-sisi lain dari cerita para perempuan berjilbab ini. Tren jilbab kemudian meningkat saat seorang desainer muda memasyarakatkan aneka jenis model hijab yang menarik dipandang mata.

Kisah perempuan memakai hijab juga menarik. Ada yang terjebak seperti digambarkan dalam film hijab, ada yang masih enggan memakai hijab dengan alasan "menghijab dulu hatinya sebelum menghijab fisiknya". Ada juga memakai hijab tetapi bagian-bagian tubuh lainnya menonjol tak terhalangi hijab. Untuk yang ini kemudian muncul istilah jilboob dan jilbooty. Setiap orang boleh punya persepsi masing-masing tentang hijab ini tetapi jangan sekali-kali menghakimi sikapnya. Dukung saja niat baiknya.

Film hijab menggambarkan hal menarik yang seadanya. Aneh kalau ada yang menilai film hijab sebagai sesuatu yang tidak baik. Film hijab adalah sisi lainnya dari kehidupan perempuan dibalik hijabnya. Tonton dan nikmati saja dulu kemudian beri apresiasi. Syukur-syukur bisa ikut tertawa dan menertawakan diri sendiri sebagaimana yang dirasakan oleh sang sutradar Hanung Bramantyo.

"Mengapresiasi karya film anak negeri adalah dengan menontonnya di bioskop"

Share:

Kamis, Desember 04, 2014

Setiap Anak Itu Unik

Setiap anak dilahirkan dengan keunikan, seperti Alien dia merasa akan menguasai bumi dan berusaha agar tidak kembali tetapi kadang orangtua tidak menyadari bahwa anak memiliki potensi dan energi yang luar biasa” (David Gerrold)

                            Imagine (www.redorbit.com)
Saya menonton film ini tanpa disengaja, tahu judulnya pun setelah saya habis nonton. Saya sangat menyukai setiap film yang menceritakan hubungan anak dan orang dewasa, baik itu ayah anak ataupun anak dengan orang dewasa di luar ayahnya. Kisahnya berkisar seorang penulis duda (diperankan Cusack) yang diyakinkan seorang petugas sosial (diperankan Okonedo) untuk mengadopsi seorang anak lelaki bernama Dennis (diperankan Coleman) yang dianggap berasal dari planet Mars. Dennis seorang anak laki-laki yang menghabiskan waktu nya dalam kotak pendingin (sejak ia alergi matahari) yang berat dan memakai ikat pinggang yang terbuat dari baterai untuk menghindari The Earth’s gravity dia tidak akan terus ke bawah.

David adalah seorang penulis sains fiksi, dia mengadopsi Dennis walaupun ditentang oleh Agen dan saudara perempuannya. penentangan ini wajar saja, pertama sang agen khawatir perhatian David malah tercurahkan pada anaknya. Kedua, proyek bukunya bisa berantakan.Anak yang diadopsi ternyata memiliki kelebihan, kelebihan ini yang ternyata membuatnya menjadi seorang yang unik. David belajar banyak dari kelebihan anak ini. Dalam satu adegan, Dennis bermain dengan dilindungi oleh kardus, kemana-mana dibersembunyi didalam kardus itu, alasannya karena ia takut matahari. Di pinggangnya dia pasangi pemberat yang dia buat sendiri dari batere bekas untuk menahan agar gravitas tidak menyedot dia ke Mars.

Dialog yang seru tentu saja di adegan menjelang akhir cerita, ketika David berusaha menyelamatkan Dennis di atas atap observatorium yang diyakini Dennis sebagai tempat untuk kembali ke Mars. Dialog ini sangat kuat, isinya sangat bermakna sampai akhirnya mereka bisa bersatu.Proyek film THE MARTIAN CHILD diangkat dari cerpen David Gerrold, sedangkan Jonathan Tollins dan Seth Bass menulis skenarionya.
Share:

Postingan Populer