Ruang Sederhana Berbagi

Tampilkan postingan dengan label #kerjakreatif. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label #kerjakreatif. Tampilkan semua postingan

Jumat, April 17, 2015

UN itu Tantangan lho!

UN atau Ujian Nasional adalah sebentuk tantangan.lho! Seperti halnya sebuah tantangan maka, kita harus mempersiapkan diri untuk menyelesaikan tantangannya dengan baik. Nah, diperlukan sikap-sikap yang baik untuk menjadi seorang penantang dengan hasil yang memuaskan. Apa saja sikap-sikap yang baik tersebut? Tiap orang tentu punya banyak sekali cara untuk mempersiapkan diri menjadi penantang.

UN itu tantangan, lho! (iden)
Inilah beberapa tips yang bisa kamu jadikan sebagai tantangan menjadi diri yang lebih baik.

1. Persiapkan segala macam materi pelajaran dengan baik dengan cara mempelajarinya. Jangan dipersiapkan saja tetapi tidak dipelajari. Hal yang penting harus dipelajari harus pelajaran-pelajaran yang akan di-UN-kan. Tanpa mengurangi nilai pelajaran yang lain yaa.

2. Persiapkan mental juara. Mental adalah hal penting dalam setiap apapun. Penting untuk mempersiapkan mental karena kamu berhubungan dengan dirimu sendiri dalam menghadapi UN. Sikap pantang menyerah, terus belajar, terus berjuang, dan selalu sigap dalam hal apapun adalah hal mendasar yang harus kamu kuasai.

3. Bekerja sama dengan semua pihak termasuk teman dan gurumu untuk menyukseskan pelaksanaan UN. Jangan mau berontak tanpa dasar yang kuat. Jangan menolak UN tanpa dasar yang kuat. Ikuti saja karena UN sekarang bukan penentu kelulusan. UN bukan lagi momok yang menakutkan.

4. Selalu berdoa dan jaga kesehatan. Berdoa setiap waktu agar pada pelaksanaannya kamu diberikan kekuatan. Ingat, kekuatan doa itu sangat besar. Minta doa dari kedua orangtuamu, dari orang-orang yang baik juga, dan dari semua orang. Mintalah pertolongan dari Tuhanmu dengan doa  mereka agar diberi kelancaran.

Nah, itulah yang menjadi UN itu sebagai tantangan lho! Buat sebagai tantangan agar UN menjadi menyenangkan. Bersiap untuk UN dan setelah UN juga yah!

Share:

Kamis, April 09, 2015

LEGO dan Pembelajaran Kreatif

Tak bisa dipungkiri bahwa LEGO sudah menjadi alat pembelajaran yang menyenangkan untuk anak-anak di sekolah. Beberapa sekolah bahkan sudah menjadi LEGO sebagai bagian utuh dalam proses belajarnya. Mulai dari merancang sampai membuat sesuatu yang mengasyikan buat anak-anak.

LEGO dan anak-anak 
Matematika, bisa hadir dengan mudah dipermainan LEGO. Dengan berbagai ukurannya, LEGO memungkinkan guru untuk mengajarkan konsep dasar perkalian, nilai tempat dan nilai angka, dan lain-lain. Dalam seni peran juga LEGO bisa dijadikan sebagai karakter yang menarik untuk anak-anak. Saya sering menjadikan LEGO sebagai bagian utuh dalam proses belajar, baik di rumah ataupun di sekolah.

Untuk kreativitas lanjutannya, LEGO bisa dibuat sebagai film dengan teknik Stop Motion. Beberapa kali saya mencoba walaupun belum sempurna tetapi sudah cukup untuk proyek bersama anak-anak. Misalnya proyek dongeng, proyek kendaraan, dan proyek cerita lainnya.

LEGO bersifat fleksibel yang membuat kita bisa mengkreasikan segala bentuk sesuai keinginan kita. Panduan diawal biasanya hanya sebagai patokan untuk membuat karya bentuk seperti kendaraan, pesawat, dll. Biasanya anak-anak akan suka membongkar ulang setiap mainannya. Jangan khawatir karena LEGO mempunyai kekhasan dalam proses rancang bangunnya. Bisa dibentuk apa saja.
Jadi, ayo buat pembelajaranmu menjadi menyenangkan dengan LEGO.
Di bawah ini adalah cerita tentang sebuah pintu.


Share:

Kamis, November 14, 2013

Warna Warni Angkot

Bandung terkenal kreatif sejak dulu, semua kota juga sebenarnya kreatif. Berhubung saat ini saya penduduk Kota Bandung, ya sudah, Bandung Kreatif! Kreativitas sudah menjadi bagian penting dalam sebuah kehidupan. Dari dahulu kala, manusia menggunakan kreativitasnya untuk bertahan hidup. Lebih dari itu, sekarang kreativitas bukan saja masalah bertahan hidup tetapi sebuah passion, panggilan jiwa, dan hasrat tersendiri untuk hidup.
Jika melihat sekilas di lapangan, angkot hanyalah sebuah moda transportasi begitu saja. Bukan sebagai seni yang menarik. Tetapi jika dilihat dalam bentuk yang bersatu, setiap angkot dengan angkot yang lainnya memiliki keunikan tersendiri. 
Nah, kali saya terinspirasi oleh sebuah foto yang pernah dimuat di harian yang ada di Kota Bandung. Jajaran warna-warni angkot yang begitu indah dan mengesankan. Jangan pikirkan saat 'mengetem' atau menunggu penumpang yang lama serta macetnya, rasakan saja keindahan warna-warni angkot Bandungnya.
Warna warni angkot yang semarak ini akan menjadi sebuah hal menarik jika dibarengi dengan perilaku yang baik dalam berlalu lintas, misalnya tertib saat membawa angkot, tidak 'mengetem', patuh rambu-rambu lalulintas, dll.
Share:

