Ruang Sederhana Berbagi

Tampilkan postingan dengan label Bermain. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Bermain. Tampilkan semua postingan

Rabu, November 02, 2016

Bermain Permainan Tradisional Yang Menyenangkan

Semasa kecil, hari minggu pagi adalah waktunya bermain. Bermain sepuas hati karena punya banyak waktu luang. Semua anak-anak di kampung berkumpul di satu tempat lapang. Satu persatu datang setelah tuntas sarapan atau mengerjakan tugas yang diberikan orangtuanya. Misalnya ada yang disuruh dulu menyiram tanaman, ada yang disuruh mengantar dagangan, dan lain-lain.

Waktunya bermain adalah waktu yang paling menyenangkan. Biasanya permainan yang akan dimainkan seringkali musiman atau usum-usuman. Kalau lagi rame bermain kelereng, hampir setiap waktu bermain kelereng. Kalau lagi rame main petak umpet, pasti main petak umpet. Banyak sekali permainan tradisional yang dimainkan setiap hari minggu.

Banyak sekali contoh-contoh permainan tradisional yang sering dimainkan anak-anak. Misalnya: egrang, permainan dengan bambu yang dinaiki. Keseimbangan adalah kuncinya. Seorang yang hendak menaiki egrang, harus mampu menjaga keseimbangannya.
Bermain jajangkungan atau egrang
Lompat tali yang dimainkan dengan dua orang pemegang tali dan satu orang atau lebih berloncatan di antara dua orang pemegang tali. Tidak hanya anak perempuan, anak laki-laki juga senang bermain lompat tali ini. Istilah ucing yang akan kebagian memegang tali. Motorik kasar anak, keseimbangan, serta koordinasi antara mata dan gerakan harus benar. Kalau tidak, harmonisasi antara loncatan dan ayunan tali tidak akan terwujud.
Loncat Tali
Gasing. Permainan yang dibuat dari kayu atau bambu ini sangat digemari banyak anak laki-laki. Di berbagai tempat banyak jenis permainan gasing. Ngadu gasing adalah saat dimana dua orang atau lebih saling melemparkan gasingnya kemudian melihat gasing yang paling lama berputar yang akan terpilih sebagai pemenang.
Gasing
Lodong. Permainan ini biasanya khusus dimainkan pada bulan ramadhan saja. Menunggu waktu buka puasa kemudian bermain lodong. Lodong terbuat dari bambu yang ukuran diameter lingkarannya besar. Nama bambunya, awi lodong. Seperti mercon, dengan karbit dan air serta api, lodong akan meledak saat kenai api. Saling berbalas dentuman. Semakin besar semakin bagus dan meriah.
Lodong
Pepeletokan atau bebedilan bambu. Ini permainan perang-perang yang senjatanya dibuat dari bambu dan pelurunya kertas basah. Saat bermain, tiap anak akan berkelompok kemudian menyingkir dan saling serang markasnya. Kalau tim lawan sudah ampun, maka tim satunya lagi tampil sebagai pemenang.
Pepeletokan

Nah, itulah beberapa jenis permainan tradisional. Bermain tidak bisa dipisahkan dengan belajar. Saat bermain maka saat itu juga belajar. 
Share:

Senin, Maret 28, 2016

Mencari Makna Main Kayu

Berkarya kayu bersama Kayukrea Woodcraft
Membuat mainan kayu yang lebih hangat dan ramah lingkungan (dok. Iden Wildensyah)

Hal menyenangkan yang saya lakukan waktu kecil adalah main kayu. Saat ini, ketika waktu terus berjalan kesenangan bermain kayu ternyata tidak pudar. Semakin menggila ketika tahu banyak hal yang menarik dibalik main kayu ini. Apapun itu yang berhubungan kayu pasti saya suka. Mengukir, membuat kotak kayu, membuat mobil-mobilan dan masih banyak lagi. Sebelum melangkah lebih jauh, ternyata ada istilah main kayu. Dalam catatan Gustaf Kusno di kompasiana, saya menemukan istilah main kayu "Masih ingatkah Anda dengan istilah ’main kayu’ yang merupakan kata kiasan menggambarkan ’tindakan yang tidak sportif atau tidak fair’. Istilah ini masih menyimpan misteri, karena belum saya temukan korelasi antara ’bermain kayu’ dan ’perbuatan curang’ ini"

Nah, istilah lain atau makna lain dari main kayu ternyata juga ada di KBBI. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia arti dari main kayu adalah:
1.Cakapan (tidak baku) berbuat yang keji-keji; berbuat mesum;
2. Berbuat curang (dalam permainan dan sebagainya) ;
3. Main keras yang menjurus menyakiti lawan (dalam permainan olahraga dan sebagainya) ; main kasar
Main Kayu bersama Kayukrea Woodcraft
Tempat berkarya mengolah kayu bekas, Kayukrea Woodcraft (dok. Iden Wildensyah)

Penjelasan selanjutnya jika dipecah menjadi main dan kayu maka kita akan dapatkan main/ma·in/ v 1 melakukan permainan untuk menyenangkan hati (dengan menggunakan alat-alat tertentu atau tidak): -- bola; -- kelereng; -- cari-carian; 2 cak melakukan perbuatan untuk bersenang-senang (dengan alat-alat tertentu atau tidak): anak-anak sedang -- di halaman; 3 berjudi: sepanjang hari kerjanya hanya -- domino; 4 dalam keadaan berlangsung atau mempertunjukkan (tontonan dan sebagainya): filmnya sudah --; 5 bertindak sebagai pelaku dalam sandiwara (film, musik, dan sebagainya): dia sering ikut -- dalam pementasan drama di sekolah; 6 berbuat serong: saya benci kepada laki-laki yang suka -- dengan perempuan lain; 7 bekerja, bergerak, berputar, dan sebagainya secara sepatutnya (tentang mesin dan sebagainya): jarum jamnya sudah tidak -- lagi; 8 cak berbuat sesuatu dengan sesuka hati; berbuat asal berbuat saja: jangan -- pinjam saja, pikirkan juga bagaimana cara mengembalikannya; kalau sudah marah, ia suka -- pukul saja; 9 cak menjalankan usaha (taksi, becak, dan sebagainya); mencari nafkah dengan: dulu -- becak, sekarang -- taksi; 10 cak selalu menggunakan (memakai): sekarang dia sudah tidak mau naik bus, -- taksi melulu;-- kong kalingkong, pb menjalankan akal jahat untuk kepentingan diri sendiri; tidak jujur;

Tempat main kayu, KAYUKREA WOODCRAFT (dok. Iden Wildensyah)
Sementara main kayu  berarti: 1 cak berbuat yang keji-keji; berbuat mesum; 2 berbuat curang (dalam permainan dan sebagainya); 3 main keras yang menjurus menyakiti lawan (dalam permainan olahraga dan sebagainya); main kasar;
Nah, kalau kayu itu sendiri adalah kayu1/ka·yu/ n 1 pohon yang batangnya keras; 2 bagian batang (cabang, dahan, dan sebagainya) pokok yang keras (yang biasa dipakai untuk bahan bangunan, dan sebagainya); di mana -- bengkok, di sanalah musang meniti, pb di tempat yang tidak terjaga, di situlah pencuri datang;

Wah, ternyata banyak sekali yah maknanya main kayu. Apapun itu, main kayu sangat menyenangkan. Bermain alat-alat pertukangan selalu membuat saya ketagihan.


Share:

Kamis, Juni 11, 2015

Sisi Lain Bermain, Bertualang, Belajar [2]

Buat saya, buku Bermain, Bertualang, Belajar itu terasa sangat berkesan. Buku tahun ini yang lahir bersama anak-anak di Sekolah Alam Bandung. Bukan buku saya, itu adalah buku mereka. Salah satu alasan mendasar kenapa lahir karya buku ini adalah keinginan memberikan sebuah jejak yang baik untuk sebuah tempat yang ditinggalkan. Nah, anak-anak Sekolah Alam Bandung jenjang SD 6 ini membuat sebuah buku yang diharapkan mampu menjadi inspirasi untuk adik-adik kelas atau siapapun yang membacanya.

Bermain, Bertualang, Belajar
Saat membaca buku tersebut, beragam rasa berkumpul, banyak sekali pengalaman anak-anak yang bisa dijadikan pelajaran. Mereka menuliskan banyak sekali kesan tentang perjalanan mereka selama bersekolah di Sekolah Alam Bandung.