Selasa, Oktober 08, 2013

Saya dan Bis Kota

Catatan ini adalah pengalaman ketika masih berkuliah di setiabudi 207 Bandung, seperti biasa setiap hal yang berkesan di benak selalu saya tuliskan. Naik bis kota adalah salah satunya, baik sendirian atau bersama seseorang untuk mengantar Ledeng-Leuwipanjang atau sebaliknya jemput leuwipanjang-ledeng. Pertanyaan awalnya adalah apa istimewanya naik bis kota? Berdesak-desakan, bau keringat, polusi udara, bising dan kalau lagi apes mungkin saja kecopetan. Jauh-jauh lah dari musibah itu selain kapok juga rugi materi, uang hilang atau HP dan barang berharga lainnya.

Bus Damri
Tapi jangan berkecil hati dulu, ternyata naik bis kota juga sebetulnya mengasikan. Bukan karena bau keringatnya, bukan karena polusinya tapi karena pengalamannya. Nah pengalaman saya naik bis kota di Bandung membuat saya tertarik untuk menuliskannya.
Siang itu seperti biasa sehabis kuliah saya pulang sengaja tidak naik angkot, selain ongkos angkot rada mahal, kadang panas dan gerah terus banyak “ngetem” menunggu penumpang.

Bahkan perjalanan yang biasa ditempuh dengan waktu 1 jam pun bisa molor sampai 2 jam, bagaimana ga bete kenyataannya seperti itu. Disamping murah, naik bis kota selalu menginspirasi saya untuk menulis, biasanya ide yang muncul itu tiba-tiba saja ketika ada peristiwa atau percakapan orang lain yang terekam dalam memori. Kalau dewi, seorang penulis novel di Bandung, bilang bahwa itulah proses imajinasi, bukan melamun, kalau imajinasi diarahkan kalau melamun itu melayang-layang tidak tentu arahnya.

Barangkali anda tahu bahwa bagi sebagian orang bis kota adalah ladang untuk mencari nafkah, sesuap nasi. Ada banyak kreatifitas yang muncul dari mereka yang selalu tampil didalam bis kota. Anak-anak kecil, dewasa dan orang tua berlomba membuat kreasi-kreasi baru dalam menarik perhatian penumpang.

Ada yang bernyanyi solo tanpa gitar dan “genjring” ada yang berkelompok lengkap dengan instrumennya, ada yang berpuisi ria, ada yang bercerita, ada yang berpantun dan selalu saya melihatnya dari persfektif seni.

Kadang ada tawa ditengah kreasi mereka, kadang ada tangis, kadang ada bete-nya juga. Kalau kebetulan bete, saya tidak menikmati sajian kreasi apapun dalam bis kota itu. Biasanya saya mencoba mengusirnya dengan membaca buku-buku yang selalu saya sediakan dalam tas karena saya tahu kadang sewaktu-waktu pasti ada banyak waktu untuk membaca salahsatunya di dalam bis kota yang tentunya setelah menunggu di halte.

Bete saya hilang, tapi tidak dengan pembaca pantun pada waktu itu, ia begitu antusias membacakan pantunnya, sehabis membacakan pantun seperti biasa ia mengeluarkan kotak lalu menyodorkan satu persatu ke penumpang.Sampailah kotak itu pada saya, lalu saya masukan uang receh yang sudah saya siapkan. Entah kenapa tiba-tiba ia berujar, sambil loncat keluar bis “Buat apa membaca kalau tidak bisa di bagi dengan orang lain”.

Saya termenung sejenak, ada kemarahan yang muncul begitu saja, alasannya hanya saya tidak diberi kesempatan buat menjawa “Membaca itu tergantung selera, tidak semua yang dibaca harus dibagi”. Namun dia sudah ada diluar bis kota, walaupun demikian dari pengalaman itu saya berfikir mungkin benar buat apa membaca bila tidak bisa di bagi dengan orang lain. Tapi sekali lagi bagaimana dengan membaca komik, novel atau cerpen ?
Itulah bis kota, ada banyak dinamika didalamnya. Tentunya kita harus tahan dengan cobaannya selain jarang, juga banyak orang yang mengincar untuk naik bis kota dengan kepentingan – kepentingan yang beragam. Bila ingin berdinamika naiklah bis kota.
Share:

Jumat, Juni 07, 2013

Kerja Kreatif

Selain bekerja cerdas, bekerja kreatif adalah salah satu impian saya. Kerja-kerja yang mengutamakan kreativitas kita bukan sekedar menjadi mesin penggerak roda kapitalis (demikian seorang teman mengatakan untuk pekerja). Kerja kreatif yang bukan sekedar mengerjakan hal-hal teknis saja tetapi memadukan semuanya.
Memadukan antara teori dan konsep serta pelaksanaannya. Bukan sekedar teori saja atau konsep saja tetapi juga pelaksanaannya. 
Kerja kreatif dalam setiap hal agar menghasilkan semua hal yang kreatif juga. Berpikir kreatif dan mengemas dengan kreatif merupakan tantangan saya.  Usahakanlah agar menjadi sesuatu yang kreatif!
Mendidik adalah kerja kreatif!
Share:

Postingan Populer