Pengalaman adalah guru terbaik, demikian kita mengenalnya sebagai sebuah ungkapan yang terus menjadi bagian penting dalam pembelajaran. Menghadirkan pengalaman adalah bagian terbaik yang bisa dilakukan oleh guru agar anak-anak bisa belajar secara mengasyikan dan menyenangkan. Banyak pengalaman-pengalaman di sekolah yang bisa dijadikan sebagai pelajaran selain pelajaran-pelajaran tertulis seperti mata pelajaran pada umumnya.

Inilah ringkasan beberapa catatan pengalaman anak yang ada di buku Bermain, Bertualang, Belajar!


Pada waktu buka kelas,yang terseru adalah dimana kita saling berbagi cerita. Setelah itu kita mengaji 3 lembar Al-Qur’an. Terus kami langsung belajar sesuai jadwal .Yang paling ditunggu tunggu setelah belajar pastinya istirahat. Biasanya pada saat istirahat kami bermain bola di lapangan (Adli)

Sekolah di SAB sangat menyenangkan buat saya dan tidak akan pernah saya lupakan, karena lingkungan sekolah yang sangat alami,  sejuk dan asri, pemandangan yang indah, teman-teman yang kompak, guru-guru yang baik dan dekat dengan saya dan saya ke sekolah tidak usah memakai seragam dan sepatu. (Dhafin)

Setelah outbond kami memasak makanan sendiri, kelompok saya memasak tahu, kornet, sarden, telur, dan sayuran. Setelah kami memasak lalu saya makan makanan yang baru di masak. ada kelompok lain yang memasak sarden pedas dan salah satu kelompok nya ada yang sakit perut. (Fikri)

Aku langsung berlari keluar bivak sambil mengangkat kakiku tinggi-tinggi. Aku menghampiri wida yang matrasnya di bagian bawah bivak dan bersentuhan dengan matras dari bivak laki-laki yang ada di bawah bivak kami (Tata)

Kenapa pak Dino belum datang, padahal sekarang kami semua sudah kelas 5. Hari- haripun telah berlalu, sampai kami memasuki kelas 6. Kami sudah mulai serius belajar, saat sedang istirahat, aku melihat pak Dino di luar kelas. Akupun langsung pergi ke arahnya dan salam, walau pak Dino terlambat ia sudah menetapi janjinya (Faiza)

Aku punya guru-guru dan teman-teman yang menyenangkan yang juga serasi dengan pemandangan sekolahku yang asri mulai dari sawah, sungai, bukit, dan pepohonan yang banyak sekali (Salma)

Aku tak mengira waktu berjalan cepat sekali. Hari-hari berlalu dengan sangat cepat. Tidak terasa sekarang kami melaksanakan ujian kenaikan kelas untuk bisa lulus dan naik kelas ke kelas 5 SD. Enaknya ujian itu kita tidak harus terlalu menyamakan apa yang ada di buku atau modul, cukup dengan pemahaman kita tentang hal tersebut (Fida)

Saat kemah kelas 4, tempat yang dipilih adalah Rancaupas, di sana saya dan tim memilih tempat untuk membangun tenda, di sana juga saya diajarkan cara menggunakan kompas lalu saya dan yang  lainnya berpetualang menggunakan kompas.  Tim saya sempat tersesat,  tetapi akhirnya bisa kembali dengan selamat.  Saat saya mau pulang, ternyata ada masalah yang membuat kami semua jalan kaki dari dalam Rancaupasnya sampai ke kecamatan pasir jambu,  ternyata itu hanya sebagian dari latihan, dan kami semua hanya berjalan sampai kawah putih dan akhirnya berendam di kolam air panas untuk bermain-main (Ilmi)

  
Share:

Selasa, Februari 24, 2015

Bermain Dengan Eros

Bermain adalah tingkat tertinggi sebuah pelajaran. Bermain hingga tidak sadar sebuah pelajaran sedang berlangsung di dalamnya. Kita hanya tidak sadar bahwa setiap permainan mengandung banyak sekali pembelajaran. Kesadaran itu biasanya baru terasa saat permainan sudah selesai dilaksanakan.
Permainan Tradisional
Mengingat kembali ke masa-masa yang lalu, permainan tradisional adalah bentuk pelajaran turun-temurun yang disampaikan oleh orangtua kepada anak-anaknya. Setelah usia dewasa barulah akan sadar bahwa permainan waktu kecil tersebut mengandung banyak pelajaran.
Ada puisi yang berjudul "Puisi Permainan" yang begitu indah menggambarkan pentingnya sebuah permainan. Bermain dengan bersungguh-sungguh untuk mendapatkan pelajaran penting.

Bermainlah dalam permainan
Tetapi jangan main-main!
Mainlah dengan sungguh-sungguh
Tetapi permainan jangan dipersungguh
Kesungguhan permainan
Terletak dalam ketidaksungguhannya
Sehingga permainan yang dipersungguh
Tidaklah sungguh lagi

Mainlah dengan eros (cinta)
Tetapi janganlah mau dipermainkan eros
Mainlah dengan agon (perjuangan)
Tetapu janganlah mau dipermainkan agon

Barangsiapa mempermainkan permainan
Akan menjadi permainan-permainan
Bermainlah untuk bahagia
Tetapi janganlah mempermainkan bahagia


Puisi ini sangatlah bagus seiring dengan pentingnya sebuah permainan untuk pembelajaran. Bermain adalah belajar dan belajar adalah bermain. Semuanya menjadi menarik saat kita menganggap semuanya adalah permainan.  
Share:

Sabtu, Februari 07, 2015

Manfaat Berjalan Kaki

Jalan kaki akan membantu memperkuat tulang, mengontrol berat badan, kondisi jantung dan paru-paru, penglihatan, tulang, otot, bahkan menyegarkan pikiran. Melakukan jalan kaki secara rutin dan konsisten adalah salah satu faktor terpenting dalam membentuk program aktivitas fisik yang sehat. 

Walking is good for healty (www.cabaritaoceanhealthretreat.com.au)
Penelitian menunjukan bahwa orang yang berjalan kira-kira 20-25 mil per minggu lebih panjang umur beberapa tahun dibanding mereka yang tidak. Berikut ini beberapa manfaat hebat berjalan kaki.

1. Menjalin Ikatan Sosial. 
Berjalan kaki bersama teman atau rekan Anda bisa semakin memperat hubungan. Mengatur waktu untuk “kencan” dengan pasangan Anda atau teman dengan berjalan kaki dan memanfaatkan waktu yang tersedia untuk saling berbincang tanpa terganggu.

2. Menjaga kebugaran mental dan membuat bahagia
Dari sisi psikologis, berjalan kaki memberikan kesempatan untuk menjernihkan pikiran, memecahkan masalah dan mengurangi stres. Jika Anda gemar dengan kegiatan-kegiatan yang membutuhkan relaksasi, berjalan kaki juga bisa menjadi sarana meditasi.

3. Menjaga kesehatan
Dari sisi kesehatan, berjalan kaki adalah salah satu kunci untuk mengelola berat badan, mengontrol tekanan darah dan mengurangi risiko stroke, kanker payudara, diabetes dan segudang penyakit lain. Berjalan cepat setiap hari bisa memperpanjang umur Anda, menutunkan risiko depresi dan meningkatkan mood maupun perasaan bahagia. Menurut Beth Israel Medical Centre, rumah sakit yang berafiliasi dengan Harvard, berjalan kaki menurunkan kadar total kolesterol dan meningkatkan high-density lipoprotein (HDL) atau kolesterol baik.

4. Menjelajah Lingkungan Sekitar
Cara terbaik untuk menikmati keindahan dan keajaiban tersembunyi dalam kota-kota besar di dunia, seperti New York, Paris atau Roma, adalah dengan berjalan kaki. Berjalan kaki mengasah ketajaman panca indra dan memungkinkan Anda menikmati kedekatan dengan lingkungan di sekeliling Anda. Menurut Geoff, penyair William Wordsworth berlayar mengelilingi tujuh keajaiban dunia sepanjang hidupnya. Konon William merasa senang dengan fakta sederhana, yaitu “berjalan kaki adalah undangan dari kejutan.” 

5. Menurunkan berat badan
Jalan kaki merupakan cara paling efektif untuk menurunkan berat badan. Anda hanya membutuhkan sepasang sepatu untuk melakukannya, atau kalau mau tidak menggunakan alas kaki juga lebih menyehatkan. Berjalan akan membakar kalori dan semua otot pada tubuh Anda ikut bekerja.

6. Membantu mengurangi stres
Selama berjalan, rasa kekhawatiran Anda tentang kehidupan sehari-hari akan berkurang, karena otak melepaskan endorfin. Selain itu berjalan juga membuat Anda tenang dan melepaskan ketegangan pikiran. Berjalanlah di pagi hari sambil menghirup udara segar agar pikiran Anda kembali jernih.
7. Baik untuk otak
Dalam studi tentang jalan kaki ditemukan bahwa wanita yang berjalan selama 1,5 jam per minggu memiliki fungsi kerja organ kepala yang lebih baik daripada mereka yang hanya berjalan 40 menit per minggu.
Di bawah ini adalah beberapa tip dari Readers Digest agar Anda merasa senang saat berjalan kaki:
  • Carilah teman, dan tentukan jadwal rutin setiap minggu di waktu yang sama.
  • Berjalanlah bersama anjing peliharaan Anda.
  • Pilihlah lokasi yang memiliki pemandangan indah dan mudah diakses.
  • Mulailah dengan berjalan santai, kemudian tingkatkan langkah dan kecepatannya.
  • Pilihlah juga lokasi yang menanjak.
  • Jangan lupa sedia payung sebelum hujan.
Share:

Kamis, September 25, 2014

Merindu Sawah dan Ladang

Sudah lebih dari sebulan saya bergiat di sebuah sawah dan ladang. Sawahnya sekarang menguning. Ada butir-butir biji yang menggelayut dibatang padi. Ada kebahagian yang terpancar dari wajah penggarap lahan.
Setiap hari, sawah dipelihara dengan penuh perhatian. Diberi air secukupnya serta diberi asupan vitamin dari kompos yang ada. Tidak ada pupuk kimia disini. Semuanya organik karena tahu bahwa pupuk organik itu sangat baik. Sementara pupuk kimia lebih banyak negatifnya daripada keuntungan positif terutama untuk kehidupan sekitar dan pertanian jangka panjang. Misalnya ketergantungan tanah pada pupuk kimia, tanah menjadi kering, dan masih banyak lagi dampak negatif pupuk kimia.
Tali dibentangkan dari satu sudut ke sudut lainnya untuk mengusir burung pipit dan ayam yang memakan biji-biji padi. Kaleng bekas kue disimpan diujung tali. Kelontrang-kelontrang! Demikian bunyi kaleng tersebut.
Di bagian atas, ladang yang ditanami berbagai sayuran sudah menunggu digarap lagi. Pakcoy baru saja dipanen. Kini giliran kacang panjang. Petak-petak di ladang yang tanahnya gembur itu sangat menanti setiap ayunan cangkul. Setiap ayunan seolah membawa doa dan harapan agar sayuran tumbuh dengan baik.
Sesiangan sampai pukul 11.00 saya berada di ladang tersebut. Saya membantu mang Akim mencangkul ladang. Ada kesenangan dan keasyikan yang saya rasakan ketika mencangkul. Seperti merindu sawah dan ladang yang dulu pernah saya cangkul.
Share:

Senin, Juni 16, 2014

Lelaki dan Hujan

Di sudut sebuah pertokoan di jalan Dago, Bandung, seorang lelaki berdiri dengan buku di tangannya. Hujan deras membuatnya menyingkir masuk ke pelataran toko. Awalnya ia berdiri di halte angkutan kota, menunggu sebuah angkot yang sesuai dengan tujuannya.

Umbrella (thefabweb.com)
Ia hendak pergi menuju sebuah kafe untuk menemui kekasihnya, seorang perempuan yang sangat ia sayangi. Hujan, ia menengadah ke atas sebentar melihat kemungkinan untuk jalan. Angin dan petir datang silih berganti. Deras sekali hujan yang turun sore itu. Tak mungkin ia berjalan dalam hujan sederas sore itu.

Dari toko mengalun musik Waiting On The Rainny Street kemudian dilanjutkan dengan alunan musik Ray Jung Promise. Suasana semakin bertambah kerinduannya saat mengalun suara halus Chrisyse, Merepih Alam. Lelaki masih tertahan karena hujan semakin deras. Buku TheWitch Of Portobelo di tangannya masih tertutup. Perlahan ia buka kemudian ia baca.

Lalu lalang kendaraan tak berhenti sekalipun hujan. para pengendara motor yang menerobos hujan menggunakan jas hujan untuk mengejar cepat sampai tujuannya. Terkadang, waktu dan tugas yang harus cepat diselesaikan membuat para pemotor rela menerjang hujan.

Lelaki dengan buku di tangannya, masih tertahan di pojok pertokoan. Ia tampak gelisah, gadis pujaan hatinya menunggu di sebuah kafe. Tetapi hujan menghentikan langkahnya. Ia berharap hujan berhenti sejenak agar ia bisa secepatnya berlari menuju kafe dimana seorang gadis sedang menunggunya.
Share:

Selasa, Oktober 08, 2013

Prestasimu Sejarahmu

"Kuliah tong ngaganggu ulin!" atau kuliah jangan mengganggu main! Adalah sebuah jargon tidak resmi yang disampaikan para senior saya ketika bergiat di sebuah perkumpulan pecinta alam. Jargon tersebut terngiang sampai sekarang. Tujuannya adalah bermain, atau ulin. Hanya sebuah permainan yang tidak lebih dan tidak kurang.

Kalau dilihat sekilas, bisa jadi tidak penting, tetapi kalau dimaknai secara mendalam maka kata bermain itu menjadi sangat bernilai dan bermakna. Pada saat bermain, kita belajar banyak hal. Pembelajaran menarik terjadi justru pada saat bermain. Tidak bisa dipisah-pisahkan antara bermain dan belajar.

Burhanudin Aji, Teh Neneng, Silmy, dan Osiani
Minggu kemarin saya mendapat kabar tentang anak-anak Gandawesi KPALH yang meraih prestasi juara nasional, Kampala Orienteering National Competition 2013. Sebuah kompetisi permainan peta kompas yang diselenggarakan oleh salah satu perhimpunan pecinta alam. Prestasi yang perlu diapresiasi bersama sebagai kemenangan yang membanggakan. Bukan karena juaranya tetapi karena tekadnya untuk mengikuti. Kalau kata aktor Joe Taslim, "Pada akhirnya menang atau kalah itu bukan sebuah tujuan ketika kita sudah mengerahkan yang terbaik dalam sebuah pertandingan".
Bersyukurlah saat menang, sekalipun kalah, kita sudah berusaha semaksimal mungkin.

Nah, tentu saja kemenangan itu membanggakan semua. Bagi saya, kemenanganmu adalah sejarah. Saat kita berhasil menorehkan sesuatu, saat itulah kita menyimpan nama dalam sebuah sejarah. Jangan cepat puas tentu saja, masih banyak hal yang perlu dilakukan untuk membuat sejarah atas namamu.

Selamat untuk Burhanudin Aji dan Silmy! Bravo Gandawesi!
Sebuah catatan apresiasi untuk Aji dan Silmi
Share:

Rabu, September 11, 2013

Misteri Berita

Televisi memang senjata massal yang ampuh untuk membunuh. Setidaknya membunuhi berita penting yang seharusnya diketahui bersama. 
Bisa sekonyong-konyong menjadi besar untuk sesuatu yang sebenarnya kecil. Misalnya isu tahu dan tempe yang mogok produksi karena kedelai. Isunya karena ada kartel kedelai yang memainkan harga. Ini kemudian lenyap dan tertutupi oleh berita tentang seorang mengaku intelek yang berbicara dengan gaya bahasa berbeda.
Sepertinya berita-berita pengalih isu penting sudah disiapkan untuk menjauhkan dari isu sentral yang lebih penting. Bisa jadi berita itu sebenarnya sampah saja yang disimpan untuk kemudian dimunculkan pada saat dibutuhkan.
Terkadang ada juga kebetulannya, misalnya untuk menambah jauh dari isu yang lebih penting tiba-tiba ada berita heboh seperti kasus kecelakan di tol Jagorawi. Maka dilebar-lebarkanlah berita tersebut mulai dari kronologi sampai bumbu-bumbu yang bisa menambah panjang jalannya berita. Sampai-sampai menjadi bahan perbincangan para lawyer di tanah air ini. Pertanyaannya adalah apa nilai urgensinya dengan kemasylahatan umat manusia yang lebih banyak?
Tahu dan tempe sepertinya lebih penting dan kehadirannya di masyarakat daripada isu kecelakaan anak artis. Tahu dan tempe itu masalah manusia makan sementara orang mengaku bisa berbicara intelek itu urusan dia saja, kecelakaan juga urusan korban dan polisi saja.
Di sini kita perlu jernih melihat sebuah berita dan memilah dengan baik jika terpaksa harus menontonnya. Lebih baik memanh jika tidak usah menonton saja. Matikan televisi untuk menghindari senjata massal.
Stop menonton TV, ayo bermain!
Share:

Postingan Populer